Anda di halaman 1dari 28

Dr. H. Masyhudi AM., M.

Kes
PERNIKAHAN
Dalam Al-Qur’an, Janji Aqad Nikah
diberi istilah khusus oleh Allah :
Mitsaqan Ghalidhan
(Perjanjian yang Kokoh)
Istilah Mitsaqan Ghalidhan dalam Al-
Qur’an dipakai hanya untuk 3 peristiwa
perjanjian yang maha penting :

1.Perjanjian antara Allah dengan para rasul


2.Perjanjian antara Allah dengan satu Ummat
3.Perjanjian yang diucapkan oleh seorang
laki-laki kepada seorang perempuan untuk
mengikatkan diri membangun rumah tangga
(Aqad Nikah)
Aqad Nikah adalah peristiwa yang aneh
Hanya mengucapkan

Qobiltu nikachaha watajwijaha.....

Sesuatu yang semula haram menjadi halal...


Yang semula berdosa menjadi berpahala....
Yang semula takut dan khawatir menjadi yakin
dan percaya........
Dengan Aqad Nikah muncul hak dan kewajiban
(Q.S. Al-Baqarah 228))

“……….Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan


kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai
satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”.
Tujuan Membangun Rumah Tangga

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia


menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Q.S. Ar-
Rum : 21)
Dasar Membangun Rumah Tangga

Mawaddah dan Mahabbah


Dari akar kata wud dan hub timbul tawaddud dan
tahabbub yang berarti saling menyayangi dan mencintai
Rahmah
Cinta yang lembut
Siap berkorban
Siap melindungi orang yang dicintai
Amanah
Saling percaya
Pandangan Islam tentang Keluarga
1. Qurrata ‘ayun (buah hati yang menyejukan)
2. Zinah hayat al-dunya (perhiasan kehidupan
dunia)
3. ‘Aduwwun (Musuh)
4. Fitnah (Cobaan)
Keluarga sebagai :
Qurrata ‘ayun (buah hati yang menyejukan)

“Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami,


anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang / penyejuk hati
(kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa. (QS. Al-Furqon 74)
Keluarga sebagai :
Zinah hayat al-dunya (perhiasan kehidupan dunia)

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan


dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah
lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik
untuk menjadi harapan”. (QS Al-Kahfi 46)
Keluarga sebagai : Musuh & Ujian (Fitnah)

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-


isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh
bagimu[1479] maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan
jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta
mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu
dan anak-anakmu hanyalah fitnah / cobaan (bagimu), dan
di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS. At-Taghaabun 14-
15)
Filosofi Keluarga Islami
Keluarga adalah tempat mengadukan segala
persoalan untuk memecahkan problema keluarga
dan kehidupan
Keluarga adalah tempat mencurahkan kasih
sayang sekaligus tempat mereguk kasih sayang
Keluarga adalah tempat bermusyawarah dan
curhat dari himpitan jiwa.
Shalat berjamaah dan membaca Al-Quran adalah
hiasan terindah dalam rumah tangga.
Ciri Rumah Keluarga Sakinah (1)
1. Kebersihan dan kesucian
2. Mengatur dan menata interior rumah sehingga
menjadi indah dan enak dipandang
3. Adab menjaga suara dan menjaga rahasia
4. Mengatur jadwal kegiatan yang berkaitan dengan
ilmu dan ibadah
5. Bersikap sederhana dalam hal makan, minum dan
gaya hidup
Ciri Rumah Keluarga Sakinah (2)

6. Memperhatikan adab bergaul


7. Memperhatikan kesehatan dan olah raga
8. Menjauhkan rumah dan anggota keluarga dari hal-
hal yang haram, makruh dan membahayakan
9. Menjalin hubungan sosial
10. Menjaga adab masuk dan keluar rumah
Cara Membina Kasih Sayang
Ungkapkan kasih sayang melalui kata-kata
maupun perbuatan
Jauhi ucapan yang menyinggung perasaan
Apabila dalam keadaan marah memuncak,
berusahalah mengendalikan diri. Lalu
beristighfar, bershalawat dan berwudlu
Jika timbul rasa bosan, ajak keluarga ke tempat-
tempat istimewa atau ke tempat rekreasi.
Menumbuhkan Keharmonisan
Hargai dan berilah pujian
Jangan merendahkan
Bantulah suami/istri dalam menyelesaikan pekerjaan
Cobalah pahami keadaan dan masalah suami/istri
Berilah semangat agar makin termotivasi
Menanjatkan Doa

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri atau


suami, anak-anak dan cucu-cucu kami, orang-orang
yang menyejukkan hati dan menentramkan jiwa, dan
jadikanlah kami panutan bagi orang-orang yang
bertakwa. (QS.Al-Furqan : 74)
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah
kepada kami anak yang shalih-shalih”.
(QS. Al-Shaffat: 100)
Teladan Keharmonisan Keluarga Rasulullah

“Sebaik-baikdiantara kamu adalah yang terbaik


kepada keluarganya, dan aku adalah sebaik-
baik diantara kamu terhadap keluargaku”
(H.R. Tirmidzi)
Contoh Keharmonisan
Keluarga Rasulullah SAW

1. Suami teladan
2. Ayah teladan
3. Mertua yang pengertian
4. Kakek penyayang
Rasulullah Sebagai Suami Teladan
 Bersenda gurau dan membangun keakraban
 Berlemah-lembut dan menemani istri yang sakit
 Mengajak istri makan di luar sambil refreshing
 Mengajak istri ketika bepergian keluar kota
 Suami menyuap istrinya
 Istri menyisir rambut suaminya
 Istri menaburkan parfum ke badan suaminya
 Suami istri membiasakan olah raga
 Memberikan kesenangan kepada istri
 Memperhatikan perasaan istri
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-
orang yang sabar."
(Q.S. Ash-Shffat :102)
Keluarga Lukman :
Menasehati dengan Hikmah
Pertama : Ajaran tauhid (Q.S. Luqman 13)
Kedua : Ajaran berbakti kepada kedua orang tua (Q.S.
Luqman 14)
Ketiga : Ajaran untuk takut kepada Allah (Q.S.
Luqman 16)
Keempat : Ajaran mendirikan sholat dan amar ma’ruf
nahi mungkar (Q.S. Luqman 17-19)
Keluarga Imran :
Mengabdi dengan sepenuh hati

Keinginan menjadikan anak sebagai ‘abdullah


Tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan
Pendidikan adalah hal yang sangat penting
Keluarga Ya’kub :
Bersikap adil dan mengontrol emosi
Keluarga Daud :
Berbekal Iman dan Ilmu
Keluarga Syu’aib :
Memilih karena Agama dan Etos kerja

Anda mungkin juga menyukai