Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hemoroid yang lebih dikenal dengan sebutan wasir atau ambeien adalah
pelebaran (dilatasi) dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang
berasal dari pleksus hemoroidalis dan sering kali disertai darah karena terluka.
Hemoroid adalah struktur normal dari tubuh manusia yang berfungsi sebagai
katup untuk mencegah inkontinensia flatus dan cairan feses.(i) Inflamasi sering
terjadi karena tekanan secara terus menerus dan berlebihan di dalam pleksus
hemoroidalis.(2)ii Pelebaran pembuluh vena yang terjadi pada hemoroid dapat
menyebabkan perdarahan, pembengkakan, dan nyeri pada kanalis anal.iii
Hemoroid dibagi menjadi hemoroid internal dan hemoroid eksternal.
Hemoroid internal merupakan pelebaran dan penonjolan dari pleksus
hemoroidalis superior di atas linea dentatae (garis anorektum). Hemoroid
eksternal merupakan pelebaran dan penonjolan dari pleksus hemoroidalis inferior
yang terletak di sebelah distal linea dentatae. Hemoroid internal dibagi menjadi
derajat I sampai derajat IV.iv,v

Hemorrhoid cukup banyak ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Di


Amerika Serikat 500 orang didiagnosa menderita hemorrhoid setiap tahunnya.
Bahkan 75% penduduk di Amerika Serikat yang berusia lebih dari 45 tahun
pernah mengalami hemorrhoid.vi Penelitian yang dilakukan oleh Slavin (2008)
hemoroid diderita oleh 5% seluruh penduduk dunia.vii Berdasarkan penelitian oleh
Lohsirivat (2012) prevalensi hemoroid sebesar 13%-36% terjadi pada populasi
umum di Inggris.viii Penelitian oleh Ali dkk (2011) di negara Mesir, hemoroid
dianggap sebagai penyakit di daerah anus tersering dengan prevalensi tinggi
hampir 50% dari kunjungan proctological di Unit Kolorektal.ix
Tingginya prevalensi hemorrhoid disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain: kurangnya konsumsi makanan berserat, konstipasi, usia, keturunan,
kebiasaan duduk terlalu lama, peningkatan tekanan abdominal karena tumor, pola
buang air besar yang salah, hubungan seks peranal, kurangnya intake cairan,
kurang olah raga, dan kehamilan.(1)
Penatalaksanaan pada hemoroid grade III dan IV dilakukan dengan terapi
bedah yaitu hemoroidektomi teknik miligan morgan, karena biasanya
memberikan hasil yang baik. Prosedur ini memiliki sedikit komplikasi, dengan
tingkat kekambuhan yang hampir dapat diabaikan, tetapi pasien mengalami rasa
nyeri yang cukup hebat pasca operasi dan yang memerlukan waktu perawatan
beberapa hari.x
Sesuai dengan perkembangan teknologi di bidang operatif. Modalitas
pengobatan non operatif dan nyeri yang minimal lebih banyak dipilih oleh pasien.
Injeksi skleroterapi dan ligasi rubber band merupakan dua modalitas pengobatan
non operatif yang umum dikerjakan. Kedua prosedur tersebut dapat digabungkan
dan mudah dikerjakan, serta memiliki hasil yang cukup memuaskan.xi
Mengingat tingginya prevalensi hemoroid dan perkembangan teknologi
dibidang operatif maka diperlukan perbandingan hasil antara hemoroidektomi
miligan morgan dengan Paran Injection Ligation for Ambeien (PILA) teknik ini
memadukan injeksi skleroterapi dan ligasi rubber band. Paran Injection Ligation for
Ambeien (PILA). Perbandingan ini terutama untuk mengetahui lama hari perawatan
dan biaya perawatan.

1.2 Permasalahan Penelitian


Apakah ada perbedaan lama rawat inap dan biaya perawatan antara teknik
milligan morgan dengan teknik kombinasi injeksi skleroterapi dan ligasi rubber
band pada pasien hemoroid grade II dan III di RS. Permata Medika Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama rawat inap dan biaya
perawatan antara hemoroidektomi teknik milligan morgan dengan teknik
kombinasi injeksi skleroterapi dan ligasi rubber band pada pasien hemoroid grade
II dan III.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Pengembangan Ilmu pengetahuan
Menambah pengetahuan tentang hemoroidektomi teknik milligan morgan
dengan teknik kombinasi injeksi skleroterapi dan ligasi rubber band pada pasien
hemoroid grade II dan III.
1.4.2 Manfaat Pelayanan Kesehatan
Mengetahui perbedaan lama rawat inap dan biaya perawatan antara
hemoroidektomi teknik milligan morgan dengan teknik kombinasi injeksi
skleroterapi dan ligasi rubber band pada pasien hemoroid grade II dan III di RS.
Permata Medika sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan.

1.5 Keaslian Penelitian


Peneliti telah melakukan penelusuran pustaka dengan kata kunci: lama
rawat inap dan biaya perawatan hemoroidektomi; Hemorrhoid; teknik milligan
morgan; injeksi skleroterapi dan ligasi rubber band. Pada penelusuran pustaka
dengan kata kunci tersebut tidak ditemuan penelitian yang serupa sebelumnya.

Tabel 1. Keaslian penelitian


Judul dan penulis Desain Hasil
George R, Vivek S, Jenis: Observasional analitik. Menggunakan teknik
Suprej K (2016).10 Metode: cross sectional. open hemoroidektomi
How long to stay in Subjek: 100 pasien yang dilakukan membutuhkan
hospital: Stapled open hemoroidektomi dan stapled perawatan lebih lama
versus open hemoroidopexy di Al Azhar Medical dibandingkan dengan
hemorrhoidectomy. College, Thodupuzha, India stapled hemorodopexy.
Variabel bebas : umur, jenis kelamin,
derajat hemoroid.
Variabel tergantung: lama perawatan
open hemoroidektomi dan stapled
hemoroidopexy pada pasien
hemoroid.
Judul dan penulis Desain Hasil
Safyudin, Lia Jenis: deskriptif observasional. Menggunakan teknik
Damayanti (2017).xii Metode: cross sectional. stapled hemorodopexy
Gambaran pasien Subjek: 30 pasien yang dilakukan membutuhkan
hemoroid di Instalasi open hemoroidektomi dan stapled perawatan lebih
Rawat Inap hemoroidopexy di RSUP dr. pendek dibandingkan
Departemen Bedah Mohammad Hoesin Palembang dengan open
di RSUP dr. Variabel bebas : umur, jenis kelamin, hemoroidektomi.
Mohammad Hoesin klasifikasi hemoroid, derajat
Palembang. hemoroid.
Variabel tergantung: lama perawatan
open hemoroidektomi dan stapled
hemoroidopexy pada pasien
hemoroid.
Prayono, Donny Jenis: observasional analitik. Teknik injeksi
(2013) Perbedaan Metode: cross sectional. skleroterapi lebih baik
Efektifitas Subjek: 18 pasien dengan hemoroid dari ligasi rubber band
pengobatan Antara interna derajat III yang mendapatkan ditinjau dari nyeri
Injeksi Skleroterapi tatalaksana teknik injeksi skleroterapi pasca tindakan dan
Dan Ligasi Rubber dan ligasi rubber band waktu pemulihan pada
Band Pada Variabel bebas : umur, jenis kelamin. terapi non operatif
Hemoroid Interna Variabel tergantung: nyeri pasca hemoroid interna
Derajat III tindakan dan waktu pemulihan pada derajat III.
terapi non operatif hemoroid interna
derajat III.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian penelitian sebelumnya. Keaslian


dari penelitian ini dapat dilihat dari desain penelitian, subjek penelitian, variabel
bebas dan variabel terikat. Desain penelitian ini bersifat deskriptif observasional
dengan metode cross sectional. Subjek penelitian ini adalah pasien hemoroid
interna derajar II dan III yang dilakukan hemoroidektomi di RS Permata Medika
Semarang. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti antara lain lama rawat inap
dan biaya yang dikeluarkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Simadibrata M (ed) (2009). Hemoroid. Dalam: Sudoyo Aru W, Setiyohadi B,


Alwi I, Setiati S, Simadibrata M (eds). Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I.
Edisi ke 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pp: 587-90
2. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL (2007). Buku ajar patologi volume 2. Edisi
ke 7. Jakarta: EGC, p: 635.

3. Dorland WAN (2011). Kamus saku kedokteran dorland. Edisi ke 28.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, p: 509.

iii
iv
Sjamsuhidajat, R., Jong, WD., 2010, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta.
vLohsiriwat, V., 2012, Hemorrhoids From Basic Pathophysiology to Clinical
Management, Thailand: World Journal of Gastroenterology, 18(7): 2009-2017.
vi
Anonymous. Hemorrhoids. National Digestive Disease Information
Clearinghouse [serial on the internet]. 2010 [cited 2019 Oct 17]. Available from:
http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/hemorrhoids.
vii
Slavin JL (2008). Position of the American Dietetic Association: Health implications
of dietary fiber. Journal of the American Dietetic Association, 108(10): 1716-31.
viii
Lohsiriwat V (2012). Hemorrhoids : From basic pathophysiology to clinical
management. World Journal of Gastroenterology, 18(17): 2009-17.
ix
Ali ZH, El-Sayed NO, Taha NM (2011). Effect of conservative measures in
improving hemorrhoid stages and relieving symptoms among patients with
hemorrhoid. Journal of American Science, 7(9) : 53-65.
x
George R, Vivek S, Suprej K. How long to
stay in hospital: Stapled versus open hemorrhoidectomy?. Saudi Surg
J 2016;4:108-11.
xi
Prayono, Donny (2013) Perbedaan Efektifitaspengobatan Antara Injeksi Skleroterapi Dan Ligasi
Rubber Band Pada Hemoroid Interna Derajat III. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Safyudin, Lia Damayanti (2017).xii Gambaran pasien hemoroid di Instalasi Rawat Inap
xii

Departemen Bedah di RSUP dr. Mohammad Hoesin palembang

Anda mungkin juga menyukai