Anda di halaman 1dari 17

Perspektif kajian kontemporer dalam islam

A. Pendekatan sosiologis dalam studi islam


 Pengertian sosiologis
Secara etimologi, kata sosiologi berarti teman atau bermasyarakat, bicara sedangkan secara terminologi artinya
ilmu pengetahuan yang membahas manusia secara keseluruhan dalam berhubungan baik individu dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik secara pasif atau dinamis
 Sub disiplin
Secara umum sosiologi terbagi dalam dua macam yaitu murni dan terapan. Ilmu murni; melibatkan
kumpulan pengetahuan dan sains yang telah diperoleh dan memiliki akumulasi selanjutnya tujuanya
adalahilmu pengetahuan, tanpa memikirkan apakah ilmu pengetahuan itu penting atau tidak. Sedangakan
ilmu terapan merupakan berawal dari ilmu murni yang berhubungan dasar penyelidikan pengetahuan
teoristis yang maju. Yang telah menjadi disiplin ilmu yang berguna bagi masyarakat
 Pendekatan sosiologis
Dalam sosiologis terdapat berbagai pendekatan antara lain:
 Pendekatan struktural fungsional
Pendekatan yang dikembangkan oleh para sosiolog eropa sperti max weber, emille durkheim, vilfredo pareto, dan
beberapa dari inggris. Pendekatan ini memandang dua asumsi dasar: pertama, masyarakat terbentuk atas substruktur-
substruktur, dalam fungsi masing-masing saling terkait satu sama lain sehingga perubahan yang terjadi dalam fungsi
satu substruktur. kedua, setiap substruktur yang telah mantap, betapapun rawanya ia tampak dari luar berfungsi sebagai
penopang substruktur- substruktur lainya dalam suatu sistem sosial.
 Pendekatan marxian atau konflik
Dengan tokoh karl marx sekaligus pencetus gerakan sosialis internasional. pendekatan ini didasarkan pada dua asumsi:
pertama, memandang kegiatan ekonomi sebagai utama faktor penentu semua kegiatan masyarakat. Kedua, melihat
masyarakat manusia terutama dari sudut pandang konflik sepanjang sejarah.
Lanjutan......

 Pendekatan ietraksionalisme-simbiolis
Pendekatan ini Berkaca pada interaksi sosial pada tingkat minimal. Pendekatan ini juga bisa disebut sebagai mikro
karena ia melihat manusia pada hubungan yang lebih sederhana. Tokoh pendektan ini antara lain: jhon lock, jhon horton,
robert park dll.
 Agama sebagai fenomena sosiologis
Agama sebagai fenomena sosiologis, terkait kepercayaan tentang yang abstrak, dan membentuk perilaku manusia
disebut perilaku agamis dalam kehidupanya. Dalam awal perkembanganya para tokoh sosiolog seperti augus comte
menilai agama sebagai suatu yang rendah. Dan lebih parah lagi karl amx yang menilai agama sebagi alat untuk
menindas kaum atas untuk kaum bawahan dan durkheim juga menilai bahwa agama sebagai sublimasi(pendewaan)
masyarakat yang menyembah diri, kajian-kajian sosial terhadap agama dilihat sebagai kritik terhadap teori-teori abad
ke-19, umumnya untuk mencari asal usul berdasarkan rasionalis dan individualis.
Lanjutan......
Tradisi yang menganggap agama adalah keyakianan yang keliru dan individu-individu
yang pada waktunya akan lenyap ketika pemikiran sudah mapan dalam masyarakat.
Contohnya evolusi darwinisme akan merubah keyakinan agama terhadap sang pencipta,
karena agama dianggap sesuatu yang irasional
Namun bekangan ini kajian- kajian ilmu sosial lebih tertarik pada agama sebagai sesuatu
yang rasional, kolekfif dan simbolik. Agama tidak dilihat dari unsur historis primitif
namun merespon kebutuhan manusia terhadap makna, dalam kajian sosiologis agama
dilihat sebagai salah satu institusi sosial, sebagai subsistem dari sistem sosial yang
mempunyai fungsi sosial tertentu, misalnya sebagai salah satu pranata sosial, dan karena
posisinya sebagai subsistem maka eksistensinya dan peran subsitemnya. Dengan demikian
agama dalam konteks sosilogi tidsk dilihst dari apa dan bagaimana isi ajaran ataupun
doktrin keyakinan, melainkan bagaimana ajaran dan keyakinan itu dilakukan dan
mengendap dalam perilaku pemeluknya dalam sendi-sendi kehidupan
 Pendekatan sosiologis dalam tradisi intelektual
islam ibnu Khaldun
 Menurut prof. Sati Al-Hasri, bahwa penelitian ibnu Khaldun adalah suatu
percobaan yang berhasil dalam memperbarui ilmu sosial sekaligus menjadikan
ilmu sosial berdiri sendiri, dan oleh karena itu ibnu khaldun telah berbuat begitu
jauh sebelum augus comte lebih dari 450 tahun dari berbagai pendapat ilmuan
sosial mereka menganbil kesimpulan bahwa yang pertama meletakan dasar-dasar
ilmu sosial adalah ibnu khaldun.
 Ibnu Khaldun walaupun dia islam tapi dalam penelitianya sangat objektif dan
tidak mempengaruhi mengambil kesimpulan yang bersifat umum apakah
mengenai peradapan masyarakat islam ataupun non islam,namun dalam melihat
manusia, masayarakat dan allah ibnu khaldun tetap dalam koridor moral islam
dan ini berbeda dengan sosolog-sosiolog yang muncul belakangan, mereka
terkadang melepaskan nilai-nilai sosial dan agama yang dianut mereka
 Penulis dan karya utama dalam studi slam
dengan pendekatan sosiologi
 Dalam ilmu kemasyarakatan bisa kita lihat dari berbagai karya intelektual islam seperti perawi hadist
diantaranya bukhari, abu muslim dan turmuzi. Tujuan mereka adalah agar masyarakat bisa memahami
ajaran islam secara mendalam, humanis dan universal. Dalam karya-karya mereka yang terhimpun dalam
kitab shahih dan sunan, nilai-nilai sosiologis yang dijumpai ketika bukhari, abu muslim hendak
mengelompokan hadist berdasarkan kejujuran, kekuatan hafalan, dan pengakuan masayarakat tentang sikap
terpuji dari perawi.
 Dan dalam hal ini kita dapat melihat dari imam abu hanifah, dalam pendapat abu hanifah dipengaruhi
perkembangan yang terjadi di kuffah yang saat itu sudah modern dan masalah yang dihadapi lebih komplek
jika dibanding madinah yang terkesan sederhana. Perbedaan inilah yang mebuat perkembangan hukum
selanjutnya di kedua kota tersebut, jika di Madinah banyak memakai sunah dengan cara ini dapat
menyelesaikan masalah dikota madinah berbeda dengan kufah dikufah sendiri banyak yang yang belum
mengetahui sunah, dalam hal ini dikufah banyak memakai
Lanjutan....
Metode pendapat atau dalam bahasa arabnya al-rayu, serta qiyas dan ihtisan yang merupakan bentuk analogi,
dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya perubahan hukum dapat berbeda beda setiap daerah
dan masyarakat tertentu.

MASALAH DAN PROSPEK PENDEKATAN


SOSIOLOGIS
Soiologi memang lahir di Eropa, sosiologi barat dikenal dengan sosiologi kontemporer, dan tidak bisa diterima
di wilayah timur misalnya teori tentang kejahatan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman dan
penelitianya hanya diwilayah tempat lahirnya sosiologi itu dan bukan menyasar di tempat timur seperti
indonesia dan sebagainya. begitu juga dengan teori ekonomi, politik tentu sangat tidak sesuai dengan negara
islam dikarenakan perbedaan ideologi dan kebudayaan, berdasarkan pernyataan diatas banyak sarjana muslim
kemudian mengembangkan teori-teori sosial berdasarkan asumsi dalam al-qur’an dan mengombinasikanya
dengan teori barat, namun sebagian lebih mengenalkan sosiologi islam yang menurut mereka lebih universal
Signifikan dan konstribusi pendekatan sosiologi
dalam studi islam
 Pendekatan sosiologi dalam islam berguna sekali bagi perkembangan ajaran islam dari segi
persoalan kemasayarakatan, terbukti dalam al-qur’an terdapat banyak ayat yang menyinggung
muamalah jalaludin rahamt dalam bukunya Islam Alternatif telah menunjukan betapa besar
perhatian islam dalam masalah- masalah sosial, dengan mengajukan lima alasan, yaitu:
a) Dalam Al-qur’an atau hadist, proporsi terbesar kedua itu berkenaan dengan muamalah
b) Bahwa ditekannya masalah muamalah dalam islam ialah adanya kenyataan bahwa bila urusan
ibadah bersamaan waktunya dengan muamalah yang lebih penting, maka ibadah boleh
diperpendek buka (ditingalkan)
c) Ibadah yang mengandung segi-segi kemasayrakatan diberi ganjaran yang lebih besar daripada
ibadah perorangan.
d) Dalam islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal,, karena
melanggar pantangan tertentu, maka kifaratnya ialah melakukan sesuatu yang berhubungan
dengan masalah muamalah.
e) dalam ajaran islam terdapat ajran amal baik dalam bidang kemsayarakatan mendapat ganjaran
yang lebih besar dari ibadah sunah
Lanjutan......

Melihat perkembangan zaman yang semakin modern, studi islam dengan pendekatan
sosiologis akan berguna bagi kehidupan masyarakat muslim yang telah jauh tertinggal dari
barat dan kedua sumber hukum islam dijadikan patokan dalam meningkatkan kualitas
kehidupan yang lebih baik bagi kebangkitan islam sekarang dan nanti

Anda mungkin juga menyukai