Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang
sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 (1945)
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta.
Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan
Bersamaan disahkannya UUD 1945, dipilih Bung Karno dan Bung Hatta sebagai
Presiden dan Wakil Presiden, atas usul Oto Iskandardinata.
Pilihan Penerapan Ide (Gagasan) Kenegaraan
# Bentuk Negara: Kesatuan (unitary state), hanya ada satu pemerintah dan system hukum;
# Fungsi Pemerintah (dalam arti luas):
1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
2) memajukan kesejahteraan umum,
3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial,
# Bentuk Pemerintahan: Republik, pemimpin negara dan pemerintah Presiden;
# Sistem Pemerintahan: Presidensial;
# Sistem Kenegaraan: Konstitusional Demokratik, penyelenggaraan negara berdasar konstitusi demokratis
yang dibentuk oleh rakyat sebagai pemegang kedaulatan (konstitusi sebagai pencerminan kehendak
rakyat);
# Dasar Negara: Pancasila (sebagaimana yg kita kenal dalam Pembukaan UUD 1945);
# Tujuan Negara: Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Alinea IV, Pasal 1 UUD 1945]
Realisasi Peralihan (Pemindahan) Kekuasaan
2. Kekalahan Jepang
merupakan momentum
yg dimanfaatkan BI untuk
1. Proklamasi terjadi 3. Kekalahan Jepang
Proklamasi dlm rangka
ketika Perang Dunia II juga merupakan
pembentukan negara
usai, Jepang yang momentum yg
Indonesia merdeka yang
berhadapan dg Sekutu dimanfaatkan Bld guna
dicita-citakan dlm
ABCD kalah pada 14 kembali menjajah
perjuangan BI;
Agustus 1945, setelah Indonesia dengan Agresi
sebelumnya I 1947 dan Agresi II
“menduduki” HB 1948;
wilayah jajahan Bld;
4. Atas pengaruh PBB 5. KMB sepakati 3 hal:
diadakan KMB (Round Table
Conference) 23 Agust 1949- 1) Dirikan RIS, 2) 6. Proses
2 Nov 1949 di Den Haag utk Serahkn kedaulatan pembentukan KRIS: 1)
akhiri konflik Ind-Bld dg dari Bld kpd RIS, 3) RKRIS disusun bersama
peserta wakil dari: 1) RI, 2) Dirikan uni RIS – Bld; oleh wakil: RI & BFO,
‘Bijeenkomst voor Federal 2) diajukan ke KMB, 3)
Overleg (BFO, kumpulan KMB sepakati RKRIS
negara federal bentukan
Bld), 3) Belanda, dan 4)
jadi KRIS, 4) dinyatkan
Komisi PBB untuk Indonesia berlaku sebagai UUD
(United Nations RIS 27 Desember 1949;
Commission for Ind, UNCI);
7. Khusus untuk RI sebagai Negara Bagian
RIS, KRIS disampaikan kepada Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai
Lembaga Perwakilan RI 14 Des 1949 dan
disetujui, namun sebagai Negara Bagian
tetap berlaku UUD 1945 sampai berakhir
masa berlakunya KRIS sebagai UUD
Negara Serikat kelak 27 Agustus 1950,
Ketika berlaku UUDS 1950;
Kesementaraan KRIS & PenerapanPilihan Ide (Gagasan) Kenegaraan
# Tujuan
Negara:mewudjudkan
UUDS 1950 kebahagiaan,
adalah UUD # Dasar kesedjahteraan,
sementara dalam # Bentuk Negara:ke- perdamaian dan
kemerdekaan dalam
rangka Pemerintahan & Tuhanan Jang masjarakat dan
# Sistem
perubahan, Negara: Maha Esa, peri- Negara-hukum
Pemerintahan:
selanjutnya harus berbentuk kemanusiaan, Indonesia Merdeka
Parlementair jang berdaulat
dibentuk UUD republik- kebangsaan, sempurna.
Permanen oleh kesatuan, kerakjatan dan [terkandung di
Konstituante dan keadilan sosial dalamnya: fungsi,
Pemerintah; cita/ajaran negara
hukum, dan
kedaulatan]
4. Periode Ketatanegaraan di Bawah UUD 1945
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 - UUD 1945 Perubahan [1999-2022]
Pembentukan Madjelis
Menetapkan Undang- Permusjawaratan Rakyat
Undang Dasar 1945 Sementara, jang terdiri
berlaku lagi bagi atas anggota-anggota
segenap bangsa Dewan Perwakilan Rakjat
Indonesia dan seluruh ditambah dengan utusan
Menetapkan pembubaran tumpah darah Indonesia dari daerah-daerah dan
Konstituante; terhitung mulai hari golongan-golongan, serta
tanggal penetapan pembentukan Dewan
dekret ini dan tidak Pertimbangan Agung
berlakunja lagi Undang- Sementara akan
Undang Dasar diselenggarakan dalam
Sementara. waktu sesingkat-
singkatnja.
Implementasi
Orde Lama: Sistem demokrasi terpimpin, presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1955,
dan MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup serta terjadi peristiwa
G30S/PKI dan munculnya tiga tuntutan rakyat (Tritura): 1) pembubaran PKI dan ormas-
ormasnya, 2) pembersihan kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI dan 3) penurunan harga
barang-baran
1. Latar Belakang:
a. Tiadanya prinsip check and balances system pada institusi ketatanegaraan
sebagai akibat dari bertumpunya kedudukan atau posisi dan kekuasaan MPR,
sebagai pemegang kekuasaan negara tertinggi dan pelaksana sepenuhnya
kedaulatan rakyat;
b. Kecenderungan lahirnya ‘otoritarianisme’ Presiden, karena kekuasaannya
terlalu dominan (executive heavy) sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan (chief executive), sebagai kepala negara (head of state)
dengan hak-hak konstitusional yang lazim disebut ‘hak prerogratif, dan
sebagai pemegang kekuasaan pembentuk undang-undang (kekuasaan
legislatif);
c. Terdapat pasal-pasal yang multi tafsir karena sifatnya yang
terlalu luwes (vogue);
d. Banyaknya kewenangan Presiden mengatur hal penting dalam
undang-undang sebagai konsekuensi Presiden sebagai pemegang
kekuasaan legislative;
e. Penyelenggaraan negara tidak sesuai dengan Pembukaan UUD
1945 sebagai akibat belum cukup memuat aturan dasar tentang
negara demokratis, supremasi hukum, pemberdayaan rakyat,
penghormatan HAM, dan otonomi daerah.
2. Tujuan
1. Cara dan prosedur perubahan diatur diatur sendiri oleh UUD 1945 dalam
BAB XVI PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR, Pasal 37 yang menyatakan:
(1) Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada
jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.
(2) Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada
jumlah anggota yang hadir.