Gambaran Umum
Makanan lunak merupakan makanan yang memiliki tekstur yang
mudah dikunyah, mudah ditelan. Makanan ini harus mengandung cukup
energi, protein dan zat gizi lainnya sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
Standar makanan lunak mengandung 900-1900 kalori. Makanan mudah
dicerna dan tidak mengandung bumbu yang tajam.
Cara Pemberian
Diberikan dalam porsi 3 kali makanan lengkap dan 2-3 makanan selingan.
Waktu Pemberian
Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu,
pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh, pasien dnegan
kesulitan mengunyah. Menurut keadaan penyakit, makanan dapat diberikan
langsung kepada pasien atau merupakan makanan transisi dari makanan
saring ke makanan biasa.
Prinsip Pemberian
1. Energi protein dan zat gizi lain sesuai kebutuhan
2. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau cincang sesuai dengan
keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien.
3. Makanan tidak menimbulkan gas, tidak banyak mengandung serat,
tidak mengandung bumbu yang tajam, dan tidak digoreng.
Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pada makanan lunak
Golongan
Bahan
Makanan
Sumber
energy
Sumber zat
pembangun
Sumber zat
pengatur
Bumbubumbu
Minuman
(Untuk 2 porsi)
Bahan:
Cara membuat:
1. Masak apel, air jeruk manis, dan air matang di atas api sedang sampai
apel lunak. Angkat
2. Haluskan apel menggunakan blender sampai menjadi bubur
3. Campurkan tepung beras dan gula, aduk rata
4. Tuangkan ke dalam mangkuk tahan panas
5. Panaskan oven sampai 180oC. Taruh mangkuk dalm Loyang, tuang air
mendidih ke dalam loyang setinggi 2/3 mangkuk
6. Masukkan ke dalam oven dan panggang selama 30 menit sampai
matang. JIka mulai mendidih, kecilkan api oven
7. Setelah matang, angkat, dan tunggu sampai agak dingin. Sajikan
Pastel Tutup Ubi Merah
(Untuk 2 porsi)
Bahan:
Bahan (a):
1 sdm mentega
1 btr kuning telur
50 gr daging cincang
5 gr wortel, potong dadu kecil
10 gr kacang polong
Bahan (b):
Cara membuat:
1. Kukus ubi merah sampai empik, panas-panas dihaluskan, beri mentega
dan kkuning telur. Aduk, sisihkan.
2. Tumis semua bahan (b), kentalkan dengan terigu yang dicairkan.
3. Ambil pinggan tahan panas, oles mentega. Ambil 1/3 bagian (1)
ratakan di alas pinggan, atasnya beri (2 ) tutup dengan sisa bahan (1).
Ratakan, olesi atasnya dengan kuning telur. Panggng dalam oven
180oC selama 25 menit.
Perbedaan dengan Makanan Dewasa
Makanan Bayi dan orang dewasa tentunya berbeda, karena
kemampuan mencerna makanannya pun berbeda. Ini dikarenakan
metabolisme atau kebutuhan kalori yang berbeda pula. Bayi lebih cenderung
mengkonsumsi makanan bertektur lembut yang mudah dicerna. Selain itu,
untuk besar porsipun berdeda antara bayi yang tentunya akan lebih sedikit
dibandingkan dengan orang dewasa.
Pengaturan makanan pada anak harus disesuaikan dengan usia anak.
Makanan harus mengandung energi dan semua zat gizi(karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral) yang dibutuhkan pada tingkat usianya.
Pemberian makanan pendamping harus bertahap dan bervariasi dari mulai
bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan
lumat, makanan lunak dan akhirnya makanan padat. Pada usia 1-3 tahun
perlu diperkenalkan pola makanan dewasa secara bertahap dengan menu
seimbang (Poppy, 2001). Sedangkan untuk makanan dewasa susunan menu
mengacu pada pola menu seimbang dan Angka kecukupan gizi yang
dianjurkan bagi orang dewasa sehat (AsDi, IDAI, & PERDAGI, 2014)
Referensi
AsDi,IDAI,PERDAGI.(2014).Penuntun Diet Anak Edisi 3. Jakarta: FKUI.
Disusun Oleh :
Nama : Cindy Dwi Astuti
NIM : 201532225
KELOMPOK : 3