Anda di halaman 1dari 21

ALS FOR CARDIAC ARREST

FIRE-MAN
ETIOLOGI HENTI JANTUNG BERDASARKAN
USIA

A. USIA < 35 THN


- KARDIOMIOPATI HIPERTROPI 48%
- LVH 18%

B. USIA > 35 THN


-PENYAKIT JANTUNG KORONER 80%
-KARDIOMIOPATI HIPERTROPI 5%
REVERSIBLE CAUSES CARDIAC AREST

• HIPOVOLEMIA
• HIPOXIA
• HYDROGEN ION (ACIDOSIS)
• HYPO/HYPER KALEMIA
• TENSION PNEUMOTORAC
• TROMBOSIS CORONARY
Basic Life Support
 Prosedur pertolongan darurat mengatasi obstruksi jalan nafas,
henti nafas, henti jantung dan melakukan RJP dg benar.
 C-A-B
Advance life Support
 Yaitu tindakan BLS ditambah dengan:
D (drugs): pemberian obat-obatan termasuk cairan

E (EKG): diagnosis elektrokardiografis secepat mungkin, untuk


mengetahui apakah ada fibrilasi ventrikel, takikardi ventikel
atau asistole.

F (Fibrilation treatment) : tindakan untuk mengatasi fibrilasi


fentrikel.
 Tata ALS dapat dibagi menjadi tiga tahap:
1. resusitasi, mengembalikan pasokan darah yang cukup
teroksigenasi dengan melakukan kompresi dan bantuan
ventilasi.
2. Restorasi, mengembalikan fungsi curah jantung spontan,
dengan defibrilasi. Dan pemberian obat
3. Telaah, kemungkinan penyebab henti jantung dan pemeriksaan
lebih lanjut yang mungkin diperlukan.
ventilasi
 Prinsip untuk menjamin dan mempertahankan ventilasi dan
saluran nafas sama dengan BLS, pasien dapat diintubasi dengan
ETT.
 Idealnya dilakukan intubasi, namun LMA(Laring mask airway)
bisa dijadikan alternatif.
CAIRAN INTRAVENA
 Hipovolemia adalah penyebab henti jantung yang berpotensi
reversible
 Infus cairan dengan cepat jika dicurigai hipovolemia. Pada tahap
awal resusitasi tidak ada keuntungan yang jelas dari penggunaan
koloid
 Gunakan natrium klorida 0,9%.
 Hindari dekstrosa; karena cairan ini didistribusikan kembali dengan
cepat dari ruang intravaskular dan menyebabkan hiperglikemia,
yang dapat memperburuk hasil neurologis setelah serangan jantung.
MONITOR EKG
 Adanya ventrikel takikardi/ventrikel fibrilasi indikasi kegawatan jantung yang dapat menyebabkan asistole/flat
gelombang.
 Jika ada VV/pVT maka peerlu Devibrilator/kejut jantung
VENTRIKULAR TAKIKARDI
VENTRIKULAR VIBRILASI
Asistole
Tata Laksana Aritmia
 Jika muncul Vibrilasi Fentrikel/pulseless Ventrikuler takikardi
berikan Defibrilasi sesuai panduan alat.
 Ikuti logaritma penanganan ALS untuk henti jantung
SHOCKABLE NON-SHOCKABLE
Epinefrin
Amiodaron 300
Epinefrin
Amiodaron 150
Epinefrin
Kosong
Epinefrin
Kosong
Epinefrin
• PERTIMBANGKAN JALAN NAPAS LANJUTAN. JIKA DAPAT DIPASANG ETT, BERIKAN
KOMPRESI DADA TERUS MENERUS DAN VENTILASI PADA 1 NAPAS SETIAP 6
DETIK ATAU 10 NAPAS PER MENIT.
KAPAN HENTIKAN CPR?

• PENDERITA MENUNJUKAN TANDA RETURN OF SPONTANEUS CIRCULATION


(ROSC) DAN BERNAFAS SENDIRI
• PENOLONG LELAH
• 20 MENIT TANPA TANDA ROSC ATAU MUNCUL TANDA PASTI KEMATIAN SEPERTI;
LIVOR MORTIS, RIGOR MORTIS DAN ALGOR MORTIS
• DNR (DO NOT RESUSITATE)
TANDA KEMATIAN KLINIS

Lebam mayat (livor mortis)


terjadi setelah kematian klinis. Kaku mayat (Rigor mortis)
Eritrosit akan menempati kekakuan yang terjadi pada otot suhu mayat (Algor mortis)
tempat terbawah akibat gaya orang yang telah meninggal yaitu perubahan suhu tubuh
gravitasi, mengisi vena dan lazim disebut sebagai rigor menjadi dingin setelah kematian
venula, membentuk bercak mortis.
warna merah ungu (livide)
pada bagian terbawah tubuh.

Anda mungkin juga menyukai