Anda di halaman 1dari 17

Pancasila dalam Konteks Sejarah

Bangsa Indonesia

Dosen pengampu:
Samsul anwar, s.hi., m.m.

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG


2022
Apa itu Pancasila?

• Berasal dari bahasa Sansakerta (bahasa


kasta Brahmana) yang berarti berbatu sendi
Pancasila secara lima atau dasar yang memiliki lima unsur.
etimologis • Pancasila juga memiliki arti 5 aturan tingkah
laku yang penting

• Rumusan dasar negara Indonesia yang diajukan


pertama kali oleh dr. Radjiman Widyodiningrat
dalam sidang BPUPK
• Nama istilah dasar negara yang bernama
Pancasila secara Pancasila yang berarti lima dasar diberikan oleh Ir.
historis Soekarno tgl 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPK
• Tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya UUD 1945
termasuk Pembukaan UUD 1945 yang mencakup
isi rumusan lima prinsip Pancasila sebagai dasar
negara

• Pancasila adalah dasar filsafat negara


Republik Indonesia yang resmi disahkan pada
Pancasila secara tanggal 18 Agustus 1945 & tercantum dalam
terminologis pembukaan UUD 1945 serta diundangkan
dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.
7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD
1945. (Kaelan, 2014:1)
Menghasilkan peserta didik
yang berperilaku, memiliki
kemampuan untuk
mengambil sikap yang
bertanggungjawab sesuai
dengan hati nuraninya

Memiliki kemampuan
untuk mengenali masalah
Tujuan Pendidikan hidup dan kesejahteraan
Pancasila serta cara-cara
(UU No. 20 tahun 2003 pencerahannya
tentang Sistem Pendidikan
Nasional)
Mengenali perubahan-
perubahan dan
perkembangan iptek dan
seni

Memiliki kemampuan untuk


memaknai peristiwa sejarah
dan nilai-nilai budaya bangsa
untuk menggalang persatuan
Indonesia
Landasan Histori
Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara
secara historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri
yang meliputi ciri khas, sifat dan karakter bangsa. (kausa
materialis)

Landasan Kultural
Hasil pemikiran tentang bangsa dan negara yang
mendasarkan pandangan hidup dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang
Landasan dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri serta tentang
prinsip nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila
Pendidikan
Pancasila

Landasan Yuridis
UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 dan 2 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 12 tahun
2012 pasal 35 ayat 3 tentang Perguruan Tinggi

Landasan Filosofis
Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis
dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai
yang tertuang sila-sila pancasila yang merupakan filosofi
bangsa sebelum mendirikan negara
Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa Indonesia
(Kausa Materialis Pancasila)

 Pancasila sebagai dasar filsafat negara republik Indonesia sebelum


disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya
telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum
Indonesia mendirikan negara, yang berupa nilai-nilai adat istiadat,
kebudayaan dan religi. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat
serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan
hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut
tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri. Dengan kata lain,
bangsa Indonesia sebagai Kausa Materialis Pancasila.
 Nilai-nilai tersebut diangkat dan dirumuskan secara formal oleh
para pendiri agama untuk dijadikan dasar filsafat negara
Indonesia.
 Proses perumusan materi Pancasila secara formal tersebut
dilakukan dalam sidang-sidang BPUPK pertama, sidang panitia 9,
sidang BPUPKI kedua, serta akhirnya disahkan secara yuridis
sebagai suatu dasar filsafat negara republik Indonesia
Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa Indonesia
(Kausa Materialis Pancasila)

 Untuk memahami Pancasila secara lengkap dan


utuh terutama dalam kaitannya dengan jatidiri
bangsa Indonesia, mutlak diperlukan pemahaman
sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk
membentuk suatu negara berdasarkan suatu asas
hidup bersama demi kesejahteraan hidup bersama
yaitu negara yang berdasarkan Pancasila.
 Secara epistemologis dan pertanggungjawaban
ilmiah, bahwa Pancasila selain sebagai dasar
negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup
bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai
perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu
mendirikan negara.
Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa Indonesia
(Kausa Materialis Pancasila)

 Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu:


Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan, dalam kenyataan secara objektif telah dimiliki
oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala sebelum
mendirikan negara.

 Proses terbentuknya negara dan bangsa Indonesia melalui


suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak
zaman batu, kemudian timbulnya kerajaan-kerajaan pada
abad ke IV dan V, kemudian dasar-dasar kebangsaan
Indonesia mulai nampak pada abad ke VII yaitu ketika
timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah naungan wangsa
Syailendra di Palembang, kemudian timbulnya kerajaan
Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur serta kerajaan-
kerajaan lainnya.
Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa Indonesia
(Kausa Materialis Pancasila)
 Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern dirintis oleh
para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang
dilakukan oleh para tokoh pejuang kebangkitan Nasional
pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada sumpah
pemuda pada tahun 1928.

 Titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam


mendirikan negara tercapai dengan diproklamirkannya
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

 Berdasarkan fakta sejarah bangsa Indonesia, maka proses


perumusan dasar filsafat negara secara kreatif diangkat dari
Kausa Materialis yang ada pada bangsa Indonesia sendiri
yang secara eklektis disintesiskan dengan unsur-unsur dari
luar yang relevan.
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Zaman Kerajaan Kutai

Zaman Kerajaan Sriwijaya

Zaman Kerajaan-kerajaan Pra Majapahit

Zaman Kerajaan Majapahit

Zaman Penjajahan Belanda

Era Kebangkitan Nasional

Zaman Penjajahan Jepang

Zaman Kemerdekaan
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia

 Zaman Kerajaan Kutai


Masyarakat Kutai yang membangun zaman sejarah Indonesia
pertama kali dengan menampilkan nilai-nilai sosial politik
dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri serta sedekah
kepada para Brahmana. Bentuk kerajaan dengan agama
sebagai tali pengikat kewibawaan raja ini tampak dalam
kerajaan-kerajaan yang kemudian muncul di Jawa dan
Sumatera.
 Zaman Kerajaan Sriwijaya
Sebagai suatu kerajaan yang besar Sriwijaya sudah
mengembangkan tata negara dan tata pemerintahan yang
mampu menciptakan peraturan-peraturan yang ditaati oleh
rakyat yang berada diwilayah kekuasaannya. Demikian pula
dengan
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia

 Menurut Mr. M. Yamin bahwa berdirinya negara


kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan
dengan kerajaan-kerajaan lama yang
merupakan warisan nenek moyang bangsa
Indonesia. Negara kebangsaan Indonesia
terbentuk melalui tiga tahap yaitu: pertama,
negara kebangsaan zaman Sriwijaya yang
bercirikan kedatuan. Kedua, negara kebangsaan
zaman Majapahit yang bercirikan keprabuan.
Ketiga, negara kebangsaan modern yaitu NKRI
setelah proklamasi
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia

 Zaman Kerajaan Sebelum Majapahit


Sebelum kerajaan Majapahit, telah muncul kerajaan-kerajaan di Jawa
Tengah dan Jawa Timur secara silih berganti. Kerajaan-kerajaan
tersebut mayoritas beragama Hindu dan Budha yang berasal dari India,
pembangunan candi-candi oleh beberapa kerajaan yang bercorak
Hindu Budha menunjukkan fakta bahwa dahulu bangsa Indonesia telah
mengembangkan toleransi beragama dan sikap humanisme dalam
pergaulan antar manusia.
 Zaman Kerajaan Majapahit
Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan
damai dalam satu kerajaan. Empu Prapanca menulis kitab
Negarakertagama (1365), yang mana dalam kitab tersebut terdapat
istilah Pancasila. Sedangkan, Empu Tantular menulis kitab Sutasoma
yang didalamnya terdapat istilah Bhineka Tunggal Ika yang
melambangkan yang bangsa dan negara yang tersusun dari berbagai
unsur rakyat yang terdiri atas berbagai macam suku, adat istiadat,
golongan, kebudayaan dan agama serta wilayah yang meliputi beribu-
ribu kepulauan yang menyatu menjadi bangsa dan negara.
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia

 Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka
berkembang agama Islam dengan pesat di Indonesia seperti
Samudera Pasai, Demak, Cirebon dll. Bersamaan dengan itu
orang-orang Eropa mulai berdatangan ke Indonesia. Bangsa asing
yang masuk ke Indonesia pada awalnya adalah berdagang dan
mencari pusat tanaman rempah-rempah. Namun, seiring
berjalannya waktu bangsa asing makin mendominasi
perdagangan dan berkembang menjadi penjajahan.
 Zaman Kebangkitan Nasional
Pada abad XX dipanggung politik internasional terjadi pergolakan
kebangkitan Dunia Timur dengan suatu kesadaran akan
kekuatannya sendiri seperti Republik Filipina, Partai Kongres di
India yang dipelopori oleh Gandhi dan Tilak serta di Indonesia
yang dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dengan gerakan
Budi Utomonya dan beberapa organisasi dan partai politik dalam
memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia.
Latar
UntukBelakang Pendidikan
dijadikan sebagai Kewarganegaraan
dasar pembelajaran agar mahasiswa
mengetahui tentang ilmu kewarganegaraan, ilmu bela negara karena
merupakan syarat berdirinya suatu negara. Dengan kata lain,
merupakan upaya sadar yang ditempuh secara sistematis untuk
mengenalkan, menanamkan wawasan kesadaran bernegara untuk bela
negara dan memiliki pola pikir, pola sikap, dan perilaku sebagai pola
tindak yang cinta akan tanah air berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Landasan Yuridis: UUD 1945, Pembukaan UUD 1945 alinea
kedua dan keempat, pasal 27 ayat (1), (3), pasal 30 ayat
(1), pasal 31 ayat (1), UU No. 20 tahun 2003 dan surat Dirjen
Dikti no.43/DIKTI/Kep/2006
Sebagai perjuangan bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan
menghadapi globalisasi , warga negara Indonesia perlu memiliki
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah air
serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka
bela negara.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan


wawasan nusantara dan kesadaran bernegara serta sikap dan perilaku
cinta tanah air dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
dalam bela negara
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan Umum yaitu untuk memberikan pengetahuan


dan kemampuan dasar mengenai hubungan antara
warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Tujuan khusus yaitu agar dapat memahami dan
melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan
demokratis serta ikhlas sebagai warga negara RI yang
terdidik dan bertanggungjawab. Selain itu agar dapat
menguasai dan memahami masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa & bernegara serta dapat
mengatasinya dengan pemikiran kritis & bertanggungjawab
yang berlandaskan wawasan nusantara, ketahanan nasional
serta memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai perjuangan, cinta tanah air dan rela berkorban bagi
nusa dan bangsa.
Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Warga negara dituntut hidup berguna dan bermakna
bagi negara dan bangsanya serta mampu
mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa
depannya

Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan


dan pegangan hidup warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Untuk mewujudkannya diperlukan bekal ilmu


pengetahuan dan teknologi serta seni yang
berlandaskan nilai-nilai keagamaan, moral, dan
budaya bangsa

Sebagai perbandingan dalam rangka


mengembangkan materi pendidikan umum sebagai
pembekalan nilai-nilai yang mendasari sikap dan
perilaku warga negaranya.
Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan
Objek Formal; yaitu mencakup dua segi antara lain
segi hubungan antara warga negara dengan negara
(termasuk hubungan antar warga negara) dan segi
pembelaan negara.

Objek Material; yaitu segala hal yang berkaitan


dengan warga negara baik yang bersifat empirik
maupun yang non empirik yang meliputi wawasan,
sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan
bangsa dan negara

Rumpun keilmuan; pendidikan kewarganegaraan


bersifat interdisipliner (antar bidang) karena
merupakan kumpulan pengetahuan yang
membangun suatu ilmu kewarganegaraan yang
diambil dari berbagai disiplin ilmu.

Anda mungkin juga menyukai