FRAKTUR PADA
EKSTREMITAS
● Tulang merupakan salah satu dari komponen tubuh yang paling penting. fungsi tulang itu
sendiri adalah sebagai tempat melekatnya otot, penopang tubuh manusia supaya dapat
bergerak maksimal, sebagai kerangka dan melindungi organ dalam tubuh.
● Penurunan massa tulang yang disebabkan oleh osteoporosis dan kelainan metabolik tulang lainnya dapat
menyebabkan tulang menjadi lebih rentan terhadap fraktur.
Pendahuluan
● Radiografi masih menjadi modalitas utama untuk mendeteksi dan menyingkirkan adanya
fraktur.
● Pada pemeriksaan radiologi untuk kasus fraktur sering disarankan karena pada pemeriksaan
radiologi bisa dianggap membantu menentukan diagnosa fraktur, keterlibatan sendi dan
penentuan porses terapi berikutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI FRAKTUR
● Fraktur adalah putusnya kontinuitas struktural tulang yang umumnya baik yang
bersifat total maupun sebagian, biasanya disebabkan trauma baik secara
langsung maupun tidak langsung.
● Terjadinya suatu fraktur lengkap atau tidak lengkap ditentukan oleh kekuatan,
sudut dan tenaga, keadaan tulang, serta jaringan lunak di sekitar tulang.
EPIDEMIOLOGI FRAKTUR
● Di Amerika Serikat, 5,6 juta kejadian patah tulang terjadi setiap tahunnya dan
merupakan 2% dari kejadian trauma.Patah tulang pada tibia merupakan kejadian
tersering dari seluruh patah tulang panjang.
● Usia produktif merupakan usia yang rentang mengalami cedera akibat kecelakaan, begitu juga lanjut
usia dapat terjadi fraktur akibat penurunan masa tulang sehingga rentan terjadi fraktur.
ETIOLOGI FRAKTUR
● Fraktur pada tulang lemah yang disebabkan oleh trauma minimal disebut dengan
fraktur patologis. Penyebab tersering fraktur patologis pada femur proksimal
adalah osteoporosis
FRAKTUR
KLASIFIKASI
• Fraktur tertutup adalah fraktur dimana kulit tidak ditembus oleh fragmen tulang, sehingga tempat
fraktur tidak tercemar oleh lingkungan/dunia luar.
• Fraktur terbuka adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada
kulit dan jaringan lunak, dapat terbentuk dari dalam maupun luar.
• Fraktur dengan komplikasi adalah fraktur yang disertai dengan komplikasi seperti malunion,
delayed union, nounion dan infeksi tulang
FRAKTUR
KLASIFIKASI
• Menurut Apley Solomon fraktur diklasifikasikan berdasarkan garis patah tulang dan berdasarkan
bentuk patah tulang
Gambar 2.1 Complete fractures: (a) transversal; (b) segmental; (c) spiral.
Incomplete fractures: (d) fraktur buckle; (e, f) fraktur greenstick (Solomon et al.,
2010).
FRAKTUR
MANIFESTASI KLINIS
• Gejala klasik fraktur adalah adanya riwayat trauma, rasa nyeri dan bengkak di
bagian tulang yang patah, deformitas (angulasi, rotasi, diskrepansi), gangguan
fungsi muskuloskeletal akibat nyeri, putusnya kontinuitas tulang.
Fraktur Ekstremitas Superior
Fraktur Humerus
Fraktur suprakondilaris humerus distal adalah fraktur umum pada anak-anak. Sebagian besar dari fraktur ini
menghasilkan perpindahan posterior dari capitellum humerus distal. Pada film lateral, garis humerus anterior (garis yang
ditarik tangensial ke korteks humerus anterior dan ditampilkan di sini dalam warna hitam) harus membagi dua bagian
tengah capitellum (panah putih). Ketika ada fraktur supracondylar, garis ini akan melewati lebih anterior, seperti yang
terjadi di sini. Ada tanda lemak posterior positif hadir (panah hitam).
Fraktur Ekstremitas Superior
Fraktur Humerus
Gambar. (a) fraktur spiral (trauma indirek) atau (b) fraktur transversal
(trauma direk)
Fraktur pada pertengahan humerus, dan menghasilkan (a) fraktur spiral (trauma indirek) atau
(b) fraktur transversal (trauma direk).
Fraktur Ekstremitas Superior
Fraktur Antebrachii
Fraktur Antebrachii
Fraktur Antebrachii
• Fraktur collum femur merupakan jenis fraktur panggul (hip fracture) yang sering ditemukan pada
usia tua di atas 60 tahun
• Keluhan utama : didapatkan nyeri pada bagian pinggul setelah terjadinya trauma, tidak dapat
menggerakkan bagian ekstremitas yang trauma
• Manifestasi Klinis
> Terdapat riwayat trauma
> Nyeri pada bagian pinggul
>Terjadi pemendekan tungkai
• Pemeriksaan Fisik
Status lokalis :
> Look : terdapat deformitas dari tulang dan kekakuan dari jaringan lunak, terdapat pemendekkan dari
ekstremitas
Feel : nyeri tekan, spasme otot, terdapat krepitasi
> Move : ROM pada Hip akan berkurang karena adanya nyeri.
Fraktur Ekstremitas Inferior
Gambar . Fraktur komplit collum femur Gambar . Fraktur komplit collum femur
(garden tipe 2) dengan sedikit pergeseran (garden tipe 3)
Fraktur Ekstremitas Inferior
• Terapi fraktur collum femur meliputi: terapi konservatif dan operatif. Terapi operatif menjadi pilihan
pada hampir semua kasus fraktur collum femur. Pilihan terapi operatif meliputi fiksasi internal dan
arthroplasty
• Tindakan hemiarthroplasty menjadi pilihan terapi pada sekitar 80% penderita fraktur collum femur.
• Hemiarthroplasty merupakan tindakan arthroplasty yang melibatkan pengangkatan caput femur dan
sebagian besar collum femur termasuk segmen fraktur dan menggantinya dengan prostesis yang
ukurannya sesuai dengan membiarkan acetabulum tetap utuh.
Fraktur Intertrochanter
• Disebabkan oleh trauma ringan seperti terpeleset dengan kondisi pangkal paha terbentur
lantai.
Fraktur Ekstremitas Inferior
Fraktur Intertrochanter
Fraktur Intertrochanter
• Manifestasi klinis : terdapat deformitas, spasme otot di lokasi fraktur, edem di daerah trauma, nyeri
di regio hip joint, pemendekan ekstremitas serta, rotasi eksternal ekstremitas.
• Pemeriksaan Fisik
> Look : terdapat deformitas, edem, pada ekstremitas bawah
> Feel : nyeri tekan, spasme otot dan terdapat krepitasi
> Move : ROM terbatas
Fraktur Ekstremitas Inferior
Fraktur Intertrochanter
• Pemeriksaan radiologis dapat menentukan jenis fraktur seberapa jauh pergeseran fraktur untuk
menentukan pengobatan yang tepat
Fraktur Subtrochanter
• Fraktur dimana garis patahnya berada 5 cm distal dari trochanter minor dan
penyebabnya adalah trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian).
Dapat terjadi di semua umur
Fraktur Ekstremitas Inferior
Fraktur Subtrochanter
Fraktur Subtrochanter
• Manifestasi klinisnya : pemendekan dari ekstremitas bawah lebih dari 3 cm, rotasi
eksterna, nyeri hebat, hematom dan edem pada permukaan kulit
• Pada fraktur subtrokanter dapat ditemukan garis fraktur dibawah trokanter minor yang
bersifat melintang, oblik atau spiral.
Fraktur Ekstremitas Inferior
Fraktur Subtrochanter
Fraktur Subtrochanter
• Fraktur ini dapat diterapi secara konservatif dengan traksi tulang dengan paha dalam
posisi fleksi dan abduksi selama 6-8 minggu atau pembedahan dapat dilakukkan berupa
pemasangan plat trokanter dan dilanjutkan dengan mobilisasi pasca pembedahan.
Fraktur Ekstremitas Inferior
Gambar. Fraktur shaft femur (spiral) Gambar . Fraktur shaft femur (comminuted)
Fraktur Ekstremitas Inferior
• Pada kasus fraktur shaft femur pengobatan yang dilakukan berupa tindakan konservatif dan
operatif. Terapi konservatif dapat dilakukan traksi kulit untuk mengurangi spasme otot. Terapi
operatif dilakukan dengan pemasangan plate dan screw selain itu juga dilakukan fiksasi
eksterna dengan kerusakan jaringan lunak yang hebat.
Fraktur Ekstremitas Inferior
Fraktur Patella
• Fraktur patella merupakan suatu gangguan integritas tulang yang ditandai
dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan yang
berlebihan yang terjadi pada tempurug lutut.
• Fraktur patella biasanya disebabkan oleh trauma langsung dimana penderita jatuh dalam posisi
patella terbentur lantai atau kecelakaan lalulintas yang menyebabkan benturan patella dengan
dashboard kendaraan.
Fraktur Ekstremitas Inferior
Fraktur Patella
• Fraktur patela umumnya diklasifikasikan menurut pola morfologi dan
derajat pergeserannya
• Pola yang digambarkan meliputi transversal atau horisontal, stellata atau kominutif, vertikal
atau longitudinal, apikal atau marginal dan osteokondral
Fraktur Ekstremitas Inferior
Fraktur Patella
• Manifestasi : terdapat cekungan pada regio patella, pasien tidak dapat melakukan ekstensi
ekstremitas bawah, nyeri, edem pada regio patella, pada fraktur patella dengan displaced
ditemukan celah pada patella dan fragmenpatella serta kelemahan dalam mengekstensikan kaki
melawan gravitasi, pada fraktur non dispalced tidak ditemukan kelainan pada palpasi.
Fraktur Patella
Fraktur Patella
Fraktur Patella
• Pada kasus fraktur patela yang tidak bergeser pengobatan yang dilakukan berupa pemasangan
gips silinder selama 4-6 minggu. Pada fraktur patella yang mengalami pergeseran dilakukan
tindakan pembedahan dan rekonstruksi kembali ekspansi ekstensor dengan tension band-wiring.
Pada fraktur patella komunitif pengobatan yang dilakukan yaitu dengan eksisi patella.
Fraktur Ekstremitas Inferior
• Fraktur diafisis tibia biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan 1/3
distal, sedangkan fraktur diafisis fibula biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan 1/3
proksimal
• Dapat disebabkan karena jatuh dari ketinggian, cedera olahraga, trauma langsung, kecelakaan
motor, luka tembak.
Fraktur Ekstremitas Inferior
• Fraktur metatarsal dapat terjadi pada bagian basis metatarsal V, diafisis metatarsal dan
leher metatarsal. Fraktur metatarsal sering terjadi bila dorsum kaki tertimpa benda
berat atau terlindas roda kendaraan. Biasanya terjadi fraktur pada beberapa tulang
metatarsal sekaligus.
• Fraktur phalanges adalah terputusnya hubungan tulang jari-jari kaki yang disebabkan
oleh trauma langsung pada kaki.
Fraktur Ekstremitas Inferior
• Gejala yang tampak pada fraktur metatarsal yaitu terdapat rasa nyeri, pembengkakan
pada jari-jari kaki. Sedangkan gejala fraktur phalanges adalah edema lokalis,
deformitas berupa tonjolan abnormal, nyeri.
• Pada fraktur metatarsal dan phalangs tanpa pergeseran pengobatan yang dilakukan
berupa pemasangan verban elastis atau gips sirkuler selama 3-4 minggu. Sedangkan
pada fraktur metatarsal dan phalangs dengan pergeseran dilakukan tindakan
pembedahan dengan memasang K-wire.
Penutup
Kesimpulan
● Fraktur adalah istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, baik secara total atau pun sebagian. Fraktur
biasanya disebabkan oleh terauma, terjadinya fraktur total atau sebagian di tentukan dari kekuatan
trauma, sudut, kondisi tulang serta jaringan lunak yang berada disekitar tulang.
● pemeriksaan radiologi untuk kasus fraktur sering disarankan karena bisa membantu menentukan
diagnosa fraktur, keterlibatan sendi dan penentuan porses terapi berikutnya.
Saran