Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 3

smart ASN dan isu mengenai smart ASN


nama kelompok:
sawalinar
ulet natha diri
silvani ardilla
PENGERTIAN SMART ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme
yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan
dan pencapaian tujuan organisasi.
Kerangka Kurikulum Literasi Digital

1. Digital skill

Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi
digital dalam kehidupan sehari-hari

2. Digital culture

Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam keseharian.

3. Digital ethnic

kemampuan menyadari, mencotohkan, merasionalkan, dan mengembagkan tatakelola etika digital dalam kehidupan

4. Digital safety

kemampuan mengenali, menerapkan, menganalisis dan meningkatkatkan perlindungan data diri dan keamanan
digital dalam kehidupan sehari hari
ETIKA BERMEDIA DIGITAL

PENGERTIAN

Panduan etis dan kontrol diri dalam menghadapi jarak perbedaan - perbedaan tersebut
dalam menggunakan media digital

PRINSIP
- mengakses
- berinteraksi
- berpatisipasi
- berkolaborasi
Pengetahuan Dasar Berinteraksi, Partisipasi, dan Kolaborasi di Ruang Digital yang
Sesuai dengan Kaidah Etika Digital dan Peraturan yang Berlaku

1. kelola data
2. komunikasi dan kolaborasi
3. kreasi konten
4. keamanan digital
5. partisipasi dan aksi
EMPAT DIMENSI PERSIAPAN
- akses terhadap internet
- syarat dan ketentuan penggunaan aplikasi
- membuat atau membuka akun
- metode akses
ETIKA BERINTERNET

PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET

Etika

merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang/sekelompok orang yang mengatur tingkah lakunya

ETIKET

tata cara individu berinteraksi dengan individu lain atau dalam masyarakat
hak dan kewajiban dalam dunia digital

1. Akses dan tidak diskriminatif

2. Kebebasan berekspresi dan mendapatkan informasi

3. Kebebasan berkumpul, berkelompok, dan partisipasi

4. Perlindungan privasi dan data.

5. Pendidikan dan literasi.

6. Perlindungan terhadap anak.

7. Hak mendapatkan pertolongan terhadap pelanggaran hak asasi


ISU 1
ISU

“Belum adanya arsip inaktif berbasis digital pada bagian umum di Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang tahun
2022.”

FAKTA

1. banyaknya dokumen terselip, hilang, ataupun rusak.


2. membutuhkan waktu lama dalam mencari dokumen yang dibutuhkan

DAMPAK

3. Keamanan dan Kerahasiaan Dokumen Tidak Terjamin


4. Temu kembali arsip butuh waktu lama

PENYEBAB :

1. Kurangnya jumlah SDM ahli yang menangani arsip.


2. Tidak adanya tempat khusus ruang penyimpanan arsip.
3. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang tata kelola arsip yang baik di setiap bidang.
4. Kurangnya fasilitas baik perlengkapan maupun peralatan yang menunjang tata kelola arsip, seperti : rak arsip.
ISU 2
ISU:

Belum adanya pe arsip surat masuk di bagian sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Kota Padang

FAKTA:

1. Tidak adanya pemberkasan arsip surat masuk di bagian sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Kota Padang;
2. Lamanya proses temu kembali arsip;
3. Sering terjadi kehilangan arsip;
4. Arsip surat yang telah di disposisi langsung di berikan ke bidang tanpa ada backup di bagian secretariat

DAMPAK :

1. Proses temu kembali arsip yang lama dan menyita waktu


2. Tidak efektifnya pelaksanaan tugas-tugas pengarsipan surat masuk
3. Keberadaan arsip tidak terkontrol dan tidak adanya backupdata arsip
4. Meningkatkan stress pegawai

PENYEBAB :

1. Arsip surat yang telah di disposisi langsung di berikan ke bidang tanpa adanya backup data arsip di bagian secretariat Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Padang;
2. Tidak adanya pemberkasan arsip surat masuk di bagian sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Kota Padang;
3. Kurangnya jumlah SDM ahli yang menangani arsip;
4. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang tata kelola arsip yang baik di setiap bidang.
ISU 3
ISU
“Rendahnya tingkat pengetahuan keluarga tentang penanganan hipertermi di ruang Anak RSUD dr. Rasidin Kota”Padang
FAKTA
1. Salah satu ruang perawatan anak di RSUD Rasidin Kota Padang adalah ruang perawatan yang dapat menerima semua jenis penyakit
sehingga jumlah angka pasien penderita penyakit yang disertai dengan tanda demam atau hipertermi cukup banyak.
2. Mayoritas dari pasien atau keluarga yang dirawat dengan penyakit yang disertai dengan hipertermi masih banyak yang belum mengerti
bagaimana penanganan hipertermi yang tepat.
DAMPAK
1. Akan menimbulkan komplikasi dari suatu penyakit akibat kurang pengetahuan tentang penanganan hipertemi. Karena demam adalah
suatu gejala penyakit yang tidak bisa disepelekan karena bisa saja menjadi tanda adanya penyakit serius atau tanda adanya infeksi.
2. Akan menyebabkan pasien merasa tidak nyaman terhadap komdisinya. Dikarenakan kondisi demam merupakan salah satu satu gejala
yang paling banyak dirasakan oleh pasien baik saat masih di rumah maupun sudah dalam perawatan di rumah sakit
3. Suhu tubuh yang naik akibat hipertermia dapat menyebabkan komplikasi berikut : Kerusakan sel-sel otot (rhabdomyolisis), Gagal
ginjal, Perdarahan, Koma, Kematian
4. Dapat menimbulkan dehidrasi berat pada anak karena tidak tertanganinya deman yang terus –menerus.
PENYEBAB

1. Tingkat Pendidikan keluarga yang rendah.


2. Kurangnya penyuluhan Kesehatan tentang penanganan hipertemi.
3. Kesalahan persepsi keluarga tentang hipertemi.

Anda mungkin juga menyukai