Anda di halaman 1dari 15

MODEL SIGNALING PADA SEL

• Sel-sel penyusun tubuh organisme tidak


semuanya sama, melainkan memiliki variasi yang
tinggi sesuai dengan fungsi yang diperankannya
meskipun kandungan genomiknya sama.
• Adanya variasi tersebut disebabkan karena
adanya perbedaan pola ketersediaan protein
pada masing-masing sel, atau dengan kata lain
disebabkan karena perbedaan pola ekspresi gen.
• Ekspresi gen merupakan proses yang meliputi traskripsi yang
menghasilkan mRNA dan translasi yang menghasilkan protein
• Proses transkripsi sendiri diatur oleh beberapa regulator,
utamanya adalah jenis protein Faktor Transkripsi atau
Aktivator transkripsi.
• Protein jenis tersebut merupakan protein yang mampu
mengenali sekuen pendek pada daerah upstream suatu gen
sehingga menjalankan RNA polimerase untuk melakukan
transkripsi. Protein tersebut dapat diaktivasi atau di-inaktivasi
karena rangsang ekstraseluler melalui proses yang dinamakan
signal transduction.
SIGNAL TRANSDUKSI:
• Signal transduksi merupakan proses
penerusan signal (pesan) yang berupa
rangsang dari luar sel (extra celluler
stimulus/stimulator) melalui mediator
intraseluler menuju ke dalam inti sel untuk
mempengaruhi ekspresi gen dalam rangka
memberikan tanggapan sesuai dengan
kebutuhan lingkungan (cell environment).
• Stimulator transduksi signal (selanjutnya disebut
Ligan) dapat berupa molekul kecil (misalnya
hormon), tapi umumnya berupa
polipeptida/protein.
• Stimulator memiliki reseptor spesifik yang akan
diaktivkan bila terjadi kompleks antara ligan-
reseptor.
• Mediator intraseluler dapat berupa molekul
kecil atau protein sesuai dengan jenis signalnya.
• Terminal effector (efektor akhir) dari
transduksi signal umumnya berupa Faktor.
Transkripsi atau disebut juga Aktivator
transkripsi sehingga dapat berakibat
menghambat atau mengaktifkannya.
Menurut sifat stimulatornya, Transduksi
signal dapat dibedakan menjadi 2:
1. Stimulator yang dapat larut dalam lipid (Lipid
soluble) sehingga dapat langsung masuk ke
dalam sitosol dan membentuk kompleks dengan
reseptornya di dalam sel. Jenis transdumsi signal
ini merupakan jenis yang sederhana.
2. Stimulator yang tidak larut dalam lipid (Lipid
insoluble) sehingga tidak dapat menembus
membran sel. Jenis stimulator ini mempunyai
reseptor di membran sel.
TRANSDUKSI SIGNAL SEDERHANA
• STIMULATOR larut dalam lipid: Hormon Steroid
Hormon-hormon steroid merupakan senyawa-
senyawa signaling yang mempengaruhi banyak
jenis proses fisiologi sel.
Apabila sudah berada di dalam sel, hormon
tersebut berinteraksi dengan reseptor spesifik (juga
disebut nuclear receptor) misalnya Glucocorticoid
Receptor dan membentuk kompleks dengannya.
• Glococorticoid Receptor merupakan
polipaptida sepanjang 777 peptida dengan
beberapa domain: Ligan Binding Domain
(LBD), DNA Binding Domain (DBD) dan
Activation Domain (AD).
• Apabila tidak ada cortisol, Glucocorticoid receptor (GR) diikat
dalam kompleks dengan protein Hsp90 (heat Shock Protein) di
dalam sitoplasma.
• Adanya Cortisol sehingga dapat membentuk kompleks dengan
GR, membuat GR mengalami perubahan konformasi, diikuti
dengan pelepasan protein Hsp90.
• Selanjutnya kompleks Cortiso-GR akan masuk ke dalam inti sel. Di
dalam inti sel, bagian DNA binding Domain akan mengenali
sekuen spesifik dalam DNA yang disebut Glucocorticoid Respon
Element (GRE) dan melakukan ikatan (binding). Dalam hal ini GR
bertindak sebagai Aktivator Transkripsi, dan bagian Activation
Domain akan memacu proses transkripsi gen.

Anda mungkin juga menyukai