Anda di halaman 1dari 61

REFERAT

FRAKTUR PADA
EKSTREMITAS

Dian Ilmaniar Istiqamah 22004101090 


Pembimbing:
dr. Sayidah Orbariana, Sp.Rad

LABORATORIUM ILMU RADIOLOGI


KEPANITRAAN KLINIK MADYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
PENDAHULUAN
Pendahuluan

● Fraktur adalah putusnya kontinuitas struktural tulang.

● Tulang merupakan salah satu dari komponen tubuh yang paling penting. fungsi tulang itu
sendiri adalah sebagai tempat melekatnya otot, penopang tubuh manusia supaya dapat
bergerak maksimal, sebagai kerangka dan melindungi organ dalam tubuh.

● Penyebab terbanyak fraktur adalah kecelakaan, baik itu kecelakaan kerja,


kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya, juga dapat terjadi akibat
faktor lain seperti proses degeneratif dan patologi

● Penurunan massa tulang yang disebabkan oleh osteoporosis dan kelainan metabolik tulang lainnya dapat
menyebabkan tulang menjadi lebih rentan terhadap fraktur.
Pendahuluan

● Radiografi masih menjadi modalitas utama untuk mendeteksi dan menyingkirkan adanya
fraktur.

● Radiologi sendiri adalah ilmu kedokteran yang menggunakan


radiasi untuk diagnosis dan pengobatan penyakit.

● Radioologi diagnostik juga disebut sebagai radioskopi. Dengan


radiasi, dokter dapat melihat bagian dalam tubuh tanpa prosedur invasive

● Pada pemeriksaan radiologi untuk kasus fraktur sering disarankan karena pada pemeriksaan
radiologi bisa dianggap membantu menentukan diagnosa fraktur, keterlibatan sendi dan
penentuan porses terapi berikutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI FRAKTUR

● Fraktur adalah putusnya kontinuitas struktural tulang yang umumnya baik yang
bersifat total maupun sebagian, biasanya disebabkan trauma baik secara
langsung maupun tidak langsung.

● Terjadinya suatu fraktur lengkap atau tidak lengkap ditentukan oleh kekuatan,
sudut dan tenaga, keadaan tulang, serta jaringan lunak di sekitar tulang.
EPIDEMIOLOGI FRAKTUR

● Di Amerika Serikat, 5,6 juta kejadian patah tulang terjadi setiap tahunnya dan
merupakan 2% dari kejadian trauma.Patah tulang pada tibia merupakan kejadian
tersering dari seluruh patah tulang panjang.

● Departemen Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa dari jumlah


kecelakaan yang terjadi dengan presentasi 5,8% korban cedera atau sekitar 8 juta
orang menderita fraktur dengan jenis fraktur yang paling banyak terjadi yaitu fraktur
pada bagian ekstremitas atas sebesar 36,9% dan ekstremitas bawah sebesar 65,2%

● Menurut WHO (World health Organization) angka kecelakaan fraktur di dunia


akan semakin meningkat seiring bertambahnya kendaraan.

● Usia produktif merupakan usia yang rentang mengalami cedera akibat kecelakaan, begitu juga lanjut
usia dapat terjadi fraktur akibat penurunan masa tulang sehingga rentan terjadi fraktur.
ETIOLOGI FRAKTUR

● Fraktur dapat disebabkan oleh peristiwa trauma (traumatic fracture) seperti


kecelakaan lalu lintas maupun non-lalu lintas.

● Fraktur pada tulang lemah yang disebabkan oleh trauma minimal disebut dengan
fraktur patologis. Penyebab tersering fraktur patologis pada femur proksimal
adalah osteoporosis
FRAKTUR

KLASIFIKASI

• Secara umum, keadaan patah tulang secara klinis dapat diklasifikasikan


sebagai fraktur terbuka, fraktur tertutup dan fraktur dengan komplikasi.

• Fraktur tertutup adalah fraktur dimana kulit tidak ditembus oleh fragmen tulang, sehingga tempat
fraktur tidak tercemar oleh lingkungan/dunia luar.

• Fraktur terbuka adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada
kulit dan jaringan lunak, dapat terbentuk dari dalam maupun luar.

• Fraktur dengan komplikasi adalah fraktur yang disertai dengan komplikasi seperti malunion,
delayed union, nounion dan infeksi tulang
FRAKTUR
KLASIFIKASI

• Menurut Apley Solomon fraktur diklasifikasikan berdasarkan garis patah tulang dan berdasarkan
bentuk patah tulang

Gambar 2.1 Complete fractures: (a) transversal; (b) segmental; (c) spiral.
Incomplete fractures: (d) fraktur buckle; (e, f) fraktur greenstick (Solomon et al.,
2010).
FRAKTUR

MANIFESTASI KLINIS

• Gejala klasik fraktur adalah adanya riwayat trauma, rasa nyeri dan bengkak di
bagian tulang yang patah, deformitas (angulasi, rotasi, diskrepansi), gangguan
fungsi muskuloskeletal akibat nyeri, putusnya kontinuitas tulang.
Fraktur Ekstremitas Superior

Fraktur Humerus

Gambar 2.2 Fraktur supracondylar

Fraktur suprakondilaris humerus distal adalah fraktur umum pada anak-anak. Sebagian besar dari fraktur ini
menghasilkan perpindahan posterior dari capitellum humerus distal. Pada film lateral, garis humerus anterior (garis yang
ditarik tangensial ke korteks humerus anterior dan ditampilkan di sini dalam warna hitam) harus membagi dua bagian
tengah capitellum (panah putih). Ketika ada fraktur supracondylar, garis ini akan melewati lebih anterior, seperti yang
terjadi di sini. Ada tanda lemak posterior positif hadir (panah hitam).
Fraktur Ekstremitas Superior

Fraktur Humerus

Gambar 2.2 Fraktur supracondylar

Gambar. (a) fraktur spiral (trauma indirek) atau (b) fraktur transversal
(trauma direk)
Fraktur pada pertengahan humerus, dan menghasilkan (a) fraktur spiral (trauma indirek) atau
(b) fraktur transversal (trauma direk).
Fraktur Ekstremitas Superior

Fraktur Antebrachii

Gambar. Fraktur colles, tampilan frontal (A) dan lateral (B).


Fraktur Colles adalah fraktur radius distal (panah putih solid) dengan angulasi dorsal pada fragmen fraktur radial
distal (panah hitam) yang disebabkan oleh jatuh pada tangan yang terulur Falls on Outstretched Hand (kadang-
kadang disingkat FOOSH). Sering ada fraktur terkait dari styloid ulnaris (panah putih putus-putus)
Fraktur Ekstremitas Superior

Fraktur Antebrachii

Gambar 2.6 Fraktur Smith


Fraktur Smith adalah fraktur radius distal (whitearrow) dengan angulasi palmar dari fragmen fraktur radial
distal (sudut garis hitam), kebalikan dari fraktur Colles. Ini disebabkan oleh jatuh pada punggung tangan
yang tertekuk. Terdapat fraktur pada metafisis radius distal; foto lateral menunjukkan bahwa fragmen
distal bergeser dan miring ke anterior-sangat berlawanan dengan fraktur colles.
Fraktur Ekstremitas Superior

Fraktur Antebrachii

Gambar. AP/Latreal Fraktur Galeazzi


Fraktur melintang atau oblique yang pendek ditemukan pada sepertiga
bagian bawah radius, dengan angulasi atau tumpang-tindih. Sendi radioulnar
inferior bersubluksasi atau berdislokasi
Fraktur Ekstremitas Superior

Fraktur Carpal dan Metacarpal

Gambar 2.9 Jones fraktur, basis 5 metatarsal


Fraktur Jones adalah fraktur transversal dari metatarsal ke-5 (panah putih) sekitar 1 sampai 2 cm
dari tuberositas metatarsal ke-5 (panah hitam) yang disebabkan oleh fleksi plantar kaki dan inversi
pergelangan kaki. Fraktur Jones mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih daripada fraktur
avulsi yang lebih umum dari dasar metatarsal ke-5. Hal ini disebabkan oleh fleksi plantar kaki dan
inversi pergelangan kaki.
Fraktur Ekstremitas Superior

Fraktur Carpal dan Metacarpal

GambaR. Fraktur Boxer


Fraktur Boxer adalah fraktur leher metakarpal ke-5 (jari kelingking) dengan angulasi palmar
dari fraktur distal (panah hitam). Terkadang metacarpal ke-4 mungkin terlibat. Ini paling sering
merupakan hasil dari meninju seseorang atau dinding.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Collum Femur


• Fraktur collum femur merupakan fraktur yang terjadi di sebelah proksimal
linea intertrichanterica pada daerah intracapsular sendi panggul

• Fraktur collum femur merupakan jenis fraktur panggul (hip fracture) yang sering ditemukan pada
usia tua di atas 60 tahun

• Menurut lokasi anatomi (Miller, 2012) : Subcapital, Transcervical, Basicervical

• Gambar. Letak fraktur menurut lokasi anatomi


Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Collum Femur


• Klasifikasi menurut Garden berdasarkan
pergeseran yang nampak dari hasil
X-Ray sebelum dilakukan reduksi (Apley,
2013). :
> Garden Type I : fraktur inkomplit, termasuk
fraktur abduksi dimana caput femoris miring
ke arah valgus yang berhubungan dengan
collum femoris.
> Garden Type II : fraktur komplit, namun tidak
terdapat pergeseran.
> Garden Type III: fraktur komplit disertai
pergeseran parsial.
> Garden Type IV: fraktur komplit dengan
pergeseran keseluruhan
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Collum Femur

• Keluhan utama : didapatkan nyeri pada bagian pinggul setelah terjadinya trauma, tidak dapat
menggerakkan bagian ekstremitas yang trauma

• Manifestasi Klinis
> Terdapat riwayat trauma
> Nyeri pada bagian pinggul
>Terjadi pemendekan tungkai

• Diagnosis ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologi


Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Collum Femur

• Pemeriksaan Fisik
Status lokalis :
> Look : terdapat deformitas dari tulang dan kekakuan dari jaringan lunak, terdapat pemendekkan dari
ekstremitas
 Feel : nyeri tekan, spasme otot, terdapat krepitasi
> Move : ROM pada Hip akan berkurang karena adanya nyeri.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Collum Femur


• Pemeriksaan Penunjang
> Pemeriksaan radiologi dapat membantu penegakkan diagnosa, klasifikasi dan pemberian terapi yang
tepat.

Gambar . Fraktur inkomplit pada collum


femur (garden tipe 1)
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Collum Femur

Gambar . Fraktur komplit collum femur Gambar . Fraktur komplit collum femur
(garden tipe 2) dengan sedikit pergeseran (garden tipe 3)
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Collum Femur

Gambar. Fraktur komplit collum femur dengan


pergeseran (garden 4)
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Collum Femur

• Terapi fraktur collum femur meliputi: terapi konservatif dan operatif. Terapi operatif menjadi pilihan
pada hampir semua kasus fraktur collum femur. Pilihan terapi operatif meliputi fiksasi internal dan
arthroplasty

• Tindakan hemiarthroplasty menjadi pilihan terapi pada sekitar 80% penderita fraktur collum femur.

• Hemiarthroplasty merupakan tindakan arthroplasty yang melibatkan pengangkatan caput femur dan
sebagian besar collum femur termasuk segmen fraktur dan menggantinya dengan prostesis yang
ukurannya sesuai dengan membiarkan acetabulum tetap utuh.

• Hemiarthroplasty sangat menguntungkan dimana risiko terjadinya komplikasi berupa nekrosis


avaskular dan gagal penyambungan (nonunion) tulang dapat dihindari
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Intertrochanter

• Fraktur intertrochanter merupakan fraktur antara trochanter mayor dan


trochanter minor yang termasuk dalam fraktur ekstrakapsular.

• Sering terjadi pada lanjut usia.

• Disebabkan oleh trauma ringan seperti terpeleset dengan kondisi pangkal paha terbentur
lantai.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Intertrochanter

• Berdasarkan klasifikasi Kyle (1994), fraktur intertrochanter dapat dibagi


menjadi 4 tipe menurut kestabilan fragmen-fragmen tulangnya.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Intertrochanter

• Manifestasi klinis : terdapat deformitas, spasme otot di lokasi fraktur, edem di daerah trauma, nyeri
di regio hip joint, pemendekan ekstremitas serta, rotasi eksternal ekstremitas.

• Pemeriksaan Fisik
> Look : terdapat deformitas, edem, pada ekstremitas bawah
> Feel : nyeri tekan, spasme otot dan terdapat krepitasi
> Move : ROM terbatas
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Intertrochanter

• Pemeriksaan radiologis dapat menentukan jenis fraktur seberapa jauh pergeseran fraktur untuk
menentukan pengobatan yang tepat

Gambar. (panah merah) menunjukkan fraktur pada trokanter mayor, (panah


hijau) menunjukan gambaran fraktur trokanter minor, (panah putih) gambar
radiolusen yang ditunjukan pada panah putih, menggambarkan terjadi diantara
trokanter mayor dan minor
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Subtrochanter

• Fraktur dimana garis patahnya berada 5 cm distal dari trochanter minor dan
penyebabnya adalah trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian).
Dapat terjadi di semua umur
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Subtrochanter

• Klasifikasi Fielding & Magliato yaitu :


> Tipe 1 : garis fraktur satu level dengan trochanter minor.
> Tipe 2 : garis patah berada 1-2 inch di bawah dari batas atastrochanter minor.
> Tipe 3 : gairs patah berada 2-3 inch di distal dari batas atastrochanter minor
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Subtrochanter

• Manifestasi klinisnya : pemendekan dari ekstremitas bawah lebih dari 3 cm, rotasi
eksterna, nyeri hebat, hematom dan edem pada permukaan kulit

• Pemeriksaan fisik (status lokalis) :


> Look : terdapat pemendekan ekstremitas bawah, hematom dan edem ekstremitas bawah
dalam posisi rotasi eksterna
> Feel : nyeri hebat
> Move : Rom berkurang karena nyeri hebat

• Pada fraktur subtrokanter dapat ditemukan garis fraktur dibawah trokanter minor yang
bersifat melintang, oblik atau spiral.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Subtrochanter

Gambar. Fraktur subtrokanter (tipe 2)


Gambar. Fraktur subtrokanter (tipe 1)
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Subtrochanter

• Fraktur ini dapat diterapi secara konservatif dengan traksi tulang dengan paha dalam
posisi fleksi dan abduksi selama 6-8 minggu atau pembedahan dapat dilakukkan berupa
pemasangan plat trokanter dan dilanjutkan dengan mobilisasi pasca pembedahan.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Shaft Femur

• Fraktur batang femur biasanya terjadi karena trauma langsung akibat


kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian, patah pada daerah ini dapat
menimbulkan perdarahan yang cukup banyak dan mengakibatkan penderita jatuh dalam kondisi
syok.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Shaft Femur


• Klasifikasi menurut The Orthopaedic Trauma Association (OTA) :
> Tipe A : simple fraktur, antara lain fraktur spiral, oblik dan transversal
> Tipe B : wedge / butterfly communition fraktur
> Tipe C : segmental communition
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Shaft Femur


• Manifestasi klinis : terdapat pemendekan pada ekstremitas, nyeri tekan, edem dan hematom,
terdapat krepitasi, spasme otot, ROM berkurang.

• Pemeriksaan Fisik (status lokalis)


 Look : edem, deformitas pada ekstremitas, ada luka robek atau tidak
 Feel : nyeri tekan, krepitasi dan memeriksa bagian distal dari fraktur untuk mengetahui
terdapat cedera pembuluh darah atau tidak
 Move : ROM terbatas karena nyeri
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Shaft Femur


• Foto polos AP-lateral dilakukan untuk menentukan lokasi dan jenis fraktur

Gambar. Fraktur shaft femur (oblique)


Gambar. fraktur shaft femur (transversal)
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Shaft Femur

Gambar. Fraktur shaft femur (spiral) Gambar . Fraktur shaft femur (comminuted)
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Shaft Femur

• Pada kasus fraktur shaft femur pengobatan yang dilakukan berupa tindakan konservatif dan
operatif. Terapi konservatif dapat dilakukan traksi kulit untuk mengurangi spasme otot. Terapi
operatif dilakukan dengan pemasangan plate dan screw selain itu juga dilakukan fiksasi
eksterna dengan kerusakan jaringan lunak yang hebat.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Patella
• Fraktur patella merupakan suatu gangguan integritas tulang yang ditandai
dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan yang
berlebihan yang terjadi pada tempurug lutut.

• Fraktur patella biasanya disebabkan oleh trauma langsung dimana penderita jatuh dalam posisi
patella terbentur lantai atau kecelakaan lalulintas yang menyebabkan benturan patella dengan
dashboard kendaraan.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Patella
• Fraktur patela umumnya diklasifikasikan menurut pola morfologi dan
derajat pergeserannya

• Pola yang digambarkan meliputi transversal atau horisontal, stellata atau kominutif, vertikal
atau longitudinal, apikal atau marginal dan osteokondral
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Patella
• Manifestasi : terdapat cekungan pada regio patella, pasien tidak dapat melakukan ekstensi
ekstremitas bawah, nyeri, edem pada regio patella, pada fraktur patella dengan displaced
ditemukan celah pada patella dan fragmenpatella serta kelemahan dalam mengekstensikan kaki
melawan gravitasi, pada fraktur non dispalced tidak ditemukan kelainan pada palpasi.

• Pemeriksaan Fisik (status lokalis) :


>Look : edem, deformitas pada ekstremitas bawah,
> Feel : floating patela
> Move : ROM terbatas tidak dapat melakukan ekstensi ekstremitas bawah
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Patella

Gambar. Fraktur patella (transverse) Gambar. Fraktur patella (transvere displaced)


Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Patella

Gambar . Fraktur patella (transverse undisplaced)


Gambar. Fraktur patella (multifragmented displaced)
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Patella

• Pada kasus fraktur patela yang tidak bergeser pengobatan yang dilakukan berupa pemasangan
gips silinder selama 4-6 minggu. Pada fraktur patella yang mengalami pergeseran dilakukan
tindakan pembedahan dan rekonstruksi kembali ekspansi ekstensor dengan tension band-wiring.
Pada fraktur patella komunitif pengobatan yang dilakukan yaitu dengan eksisi patella.
Fraktur Ekstremitas Inferior

FrakturShaft Tibia dan Fibula


• Fraktur diafisis tibia dan fibula merupakan fraktur yang lebih sering
ditemukan bersama.

• Fraktur diafisis tibia biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan 1/3
distal, sedangkan fraktur diafisis fibula biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan 1/3
proksimal

• Dapat disebabkan karena jatuh dari ketinggian, cedera olahraga, trauma langsung, kecelakaan
motor, luka tembak.
Fraktur Ekstremitas Inferior

FrakturShaft Tibia dan Fibula

• Orthopaedic Trauma Association (OTA)


membagi fraktur diafisis tibia berdasarkan
pemeriksaan radiografi, terbagi 3 grup,
yaitu: simple, wedge dan kompleks.
Masing–masing grup terbagi lagi menjadi 3
yaitu :

> Tipe simple (A), terbagi 3: spiral, oblik,


tranversal.
> Tipe wedge (B), terbagi 3: spiral, bending,
dan comminuted.
> Tipe kompleks, terbagi 3: spiral,
segmental, dan comminuted.
Fraktur Ekstremitas Inferior

FrakturShaft Tibia dan Fibula


• Manifestasi klinis : deformitas, nyeri, edema jaringan lunak dibagian fraktur.

• Pemeriksaan fisik (statsu lokalis) :


> Look : terdapat deformitas dan edem, bisa terdapat luka terbuka
> Feel : nyeri tekan, krepitasi
> Move : ROM terbatas karena nyeri
Fraktur Ekstremitas Inferior

FrakturShaft Tibia dan Fibula

Gambar. Fraktur tibia Gambar. Fraktur tibia dan fibula (tipe C 1)


Fraktur Ekstremitas Inferior

FrakturShaft Tibia dan Fibula


• Pada kasus fraktur diafisis tibia dan fibula pengobatan yang dapat dilakukan berupa konservatif
dan pembedahan. Pengobatan konservatif dilakukan dengan memasang gips sirkuler. Sedangkan
pembedahan dilakukan pada fraktur terbuka, gagalnya terapi konservatif.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Metatarsal dan Phalanges

• Fraktur metatarsal dapat terjadi pada bagian basis metatarsal V, diafisis metatarsal dan
leher metatarsal. Fraktur metatarsal sering terjadi bila dorsum kaki tertimpa benda
berat atau terlindas roda kendaraan. Biasanya terjadi fraktur pada beberapa tulang
metatarsal sekaligus.
• Fraktur phalanges adalah terputusnya hubungan tulang jari-jari kaki yang disebabkan
oleh trauma langsung pada kaki.
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Metatarsal dan Phalanges

• Gejala yang tampak pada fraktur metatarsal yaitu terdapat rasa nyeri, pembengkakan
pada jari-jari kaki. Sedangkan gejala fraktur phalanges adalah edema lokalis,
deformitas berupa tonjolan abnormal, nyeri.

• Pemeriksaan Fisik (fraktur metatarsal) :


Look : edema, hematom, deformitas berupa penonjolan yang abnormal
Feel : nyeri hebat, krepitasi
Move : ROM terbatas bila terkena jaringan sekitar

• Pemeriksaan Fisik (fraktur phalanges)


Look : edema lokalis, hematom dan adanya deformitas
Feel : nyeri dan ada krepitasi
Move : -
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Metatarsal dan Phalanges

Gambar. Fraktur Gambar. Gambaran radiologis fraktur kominutif pada metatarsal I.


metatarsal Sebelum diterapi (A) dan saat diterapi (B).
Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Metatarsal dan Phalanges

Gambar. Gambaran radiologis fraktur displaced


pada shaft metatarsal II, III, dan IV. Sebelum diterapi Gambar.Fraktur pada

(A) dan saat diterapi (B). phalanges


Fraktur Ekstremitas Inferior

Fraktur Metatarsal dan Phalanges

• Pada fraktur metatarsal dan phalangs tanpa pergeseran pengobatan yang dilakukan
berupa pemasangan verban elastis atau gips sirkuler selama 3-4 minggu. Sedangkan
pada fraktur metatarsal dan phalangs dengan pergeseran dilakukan tindakan
pembedahan dengan memasang K-wire.
Penutup
Kesimpulan

● Pemeriksaan radiologi merupakan hal penting untuk mendiagnosis suatu


kelainan pada musculoskeletal terutama fraktur.

● Fraktur adalah istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, baik secara total atau pun sebagian. Fraktur
biasanya disebabkan oleh terauma, terjadinya fraktur total atau sebagian di tentukan dari kekuatan
trauma, sudut, kondisi tulang serta jaringan lunak yang berada disekitar tulang.

● pemeriksaan radiologi untuk kasus fraktur sering disarankan karena bisa membantu menentukan
diagnosa fraktur, keterlibatan sendi dan penentuan porses terapi berikutnya.
Saran

● Dalam penegakan diagnosa sebuah fraktur pada ekstermitas diperlukan


anamnesa dan pemeriksaan fisik yang lengkap, disertai pemeriksaan penunjang yang tepat.
Pemeriksaan radiologi merupakan salah satu pemeriksaan penunjangan yang baik untuk
mendeteksi suatu fraktur.
Terima kasih

CREDITS: This presentation template


was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai