Anda di halaman 1dari 47

struktur ruang

jurusan perencanaan wilayah dan kota


fakultas teknik universitas brawijaya

Agus Dwi Wicaksono


jurusan perencanaan wilayah dan kota
fakultas teknik universitas brawijaya
Pendahuluan

jurusan perencanaan wilayah dan kota


fakultas teknik universitas brawijaya
Pendahuluan

Apakah elemen struktur ruang ?


Faktor apakah yang membentuk struktur ruang?
Faktor apakah yang dipengaruh struktur ruang?
Manfaat dan penggunaan struktur ruang bagi
perencanaan sarana dan prasarana?

3
Contoh

4
Contoh

5
Contoh

6
Definisi
berdasarkan Peraturan Perundangan

jurusan perencanaan wilayah dan kota


fakultas teknik universitas brawijaya
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan‐Penataan Ruang)

UU 26/2007 Bab 1 pasal 1:


Struktur ruang adalah
susunan pusat-pusat permukiman dan
sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

CONTENT

AKTIVITAS
CONTAINER
(Ekonomi, Sosbud,
Kelembagaan)
STRUKTUR SARANA
RUANG PRASARANA

POLA
RUANG

8
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan‐Penataan Ruang)

RENCANA TATA
RUANG

RENCANA RENCANA POLA


STRUKTUR RUANG RUANG

Rencana Sistem Rencana Sistem Perutukan Perutukan


Pusat Permukiman Jaringan Prasarana Kaw Lindung Kaw Budidaya

Sistem WIlayah Sistem Jar Kegiatan Pelestarian Lingk Hidup


Transportasi
Sistem Internal Sistem Jar Energi Kegiatan Sosial
Perkotaan
Sistem Jar Kegiatan Budaya
Telekomunikasi
Sis.Persampahan Kegiatan Ekonomi
& Sanitasi
Sistem Jar SDA Kegiatan Pertahanan &
dll Keamanan 9
Definisi Struktur dan Pola Ruang (peraturan
perundangan‐Penataan Ruang)

WILAYAH & KOTA

TATA RUANG

STRUKUTUR RUANG POLA RUANG


(NODES dan LINKAGES) 10
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan-Penataan Ruang)

UU no 26/2007 pasal 1 ayat 24


Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang teridiri dari satu atau lebih
pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian
dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh
adanya keterkaitan fungsional dan hirakhi keruangan satuan sistem
permukiman dan sistem agribisnis
Keterangan:
Wilah Penghasil Produk

Wilayah Pengumpul Produk


DPP
Sentra Produksi

Kota Kecil/Pusat Regional

Kota Sedang/Besar (outlet)


DPP
DPP Jalan & Dukungan Sapras

Batas Kws Lindung, budidaya, dll

Batas Kws Agropolitan


PASAR/GLOBAL
DPP : Desa Pusat Pertumbuhan

11
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan-Penataan Ruang)

Kawasan Agropolitan
SISTEM AGROPOLITAN terdiri:
Kawasan lahan pertanian (hinterland)
Kawasan permukiman
Kawasan pengolahan dan industri
Kawasan pusat prasarana dan pelayanan umum
Keterkaitan antara kawasan sentra produksi pangan
(agropolitan) dengan kawasan lainnya
Konsep agropolitan membagi wilayah-wilayah yg berhubungan
secara fungsional dlm satu sistem kegiatan, yakni:
agropolitan centre yaitu pusat pengumpul dan pemasaran,
agropolitan district yaitu kawasan pusat pertumbuhan, dan
hinterland atau satuan kawasan pertanian,

12
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan-Penataan Ruang)

13
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(UU no 27/2007)
X: Unit Usaha Turunan
SENTRA PRODUKSI 2
SENTRA PRODUKSI 3
X9
X8 X7 LUAR
X6 X5
NEGERI
UNIT2 UNIT2
USAHA USAHA
BUDIDAYA OLAHAN
X4
produk PASAR
X

UNIT 2
X USAHA DALAM
TANGKAP
NEGERI
Faktor
X3 eksternal
X
X1
X2

X X
14
Struktur Perwilayahan Destinasi Pariwisata
(UUno 10/2009)
TINGKAT KONSEP ILUSTRASI CONTOH TEMA
DESTINASI PARIWISATA (SKALA
WILAYAH) = Keterpaduan sistemik
dari destinasi –destinasi pariwisata
I yang berada dalam satu atau lebih ƒ Destinasi GRESIK dskt MULTI TEMA
wilayah administratif yang saling
bersinergi membentuk daya tarik
kolektif dan daya saing kepariwisataan
yang lebih kuat

II DESTINASI PARIWISATA (SKALA ƒ Kawasan Makam Sunan ƒ TEMA RELIGIUS


KAWASAN) = kawasan geografis yang Giri, Maulana Malik
berada dalam satu atau lebih wilayah Ibrahim dsk
administratif yang di dalamnya
terdapat daya tarik wisata, fasilitas
umum, fasilitas pariwisata, ƒ Kawasan Pantai ƒ TEMA BAHARI
aksesibilitas, serta masyarakat yang Labuhan, Pantai
saling terkait dan melengkapi Mayangkara, dskt
terwujudnya kepariwisataan (UU no. 10/
2009)
III DAYA TARIK WISATA ƒ Makam Sunan Giri
Komponen destinasi pariwisata yang ƒ Makam Maulana Malik
berupa sumber daya wisata alam, Ibrahim
budaya atau khusus dalam bentuk objek
tunggal atau kawasan yang memiliki ƒ Makam Sunan Prapen
daya tarik kepariwisataan dan menjadi ƒ Danau Kastoba
penggerak motivasi kunjungan
wisatawan ƒ Pantai Labuhan 15
ƒ Pantai Mayangkara dll
Definisi
Teoritis
jurusan perencanaan wilayah dan kota
fakultas teknik universitas brawijaya
Teori Klasik
1. Teori Konsentrik 2. Teori Sektor 3. Teori Inti Ganda
2 3
3

4
1
2
3 3
3 5
1 2 3 4 5 4
1 3 5 3 7
3

3 4 6
2

9 8

I - CBD IV – Zona Perumahan Pekerja


II – Zona Industri V – Zona Perumahan Gol Menenga
III – Zona Transisi VI – Zona Perumahan Penglaju

(Burgess, 1925) (Hoyt, 1939) (Harris – Ullman, 1945)

ƒ model struktur ruang di atas tidak menggambarkan kondisi kota yang riil
ƒ secara konsepsual menjadi dasar dalam menganalisis struktur ruang kota
modern dan menjadi titik tolak dalam perbandingan perkembangan kota secara
lintas wilayah dan waktu 17
Teori Klasik
4. TEORI ORGANIS (McKenzie, 1929) 5. TEORI COLBY (1933)
Kota (area perkotaan) ≈ organisme hidup setiap struktur ruang kota merupakan
Tata Guna Lahan ≈ Organ Tubuh hasil dari suatu interaksi dua kekuatan:
Jaringan Transi ≈ Syaraf & Darah senntrifugal dan sentripetal
Kapling ≈ Sel

lebih banyak membahas aspek ƒmemberikan kontribusi sifat


fisik & kurang memperhatikan dinamik struktur ruang kota
perilaku manusia dan konflik ƒtidak banyak membahas faktor-
antar kelompok kekuasaan faktor sosial dan politis
18
Teori Klasik
6. TEORI INVERSI ZONA KONSENTRIK (Gideon 7. TEORI LAYOUT KOTA (Pritchard, 1976)
Sjoberg, 1960) pola jalan dapat digunakan sebagai
kerangka untuk mengendalikan persebaran
guna lahan.
Kota direduksi menjadi Sistem Transportasi
dan Aktivitas

1 2 3 4 5

CBD

• adanya hubungan kausalitas antara


struktur ruang kota dg fungsi kota
dan tingkat perkemb kota.
• tidak banyak membahas pertimb • tidak memperhitungkan faktor yang
faktor sosio kultural & juga sistem mengendalikannya (seperti misalnya
politik ketersediaan dana pembangunan,
perilaku birokrasi dll)
19
Teori NeoKlasik

Teori neoklasik tentang struktur ruang kota lebih terfokus pada teori
mengenai proses alokasi pemanfaatan lahan kota.
Basis yang sama yaitu teori ekonomi neoklasik dari Von Thuenen,
Alonso, Walter Chrystaller dan August Losch (Evans, 2004).
alokasi beragam penggunaan dan fungsi pada lahan kota yang
disesuaikan dengan nilai lahan.
nilai lahan ditentukan oleh mekanisme kompetisi pasar, yaitu
adanya penawaran dan permintaan.
faktor dominan yang menentukan penawaran adalah karakteristik
tapak dan lokasi.

ƒ Teori ini didasarkan atas mekanisme pasar yang kompetetif, sedangkan pada
beberapa kasus, alokasi pengggunaan lahan telah ditentukan sebelumnya dan
tidak berlaku mekanisme pasar;
ƒ Masih belum mempertimbangkan faktor lain diluar mekanisme pasar, antara lain
faktor perilaku pemilik lahan dan dampak faktor sosial dan politik.
20
Teori Perilaku
(Ronald 1982)

menekankan pada perubahan preferensi dan perilaku spasial secara


kolektif yang memberi kontribusi pada perubahan struktur organisasi
geometrik dalam kota (struktur ruang kota).
memberi kontribusi terhadap pemahaman pengambilan keputusan
secara individual, yang terfolus pada dua arah pengambilan keputusan.

teori ini lebih banyak menekankan pada


persepsi dan preferensi individu dengan
mengabaikan hambatan-hambatan riil yang
ada di masyarakat.

21
Teori Institusi
(Harvey, 1973)

Pendekatan Marxist untuk memahami sifat dinamis suatu kota.


struktur ruang kota diartikan dan diprediksikan sebagai penerapan
konsep dialektika materialis.
Dialektika materialis melihat alam semesta sebagai suatu proses
dinamis dan berkelanjutan yang perubahannya terjadi secara cepat
dari suatu kondisi ke kondisi yang lain.
Teori institusi berpendapat bahwa faktor utama dalam penentuan
lokasi adalah perilaku kekuatan, lebih khusus lagi kekuatan ekonomi.
Konflik dan pertentangan diantara berbagai kekuatan merupakan
kata kunci pada pembentukan struktur ruang kota.

ƒ teori institusi memperlihatkan peran konflik kekuasaan dan


pertentangan kelas terhadap struktur ruang kota
ƒ teori ini mengabaikan dampak intervensi pemerintah dan peran kelas 22
menengah dalam pembentukan struktur ruang kota.
Teori Ketergantungan
(Frank, Slatter, SANTOS)
Teori ini dikembangkan dalam konteks pemahaman pola spasial pada
negara-negara belum berkembang.
Konsep dasar pandangan Frank dan Slater adalah pola spasial yang terjadi
pada negara belum berkembang dipengaruhi oleh kepentingan negara-
negara maju.
Ketergantungan ini membawa pengaruh terhadap struktur ruang spasial,
baik pada saat masa kolonial maupun setelah berakhirnya masa kolonial
secara formal. Ketergantungan secara ekonomi, kultural dan politis masih
menyisakan pengaruh terhadap struktur ruang kota.
Zona Pasar, Pertanian dan Perkebunan

Teori ketergantungan Zona Suburban dan kaw kumuh


mengenalkan suatu 5
4
dimensi baru pada teori 6
Zona Perumahan
4

struktur ruang kota yaitu 3


kepadatan menengah

struktur ruang kota yang 5


3 Zona Guna 9
dipengaruhi faktor Lahan
Campuran 2 8
eksternal dalam perspektif 7
1
eksploitasi 1. Pelabuhan 7. Zona Pemerintahan
2. Zona Perdangan Modern 8. Zona Perumahan mewah
3. Zona Perdagangan 9. Zona Pengembangan Perumahan
4. Kawasan Sub Urban Mewah 23
5. Kawasan Kumuh
6. Kawasan Industrial Estate baru
Rangkuman Teori Struktur Ruang
Klasifikasi Teori Teori Struktur Ruang Elemen Str Ruang Faktor Pembentuk

TEORI KLASIK Teori Konsentrik, Teori Sektor, Teori Inti ƒ Guna Lahan Faktor internal fisik kota sebagai
Ganda, Teori Organis, Teori Colby, Teori ƒ Sistem Pusat pembentuk struktur ruang kota
Zona Inversi Konsentrik, Teori Layout
Kota ƒ Linkage
TEORI Teori Guna Lahan Komersial dan ƒ Guna Lahan Faktor-faktor yang mempengaruhi
NEOKLASIK Industri, Teori Guna Lahan Perumahan. mekanisme alokasi lahan
Teori Lokasi Fas Umum

TEORI PERILAKU Teori Ronald ƒ Guna Lahan Faktor persepsi dan preferensi
individu dalam pengambilan
keputusan perubahan guna lahan

TEORI INSTITUSI Teori Harvey ƒ Guna Lahan Peran konflik kekuasaan dan
ƒ Sistem Pusat pertentangan kelas (teori Marxist)
dalam pembentukan struktur
ƒ Linkage ruang kota
TEORI ”The World Capitalist System”, ƒ Guna Lahan struktur ruang kota yang
KETERGAN- ”Colonialism and Spatial Structure of ƒ Sistem Pusat dipengaruhi faktor eksternal dalam
TUNGAN Underdevelopment” dan ”Shared perspektif eksploitasi
Space” ƒ Linkage
24
Pemetaan Teori Struktur Ruang
FAKTOR PEMBENTUK
INTERNAL STRUKTUR
RUANG KOTA
FISIK EKOLOGIS
(Burges, 1925; Sjoberg,
1960 dll))
ELEMEN KOTA
STRUKTUR RUANG KOTA FUNGSIONAL
SOSIAL (Hillier, 2007)
(Ronald, 1992))
‰ Sistem Pusat Pelayanan MIGRASI
‰ Jaringan Penghubung (linkage) KAPITAL
EKONOMI ‰ Pemanfaatan Lahan (Elewa, 1989)
(Thuenen,1926; Alonso,
1964) (Black, 1981)
MIGRASI
POLITIK PENDUDUK
(Tiettz, 1968) (Elewa, 1989)

FAKTOR PEMBENTUK
EKSTERNAL STRUKTUR
RUANG KOTA
KONDISI KOTA
DINEGARA MAJU
(Jeon, 2007; Rosa, 2007) 25
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(secara Teoritis)
Sumber :Branch, 1996; Hudson,
1999; Rodrigue, 2008

KOTA

STRUKTUR RUANG

NODES dan LINKAGES (Transp) TATA GUNA LAHAN


26
Struktur Ruang
pada berbagai Rencana
jurusan perencanaan wilayah dan kota
fakultas teknik universitas brawijaya
Struktur Ruang pada
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

28
Struktur Ruang pada
Rencana Tata Ruang Wilayah Prop (RTRWP)

29
Struktur Ruang pada
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) P Terminal Terpadu Penumpang

Terminal Terpadu Barang


T (Cargo Terminal/ Dry Port)

Kawasan Pergudangan
G
Rencana Jembatan Timbang
J
J L Pelabuhan

P
L

G T

RDTR Kawasan
Pergudangan dan Peti
Kemas

30
Struktur Ruang pada
Rencana Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL)

SEGMEN 1 SEGMEN 2 SEGMEN 3 SEGMEN 4 SEGMEN 5 SEGMEN 6


Konservasi - Komersial Bisnis - Komesial Bisnis - Komersial Campuran - Rekreatif Hunian Hunian
Komersial Magnet
Mini Dep. Store Magnet
Komersial UFO SAMSAT
DISPENDA GOR Kertajaya
Superblok Galaxy
1 3 4
2
7
5 6
12
8 9
11 13 14
10

Hotel Olimpic Komersial


9

Magnet
Magnet Utama Mini Dep. Store Resto – Salon - Toko Hunian
Hunian Magnet Utama
Pasar Keputran Bang. KunoHartono Hunian
Kampus ITS

31
KOTA BANDUNG
REGIONAL JABAR
NASIONAL
PKW
/PKL

PKW
/PKL
Sub
PKW Pusat
Kota
/PKL

Renc Transp Regional


Hub
Nasional

Sub Pusat Sub

Struktur Ruang pada


Pusat Pusat
Kota Primer 1 Kota

PKW
/PKL

PKW
/PKL
Pusat
Primer2
Sub
Pusat
Kota
PKW
/PKL

PKW
/PKL
Hub
Nasional

Hub Hub
Nasional Internasional
32
Struktur Ruang pada
Renc Agropolitan

Ds.
NOGOSARI
Ds.
KERANG
SSA Ds. SUKOSARI LOR
III
Ds.
PEDA Ds.
Ds. REJO
JEBUNG AGUNG
LOR Ds.
JEBUNG Ds.
Ds. KIDUL SUKOSARI
PATEMON Ds.
TEGALJATI

Ds. Ds. Ds.


SULEK TROTOSARI SSA SUKOREJO
II
Ds.
KALISAT
Ds. Ds.KALIANYAR
KSA
TLOGO
SARI
Ds.
SSA Ds.
SSA KALI
GEDANG
IV KEMBANG Ds.
SEMPOL
I

Ds. PAKISAN

Ds.
SUMBER
REJO
Ds.
JAMPIT

Struktur Ruang Agropolitan Bondowoso


33
33
Struktur Ruang pada 34
Renc Agropolitan
Renc Struktur Ruang dan Zonasi KADO (Kaw.Agropolitan Sidoarjo)

SSA

KSA
SSA
SSA

SSA

SSA
SSA

SSA

34
Struktur Ruang pada
Renc Agropolitan
Renc Struktur Ruang dan Zonasi Agropolitan
Probolinggo
Agropolitan Agropolitan
Centre Bagian Centre Bagian
Barat Timur

Hinterland PROBO-
TONGAS LINGGO
(Kota
Sedang)

Hinterland
LUMBANG
Hinterland
GADING

Hinterland
SUKAPURA

Hinterland Hinterland TIRIS


SUMBER Hinterland KRUCIL

35
Struktur Ruang pada Renc Tapak Kawasan
(kaw. Tradisional)
Struktur Spasial Aktivitas Sosial dan
Budaya Hila-Keitetu Simpul Aktivitas
Sosial Budaya
Linkage Aktivitas
Sosial Budaya

3 7
4
5
2
8

Kehidupan masyarakat di
kawasan perencanaan pada
dasarnya dilandasi oleh agama
Islam. Beberapa bangunan yang
digunakan masyarakat dalam
kegiatan keagamaan maupun
6 Sarana Sosial Budaya Lokasi Kegiatan Sosial Budaya ritual adat antara lain masjid,
rumah raja, dan baileu. Ketiga
bangunan ini sangat erat dalam
36
keseharian masyarakat Negri
Hila – Kaitetu. 36
Manfaat Struktur Ruang

jurusan perencanaan wilayah dan kota


fakultas teknik universitas brawijaya
Manfaat Struktur Ruang

Sebagai pola dasar wujud kota/wilayah


Mengidentifikasi karakteristik wujud kota atau wilayah eksisting
Dapat mengidentifikasikan akar masalah permasalahan
kota/wilayah
Menentukan rencana pola pemanfaatan lahan
Menentukan rencana persebaran sarana
Menentukan rencana persebaran prasaranan (jalan, sistem air
bersih, telekomunikasi dll)
Sebagai dasar bagi analisis lain
Evaluasi kota berkelanjutan
Evaluasi perkembangan kota
dll

38
Struktur Ruang sebagai
Wujud Bentuk Kota/ Wilayah
KABUPATEN KABUPATEN
Kabupaten LUMAJANG BONDOWOSO
Jember
JELBUK SUKOWONO
SUMBERJAMBE

SUMBERBARU SUKORAMBIPAKUSARI
KABUPATEN
LUMAJANG
LEDOKOMBO
TANGGUL
KALISAT

BANGSALSARI MAYANG
SEMBORO SILO

RAMBIPUJI AJUNG

JOMBANG MUMBULSARI
UMBULSARI

BALUNG
KENCONG
JENGGAWAH
TEMPUREJO

GUMUKMAS

WULUHAN Jalan Propinsi


PUGER AMBULU

P. NUSABARUNG
KABUPATEN
BANYUWANGI

SAMUDERA INDOBESIA 39
Struktur Ruang sebagai
Wujud Bentuk Kota/ Wilayah
Kabupaten Lumajang

RANUYOSO

KLAKAH
GUCIALIT
KEDUNG
JAJANG RANDUAGUNG

SUKODONO

SENDURO
PADANG

PASRUJAMBE JATIROTO
PRONOJIWO LUMAJANG
SUMBER-
SUKO TEKUNG
ROWO-
KANGKUNG
CANDI-
PURO
TEMPEH KUNIR

PASIRIAN
YOSOWILANGUN

TEMPURSARI

40
Struktur Ruang sebagai BATU-KEDIRI
TASIKMADU
SURABAYA-LAWANG

Wujud Bentuk Kota/Wilayah TUNGGULWULUNG

TANJUNGSEKAR
POLOWIJEN
BALEARJOSARI

ARJOSARI
Terminal Arjosari,
TLOGOMAS
VEDC dsk
MOJOLANGU BARU
Unisma, Plaza
Pasar Dinoyo Araya
dsk
PURWODADI
dsk
MOJOLANGU LAMA
DINOYO
Taman Krida
Budaya,

Kota Malang
MERJOSARI
Griyashanta
TULUSREJO Pas PANDANWANGI
ar B BLIMBING
Pasar JBlimbing BARU
dsk l lim
dsk.LA Su bing,
dsk cipto
JATIMULYO
KETAWANG-
GEDE

Masalah kota KARANGBESUKI

PENANGGUNGAN LOWOKWARU
PANDANWANGI
LAMA TUMPANG
LAMA

Disparitas
LOWOKWARU PURWANTORO
BARU
SUMBERSARI

Perkembangan SAMAAN
RAMPAL-
CELAKET
BUNUL-
REJO LAMA

kota Unmer,
PISANGCANDI
LAMA
Dieng Plaza
GADINGKASRI
ORO-ORO DOWO
BUNUL-
REJO BARU

dskPISANGCANDI Kawasan KLOJEN

Kemacetan BARU
Alun-alun
dsk KAUMAN
KSATRIAN SAWOJAJAR
Kaw Sekitar
Velodrom
BARENG
BANDULAN BARU BARENG
LAMA KIDULDALEM

Kaw Perum MADYOPURO CEMOROKANDANG


TANJUNGREJO
LAMA JODIPAN
Sawojajar
MULYOREJO POLEHAN
SUKOHARJO
KASIN
TANJUNGREJO KOTALAMA
BARU LESANPURO
LAMA

SUKUN KOTALAMA
BARU

KEDUNGKANDANG
CIPTOMULYO

MERGOSONO
BANDUNGREJOSARI
BARU

BAKALANKRAJAN
BANDUNG-
REJOSARI
LAMA

BURING

GADANG
BARU

BUMIAYU

GADANG
LAMA

Dsk Pasar G
(
Gadjl Sasui adang
KEBONSARI

ang t Tub
-Bum un WONOKOYO

iayu –
)

ARJOWINANGUN TLOGOWARU

KEPANJEN-
BLITAR
41
TUREN
Contoh Konsep
Renc Struktur Ruang
SURABAYA-LAWANG

Plaza
Araya,
T.Arjosari 3
dsk

BATU-KEDIRI Pasar Blimbing,


2 Jl .LA Sucipto TUMPANG
T.Krida dsk
Budaya
dsk

Unisma,
Pasar Dinoyo
dsk
1
Unmer,
Dieng Plaza
Kawasan
Alun-alun
Kaw
Perum
4
dsk dsk Sawojajar

6
Kaw
sekitar GOR
Ken Arok
Pasar Gadang
dsk (jl S.Tubun –
Gadang-Bumiayu)

5
KEPANJEN-
BLITAR
42
Struktur Ruang pada MP3EI Koridor Kalimantan

Usulan
2 Lokasi KEK
3 5 1
Klaster Industri
Besi Baja
9 2
Kompleks Industri
6 7 LNG Bontang
6 8 8 3
Simpul Pengolahan
Bauksit Æ Aluminium
Simpul Perkebunan
6 8 4
Karet
Batam & Palembang Simpul Kegiatan
4 7 5
Migas
6
Simpul
7 Kelapa Sawit
7
Simpul Penambangan
Batu Bara
1
Bojonagara & Jakarta
8
Simpul
Kehutanan
9
Simpul
Perikanan

43
Contoh Konsep Struktur Ruang

Sub Pst
Kota
(Baamang
Hulu))
Sub Pst
Kota
Baru
J

Sub Pst
Kota
(Mnty
Sbrng)
Sub Pst Pusat
Kota
Baru
P Kota L
(MB Hilir)

Rencana Jalan
Lingkar Luar
P Terminal Terpadu Penumpang

Terminal Terpadu Barang


Sub Pst
Kota
Sub Pst
Kota T (Cargo Terminal/ Dry Port)
G
Baru Baru
Kawasan Pergudangan
G
Sub Pst
Kota T Rencana Jembatan Timbang
Baru J
RDTR Kawasan
Pergudangan dan Peti Pelabuhan
Kemas
L 44 44
Rencana Jalur Kereta Api (Kabupaten) Rencana Jalur Kereta Api (Provinsi)
Hirarki Jalan berdasarkan
Struktur Ruang
KOTA ORDE I (Pusat Kegiatan KOTA ORDE III (Pusat
Nasional) atau ORDE II (Pusat Kegiatan Lokal)
Kegiatan Wilayah)

Arteri Primer Kolektor Primer


Sub
Pusat
Kota

er
nd

Arteri Sekunder
ku
Se
Hirarki Jalan dlm Kota KOTA ORDE 1

tor
lek
Ko
Arteri Primer
Kolektor Primer
Sub Arteri Sekunder Pusat Sub
Pusat Pusat perumahan
Arteri Sekunder Kota Kota Kota
Kolektor Sekunder
tapak/kapling
Lokal Sekunder er Lingkungan Sekunder
und
Lingkungan Sekunder k
r Se Lokal Sekunder
to
o lek
K
Sub
Pusat
Kota Bagian Wilayah Kota

45
Contoh Struktur dan Pola Ruang Agropolitan
Rencana Struktur Ruang Agropolitan Poncokusumo, Kab Malang
Pasar Regional & Nasional

JABUNG
NGADAS
SSA
Ngadas

ke arah
TUMPANG GUNUNG
BROMO

ke arah TUMPANG
GUBUKKLAKAH

ke arah TUMPANG
SSA
Gubujklakah
KSA 1
BELUNG
SSA SSA
SSA ARGOSUKO
Argosuko Wringinanom
WRINGINANOM
Pakaran
PAJARAN WONOMULYO
ke arah TAJINAN SSA
NGEBRUK Wringinanom
SSA SSA WONOREJO
Karangnongko PONCOKUSUMO
Ngebruk
KARANGNONGKO
KSA 2 KABUPATEN
LUMAJANG
TAJINAN SSA
Karanganyar
KARANGANYAR
JAMBESARI NGADIRESO
SSA SSA
Jambesari Ngadireso SSA
Pandansari
PANDANSARI

SSA
Dawuhan
DAWUHAN
SSA
SUMBEREJO
Sumberejo

WAJAK

AMPELGADING
46
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai