Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

KETOASIDOSIS DIABETIK DAN


Hyperosmolar Hyperglycaemic State
PENDAHULUAN

Ketoasidosis Diabetikum (KAD) dan Hyperosmolar Hyperglycaemic State (HHS)

adalah dua komplikasi akut metabolik diabetes melitus keadaan tersebut dapat

terjadi pada Diabetes Melitus (DM) tipe 1 dan 2, meskipun KAD lebih sering

dijumpai pada DM tipe 1.


DEFINISI

Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia,

asidosis, dan ketosis.

Hyperosmolar Hyperglycaemic State (HHS) merupakan gangguan metabolik akut yang ditandai dengan

hiperglikemia, hiperosmolaritas, dan dehidrasi tanpa adanya ketoasidos.

Siti, S., Alwi, A., Sudoyo, AW., Simadibrata, M., Setyohadi, B., Syam, AF. 2017. Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi
Keenam Jilid II. Jakarta Pusat. Interna Publishing
EPIDEMIOLOGI

Kejadian KAD paling banyak terjadi pada Diabetes Melitus HHS lebih jarang terjadi (angka kejadian SHH <1%),
tipe 1, oleh karena itu kejadian KAD biasanya pada umur < namun tingkat mortalitasnya lebih tinggi yaitu 5-20%.
19 tahun anak kecil lebih sering dibandingkan dewasa. Data di Amerika menunjukan bahwa insiden HHS
Kejadian pada KAD berkisar antara 4 – 8 kasus pada setiap sebesar 17,5 per 100.000 penduduk. HHS lebih sering
kasus pengidap diabetes. Pada tempat-tempat dengan ditemukan pada perempuan dibandingkan dengan laki-
fasilitas yang kurang memadai maka resiko kematian akibat laki.
KAD lebih tinggi.

Siti, S., Alwi, A., Sudoyo, AW., Simadibrata, M., Setyohadi, B., Syam, AF. 2017. Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi
Keenam Jilid II. Jakarta Pusat. Interna Publishing
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS

KAD
 Gejala klasik DM berupa poliuria, polidipsi, serta HHS
penurunan berat badan.
 Rasa lemah
 Dehidrasi, dengan derajat yang bervariasi.
 Mual, muntah, nyeri perut, takikardi, hipotensi, turgor  Gangguan penglihatan

kulit menurun, dan syok.  Keluhan mual dan muntah, namun lebih jarang jika
 Perubahan kesadaran dengan derajat yang bervariasi,
dibandingkan dengan KAD
mulai dari bingung sampai koma.
 Pola napas Kussmaul.

Siti, S., Alwi, A., Sudoyo, AW., Simadibrata, M., Setyohadi, B., Syam, AF. 2017. Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi
Keenam Jilid II. Jakarta Pusat. Interna Publishing
DIAGNOSIS

KAD HHS

 Anamnesis ditemukan riwayat seorang pengidap diabetes atau  Anamnesis: rasa lemah, gangguan penglihatan. Dapat pula
bukan dengan keluhan poliuria, polidipsi, rasa lelah, kram otot, ditemukan keluhan mual dan muntah. Kadang pasien datang
mual, muntah, dan nyeri perut. Pada keadaan yang berat dapat dengan disertai keluhan saraf seperti letargi, disorientasi,
ditemukan keadaan penurunan kesadaran sampai koma. hemiparesis, kejang, atau koma.
 Pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda dehidrasi, nafas  Pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda dehidrasi berat seperti
Kussmaul jika asidosis berat, takikardi, hipotensi atau syok, turgor yang buruk, mukosa pipi yang kering, mata cekung,
flushing, penurunan berat badan. perabaan ekstremitas yang dingin, hipotensi dan denyut nadi
yang cepat dan lemah.

Tjokroprawiro, A., Setiawan, B., Effendi C., dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 2 Jilid II. Editor Setiati, S,
dkk. Jakarta Interna Publishing. Jakarta
PERBEDAAN KAD dan HHS
  KAD Ringan KAD KAD Berat HHS

Sedang

Glukosa Plasma (mg/dl) > 250 > 250 >250 >600

pH Arteri 7.25-7.30 7.00-7.24 <7.00 >7.30

Seru Bikarbonat (mEql/L) 15-18 10-15 <10 > 15

Keton Urin Positif Positif Positif Renda

Keton Serum Positif Positif Positif Rendah

Beta-Hidroksibutirat Tinggi Tinggi Tinggi Normal/Tinggi

Osmolalitas Serum (mOsm/kg) Variasi Variasi Variasi >320

Anion Gap >10 > 12 >12 Variasi

Kesadaran Sadar Sadar/Ngantuk Stupor/Koma Stupor/Koma


TATALAKSANA KAD
• Rehidrasi
• Regulasi glukosa
• Regulasi gangguan asama basa elektrolit
• Atasi faktor pencetus
• Oksigen bila PO2 < 80 mmHg
• Antibiotika yang adekuat
• Pantau tanda vital, kesadaran dan keseimbangan cairan

Tjokroprawiro, A., Setiawan, B., Effendi C., dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 2 Jilid II. Editor Setiati, S,
dkk. Jakarta Interna Publishing. Jakarta
Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., Pradipta, EA. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV. Jakarta. Media Aesculapius
TATALAKSANA HHS

Terapi Cairan (HHS)


NaCL 0,9% kecepatan 15–20 ml/kg/jam
atau 1–1.5 l selama jam pertama (tanpa
adanya cardiac compromised)
Terapi Insulin (Actrapid) kerja
pendek (SHH):
 Bolus insulin reguler IV dosis 0,15 U/kgBB,
 Infus insulin reguler dosis 0,1 U/kg BB/jam (5-10 U/jam).
 Hal ini dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan kecepatan
65-125 mg/jam.
 Jika glukosa darah telah mencapai 300 mg/dL kecepatan insulin
dikurangi  0,05 U/kg BB/jam (3-5 U/ jam)  ditambahkan dextrose
5-10% secara intravena.
Terapi Kalium (SHH) :
 Penggantian potasium dimulai ketika kadar serum jatuh di bawah
batas atas kadar normal nilai laboratorium potasium (5.0 –5.2
mEq/L)
 Pemberian 20-30 mEq potasium pada setiap liter cairan infus cukup
untuk mempertahankan konsentrasi potasium serum dalam batas
normal 4-5 mEq/L

Tjokroprawiro, A., Setiawan, B., Effendi C., dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 2 Jilid II. Editor Setiati, S,
dkk. Jakarta Interna Publishing. Jakarta
KOMPLIKASI

KAD HHS

Pada KAD Komplikasi paling sering terjadi adalah hipoglikemia,


Komplikasi HHS dapat terjadi akibat terapi yang tidak
hypokalemia dan hiperglikemia berulang. Hiperkloremia juga biasanya
didapatkan hanya saja biasanya sementara dan tidak membutuhkan adekuat meliputi oklusi vaskuler, infark miokard, low-
terapi khusus. Agar jangan terjadi komplikasi tersebut maka diperlukan
flow syndrome, disseminated intravascular coagulopathy
monitoring yang ketat (gula darah diperiksa tiap 1-2 jam) dan
penggunaan insulin dosis rendah. dan rhabdomiolisis
PROGNOSIS

Umumnya prognosis pasien dengan KAD membaik setelah diberikan terapi yang adekuat
dan selama tidak ada penyakit lain yang fatal. Sedangkan Pada HHS mempunyai prognosis
yang buruk yaitu dulu mortalitasnya  50%, saat ini mortalitasnya menurun sekitar 10-
20%. Namun kejadian kematian untuk HHS bukan disebabkan oleh sindrom hiperosmolar
sendiri tetapi oleh penyakit yang mendasari atau menyertainya.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai