Anda di halaman 1dari 16

NUKLIR PANGAN

Di Susun Oleh :

Abdul Rozak -10019015


Adam Attariq -10019022
Afi Stya Bastari -10019009
Afredo Daniel -10019016
Airlangga Naufal Firdaus -10019003
PRESENT

PENDAHULUAN

DASAR TEORI

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

REFERENSI
PENDAHULUAN

Teknologi nuklir adalah suatu teknologi yang berbasis pada pemanfaatan energi yang
dibebaskan dari suatu inti atom (nuklida) dalam bentuk radiasi. Energi atom (energi
inti atom) ini mampu mengionisasi suatu bahan. Karena kemampuan tersebut maka
energi yang dibebaskan dari suatu atom atau nuklida disebut energi inti atau enegi
nuklir yang memiliki karakter atau sifat sebagai radiasi pengion. Iradiasi pengion
terhadap bahan pangan dalam kemasan, baik dalam bentuk segar, beku, kering
maupun olahan atau siap santap bertujuan menurunkan populasi atau bahkan
membunuh seluruh stadia pertumbuhan mikroorganisme yang tidak dikehendaki.
Berbagai jenis bakteri yang bersifat patogen seperti Salmonella enteridis, Listeria
monocytogenes, Campylobacter jejuni dan Escherichia coli serotype merupakan
mikroba utama penyebab keracunan makanan.
DASAR TEORI

Untuk di bidang pangan, teknologi nuklir bisa membuat produk pangan ekspor menjadi
lebih tahan lama. Sehingga, nilai ekonomi bisa meningkat dengan tetap memiliki standar
aman untuk dikonsumsi. Penerapan sistem radiasi makanan tersebut sudah banyak dan
terbukti diaplikasikan oleh banyak perusahaan makanan di industri pengolahan
PEMBAHASAN

Memberdayakan masyarakat dalam mengembangkan ketahanan pangan


Sampai saat ini kegiatan pemanfaatan hasil litbang BATAN khususnya di bidang pertanian telah banyak dilakukan di
wilayah Jawa Tengah.
Falconi Margono menjelaskan bahwa nuklir tidak selalu terkait dengan bom, nuklir dapat dikemnbangkan sehingga
bermanfaat bagi masyarakat. BATAN telah mengembangkan pemanfaatan nuklir di Di bidang pertanian, BATAN
telah menghasilkan 23 varietas unggul padi salah satunya Sidenuk. Varietas Sidenuk ini mempunyai kelebihan
rasanya pulen dan produktivitas yang tinggi, mencapai 9-11 ton/ha. "Dengan dikembangkan sidenuk di desa Kedung
Jambal, diharapkan bisa memberi dampak yang baik dalam meningkatkan produktivitas padi di desa ini" demikian
tuturnya.

Di akhir acara Demo Teknologi Bidang Pertanian, BATAN menyerahkan


benih padi varietas Sidenuk kepada 100 petani desa Kedung Jambal yang
hadir. Benih akan ditanam di lahan seluas 30 Ha di wilayah kecamatan
Tawangsari dan sekitarnya. (isnahr)
PEMBAHASAN

Petani merasakan hasilnya

Hal nyata dirasakan langsung oleh petani milenial asal Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Ia memahami langsung bahwa
jenis padi legendaris “Rojo Lele” ternyata bisa dibangkitkan kembali bibitnya melalui sistem iradiasi pangan Pendiri
Sanggar Rojo Lele tersebut mengaku ingin menanam kembali padi jenis Rojo Lele di area persawahan di kampungnya.
Namun, benih yang berkualitas sulit di dapat pada awalnya. Berkat adanya penelitian bertahun-tahun dari BATAN,
bibit Rojo Lele berkualitas kembali dilahirkan dengan varietas turunan yang lebih bagus.
PEMBAHASAN

Hasil penelitian kedelai di BATAN

Badan nuklir dunia, Internasional Atomic Energy Agency (IAEA), siap membantu Indonesia dalam meningkatkan mutu
dan produktivitas tempe, baik bahan dasarnya yakni kedelai, hingga proses pembuatan tempe rakyat. Kepala Seksi
Kerja Sama Teknis Wilayah Asia-Pasifik IAEA, Jane Gerardo-Abaya (tengah), menyatakan telah mencermati langsung
perkembangan penggunaan teknologi nuklir pada agrikultur di Indonesia oleh Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan)
pada varietas kedelai. Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Wilayah Asia-Pasifik IAEA, Jane Gerardo-Abaya (tengah),
menyatakan telah mencermati langsung perkembangan penggunaan teknologi nuklir pada agrikultur di Indonesia
oleh Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan) pada varietas kedelai. Indonesia adalah negara pertama di dunia yang
berhasil mengembangkan tanaman pangan, terutama kedelai dengan teknologi radiasi nuklir. Secara resmi IAEA
menyatakan varietas yang dihasilkan tidak berbahaya bagi kesehatan dan berdampak positif pada bidang agrikultur
PEMBAHASAN

Pemanfaat teknologi nuklir bagi buah-buahan

Selain itu ada beberapa manfaat dari teknologi nuklir yaitu, Pembersihan dengan memanfaatkan teknologi nuklir
tersebut juga mampu mensterilkan hasil produksi buah-buahan dari lalat buah. selama ini banyak buah dari
Indonesia tidak bisa tembus pasar ekspor karena teridentifikasi terkontaminasi lalat buah. sekarang ada teknologi
nuklir yang bisa membersihkan buah tersebut sehingga bisa diekspor. Inilah salah satu contoh inovasi yang bisa
langsung ber-impact kepada peningkatan ekspor, BATAN.
PEMBAHASAN

Nuklir Berkontribusi Menyediakan Data Komposisi Pangan


Indonesia
Permasalahan gizi buruk di Indonesia sudah menjadi perhatian banyak pihak, diantaranya ahli gizi maupun peneliti
di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
menunjukkan, 17,7 persen bayi usia di bawah lima tahun (balita) Indonesia mengalami masalah gizi. Jumlah
tersebut terdiri dari balita yang mengalami gizi buruk 3,9 persen dan gizi kurang 13,8 persen. Teknik Analisis Nuklir
(TAN) mampu mengidentifikasi kandungan zat gizi mikro yang menjadi salah satu penyebab gizi buruk.
BATAN berkontribusi melakukan karakterisasi kandungan zat gizi
mikro Salah satu hasil yang dia lakukan adalah
menyediakan database (basis data) zat gizi mikro Fe, Zn, dan Se
pada Buku Tabel Komposisi Pangan Indonesia, dimana kita bekerja
sama dengan Kemenkes.

Ia menambahkan saat ini proses analisis masih berlanjut. “Target


kami tahun ini tersedia analisis kandungan zat gizi mikro Fe, Zink,
dan Se sesuai rekomendasi WHO. Kalau Fe dan zink masih bisa
dideteksi dengan metode konvensional, tapi kalau Se itu sulit,
karena ordenya (ukurannya) sangat kecil, nah, TAN berkontribusi di
situ,” pungkasnya (tnt).
PEMBAHASAN

Bahan pangan pada pengawetan

Sumber radiasi yang dapat digunakan untuk proses pengawetan bahan pangan terdiri dari 4 macam yaitu: Co-60,
Cs-137, masing-masing menghasilkan sinar gamma, mesin berkas elektron dan mesin generator sinar-X. Dengan
menggunakan pembatas dosis iradiasi dan batas maksimum energi dari keempat sumber tersebut, maka bahan
pangan yang diawetkan dengan iradiasi tidak menjadi radioaktif. Uji keamanan makanan iradiasi untuk konsumsi
manusia dikenal dengan istilah wholesomeness test.
PEMBAHASAN

Dampak positif nuklir

Teknologi radiasi memiliki beberapa keunggulan dibanding teknologi konvensional, yaitu hemat energi dan bahan,
mudah dikontrol, dapat diproses dalam kemasan yang tidak tahan panas, tidak meninggalkan residu, dan ramah
lingkungan. Namun, sebagian masyararakat masih memiliki pemahaman yang keliru tentang iradiasi pada bahan
pangan. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat teknologi tersebut harus terus
ditingkatkan.
PEMBAHASAN

Dampak negatif Iradiasi Pangan

konsekuensi dari iradiasi pangan pada produk pangan yang tinggi lemak adalah timbulnya ketengikan yang dapat
merusak kualitas sensoris produk pangan tersebut. Untuk meminimalisirnya, pangan berlemak tinggi harus
dikemas secara vacuum dan dikondisikan dalam suhu beku selama proses iradiasi berlangsung
Protein tidak secara signifikan terdegradasi pada dosis iradiasi rendah yang diterapkan pada industri
pangan Dengan alasan inilah iradiasi dosis rendah tidak dapat menonaktifkan enzim yang
terdapat dalam pangan yang cacat (food spoilage), karena hampir semua enzim dapat bertahan hingga dosis 10
kGy. Di sisi lain, sejumlah besar molekul karbohidrat yang berperan dalam membangun struktur bahan pangan
mengalami depolimerisasi atau kerusakan akibat iradiasi. Depolimerisasi ini berdampak pada berkurangnya
kekuatan gelling (gelling power) pada struktur karbohidrat. Selain pada pangan tinggi lemak, Vitamin A, E dan B1
(thiamin) juga sensitif terhadap iradiasi pangan. Kehilangan nutrisi pada pangan dapat terjadi selama proses
iradiasi apabila udara tidak dikeluarkan/dihilangkan.
PEMBAHASAN

Dampak negative nuklir dan Dampak dari gejala nuklir


Dampak Buruk Radiasi Nuklir bagi Kesehatan Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar akan mengalami
sindrom radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian. Tingkat keparahan dan gejala
yang timbul tergantung kepada seberapa besar radiasi nuklir yang terserap tubuh.
Adapun banyaknya penyerapan radiasi tergantung kepada kekuatan energi radiasi dan jarak tubuh dengan sumber
radiasi.
Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam
jumlah besar. Gejala mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam, hingga berminggu-minggu setelah
terpapar radiasi. Gejala-gejala dan akibat yang dapat muncul saat seseorang mengalami keracunan radiasi nuklir
adalah: Gejala-gejala
- Ganggaun pencernaan, seperti mual, muntah, diare. Sakit
kepala.-Demam. Pusing. Kelelahan. Rambut rontok. Muntah
darah. Luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian
tubuh, seperti mulut, bibir, usus, kerongkongan, dan kulit.
Akibat
- Hancurnya sel-sel tubuh , Kanker disebabkan karena
terpaparnya dari radiasi nuklir, Gangguan tumbuh kembang
anak, Kerusakan jaringan kulit, Teknologi Nuklir bisa di salah
Untuk gangguan tumbu kembang anak radiasi nuklir Pemusna massal gunakan untuk senjata pemusnah massal.
KESIMPULAN

-
• Bahan pangan pada pengawetan Sumber radiasi yang dapat digunakan untuk proses pengawetan bahan pangan
terdiri dari 4 macam yaitu: Co-60, Cs-137, masing-masing menghasilkan sinar gamma, mesin berkas elektron
dan mesin generator sinar-X.

• Bahwa nuklir tidak selalu terkait dengan bom, nuklir dapat dikembangkan sehingga bermanfaat bagi
masyarakat. BATAN telah mengembangkan pemanfaatan nuklir di bidang pertanian,gizi,kedelai dan buah-
buahan, BATAN telah menghasilkan 23 varietas unggul padi salah satunya Sidenuk.

• Dampak positif nuklir Teknologi radiasi memiliki beberapa keunggulan dibanding teknologi konvensional, yaitu
hemat energi dan bahan, mudah dikontrol, dapat diproses dalam kemasan yang tidak tahan panas, tidak
meninggalkan residu dan ramah lingkungan.

• Dampak negative nuklir Radiasi Nuklir bagi Kesehatan Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar
akan mengalami sindrom radiasi akut atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian.
REFERENSI

www.batan.go.id
http://www.batan.go.id/index.php/id/component/search/?searchword=pangan&searchphrase=all&Itemid=788
Di Akses Pada 24 febuari 2020

m.cnnindonesia.com
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20191105143748-92-445775/batan-gunakan-tenaga-nuklir-kembangkan-b
eras-dan-kedelai
Akses Pada 24 febuari 2020
www.alodokter.com
https://www.alodokter.com/begini-cara-radiasi-nuklir-merenggut-nyawa-anda
Akses Pada 24 febuari 2020

panganpedia.com
https://panganpedia.com/teknologi/teknologi-iradiasi-pangan/#:~:text=Dampak%20Negatif%20Iradiasi
%20Pangan&text=Sehingga%20konsekuensi%20dari%20iradiasi%20pangan,kualitas%20sensoris%20produk
%20pangan%20tersebut.&text=Kehilangan%20nutrisi%20pada%20pangan%20dapat,apabila%20udara%20tidak
%20dikeluarkan%2Fdihilangkan
Akses Pada 24 febuari 2020
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai