PERKEMBANGAN YANG
DIINGINKAN
- POLICY
- STRATEGI
- ACTION
- NASIONAL
PENGEMBANGAN - PROPINSI
PERKEMBANGAN
- KABUPATEN/
- DESA
TATA RUANG
YANG ADA
TANPA ADA
INTERVENSI
POLICY PENGEMBANGAN
KARENA :
• MASYARAKAT RELATIF KURANG BERDAYA
• MENGURANGI KESENJANGAN
• SPACE/RUANG USAHA YANG “BISA” DIPAKAI
TELAH/MAKIN BANYAK DIMANFAATKAN OLEH “NON
WARGA SETEMPAT”, PEREBUTAN SDA (LAHAN, AIR, DLL),
PEREBUTAN ALOKASI RUANG
• AKSELERASI
• KAITAN BIOFISIK(STRUKTUR/INFRASTRUKTUR) – SOSEK
WILAYAH HULU DAN HILIR KURANG DI FAHAMI OLEH
PIHAK YANG BERKOMPETEN MENGURUSI KAWASAN
YANG MENJADI OBJEK
• “KENYATAAN KEGIATAN DI KAWASAN HULU
BERDAMPAK PADA KAWASAN HILIR” (KETERKAITAN
SISTEM) KURANG JADI PERTIMBANGAN
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN
WILAYAH DAN KOTA
adalah upaya pembangunan dalam suatu wilayah/kota
agar tercapai kesejahteraan masyarakat (people propeity)
melalui pemanfaatan sumber daya (alam, manusia, sosial
budaya dan teknologi) secara optimal, efisien dan efektif,
sinergi dan sustainable dengan cara menggerakkan
kegiatan-kegiatan ekonomi dunia usaha dan masyarakat,
pelestarian lingkungan dan PENYEDIAAN INFRA
STRUKTUR (sarana dan prasarana) Wilayah dan kota
Upaya tersebut dilakukan dengan :
Peningkatan kemampuan masyarakat
Peningkatan efisiensi produktif
Pengendalian dampak lingkungan
Peningkatan kehandalan INFRASTRUKTUR
Peningkatan peran lembaga sosial ekonomi
Peningkatan kemampuan pemerintah daerah
Agar pegembangan wilayah dapat efektif dan efisien perlu
dilakukan melalui pendekatan spasial (Penataan Ruang)* dan
non spasial.
Sumber Daya Alam (Tanah, Air, SDA lainnya)
Pengelolaan Kawasan Lindung
Penataan Ruang adalah :
adalah upaya-upaya pengaturan ruang melalui Perencanaan,
Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang agar tercapai
keserasian, kenyamanan, efisiensi, sinergi dan kelestarian
lingkungan
Secara spasial dibutuhkan pengaturan kegiatan pembangunan :
Pengelolaan kawasan produksi
Penataan Permukiman dan Pengembangan
INFRASTRUKTUR dan Transportasi
Penatagunaan
Diagram 1. Konsepsi Pembangunan Wilayah
dan Penataan Ruang
TEKNIK REGRESI
EKONOMETRI
ECOSYSTEM SOSIOMETRI
WILAYAH PENGEMBANGAN
ORIENTASI PANTAI (WPP)
GEOGRAFIS
PEMASARAN
WPP
ORIENTASI
GEOGRAFIS
PEMASARAN
WPP
WPP
ON FARM
FORWARD
LINKAGE
BACKWARD
LINKAGE
SUPPORTING INFRASTRUCTURE
I
E L ALU
M
KONSEP PENDEKATAN PENGEMBANGAN
K ATAN DAN PERTUMBUHAN WILAYAH PANTAI DAN
DE N
PEN A NGA PULAU KECIL
EM B )
NG R O
PE (M A
K
A N
AS
KAW
san
a si kawa
if i k
Ident mbangan kaita
n
penge k et e r
m b a ngan duksi
e ro
Peng sentra p
anta san r
a
dikaw k aw as
an
si
ialisa a dan
Spec r an
u ngan
s a
u k at
Dprasarana an pusat-pus
g e m bang
en
Ppelayanan engamanan
p
d e katan
en t if
P berian insen akat
em yar
P an serta mas / investor
er ta
P an serta swas
Per
SUB KAWASAN ANTAR PULAU KECIL
(MESSO)
RTRW NASIONAL
Isi : - Struktur dan pola
- Kriteria dan pola
Fungsi : - Kebijakan Nasional
- Keterpduan
- Acuan Koordinasi
Instansi Penanggungjawab ; BKTRN
(Kimbangwil, Dep. Dagri, Bappenas, LH)
RTRW PROPINSI
Isi : - Struktur dan Pola
- Arahan Pengelolaan
Fungsi : - Kebijakan Propinsi
- Keterpaduan
- Acuan Koordinasi
- Arahan Lokasi
RTRW KABUPATEN
Isi : - Rencana TR kawasan lindung perkotaan,
perdesaan, sistem prasarana dan penata
gunaan Tanah, Air dan SDA lainnya.
RTR KOTA
Isi : Rencana TR Kawasan Hijau, Permukiman
Industri, Pariwisata, Perdagangan, Sarana
dan Prasarana dan Penatagunaan Tanah,
BCR lainnya.
RENCANA RINCI
Isi : Rencana Kapling, Fasilitas Sosial,
Fasilitas Umum, Jaringan Jalan, Drainase,
Sempadan, Ketinggian Bangunan, FAR
- UKURAN KUANTITAS
KEGIATAN MASYARAKAT
PUSAT PERTUMBUHAN
INTEGRSI FUNGSIONAL
PKW = Ibukota Propinsi,
Integrasi Fungsi Utama Kabupaten
Komplementer JABOTABEK
Integrasi DKI dg Kodya/Kab.
Urban-Rural Likage
DESENTRALISASI
2. PEMANFAATAN RUANG
a. Pola Pengelolaan Tataguna Tanah, Air,
Udara,INFRASTRUKTUR dan SDA lainnya
b. Insentif dan Disinsentif
inkonsistensi
Pemberdayaan Masyarakat