Anda di halaman 1dari 26

Jurnal Reading

Progress in Endoscopic
Treatment of Hemorrhoid
Disusun oleh:
Dian Ilmaniar Istiqamah 22004101090
Dosen Pembimbing:
dr. Nurul Hidayat, M.si.Med,Sp.B

LABORATORIUM BEDAH
RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
01
Abstrak
Abstrak
• Hemorrhoid merupakan salah satu penyakit
paling umum pada regio anorektal.

• Sebelumnya pengobatan hemorrhoid meliputi


pengobatan konservatif, pengobatan rawat jalan
dan pengobatan bedah.
• Artikel ini membahas beberapa teknik endoskopi seperti ligasi
gelang karet, skleroterapi, dan elektrokoagulasi.
• Diharapkan ke depan, teknologi endoskopi dapat diterapkan
lebih lanjut dalam praktik klinis dan dapat menjadi metode lini
pertama untuk pengobatan hemorrhoid.
• Keyword : pengobatan endoskopi, hemorrhoid, ligasi gelang
karet, skleroterapi, elektrokoagulasi.
02
Introduksi
• Hemorrhoid merupakan salah satu penyakit anorektal yang
dapat terjadi pada semua usia dan jenis kelamin, dan dilaporkan
terjadi pada lebih dari setengah populasi di atas usia 50 tahun.
• Hemorrhoid diklasifikasikan sebagai internal, eksternal, atau
campuran.
• Hemorrhoid internal dibagi menjadi 4 kategori sesuai dengan
tingkat keparahannya :
1. Grade I : terdapat darah pada feses saat buang air besar, tanpa
gejala prolaps hemorrhoid

2. Grade II : terdapat darah pada feses saat buang air besar,


dengan prolaps hemorrhoid yang dapat masuk spontan setelah
buang air besar
3. Grade III : terdapat darah pada feses saat buang air besar, dengan
prolaps yang tidak dapat masuk kembali setelah buang air besar,
tetapi dapat didorong secara manual.

4. Grade IV : terdapat darah pada feses saat buang air besar dengan
volume darah yang lebih besar. Prolaps di luar anus dan tidak dapat
direposisi secara manual
• Pengobatan hemorrhoid terdiri dari metode konservatif,
rawat jalan, dan bedah.
• Jika pengobtan konservatif gagal, pasien dengan
hemorrhoid internal derajat I-III dapat memilih beberapa
perawatan rawat jalan, termasuk ligasi gelang karet,
sclerotherapy, laser photocoagulation, bipolar
thermocoagulation, cryotherapy, ultrasound-guided
hemorrhoid artery ligation, dan terapi inframerah.
• Perawatan bedah seperti hemoroidektomi, external hemoroid
trombektomi , dan stapler hemoroidektomi ditujukan untuk
pasien yang gagal dalam pengobatan rawat jalan dan memiliki
hemoroid campuran atau hemoroid internal grade IV
• Dengan perkembangan endoskopi fleksibel, penggunaan
gastroscopes atau kolonoskopi untuk pengobatan hemorrhoid
dapat memberikan kontrol dan pemeriksaan pencitraan
berkualitas tinggi yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.
• Artikel ini mengulas perkembangan dan efektifitas berbagai
teknik pengobatan endoskopi untuk hemrroid.
03
Endoscopic
Treatments For
Hemorrhoids
1. Endoscopic Rubber Band Ligation
(ligasi gelang karet)
• Rubber band ligation (RBL) adalah pengobatan non-bedah yang banyak
digunakan untuk hemorrhoid internal derajat II-III.
• Penelitian terbaru menunjukkan bahwa RBL memiliki tingkat kesembuhan
yang lebih baik dan tingkat kekambuhan jangka panjang yang lebih rendah
dari pada teknologi lain dan dianggap sebagai metode terapi non-bedah
terbaik.
• Ligasi jaringan hemoroid dapat menyebabkan nekrosis iskemik pada
mukosa yang prolaps, yang kemudian menyebabkan scar fixation.
• Ligasi ini dilakukan diatas linea dentate
• Pada ERBL dokter dapat menggunakan gastroskop atau kolonoskop dengan posisi
retrofleksi untuk menyedot dan mengikat hemoroid di atas linea dentata.
• Secara umum, tutup ligasi endoskopi plastik transparan dipasang di bagian atas
endoskopi. Kemudian linea dentata diidentifikasi, dan ligasi dilakukan 2 mm sampai 5
mm di atas linea dentata.
• Hemmoroid disedot ke dalam tutup dengan ujung endoskopi di lubang anal, dan satu
pita elastis dilepaskan.
• Tower dkk. Pertama kali melaporkan penggunaan ERBL untuk mengobati
hemoroid internal pada tahun 1998. Diantara 20 pasien yang dirawat
dengan hemoroid internal derajat I dan II, 19 pasien (95%) mencapai
penurunan derajat klinis hemoroid internal, dan pada 18 pasien (90%)
gejala berkurang secara signifikan.

• Berkelhammer dkk. Menggunakan ERBL untuk mengobati 83 kasus


hemoroid internal hemoragik dengan endoskopi reversibel.

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa ERBL efektif pada 80% pasien


hemoroid interna derajat II. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa
metode ini lebih efektif dalam mengobati pasien dengan hemorrhoid
internal derajat II dibandingkan dengan hemorrhoid internal derajat III.
• Mingyao Sun dkk. Merancang dua studi klinis terbesar pengobatan ERBL
untuk hemoroid grade II-IV hingga saat ini. Penelitian ini melibatkan 576 dan
759 pasien, dan periode tindak lanjut terlama adalah 5 tahun. Kesimpulan dari
penelitian ini bahwa ERBL sederhana, aman, efektif, dan tingkat kekambuhan
yang rendah, yang layak untuk dipromosikan secara klinis.

• Studi kohort terbaru dari 116 pasien yang dirancang oleh Henrique et al.
menemukan bahwa ERBL adalah metode yang layak, aman, dan efektif untuk
mengobati gejala hemorrhoid internal derajat II-III
2. Endoscopic Sclerotherapy
• Bebarapa sclerosants yang telah digunakan untuk skleroterapi
hemoroid internal grade I-II adalah ethanolamine oleate, quinine,
hypertonic saline, 5% phenol, An’s shaobei injection, xiaozhiling
injection, potassium alumunium sulfate dan tannic acid.

• Metode umum skleroterapi adalah menyuntikkan 0,5-2,0 mL dari


1% natrium tertadesil sulfat atau 5% fenol yang dilarutkan dalam
almond oil (minyak nabati) di bawah mukosa di bagian atas
hemoroid.
• Sclerotherapy tradisional dilakukan oleh dokter menggunakan anoscope, yang
mengakibatkan dislokasi injeksi dan dapat menyebabkan komplikasi.

• Ponsky dkk. Pertama kali mencoba menggunakan endoskopi retrograde untuk


menyuntikkan 23,4% hypertonic saline untuk mengobati hemoroid internal. Hasil dari 19
pasien simptomatik hemoroid derajat I-III menunjukkan bahwa teknik ini efektif untuk
meredakan perdarahan, meredakan prolaps, dan tanpa komplikasi yang serius.

• Benin dkk, menggunakan injeksi endoskopi natrium tetradesil sulfat pada 250 pasien
dengan hemoroid internal derajat II-IV menegaskan keamanan dan efektivitas dan tingkat
komplikasi yang rendahdari metode ini
3. Endoscopic Coagulation
• Kantsevoy SV dkk, mengembangkan sistem elektrokoagulasi bipolar
hemorrhoid energy therapy (HET) yang dapat mengelektrokoagulasi hemoroid
di bawah endoskopi.

• Kantsevoy menerapkan sistem ini pada 23 pasien dalam waktu rata-rata 37,3
± 8,6 detik. Kemudian semua pasien di follow up selama 1 tahun dan tanpa
adanya kekambuhan.

• Terapi ini dapat menjadi alternatif yang efektif, terutama untuk pasien
hemoroid internal.

• Namun dibandingkan dengan dua metode pengobatan endoskopi hemorrhoid


lainnya, koagulasi endoskopi memerlukan lebih banyak penelitian, dan
evaluasi lebih lanjut.
04
Keuntungan
endoscopic
hemorrhoid
treatment
• Penggunaan endoskopi dan kualitas pencitraan memfasilitasi teknis
operasi yang lebih akurat dan menghindari sebagian besar risiko
iatrogenik.

• ERBL, skleroterapi, dan elektrokoagulasi endoskopi dapat dengan


mudah digunakan.

• Dapat memberikan visualisasi daerah anorektosigmoid, mengidentifikasi


penyakit kolorektal lain yang mungkin berkontribusi terhadapat gejala
perdarahan, terutama neoplasia kolorektal
05
Permasalahan dalam
teknologi penelitian
terkait endoscopic
hemorrhoid treatment
• Saat ini hanya ada sedikit penelitian tentang teknik pengobatan hemoroid
endoskopi, penelitian yang dilakukan merupakan penelitian single-center
dengan ukuran sampel yang kecil.

• Meskipun kesimpulan menegaskan bahwa teknologi ini memiliki keunggulan


namun tidak dapat memberikan dokumentasi berbasis bukti yang berkualitas
tinggi.
• Pada penelitian tidak dapat mengkonfirmasi indikasi yang tepat,
keuntungan dan kerugian dari metode yang berbeda.

• Diperlukan studi prospektif multi-center yang melibatkan jumlah pasien


yang lebih besar dan desain yang lebih ketat untuk mengklarifikasi
indikasi dan kontraindikasi dari berbagai teknologi.

• Diperlukan untuk memperjelas standar dan prosedur pengoperasian


untuk membantu pengambilan keputusan klinis yang efektif.
Kesimpulan

• Penelitian ini menunjukkan dibandingkan dengan metode pengobatan


tradisonal,teknik pengobatan hemoroid endoskopi dapat secara efektif
mengobati hemoroid secara invasif, waktu prosedur yang lebih singkat
dan mengurangi perdarahan intraprosedural,

• Teknik ini mengurangi rasa sakit pada pasien. Pasien pulih dengan
cepat,dapat mendeteksi kelainan pada kolorektal secara bersamaan.
Kesimpulan

• Diperlukan perluasan penelitian dan pengembangan berkelanjutan


terhadap instrumen endoskopi agar dapat menjadi lini pertama atau
metode pengobatan pilihan untuk hemoroid internal grade I-III.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai