Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

HEMOROID
Departemen Bedah
Rumah Sakit PHC
Surabaya

Oleh :
I KOMANG AGUS SUBAGIARTA
NRP. 1522315047
 Pembimbing :
dr. PAULUS DICKY DWI N., Sp.b

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2018
Anatomi & Fisiologi
Definisi
Hemorrhoid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah
vena di daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis. Plexus
hemorrhoidalis tersebut merupakan jaringan normal yang terdapat
pada semua orang yang berfungsi untuk mencegah inkontinensia
flatus dan cairan
Epidemiologi
• Hemoroid diderita oleh 5% seluruh penduduk dunia (Slavin, 2008).
• Insiden hemoroid terjadi pada 13%-36% populasi umum di Inggris
(Lohsiriwat, 2012).
• Berdasarkan data dari The National Center of Health Statistics di
Amerika Serikat, prevalensi hemoroid sekitar 4,4% dari penduduk di
dunia (Buntzen et al., 2013).
• Belum banyak data mengenai prevalensi hemoroid di Indonesia.
Namun dari penelitian yang telah dilakukan di RSUP H. Adam Malik
Medan, jumlah pasien yang didiagnosis hemoroid pada tahun 2009-
2011 berjumlah 166 orang dengan prevalensi 69,17% (Wandari, 2011).
• Sedangkan, pasien yang menderita hemoroid di RSUD Dokter Soedarso
Pontianak pada tahun 2009-2012 berjumlah 113 orang (Putra, 2013).
Etiologi dan faktor
Risiko
1. Keturunan
2. Anatomi
3. Pekerjaan
4. Umur
5. Endokrin
6. Mekanis
7. Fisiologis
8. Infeksi
Patogenesis
Faktor Resiko

pelebaran cabang-cabang v. rectalis superior (v. hemoroidalis) dan


diliputi oleh mukosa.
Klasifikasi

Hemorrhoid eksterna
Merupakan pelebaran dan penonjolan vena hemorrhoidalis inferior yang
timbul di sebelah luar musculus sphincter ani.
Hemorrhoid interna
Merupakan pelebaran dan penonjolan vena hemorrhoidalis superior dan
media yang timbul di sebelah proksimal dari musculus sphincter ani.
Klasifikasi
A. Derajat I : bila terjadi pembesaran hemorrhoid yang tidak prolaps ke
luar kanalis analis yang hanya dapat dilihat dengan anorektoskop.
b. Derajat II : pembesaran hemorrhoid yang prolaps dan menghilang
atau dapat masuk kembali ke dalam anus secara
spontan.
c. Derajat III : pembesaran hemorrhoid yang prolaps dimana harus
dibantu dengan dorongan jari untuk memasukkannya kembali ke dalam
anus.
d. Derajat IV : prolaps hemorrhoid yang yang permanen. Prolaps ini
rentan dan cenderung mengalami trombosis dan infark
Gejala Klinis
1. Nyeri / rasa tidak nyaman
2. Pendarahan
3. Pruritus
4. Prolaps
Diagnosis
1. Anamnesis
 Nyeri, rasa tidak nyaman di anus, darah menetes saat BAB,
muncul benjolan.
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
Diagnosis
3. Pemeriksaan Penunjang
Anoskopi : dipakai jika tidak ada benjolan keluar
Proktosigmoidoskopi : menentukan penyebab lain (infeksi
atau keganasan
Tata Laksana
Umum
1.Tujuan terapi bukan untuk menhilangkan pleksus hemoroidal tetapi
untuk menghilangkan keluhan. Kebanyakan pasien hemoroid derajat
pertama dan kedua dapat ditolong dengan tindakan local yang
sederhana disertai dengan nasehat tentang makan.
2.Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi. Makanan ini
membuat gumpalan usus besar, namun lunak sehingga mempermudah
proses defekasi dan mengurangi keharusan mengedan secara
berlebihan.
3.Supositoria dan salep anus yang mengandung anastesi local, astrigen
atau steroidyang memilliki efek analgesik.
4.Berendam duduk dengan air hangat juga dapat meringankan nyeri.
(terutama eksterna)
1. Skleroterapi
 Merupakan penyuntikan larutan kimia yang merangsang,
misalnya Fenol 5 % dalam minyak nabati, atau larutan
quinine dan urea 5% yang disuntikan ke sub mukosa dalam
jaringan areolar longgar di bawah jaringan hemorrhoid.
 Sclerotheraphy dilakukan untuk menimbulkan peradangan
steril yang kemudian menjadi fibrotik dan meninggalkan
parut pada hemorrhoid. Secara teoritis, teknik ini bekerja
dengan cara mengoblitersi pembuluh darah dan
memfiksasinya ke lapisan mukosa anorektal untuk mencegah
prolaps.
2. Rubber Band Ligation
Merupakan pilihan kebanyakan pasien dengan derajat I dan II yang
tidak menunjukkan perbaikan dengan perubahan diet, tetapi dapat
juga dilakukan pada hemorrhoid derajat III. Hemorrhoid yang besar atau
yang mengalami prolaps dapat diatasi dengan ligasi
 Dengan bantuan anoskop, mukossa diatas hemorrhoid yang menonjol
dijepit dan ditarik atau dihisap kedalam lubang ligator khusus. Rubber
band didorong dan ligator ditempatkan secara rapat di sekeliling
mukosa pleksus hemorrhoidalis. Nekrosis karena iskemia terjadi dalam
beberapa hari. Mukosa bersama rubber band akan lepas sendiri.
Fibrosis dan parut akan terjadi pada pangkalnya. Komplikasi yang sering
terjadi berupa edema dan trombosis.
Pembedahan
Hemoroidectomi
 Merupakan metoda pilihan untuk penderita derajat III dan IV atau
pada penderita yang mengalami perdarahan yang berulang yang tidak
sembuh dengan cara lain.Penderita yang mengalami hemorrhoid
derajat IV yang mengalami trombosis dan nyeri yang hebat dapat
segera ditolong dengan teknik ini. Prinsip yang harus diperhatikan pada
hemorrhoidectomy adalah eksisi hanya dilakukan pada jaringan yang
benar-benar berlebihan, dengan tidak mengganggu spincter ani.

Anda mungkin juga menyukai