Anda di halaman 1dari 6

Cari...

Ada 12 komentar 16210 hits


54 email
Misi Keluarga Muslim
Rubrik: Pendidikan Keluarga | Oleh: Mochamad Bugi - 19/11/07 | 07:21 | 09 Dhul-Qadah 1428 H
dakwatuna.com Seperti apakah bentuk keluarga kita? Maklum, ada yang mengatakan rumahku surgaku. Tapi,
tak sedikit mengatakan rumah gue kayak neraka. Atau, hambar saja. Tak ada rasa bahwa kita punya keluarga.
Apa pun bentuk keluarga kita itu adalah hasil dari perpaduan tiga faktor pembentuknya. Ketiga faktor itu adalah
paradigma yang kita miliki tentang keluarga, kompetensi seluruh anggota keluarga kita dalam membangun
keluarga, dan macam apa aktivitas yang ada dalam keluarga kita.
Kalau dalam paradigma kita bahwa keluarga bahagia adalah yang bergelimangan harta, maka motivasi kita dalam
berkeluarga adalah mengkapitasisasi kekayaan. Maka, kita akan mencari istri atau suami anak tunggal dari calon
mertua yang kaya. Pusat perhatian kita dalam berkeluarga adalah menambah kekayaan.
Bagi paradigma berkeluarga seorang muslim berasal dari motivasi bahwa berkeluarga adalah untuk beribadah
kepada Allah, menjaga kesucian diri, dan merealisasikan amal bahwa berkeluarga adalah bagian dari sebuah
gerakan menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi. Sehingga, pusat perhatiannya dalam berkeluarga adalah
meningkatkan kualitas ruhiyah, fikriyah, nafsiyah (emosi kejiwaan), jasadiyah, dan sosialisasi setiap anggota
keluarganya.
Karena itu, membangun keluarga sakinah mawadah wa rahmah (samara) adalah sasaran yang ingin dicapai
seorang muslim dalam membentuk berkeluarga. Dalam keluarga yang samara itulah kita akan melahirkan pribadi
islami untuk saat ini dan masa depan.
J adi, sangat penting bagi seorang muslim membangun kompetensi untuk membangun keluarga. Apa itu
kompetensi berkeluarga? Kompetensi berumah tangga adalah segala pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar
yang harus dimiliki agar seseorang dapat berhasil membangun rumah tangga yang kokoh yang menjadi basis
penegakkan nilai-nilai Islam di masyarakat. Maka tak heran jika Rasulullah saw. menyuruh kita untuk pandai-
pandai memilih pasangan hidup. J angan asal pilih.
Abi Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, Seorang wanita dinikahi karena empat perkara:
karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Berbahagialah orang yang
menikahi wanita karena agamanya, dan merugilah orang yang menikahi wanita hanya karena harta, kecantikan,
dan keturunannya.(HR. Bukhari dan Muslim)
Abdillah bin Amrin r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, J anganlah kamu menikahi wanita hanya
karena kecantikannya, sebab kecantikan itu pada saatnya akan hilang. J anganlah kamu menikahi wanita hanya
karena hartanya, sebab harta boleh jadi membuatnya congkak. Tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab
seorang wanita budak yang jelek lagi hitam kelam yang memiliki agama (kuat dalam beragama) adalah lebih baik
daripada wanita merdeka yang cantik lagi kaya, tetapi tidak beragama.(HR. Ibnu Majah).
Ibnu Abbas r.a. berkata, bahwa Nabi saw. telah bersabda, Empat perkara, barangsiapa memilikinya berarti dia
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat: hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, badan yang
sabar dikala mendapat musibah, dan istri yang dapat menjaga kehormatan diri serta dapat menjaga harta suami.
(HR. Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Ausath, sedang sanad dalam salah satu dan dua riwayat adalah bagus).
Keshalihan diri kita dan pasangan hidup kita adalah modal dasar membentuk keluarga samara. Seperti apakah
keluarga samara? Yaitu keluarga dengan karakteristik sebagai berikut:
- Keluarga yang dibangun oleh pasangan suami-istri yang shalih.
- Keluarga yang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga prinsip dan norma Islam.
Terbaru
Ternilai
Terpopuler
Terheboh
1. Mendamba Saki nah 06/07 11:30
2. Int er net Sehat dan Aman Unt uk Kel uar ga 29/06 10:30
3. Temukan Mut iar a Bakat nya, Asahlah hingga Ber kilau
Cahayanya 09/06 11:30
4. Mengejar Ker ja, Mengejar Ilmu, Atau mengejar
Mimpi? 08/06 11:30
5. Dengan Apa Inst it usi Keluar ga Dapat Ter pelihar a?
01/06 11:30
Daftarlah untuk mendapatkan update
dakwatuna.com ke e-mail Anda
Alamat E-mail Anda Daftar!
Cara Lain Mendaftar
Twitter
71K+
RSS
21K+
Iklan negatif? Laporkan!
Iklan negatif? Laporkan!
Home Keluar ga Pendidikan Keluar ga Misi Keluar ga Muslim
10:06 - Rabu, 28 Agustus 2013 Nasional Menlu RI KecamPenggunaan Senjata Kimia di Suriah 27/08 | 19:39 | Ada 3 komentar
Home Dasar-Dasar Islam Berita Narasi Islam Keluarga Pemuda Suara Redaksi Video
Berita Foto Indeks Daftar Sign In Ikuti Kami RSS Kont en RSS Komentar
Dakwatuna.com
Suka Anda menyukai ini.
8/28/2013 Misi Keluarga Muslim | dakwatuna.com
dakwatuna.com//misi-keluarga-muslim/ 1/6
- Keluarga yang mendorong seluruh anggotanya untuk mengikuti fikrah islami.
- Keluarga yang anggota keluarganya terlibat dalam aktivitas ibadah dan dakwah, dalam bentuk dan skala apapun.
- Keluarga yang menjaga adab-adab Islam dalam semua sisi kehidupan rumah tangga.
- Keluarga yang anggotanya melaksanakan kewajiban dan hak masing-masing.
- Keluarga yang baik dalam melaksanakan tarbiyatul aulad (proses mendidik anak-anak).
- Keluarga yang baik dalam mentarbiyah khadimah (mendidik pembantu).
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. [QS. Ruum
(30): 21]
Untuk apa Allah memberikan samara kepada pasangan suami-istri muslim? Sebagai modal untuk meraih
kebahagiaan. Bukankah tujuan hidup kita sebagai seorang manusia adalah memperoleh kebahagian? Bagi seorang
muslim, ada tiga level kebahagiaan yang ingin dicapai sesuai dengan QS. Al-Baqarah (2) ayat 201.
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka
-

- - = '

- -'' '- -' '

- -
-

- - = - =`

' ,
-

'

-'' -'

- = '- ,
Itulah sebaik-baik doa seorang muslim. Kita bercita-cita meraih kebahagiaan di dunia. Ketika meninggalkan dunia,
kita mendapat kebahagiaan di akhirat. Yang dimaksud dengan al-hasanah (kebaikan) di akhirat adalah surga. Tapi,
ada orang yang langsung masuk surga dan ada orang yang dibersihkan dulu dosa-dosanya di neraka baru
kemudian masuk surga. Nah, obsesi tertinggi kita adalah wa qinaa adzaaban nar, masuk surga dengan tanpa
tersentuh api neraka terlebih dahulu. Sebab, inilah kesuksesan yang sebenarnya bagi diri seorang mukmin.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barangsi apa di j auhkan dari neraka dan di masukkan ke dal am surga, maka sungguh i a tel ah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [QS. Ali Imran (3): 185]
Karena itu, doa rabbanaa atinaa fiiddunya hasanah haruslah menjadi syiar yang selalu disenandungkan oleh
setiap muslim sepanjang hidupnya di dunia. Ketika seorang muslim dan muslimah menikah, syiar ini
bertransformasi menjadi: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. (QS. At-Tahrim (66): 6)
Inilah tugas pokok seorang kepala keluarga: menjaga agar tidak satupun anggota keluarganya tersentuh api
neraka. Untuk menunjukkan bahwa tugas ini sangat penting, Allah swt. memvisualisasikan bagaimana dahsyatnya
neraka dan tidak nyamannya orang yang masuk ke dalamnya. Bahkan, orang yang masuk ke dalam neraka
menjadi bahan bakar. Diperlakukan kasar dan keras. Padahal, kita tidak pernah ridha jika istri kita diganggu orang
di jalan, kita marah jika anak kita dilukai orang, kita tidak mau anggota keluarga kita tidak nyaman akibat
kepanasan atau kehujanan. Itulah bentuk rasa sayang kita kepada mereka. Seharusnya, bentuk kasih sayang itu
juga menyangkut nasib mereka di akhirat kelak. Kita tidak ingin satu orang anggota keluarga kita tersentuh api
neraka.
Tugas berat ini tentu tak mungkin ditanggung oleh seorang kepala keluarga sendiri tanpa ada keinginan yang sama
dari setiap anggota keluarga. Artinya, akan lebih mudah jika seorang suami beristri seorang muslimah yang punya
visi yang sama: sama-sama ingin masuk surga tanpa tersentuh api neraka. Inilah salah satu alasan bahwa kita
tidak boleh asal dalam memilih pasangan hidup.
Karena itu, hubungan suami-istri, orang tua dan anak, adalah hubungan saling tolong menolong. Saling tolong
menolong agar tidak tersentuh api neraka. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang maruf,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [QS. At-
Taubah (9): 71]
Tolong menolong. Itulah kata kunci pasangan samara dalam mengelola keluarga. Suami-istri itu akan berbagi peran
dan tanggung jawab dalam mengelola keluarga mereka. Sungguh indah gambaran pasangan suami-istri yang
seperti ini. Suaminya penuh rasa tanggung jawab, istrinya mampu menjaga diri dan menempatkan diri. Kaum laki-
laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas
sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab
itu maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh
karena Allah telah memelihara mereka. [QS. An-Nisa' (4): 34]
Iklan negatif? Laporkan!
8/28/2013 Misi Keluarga Muslim | dakwatuna.com
dakwatuna.com//misi-keluarga-muslim/ 2/6
Pasangan suami-istri yang seperti itu sadar betul bahwa keluarga harus dikelola seperti sebuah organisasi.
Bukankah keluarga adalah unit terkecil dalam susunan organisasi masyarakat? Bukankah keluarga miniatur
sebuah negara? J adi, kenapa banyak keluarga berjalan tanpa pengorganisasian yang memadai?
J ika kita yakin bahwa keluarga adalah sebuah lembaga, maka sebagai lembaga harus terorganisasi. Ada pemimpin
ada yang dipimpin. Ikatan antara pemimpin dan yang dipimpin adalah ikatan kerjasama. Kerjasama haruslah punya
tujuan yang terukur. Dan tujuan yang ingin dicapai haruslah diketahui bagaimana cara mencapainya. Itu artinya,
cara pencapaiannya harus direncanakan. Setiap rencana baru bisa sukses jika diiringin kemauan yang kuat
(azzam).
Dan salah satu rahasia keberhasilan realisasi sebuah rencana adalah ketika rencana itu dibuat dengan prinsip
syura. Semakin tinggi tingkat partisipasi, maka akan semakin tinggi potensi keberhasilan tujuan itu dicapai. Inilah
salah satu rahasia keberhasilan Rasulullah saw. mengelola para sahabat. Karena Rasulullah saw. selain berlemah-
lembut, juga mengajak peran aktif mereka dalam bermusyawarah membuat rencana-rencana strategis (lihat QS.
Ali Imran (3): 159].
Artinya, keluarga juga akan sukses mencapai tujuan-tujuannya jika menerapkan prinsip syura dalam
perencanaannya. Bahkan, untuk urusan menyapih (ibu berhenti memberi ASI) pun harus disyurakan. Ini perintah
Allah swt. Silakan lihat QS. Al-Baqarah (2) ayat 233.
J adi, jika ingin tidak ada satu orang keluarga pun tersentuh api neraka, kita harus merencanakannya. Tetapkan ini
sebagai visi keluarga kita. Lalu, breakdown agar menjadi sebuah langkah yang aplikatif. J ika kita perinci, kira-kira
akan menjadi seperti ini.
Visi keluarga kita:
Tidak ada satu pun anggota keluarga tersentuh api neraka

'-'' -' - = '- ,
Misi keluarga kita:
1. Mencapai derajat takwa yang sebenarnya -'-

- = , ,

-''))
2. Memperoleh hidup mulia atau mati syahid - ,

+- - - ,

' ' - ,

, =))
Strategi untuk mencapai visi dan misi keluarga kita:
1. Setiap anggota keluarga mengikuti tarbiyah (pendidikan) dalam bentuk tilawah Al-Quran, ada proses tazkiyah
(pembersihan diri), dan taklim.
2. Setiap anggota keluarga menjalankan ibadah sampai derajat ihsan.
3. Setiap anggota keluarga berdakwah dan berjihad fii sabilillah.
4. Ada anggota keluarga yang menjadi pemimpin masyarakat (istikhlafu fiil ardhi).
Arah kebijakan keluarga kita:
1. Semua anggota keluarga kita harus tertarbiyah.
2. Setiap anggota keluarga harus memiliki jadwal ibadah unggulan pribadi, baik secara ritual maupun sosial.
3. Secara jamai (bersama-sama), keluarga harus punya jadwal ibadah unggulan, baik ritual maupun sosial.
4. Harus memiliki agenda dakwah di dalam keluarga.
5. Harus memiliki agenda dakwah di untuk masyarakat sekitar.
6. Menghadirkan suasana keluarga yang mendukung tercapainya visi dan misi keluarga.
7. Mendidik setiap anggota keluarga untuk mencapai kualitas keluarga sebagai pemimpin umat.
8. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung tercapainya visi dan misi keluarga.
Setelah arah dan kebijakan ditetapkan, perincilah ke dalam program dan kegiatan yang aplikatif.
Mungkin tabel seperti di bawah ini bisa membantu dalam menyusun rencana agar tidak satu pun anggota keluarga
kita tersentuh api neraka.
RENSTRA KELUARGA KITA
Dengan mengharap bimbingan dan rahmat Allah swt., kami bertekad melaksanakan rencana ini.
ARAH
KEBIJ AKAN
Nama
Program
IndikatorkeberhasilanBentuk
Kegiatan
Waktu
Pelaksanaan
PJ AnggaranKet
J adi, masuk surga memang harus direncanakan. Bukan sekadar diharapkan!
8/28/2013 Misi Keluarga Muslim | dakwatuna.com
dakwatuna.com//misi-keluarga-muslim/ 3/6
Tentang Mochamad Bugi
Mochamad Bugi lahir di Jakarta, 15 Mei 1970. Setelah lulus dari SMA Negeri 8
Jakarta, ia pernah mengecap pendidikan di Jurusan Teknologi ... Selengkapnya.
16210 hits Suka 7 0 54 email
Redaktur: Ulis Tofa, Lc
Keyword: keluarga
Beri Ni l ai Naskah Ini :
(43 orang menilai, rata-rata: 9,40 dalam skala 10)
Konten Terkai t Sebel umnya:
Keluarga Sakinah Dalam
Masalah
Akses http://m.dakwatuna.com/ dimana saja melalui ponsel atau smartphone Anda.
Iklan negatif? Laporkan!
12 komentar
Tulis komentar Anda disini...
pk Sdjh
subhanALLAH
1
Mee
Assalamualaikum Wr Wb
InsyaALLAH semua mudah jika diiringi dengan Niat, Doa dan Usaha yang sejatinya karena ALLAH
SWT. Amin ...
2
testa n hardiyono
Niatkan menikah hnya untuk ridho Alloh
syukron ustadz
3
Zahwa_Nadlira
Bagus J uga Tu Nasihat, Di J alan Dakwah Aku Menikah,InsyaAllah Bahagia DiDunia dan Di Akhirat
1
%
Suka 7 orang menyukai ini. Jadilah yang pertama di antara teman Anda.
8/28/2013 Misi Keluarga Muslim | dakwatuna.com
dakwatuna.com//misi-keluarga-muslim/ 4/6
bobon
jadikan keluarga kita keluarga sakinah,amin.
para suami...tolong lebih care sama istri, kelola yg ada sebaik mungkin,jangan sampai angan2
berpolligami mendahului kebahagiaan yg ada.
2
hidtaz
ustadz saya setuju banget dengan apa yang ditulis, benar-benar menginspirasi saya yang belum
menikah. hatur nuhun
hari
subhanallah.....segala sesuatu baik buruknya datang dri Allah...sungguh indah keluarga samara..
banyk para orng tua yg mngrahkan ankny supaya bhagia di dunia saja..tphny sbgian kecil keluarg
yg berorientasi hny pda ibadah..
semoga kita trmsuk dari gol sebagian yg kecil itu amiin...
mksih y ustd ats masukan nya...
lala
Subhanallah...
Ruarrr Biasa...
semoga bisa membangun keluarga samarada..
sakinah, Mawaddah warohmah wadda'wah...
Allahu Akbar!!!
iin
alhamdulillah dapat pencerahan kembali tentang arti keluarga sebenarnya. namum masih banyak
permasalahan keluarga yang tidak terpecahkan karena masih banyak muslim dan muslimah yang
kurang memahami arti keluarga. alangkah baiknya jika ada konsultasi keluarga samara di website
ini. jazakumumllah
muhammad yani hayani
bisa di beri contoh ngga yah...dalam kolom tabel itu..???
jazzakallah......
Mujhahidin_Banjarmas
luruskan niat ............ untuk Allah........... dalam membina keluarga.........
namun sebelum membina persiapkan diri dengan TARBIYAH,,,,
KARENA TARBIYAH ADALAH SOLUSI UMAT INI.............
1
athifah
Seringkali seiring berganti tahun usia perkawinan, banyak hal yang terlewatkan, banyak misi
berkeluarga yang belum terpenuhi atau bahkan masih belum memiliki perencanaan yang tertata
rapi. karena terinspirasi oleh pepatah "biarkan seperti air mengalir" padahal seperti ditulis di atas,
jika ingin masuk surga maka perlu perencanaan dan usaha yang sungguh-sungguh. Alhamdulillah
tulisan ustadz mengingatkan kembali pentingnya planning yang rapi dan evaluasi misi
membangun sebuah keluarga. Mungkin kalau ada semacam diary keluarga bagus juga yaa
ustadz...
1
8/28/2013 Misi Keluarga Muslim | dakwatuna.com
dakwatuna.com//misi-keluarga-muslim/ 5/6
Iklan negatif? Laporkan!
Iklan negatif? Laporkan!
dakwatuna.comdi
+1.772
Ikuti
Seruan Moral KH Hasyim Muzadi J elang Pilgub J atim
dakwatuna.com @dakwatuna
Panin-OJ K Gelar Pelatihan Ekonomi Syariah di 12 Kota
dakwatuna.com @dakwatuna
dakwatuna.com/2013/08/28/386fb.me/2hQaPGDVe
dakwatuna.com @dakwatuna
Panin-OJ K Gelar Pelatihan Ekonomi Syariah di 12 Kota
dakwatuna.com @dakwatuna
Bentangkan
Tweet
Tweet ke @dakwatuna
KANAL Home Dasar-Dasar Islam Berita Narasi Islam Keluarga Pemuda Suara Redaksi
FITUR Al-Qur'an J adwal Shalat Subscribe ke dakwatuna.com Materi Tarbiyah Downloads Buku Tamu Android Apps Nokia Apps
RSS feeds XML Sitemap
MANAJEMEN Redaksi Profil LKD Profil LKMT Kontributor KirimTulisan Kontak Info Iklan Donasi Dakwah Laporkan Iklan
Terms of Use Privacy Policy
dakwatuna.com | 2007 - 2013 | Right to copy | Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. Powered by Wordpress.
53 queries in 1,192 seconds.
Rekomendasi
Kabar Gembira dari Dr. Aidh Qarni
Askar Berguna menyarankan ini.
IM: Penyiksaan di Penjara Melebihi Kekejaman Tatar, Tentara Salib dan Nazi
3.609 orang menyarankan ini.
Yahudi Tunjukkan Kekuatan Syiah di Dunia
467 orang menyarankan ini.
Bahaya Penyebaran Syiah di Negara-negara Sunni (Bagian Keenam: Penyebaran Dan Modus Operandi)
609 orang menyarankan ini.
Mahad Aly An-Nuaimy: Kuliah Syariah Gratis dengan Pengantar Bahasa Arab
Andhy Arya Ekaputra menyarankan ini.
Peneliti Temukan Penjelasan Ilmiah Kisah Nabi Musa Membelah Laut Merah
2.782 orang menyarankan ini.
Plugin sosial Facebook
8/28/2013 Misi Keluarga Muslim | dakwatuna.com
dakwatuna.com//misi-keluarga-muslim/ 6/6

Anda mungkin juga menyukai