Strukturruang 150624230415 Lva1 App6891 PDF
Strukturruang 150624230415 Lva1 App6891 PDF
3
Contoh
4
Contoh
5
Contoh
6
Definisi
berdasarkan Peraturan Perundangan
CONTENT
AKTIVITAS
CONTAINER
(Ekonomi, Sosbud,
Kelembagaan)
STRUKTUR SARANA
RUANG PRASARANA
POLA
RUANG
8
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan‐Penataan Ruang)
RENCANA TATA
RUANG
TATA RUANG
11
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan-Penataan Ruang)
Kawasan Agropolitan
SISTEM AGROPOLITAN terdiri:
Kawasan lahan pertanian (hinterland)
Kawasan permukiman
Kawasan pengolahan dan industri
Kawasan pusat prasarana dan pelayanan umum
Keterkaitan antara kawasan sentra produksi pangan
(agropolitan) dengan kawasan lainnya
Konsep agropolitan membagi wilayah-wilayah yg berhubungan
secara fungsional dlm satu sistem kegiatan, yakni:
agropolitan centre yaitu pusat pengumpul dan pemasaran,
agropolitan district yaitu kawasan pusat pertumbuhan, dan
hinterland atau satuan kawasan pertanian,
12
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan-Penataan Ruang)
13
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(UU no 27/2007)
X: Unit Usaha Turunan
SENTRA PRODUKSI 2
SENTRA PRODUKSI 3
X9
X8 X7 LUAR
X6 X5
NEGERI
UNIT2 UNIT2
USAHA USAHA
BUDIDAYA OLAHAN
X4
produk PASAR
X
UNIT 2
X USAHA DALAM
TANGKAP
NEGERI
Faktor
X3 eksternal
X
X1
X2
X X
14
Struktur Perwilayahan Destinasi Pariwisata
(UUno 10/2009)
TINGKAT KONSEP ILUSTRASI CONTOH TEMA
DESTINASI PARIWISATA (SKALA
WILAYAH) = Keterpaduan sistemik
dari destinasi –destinasi pariwisata
I yang berada dalam satu atau lebih Destinasi GRESIK dskt MULTI TEMA
wilayah administratif yang saling
bersinergi membentuk daya tarik
kolektif dan daya saing kepariwisataan
yang lebih kuat
4
1
2
3 3
3 5
1 2 3 4 5 4
1 3 5 3 7
3
3 4 6
2
9 8
model struktur ruang di atas tidak menggambarkan kondisi kota yang riil
secara konsepsual menjadi dasar dalam menganalisis struktur ruang kota
modern dan menjadi titik tolak dalam perbandingan perkembangan kota secara
lintas wilayah dan waktu 17
Teori Klasik
4. TEORI ORGANIS (McKenzie, 1929) 5. TEORI COLBY (1933)
Kota (area perkotaan) ≈ organisme hidup setiap struktur ruang kota merupakan
Tata Guna Lahan ≈ Organ Tubuh hasil dari suatu interaksi dua kekuatan:
Jaringan Transi ≈ Syaraf & Darah senntrifugal dan sentripetal
Kapling ≈ Sel
1 2 3 4 5
CBD
Teori neoklasik tentang struktur ruang kota lebih terfokus pada teori
mengenai proses alokasi pemanfaatan lahan kota.
Basis yang sama yaitu teori ekonomi neoklasik dari Von Thuenen,
Alonso, Walter Chrystaller dan August Losch (Evans, 2004).
alokasi beragam penggunaan dan fungsi pada lahan kota yang
disesuaikan dengan nilai lahan.
nilai lahan ditentukan oleh mekanisme kompetisi pasar, yaitu
adanya penawaran dan permintaan.
faktor dominan yang menentukan penawaran adalah karakteristik
tapak dan lokasi.
Teori ini didasarkan atas mekanisme pasar yang kompetetif, sedangkan pada
beberapa kasus, alokasi pengggunaan lahan telah ditentukan sebelumnya dan
tidak berlaku mekanisme pasar;
Masih belum mempertimbangkan faktor lain diluar mekanisme pasar, antara lain
faktor perilaku pemilik lahan dan dampak faktor sosial dan politik.
20
Teori Perilaku
(Ronald 1982)
21
Teori Institusi
(Harvey, 1973)
TEORI KLASIK Teori Konsentrik, Teori Sektor, Teori Inti Guna Lahan Faktor internal fisik kota sebagai
Ganda, Teori Organis, Teori Colby, Teori Sistem Pusat pembentuk struktur ruang kota
Zona Inversi Konsentrik, Teori Layout
Kota Linkage
TEORI Teori Guna Lahan Komersial dan Guna Lahan Faktor-faktor yang mempengaruhi
NEOKLASIK Industri, Teori Guna Lahan Perumahan. mekanisme alokasi lahan
Teori Lokasi Fas Umum
TEORI PERILAKU Teori Ronald Guna Lahan Faktor persepsi dan preferensi
individu dalam pengambilan
keputusan perubahan guna lahan
TEORI INSTITUSI Teori Harvey Guna Lahan Peran konflik kekuasaan dan
Sistem Pusat pertentangan kelas (teori Marxist)
dalam pembentukan struktur
Linkage ruang kota
TEORI ”The World Capitalist System”, Guna Lahan struktur ruang kota yang
KETERGAN- ”Colonialism and Spatial Structure of Sistem Pusat dipengaruhi faktor eksternal dalam
TUNGAN Underdevelopment” dan ”Shared perspektif eksploitasi
Space” Linkage
24
Pemetaan Teori Struktur Ruang
FAKTOR PEMBENTUK
INTERNAL STRUKTUR
RUANG KOTA
FISIK EKOLOGIS
(Burges, 1925; Sjoberg,
1960 dll))
ELEMEN KOTA
STRUKTUR RUANG KOTA FUNGSIONAL
SOSIAL (Hillier, 2007)
(Ronald, 1992))
Sistem Pusat Pelayanan MIGRASI
Jaringan Penghubung (linkage) KAPITAL
EKONOMI Pemanfaatan Lahan (Elewa, 1989)
(Thuenen,1926; Alonso,
1964) (Black, 1981)
MIGRASI
POLITIK PENDUDUK
(Tiettz, 1968) (Elewa, 1989)
FAKTOR PEMBENTUK
EKSTERNAL STRUKTUR
RUANG KOTA
KONDISI KOTA
DINEGARA MAJU
(Jeon, 2007; Rosa, 2007) 25
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(secara Teoritis)
Sumber :Branch, 1996; Hudson,
1999; Rodrigue, 2008
KOTA
STRUKTUR RUANG
28
Struktur Ruang pada
Rencana Tata Ruang Wilayah Prop (RTRWP)
29
Struktur Ruang pada
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) P Terminal Terpadu Penumpang
Kawasan Pergudangan
G
Rencana Jembatan Timbang
J
J L Pelabuhan
P
L
G T
RDTR Kawasan
Pergudangan dan Peti
Kemas
30
Struktur Ruang pada
Rencana Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL)
Magnet
Magnet Utama Mini Dep. Store Resto – Salon - Toko Hunian
Hunian Magnet Utama
Pasar Keputran Bang. KunoHartono Hunian
Kampus ITS
31
KOTA BANDUNG
REGIONAL JABAR
NASIONAL
PKW
/PKL
PKW
/PKL
Sub
PKW Pusat
Kota
/PKL
PKW
/PKL
PKW
/PKL
Pusat
Primer2
Sub
Pusat
Kota
PKW
/PKL
PKW
/PKL
Hub
Nasional
Hub Hub
Nasional Internasional
32
Struktur Ruang pada
Renc Agropolitan
Ds.
NOGOSARI
Ds.
KERANG
SSA Ds. SUKOSARI LOR
III
Ds.
PEDA Ds.
Ds. REJO
JEBUNG AGUNG
LOR Ds.
JEBUNG Ds.
Ds. KIDUL SUKOSARI
PATEMON Ds.
TEGALJATI
Ds. PAKISAN
Ds.
SUMBER
REJO
Ds.
JAMPIT
SSA
KSA
SSA
SSA
SSA
SSA
SSA
SSA
34
Struktur Ruang pada
Renc Agropolitan
Renc Struktur Ruang dan Zonasi Agropolitan
Probolinggo
Agropolitan Agropolitan
Centre Bagian Centre Bagian
Barat Timur
Hinterland PROBO-
TONGAS LINGGO
(Kota
Sedang)
Hinterland
LUMBANG
Hinterland
GADING
Hinterland
SUKAPURA
35
Struktur Ruang pada Renc Tapak Kawasan
(kaw. Tradisional)
Struktur Spasial Aktivitas Sosial dan
Budaya Hila-Keitetu Simpul Aktivitas
Sosial Budaya
Linkage Aktivitas
Sosial Budaya
3 7
4
5
2
8
Kehidupan masyarakat di
kawasan perencanaan pada
dasarnya dilandasi oleh agama
Islam. Beberapa bangunan yang
digunakan masyarakat dalam
kegiatan keagamaan maupun
6 Sarana Sosial Budaya Lokasi Kegiatan Sosial Budaya ritual adat antara lain masjid,
rumah raja, dan baileu. Ketiga
bangunan ini sangat erat dalam
36
keseharian masyarakat Negri
Hila – Kaitetu. 36
Manfaat Struktur Ruang
38
Struktur Ruang sebagai
Wujud Bentuk Kota/ Wilayah
KABUPATEN KABUPATEN
Kabupaten LUMAJANG BONDOWOSO
Jember
JELBUK SUKOWONO
SUMBERJAMBE
SUMBERBARU SUKORAMBIPAKUSARI
KABUPATEN
LUMAJANG
LEDOKOMBO
TANGGUL
KALISAT
BANGSALSARI MAYANG
SEMBORO SILO
RAMBIPUJI AJUNG
JOMBANG MUMBULSARI
UMBULSARI
BALUNG
KENCONG
JENGGAWAH
TEMPUREJO
GUMUKMAS
P. NUSABARUNG
KABUPATEN
BANYUWANGI
SAMUDERA INDOBESIA 39
Struktur Ruang sebagai
Wujud Bentuk Kota/ Wilayah
Kabupaten Lumajang
RANUYOSO
KLAKAH
GUCIALIT
KEDUNG
JAJANG RANDUAGUNG
SUKODONO
SENDURO
PADANG
PASRUJAMBE JATIROTO
PRONOJIWO LUMAJANG
SUMBER-
SUKO TEKUNG
ROWO-
KANGKUNG
CANDI-
PURO
TEMPEH KUNIR
PASIRIAN
YOSOWILANGUN
TEMPURSARI
40
Struktur Ruang sebagai BATU-KEDIRI
TASIKMADU
SURABAYA-LAWANG
TANJUNGSEKAR
POLOWIJEN
BALEARJOSARI
ARJOSARI
Terminal Arjosari,
TLOGOMAS
VEDC dsk
MOJOLANGU BARU
Unisma, Plaza
Pasar Dinoyo Araya
dsk
PURWODADI
dsk
MOJOLANGU LAMA
DINOYO
Taman Krida
Budaya,
Kota Malang
MERJOSARI
Griyashanta
TULUSREJO Pas PANDANWANGI
ar B BLIMBING
Pasar JBlimbing BARU
dsk l lim
dsk.LA Su bing,
dsk cipto
JATIMULYO
KETAWANG-
GEDE
PENANGGUNGAN LOWOKWARU
PANDANWANGI
LAMA TUMPANG
LAMA
Disparitas
LOWOKWARU PURWANTORO
BARU
SUMBERSARI
Perkembangan SAMAAN
RAMPAL-
CELAKET
BUNUL-
REJO LAMA
kota Unmer,
PISANGCANDI
LAMA
Dieng Plaza
GADINGKASRI
ORO-ORO DOWO
BUNUL-
REJO BARU
Kemacetan BARU
Alun-alun
dsk KAUMAN
KSATRIAN SAWOJAJAR
Kaw Sekitar
Velodrom
BARENG
BANDULAN BARU BARENG
LAMA KIDULDALEM
SUKUN KOTALAMA
BARU
KEDUNGKANDANG
CIPTOMULYO
MERGOSONO
BANDUNGREJOSARI
BARU
BAKALANKRAJAN
BANDUNG-
REJOSARI
LAMA
BURING
GADANG
BARU
BUMIAYU
GADANG
LAMA
Dsk Pasar G
(
Gadjl Sasui adang
KEBONSARI
ang t Tub
-Bum un WONOKOYO
iayu –
)
ARJOWINANGUN TLOGOWARU
KEPANJEN-
BLITAR
41
TUREN
Contoh Konsep
Renc Struktur Ruang
SURABAYA-LAWANG
Plaza
Araya,
T.Arjosari 3
dsk
Unisma,
Pasar Dinoyo
dsk
1
Unmer,
Dieng Plaza
Kawasan
Alun-alun
Kaw
Perum
4
dsk dsk Sawojajar
6
Kaw
sekitar GOR
Ken Arok
Pasar Gadang
dsk (jl S.Tubun –
Gadang-Bumiayu)
5
KEPANJEN-
BLITAR
42
Struktur Ruang pada MP3EI Koridor Kalimantan
Usulan
2 Lokasi KEK
3 5 1
Klaster Industri
Besi Baja
9 2
Kompleks Industri
6 7 LNG Bontang
6 8 8 3
Simpul Pengolahan
Bauksit Æ Aluminium
Simpul Perkebunan
6 8 4
Karet
Batam & Palembang Simpul Kegiatan
4 7 5
Migas
6
Simpul
7 Kelapa Sawit
7
Simpul Penambangan
Batu Bara
1
Bojonagara & Jakarta
8
Simpul
Kehutanan
9
Simpul
Perikanan
43
Contoh Konsep Struktur Ruang
Sub Pst
Kota
(Baamang
Hulu))
Sub Pst
Kota
Baru
J
Sub Pst
Kota
(Mnty
Sbrng)
Sub Pst Pusat
Kota
Baru
P Kota L
(MB Hilir)
Rencana Jalan
Lingkar Luar
P Terminal Terpadu Penumpang
er
nd
Arteri Sekunder
ku
Se
Hirarki Jalan dlm Kota KOTA ORDE 1
tor
lek
Ko
Arteri Primer
Kolektor Primer
Sub Arteri Sekunder Pusat Sub
Pusat Pusat perumahan
Arteri Sekunder Kota Kota Kota
Kolektor Sekunder
tapak/kapling
Lokal Sekunder er Lingkungan Sekunder
und
Lingkungan Sekunder k
r Se Lokal Sekunder
to
o lek
K
Sub
Pusat
Kota Bagian Wilayah Kota
45
Contoh Struktur dan Pola Ruang Agropolitan
Rencana Struktur Ruang Agropolitan Poncokusumo, Kab Malang
Pasar Regional & Nasional
JABUNG
NGADAS
SSA
Ngadas
ke arah
TUMPANG GUNUNG
BROMO
ke arah TUMPANG
GUBUKKLAKAH
ke arah TUMPANG
SSA
Gubujklakah
KSA 1
BELUNG
SSA SSA
SSA ARGOSUKO
Argosuko Wringinanom
WRINGINANOM
Pakaran
PAJARAN WONOMULYO
ke arah TAJINAN SSA
NGEBRUK Wringinanom
SSA SSA WONOREJO
Karangnongko PONCOKUSUMO
Ngebruk
KARANGNONGKO
KSA 2 KABUPATEN
LUMAJANG
TAJINAN SSA
Karanganyar
KARANGANYAR
JAMBESARI NGADIRESO
SSA SSA
Jambesari Ngadireso SSA
Pandansari
PANDANSARI
SSA
Dawuhan
DAWUHAN
SSA
SUMBEREJO
Sumberejo
WAJAK
AMPELGADING
46
Semoga Bermanfaat