Anda di halaman 1dari 37

PERSALINAN MACET

(DISTOSIA)
Distosia (persalinan lama) :
• Fase laten > 8 jam
• Persalinan telah berlangsung 12 jam atau
lebih tetapi bayi belum lahir
• Dilatasi serviks di kanan garis waspada pada
persalinan fase aktif
ETIOLOGI DISTOSIA:
• JANIN :
– Malpresentasi, malposisi, malformasi
• MATERNAL :
– Panggul sempit, tumor jaringan lunak di
pelvis
– Inersia uteri

POWER – PASSENGER - PASSAGE


Variasi dari posisi dan presentasi

OA
ROA LOA

ROT LOT

ROP LOP

OP
Risiko yang dapat terjadi :
• JANIN
– Asfiksia / cerebral palsy, sepsis, kematian
• IBU
– Sepsis, ruptura uteri, perdarahan, fistel
vesikovaginal / rekto vaginal, kematian
HIS YANG ADEKUAT ???
• HIS 3 X DALAM 10 MENIT
• LAMA KONTRAKSI > 40 DETIK

• Inersia uteri (primer dan sekunder)


• Hypertonic uterine contraction
• Incoordinate uterine contraction
Diagnosis :

Serviks tidak membuka(kurang dari 3 cm)


Tidak didapatkan kontraksi uterus

BELUM IN PARTU / FALSE LABOR


• Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm
sesudah 8 jam in partu  fase laten
memanjang (Prolonged latent phase)
• Pembukaan serviks melewati garis
waspada :
– Kontraksi uterus tidak adekuat
– Disproporsi sefalopelvik
– Obstruksi
– Malpresentasi
Pencegahan
• Diagnosis yang akurat
• Penanganan prolonged latent phase
• Asuhan persalinan yang baik (sayang
ibu)
• Memantau kemajuan persalinan dengan
partograf
Penanganan Umum
• Nilai KU ibu ( Tanda vital dan tingkat hidrasi)
• Tentukan apakah pasien berada dalam proses
persalinan
• DJJ segera sesudah his gawat janin ???
• Dukungan emosi (bebas bergerak, cairan
oral/parenteral)
• Nyeri hebat ??  analgesia
• Nilai frekuensi dan lamanya kontraksi
• Pemeriksaan vaginal tiap 4 jam (partograf)
Penanganan Spesifik
– Prolonged Latent Phase
 Bila belum inpartu dapat rawat jalan
 Lakukan penilaian panggul dengan baik
 Bila gawat janin lakukan seksio sesaria
 Lakukan pemeriksaan ulang tiap 4 jam
Bila pembukaan serviks sudah
melewati garis waspada:
• Puskesmas / RS tanpa fasilitas operasi
Rujuk ke RS yang mempunyai fasilitas
operasi kecuali jika pembukaan serviks
sudah lengkap
• Di RS dengan fasilitas operasi
Bila ketuban masih utuh lakukan
Amniotomi dan observasi kemajuan
persalinan secara rutin
Bila pembukaan serviks sudah
melewati garis tindakan :
• Berikan infus intravena
• Bila tidak ada kontraindikasi lakukan
augmentasi persalinan dengan oxytocin,
periksa DJJ tiap 30 menit
• Bila gawat janin lakukan seksio sesaria
• Bila dengan augmentasi kemajuan
pembukaan serviks < 1cm/jam 
seksio sesaria
• Bila pembukaan lengkap dan kepala
sudah turun di station 0 atau Hodge 3 +
dan tidak ada kontraindikasi lain 
lakukan ekstraksi vakum atau ekstraksi
forcep
• Bila janin sudah mati  embriotomi (bila
tidak ada kontraindikasi)
Distosia bahu ??
Definisi
• Tertahannya bahu depan diatas simfisis
• Ketidakmampuan melahirkan bahu pada
persalinan normal

Insidens
• 1 - 2 per 1000 kelahiran
• 16 per 1000 kelahiran bayi > 4000 g
Komplikasi Distosia bahu
• Bayi
- kematian
- Asfiksia dan komplikasinya
- Fraktur - klavikula, humerus
- Kelumpuhan pleksus brachialis
• Ibu
- Perdarahan postpartum
- Ruptur uteri
Faktor risiko
• Kehamilan lewat waktu
• Obesitas pada ibu
• Bayi makrosomia
• Riwayat distosia bahu
sebelumnya
• Kelahiran lewat operasi
• Persalinan lama
• Diabetes yang tidak terkontrol
Faktor risiko terdapat pada
< 50% kasus
Diagnosis
• Kepala bayi melekat pada perineum,
(‘turtle’ sign)
• Kala II persalinan yang memanjang
• Gagal untuk lahir walau dengan usaha
maksimal dan gerakan yang benar
Penanganan
• Minta pertolongan orang lain
• Manuver Mc.Robert
Hindari 4 “P” :
• Panic
• Pulling (menarik kepala)
• Pushing (menekan fundus)
• Pivoting (memutar kepala secara tajam,
dengan koksigis sebagai tumpuan)
Manuver Mc.Robert
Tinggikan tungkai dan bokong ibu
• Manuver McRobert
• Fleksikan paha ke arah abdomen
• Membutuhkan asisten
• 70% kasus dapat diselesaikan
oleh manuver ini
Episiotomi
• Dapat membantu manuver Wood atau
memberi ruang untuk mengeluarkan
pergelangan tangan belakang,
• memutar lutut dan dada :
memudahkan menggapai bahu
belakang
Tindakan terakhir :
• Fraktur klavikula
• cephalic replacement (manuver
Zavenelli)
• simfisiotomi
Setelah selesai tindakan :
• Antisipasi HPP
• eksplorasi laserasi dan trauma
• Pemeriksaan fisik bayi untuk melihat
adanya perlukaan.
• Menjelaskan proses persalinan dan
manuver yang dilakukan.
• Catat tindakan yang dilakukan
Komplikasi
• KOMPRESI TALI PUSAT
• KERUSAKAN PLEKSUS BRAKHIALIS
• ERB-DUCHENE PALSY
• PARALISIS KLUMPKE
• PATAH TULANG
– FRAKTUR KLAVIKULA
– FRAKTUR HUMERUS
• ASFIKSIA JANIN
• KEMATIAN BAYI
Kesimpulan

Dengan asuhan persalinan yang


baik dan diagnosis yang akurat
dapat menurunkan kejadian
partus macet

Anda mungkin juga menyukai