Anda di halaman 1dari 18

Penyusutan Aset Tetap

ANGGOTA

Daniel Sugiarianto Nadia Bernika Nethania Ardelia


Apa itu
penyusutan? Penyusutan merupakan penyesuaian
nilai yang terus menerus sehubungan
dengan penurunan kapasitas suatu aset,
baik penurunan kualitas, kuantitas,
maupun nilai. Penurunan kapasitas
Penyusutan adalah alokasi yang
sistematisatas nilai suatu aset terjadi karena aset digunakan dalam
tetap yang dapat disusutkan operasional suatu entitas
(depreciable assets) selama masa
manfaat aset yang bersangkutan.
Mengapa perlu
dilakukan
Dikarenakan aset tetap berwujud seperti mesin,
penyusutan pada kendaraan bermotor, perlengkapan, dan bangunan
aset tetap? memiliki umur terbatas. Aset tetap tidak akan
berguna selamanya karena ada pada saatnya aset
tetap harus dibuang atau dijual setelah tidak lagi
dapat dipakai.
Bagaimana jika tidak dilakukan penyusutan
aset tetap?

Jika tidak dilakukan penyusutan, maka nilai aset yang tercatat dalam
neraca keuangan akan selalu lebih tinggi dari nilai sebenarnya.
Penyusutan aset juga akan berpengaruh kepada laporan keuangan yang
dilaporkan ke Pajak, semakin besar nilai depresiasi maka margin rugi
laba akan semakin berkurang.
Objek penyusutan

Penyusutan dilakukan terhadap Aset Tetap berupa gedung dan bangunan, peralatan dan mesin,
jalan, irigasi, dan jaringan.
Penyusutan tidak dilakukan terhadap:
1. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah dan telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusannya.
2. Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola
Barang untuk dilakukan penghapusan.
Metode Penyusutan

Terdapat tiga jenis metode penyusutan yang dapat dipergunakan menurut PP


No.71/2010, yaitu :
➢ Garis Lurus (Straight Line Method),
➢ Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method),
➢ Unit Produksi (Unit of Production Method).
Metode Garis Lurus!

• Depresiasi per tahun dihitung dengan formula sebagai berikut:

Depresiasi : (Harga Perolehan – Estimasi Nilai Sisa)

Estimasi Masa Manfaa


Contoh
Harga sebuah printer adalah Rp5.000.000,00. Diestimasikan bahwa printer ini dapat
digunakan dengan baik selama 3 tahun dengan kemampuan mencetak 100.000 lembar
kertas. Setelah masa manfaatnya habis, printer tersebut diharapkan dapat terjual dengan
harga Rp500.000 (estimasi nilai sisa). Jika printer ini disusutkan menggunakan metode
garis lurus, maka:

Depresiasi : (Rp5.000.000,00 – Rp500.000)


3 Tahun
= Rp1.500.000/Tahun
Saldo Menurun Ganda!

Metode ini menghitung penurunan nilai aset dengan formula:


Depresiasi : 100% X 2 X Harga Perolehan
Estimasi Masa Manfaat
Contoh
Harga sebuah printer adalah Rp5.000.000,00. Diestimasikan bahwa printer ini dapat digunakan dengan baik selama 3
tahun dengan kemampuan mencetak 100.000 lembar kertas. Setelah masa manfaatnya habis, printer tersebut
diharapkan dapat terjual dengan harga Rp500.000 (estimasi nilai sisa). Jika printer ini disusutkan menggunakan metode
garis lurus, maka:

Tahun Ke- Persentase Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan Penyusutan
0 0 0 5.000.000

1 66,67% 3.333.333 3.333.333 1.666.667

2 66,67% 1.111.111 4.444.444 555.556

3 66,67% 55.556 4.500.000 500.000


Metode Unit Produksi

o Metode unit produksi menghasilkan perhitungan alokasi jumlah beban penyusutan periodik yang
berbeda-beda tergantung jumlah penggunaan aset tetap dalam produksi. Metode ini menghitung
penurunan nilai aset dengan rumus:

Depresiasi : Harga Perolehan - Estimasi Nilai Sisa X Produksi Tahun ini


Estimasi Manfaat Produksi
Metode Unit Produksi
o Dengan menggunakan ilustrasi yang sama dengan sebelumnya dengan tambahan
informasi bahwa tahun ke-1 mencetak 50.000 lembar, tahun ke-2 30.000 lembar, dan
tahun ke-3 20.000 lembar, maka depresiasi tahun pertama adalah:

Depresiasi : Rp5.000.000,00 – Rp500.000,00 X 50.000 lembar


100.000 lembar
= Rp. 2.250.000,00
Jurnal

Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening

xxx XXX x.x.x.xx.xx Beban Penyusutan Xxx

x.x.x.xx.xx Akumulasi Penyusutan Xxx


A
M
O Alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap tidak
berwujud manfaat yang aset dapat disusutkan selama
R yang bersangkutan.
T
I Nilai amortisasi untuk masing-masing periode diakui
sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap tidak
S berwujud dalam neraca dan beban amortisasi dalam
A laporan operasional.
S
I
Contoh

Dinas Pertanian AB memiliki hak paten atas pupuk organik yang dikembangkannya. Nilai perolehan
hak paten tersebut adalah Rp40.000.000,00 untuk masa 40 tahun. Beban amortisasi ditentukan
menggunakan metode garis lurus. Maka jurnal yang dibuat setiap akhir periode adalah:

Nomor Kode
Tanggal Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening

xxx XXX x.x.x.xx.xx Beban Amortisasi Xxx

x.x.x.xx.xx Amortisasi Xxx


Terima Kasih
Halaman
Resource
Gunakan ikon dan ilustrasi ini di
dalam Presentasi Canva Anda.
Selamat mendesain! Jangan lupa
hapus halaman ini sebelum
presentasi.

Anda mungkin juga menyukai