Anda di halaman 1dari 8

Mendesain lapis perkerasan jalan pada

dasarnya adalah menentukan tebal lapis


perkerasan jalan agar lapis tersebut dapat stabil
dilewati oleh beban lalulintas di atasnya minimal
selama umur rencana.

Untuk menentukan tebal perkerasan lentur ada


1. Metoda Empiris
2. Metoda teoritis

5. METODA PERHITUNGAN TEBAL PEKERASAN


Metode Empiris
 Berdasarkan pengujian dan pengukuran dari jalan jalan yg dibuat khusus untuk
penelitian

 AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials,


yang sebelumnya bernama AASHO(American Association of State Highway Officials
AASHO berdiri th 1914, berubah menjadi AASHTO th 1973
 NAASRA (National Association of Australia State Road Authorities, Australia
 Road Note 29, Inggris
 Road Note 31, Inggris dikeluarkan TRRL(khusus perenc. Tebal perkeraan lentur
dinega tropis dan sub tropis)
 Asphalt Intitute
 BINAMARGA, Indonesia yg memodifikasi dari AASHTO 72 revisi th 1981dan th
1987 dikeluarkan : Petunjuk Perenc. Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
Metoda Analisa Komponen (SNI 03-1732-1989)
Penentuan tebal perkerasan dengan cara SNI 03-1732-1989
hanyaberlaku untuk konstruksi perkerasan yang menggunakan material
berbutir (granular,material, batu pecah) dan tidak berlaku untuk
konstruksi perkerasan yg menggunakan batu-batu besar (cara telford )
Metoda Teoritis
 Umumnya berdasarkan teori elastis
 Teori ini membutuhkan nilai modulus elastisitas

Anda mungkin juga menyukai