Anda di halaman 1dari 9

Diit pada pasien infeksi

1. Diet pada pasien penyakit typoid dan


demam berdarah
 Diet Tinggi Energi Tinggi Protein pada Pasien
Demam Tifoid dengan demam dengue

Diet tinggi energi dan tinggi protein adalah diet


yang
menggunakan energi dan protein diatas
kebutuhan normal

Diet Diet ini biasanya diberikan pada pasien


yang diberikan berupa makanan dengan yang kurus, Kurang
sumber protein tinggi Energi Protein (KEP), demam, infeksi,
seperti telur, susu, daging atau dalam bentuk hypothyroid, luka bakar,
minuman enteral kehamilan, menyusui dan pertumbuhan
Diet yang diberikan pada penderita demam
tifoid adalah diet
TETP rendah serat

Bentuk makanan yang diberikan adalah bentuk makanan


cair, lunak, tim dan biasa. Pada penderita dengan kondisi berat
diet dimulai dengan memberikan diet cair dan bertahap sampai
padat sesuai kondisi dan kemampuan pasien
Tujuan diet
 1) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat

untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh

2) Meningkatkan/mencegah penurunan berat badan sehingga

menapai status gizi normal

3) Mengganti zat gizi yang hilang untuk mempertahankan

status gizi normal


 4) Memperbaiki keseimbangan elektrolit

5) Mencegah infeksi lebih lanjut

6) Tidak memperberat kerja usus

7) Memberikan makan yang sedikit mungkin meninggalkan

sisa sehingga membatasi volume feses dan tidak

merangsang saluran

8) Mengontrol suhu tubuh yang disebabkan infeksi oleh bakteri

salmonella typhi
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan yang
Tidak Dianjurkan
 Tabel 3. Daftar Bahan Makanan untuk Diet
Lambung
Sumber Bahan Makanan yang Bahan Makanan yang
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Dianjurkan
Karbohidrat Nasi; roti, mi, makaroni
dan hasil oleh tepung-
tepungan lain, seperti
cake,
tarcis, puding. dan pastri,
dodol, ubi, karbohidrat
sederhana seperti gula
pasir
Protein Hewani Daging sapi, ayam, ikan, Makanan yang dimasak
telur, susu dan hasil dengan banyak minyak
olahannya, seperti keju, atau
yoghurt dan es krim kelapa/santa kental
Protein Nabati Semua jenis kacang- Makanan yang dimasak
Sumber Bahan Makanan yang Bahan Makanan yang
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Dianjurkan
Lemak dan Minyak goreng. mentega.
Minyak margarin, santan encer,
salad dressing
Minuman Teh, madu, sirup,
minuman
rendah energi dan kopi
encer
Bumbu Bumbu tidak tajam, Bumbu yang tajam,
seperti seperti
bawang merah, bawang cabai, merica, cuka, MSG
putih, laos, salam, dan
kecap
Sisa Makanan
sisa makanan adalah volume atau persentase makanan yang tidak
habis
termakan dan dibuang sebagai sampah dan dapat digunakan untuk
mengukur
efektivitas menu (Dewi Komalawati dkk, 2005).

Sisa makanan merupakan salah satu indikator sederhana yang


digunakan
untuk mengevaluasi keberhasilan pelayanan gizi rumah sakit.

Pelayanan gizi di
rumah sakit dikatakan berkualitas bila hasil pelayanan sesuai dengan
standar.
Standar keberhasilan pelayanan gizi adalah target sisa makanan pasien
yang tidak
habis dimakan oleh pasien ≤ 20 % (Kementerian Kesehatan RI, 2013
Cara pengukuran sisa makanan
 Menurut Dewi Komalawati dkk (2005) cara pengukuran sisa makanan
dapat diperoleh dengan cara menimbang makanan yang tidak dihabiskan oleh
pasien, kemudian dirata-rata menurut penggolongan bahan makanan. Presentase
sisa makanan dihitung dengan cara membandingkan sisa makanan dengan standar
porsi makanan rumah sakit kali 100% atau dengan rumus

 ∑ Makanan yang tersisa


% Sisa Makanan = x 100%
∑ Standar porsi makanan rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai