HINTERLAND dan
SISTEM KOTA-KOTA
nandi@upi.edu
Any settlement
consists of:
PARTS OF HUMAN
SETTLEMENT Homogeneous part
Central part
Circulatory part
Special part
A village
consists of:
Homogeneous part
(fields)
Central part (built up)
Circulatory part
(roads and part)
Special part
(monastery)
Homogeneous part
(houses)
Central part (church
and shops)
Circulatory part
(streets)
Special part (school)
Satuan-satuan (unsur – unsur ) Non Struktural : terjadinya
struktur- organisasi = keterkaitan fungsional
Unsur-unsur Unsur-unsur
PELENGKAP PENDUKUN
G
Unsur
tengah
PUSAT
Unsur Unsur
tempat tempat
TINGGAL KERJA
SPESIALISASI KEGIATAN
MELAHIRKAN BAGIAN-2
SPESIFIK RUANG KOTA
SPESIALISASI BAGIAN-BAGIAN INTERNAL
UTAMA RUANG KOTA
FUNGSI 4
FUNGSI 3
FUNGSI PUSAT
FUNGSI 2
FUNGSI 1
RUANG KOTA /
FUNGSI 4 WILAYAH
FUNGSI 3
kota dan wilayah
sekitar
SDM
MODAL TEKNOLOGI
PRODUK
DESA INDUSTRI
JASA
KOTA-2
KOTA PERTUMBUHAN
LAIN
EKONOMI
MODERNISASI
SDA
b. Second phase
Grid 50x50 km
Source: EKISTICS, by Constantinos
A, Doxiadis (1968) a. Third phase
FUNGSI EKSTERNAL DAN WILAYAH “BELAKANG”
Kota sebagai pusat pengolah pasokan dari wilayah sekitar, berupa
bahan mentah / baku, untuk diubah menjadi produk industri
manufaktur
Kota juga sebagai pengolah (lanjut) pasokan dari kota-2 (kecil)
wilayah sekitar, berupa bahan setengah jadi, untuk diolah bersama
pasokan dari wilayah sekitar dan atau kota kecil lainnya
Kota juga berperan sebagai akumulator barang jadi atau setengah
jadi, untuk selanjutnya didistribusikan kekota lain (lebih besar) atau
wilayah sekitar
Proses produksi, akumulasi dan distribusi menghasilkan rangkaian /
jaringan kota-2, terdiri atas pusat-2 permukiman, layanan perkotaan,
dan kegiatan ekonomi produktif: industrial & perdagangan
Pada ujung akhirnya dapat dilihat bahwa kota & “sistem kota-2”
berfungsi sebagai “mesin pertumbuhan” dan “pengembangan
wilayah”
RUANG DAN ORGANISASI
Organisasi adalah alat mencapai tujuan. Organisasi atau
struktur spasial adalah juga alat mencapai tujuan
pengembangan wilayah. Berikut adalah analoginya.
Kawasan B Kawasan A
pendukung Pusat WILAYAH
(b. olahan IMPO) (produk EKSPOR)
Kawasan D
pendukung
Kawasan C
(b. olahan DOM)
pendukung
(bahan baku 3)
Kawasan F
pendukung
(b. ½ olahan)
Kawasan E
pendukung
(bahan baku 2)
Kawasan G
pendukung
(bahan baku 1)
STRUKTUR RUANG = EXPORT MODEL 2
Kawasan B Kawasan A
pendukung pendukung
(bahan baku) (bahan baku 4)
EKSPOR Kawasan D
Kawasan C pendukung
Pusat (b. ½ olahan)
(produk EKSPOR)
Kawasan F
pendukung
(b. ½ olahan)
Kawasan E
pendukung
(b. ½ olahan)
Kawasan G
pendukung
(bahan baku)
ORIENTASI DAPAT DIUBAH DAN
BERSIFAT HIERAKIS
Orientasi dan keterkaitan antar pusat-2 kota / pusat
produksi dapat diubah
Perkembangan keterkaitan dapat dipengaruhi atau
dipercepat terjadinya
Perkembangan keterkaitan dapta berkembang melahirkan
hierarki perkembangan
Orientasi dan hierarki perkembangan dapat dipengaruhi,
diubah dan dipacu lajunya
PUSAT PENGEMBANGAN IBUKOTA
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN
EKONOMI
Alt I
PUSAT PENGEMBANGAN IBUKOTA
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN
EKONOMI
Alt II
STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN/ WILAYAH
Pusat Pusat
Lingkungan-2 Lingkungan-1 Lingkungan-3
Pusat
Lingkungan-2
Pusat Lingkungan-3
Lingkungan-1
PUSAT Pusat
PELAYANAN Lingkungan-1
Pusat
Lingkungan-2
Pusat
Lingkungan-2
Pusat
Pusat Lingkungan-3 Lingkungan-3
Lingkungan-3
Lingkungan-3
STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN/ WILAYAH
Pusat
Pusat lingkungan-2
Lingkungan-1
PUSAT
PELAYANAN
Pusat
Pusat lingkungan-2
Lingkungan-1
Pusat
Lingkungan-1
Pusat Pusat
Pusat
Lingkungan-1 lingkungan-2
Lingkungan-1
Pusat
lingkungan-2
Pusat Pusat Pusat
lingkungan-2 lingkungan-2 lingkungan-3
Pusat
lingkungan-3
GERBANG & ORIENTASI PENGEMBANGAN WILAYAH : alt-2
Pusat pertumbuhan
GERBANG & ORIENTASI PENGEMBANGAN WILAYAH : alt 1
Pusat pertumbuhan
JOGLO SEMAR
Pusat pertumbuhan
JOGLO SEMAR
Pusat pertumbuhan
pause
disini…