Anda di halaman 1dari 31

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

DI LINGKUNGAN BALAI AIR TANAH

Bandung, 24 Agustus 2022


PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO TINGKAT UPR-T2 (UPT)
BALAI AIR TANAH
PERJANJIAN KINERJA
KEPALA BALAI AIR TANAH
PENETAPAN KONTEKS
Penetapan Sasaran
No. Sasaran Program Indikator Sasaran Program Kegiatan Utama Tujuan Kegiatan Utama Risiko

1. Meningkatnya layanan teknis Jumlah layanan teknis bidang 5040.002.112.D Pengembangan Pelayanan Laboratorium Air Tanah R1
bidang air tanah air tanah Laboratorium Air Tanah 100% terlayani

2. Meningkatnya layanan teknis Jumlah layanan teknis bidang 5040.002.112.D Pengembangan Pelayanan Laboratorium Air Tanah R2
bidang air tanah air tanah Laboratorium Air Tanah 100% terlayani

3. Meningkatnya layanan teknis Jumlah layanan teknis bidang 5040.002.112.A Penyiapan dan Penyusunan dan pengelolaan data R3
bidang air tanah air tanah Pengelolaan Data Sistem Monitoring dan informasi air tanah seluruh
Air Tanah Nasional Indonesia dalam satu aplikasi
(SIATAB)

Potensi Peristiwa Risiko yang dapat menyebabkan tidak tercapainya Tujuan Kegiatan:
a. R1: Analisis hasil survey dan investigasi kurang akurat (Risiko Kinerja)
b. R2: Berkurangnya layanan teknis balai (Risiko Layanan)
c. R3: Tidak diperolehnya kuantitas serta kualitas data/sistem informasi air tanah & air baku yang lengkap
dan akurat (Risiko Kinerja)
PROFIL RISIKO
R1: Analisis hasil survey dan investigasi kurang akurat (Risiko Kinerja)

A. Penyebab Risiko
D. Inovasi Pengendalian
Keterbatasan jumlah SDM terlatih
Pelaksanaan On Job Training di lapangan,
pelatihan dan in house training (K)
B. Dampak Risiko
Tidak tercapainya kualitas pelayanan Rencana Nilai Risiko setelah Penerapan Mitigasi Risiko
Laboratorium Air Tanah (Penurunan Kinerja) (R1”)
K D Level Risiko
Nilai Risiko Melekat (R1)
3 2 8 (Rendah)
K D Level Risiko
4 3 16 (Tinggi) E. Target Waktu
Triwulan III Tahun 2022
C. Pengendalian/Peraturan yang Sudah Ada
Peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan F. Indikator Keluaran
dan training (diklat) serta keterlibatan kegiatan Dokumen pelaksanaan On the Job Training,
lapangan
Inhouse Training, dan Pelatihan
Nilai Risiko setelah Pengendalian yang Ada (R1’)
K D Level Risiko • Permen PUPR Nomor 7 Tahun 2020 tentang Standar Kompetensi Jabatan
Aparatur Sipil Negara Bidang Teknik Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
3 3 14 (Sedang) • SNI ISO/IEC 17025:2017 Tentang persyaratan umum kompetensi
laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.
DOKUMENTASI PENERAPAN INOVASI MITIGASI RISIKO
R1: Analisis hasil survey dan investigasi kurang akurat (Risiko Kinerja)

Teknisi BAT Mengikuti Pelatihan Pengeboran Teknisi BAT Mengikuti Bimtek In-house training Software
Juni 2022 (Direktorat ATAB - BAT ) Pelayanan Laboratorium April 2022 (BAT)
April 2022 (Direktorat Bintek)
PETA RISIKO R1: Analisis hasil survey dan investigasi kurang akurat (Risiko Kinerja)

PETA RISIKO
LEVEL RISIKO
Hampir
Pasti 5
Terjadi
11 15 18 23 25

Sering
Terjadi
4 R1
KEMUNGKINAN

6 12 16 19 24

Kadang
Terjadi
3 R1’’ R1’
4 8 14 17 22

Jarang
2
Terjadi KETERANGAN SIMBOL:
2 7 10 13 21

Hampir
Tidak 1
Terjadi
1 3 5 9 20
1 2 3 4 5
Garis Toleransi
Tidak Minor Moderat Signifikan Sangat
Signifikan Signifikan

DAMPAK
PROFIL RISIKO
R2: Berkurangnya layanan teknis balai (Risiko Layanan)

A. Penyebab Risiko
D. Inovasi Pengendalian
Keterbatasan alat kerja dan alat survey
Membuat jadwal penggunaan alat, realisasi pembelian
penunjang layanan teknis alat di DIPA triwulan pertama, serta pemantauan alih
kelola aset (D)
B. Dampak Risiko
Terganggunya durasi layanan Laboratorium Air Rencana Nilai Risiko setelah Penerapan Mitigasi Risiko
Tanah (Gangguan Layanan Organisasi) (R1”)
K D Level Risiko
Nilai Risiko Melekat (R1)
3 2 8 (Rendah)
K D Level Risiko
3 3 14 (Sedang) E. Target Waktu
Triwulan IV Tahun Anggaran 2022
C. Pengendalian/Peraturan yang Sudah Ada
Monitoring kondisi alat, pembelian alat prioritas, dan
F. Indikator Keluaran
memantau serta memastikan proses alih kelola aset
serta syarat administrasi untuk SPJ pemeliharaan alat Dokumen jadwal penggunaan alat, realisasi
pembelian alat di DIPA, serta alih Kelola aset
Nilai Risiko setelah Pengendalian yang Ada (R1’)
K D Level Risiko • SNI ISO/IEC 17025:2017 Tentang persyaratan umum kompetensi
laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.
3 3 14 (Sedang) • Petunjuk Pelaksanaan Balai Air Tanah Nomor:PP/BAT/32/15 Tentang
Pengelolaan Peralatan Teknis
DOKUMENTASI PENERAPAN INOVASI MITIGASI RISIKO
R2: Berkurangnya layanan teknis balai (Risiko Layanan)

Salah satu alat yang dialih kelola Pembelian Alat Baru Formulir Peminjaman Alat
aset dari Direktorat OP kepada BAT
PETA RISIKO R2: Berkurangnya layanan teknis balai (Risiko Layanan)

PETA RISIKO
LEVEL RISIKO
Hampir
Pasti 5
Terjadi
11 15 18 23 25

Sering
4
Terjadi
KEMUNGKINAN

6 12 16 19 24

Kadang R1’
Terjadi
3 R1’’ R1
4 8 14 17 22

Jarang
2
Terjadi KETERANGAN SIMBOL:
2 7 10 13 21

Hampir
Tidak 1
Terjadi
1 3 5 9 20
1 2 3 4 5
Garis Toleransi
Tidak Minor Moderat Signifikan Sangat
Signifikan Signifikan

DAMPAK
PROFIL RISIKO
R3: Tidak diperolehnya kuantitas serta kualitas data/sistem informasi
air tanah & air baku yang lengkap dan akurat (Risiko Kinerja)
A. Penyebab Risiko D. Inovasi Pengendalian
Kurang/belum terkelola penyimpanan, pencatatan data Meningkatkan koordinasi dan Kerjasama dengan instansi
histori, koordinat, status infrastruktur yang bersumber dari lain terkait kebutuhan data melalui Whatsapp Group,
BB/BWS FGD/Workshop, dan pendampingan pengisian database
SIATAB (D)
B. Dampak Risiko
Tidak terpenuhinya pengelolaan data air tanah dan air Rencana Nilai Risiko setelah Penerapan Mitigasi Risiko
baku yang lengkap seluruh Indonesia (Penurunan Kinerja) (R1”)
Nilai Risiko Melekat (R1) K D Level Risiko
K D Level Risiko 2 2 7 (Rendah)
5 5 25 (Sangat Tinggi)
E. Target Waktu
C. Pengendalian/Peraturan yang Sudah Ada Triwulan I - IV Tahun Anggaran 2022
Optimalisasi data yang telah terkumpul, pengembangan
aplikasi database berbasis web, penyusunan panduan F. Indikator Keluaran
pengisian data dan pelatihan web SIATAB
Laporan jumlah data yang terkumpul, website
Nilai Risiko setelah Pengendalian yang Ada (R1’) SIATAB beserta panduan penggunaannya,
K D Level Risiko dokumentasi hasil FGD/Workshop/Notulensi/
Screenshot WA Group
3 3 14 (Sedang)
DOKUMENTASI PENERAPAN INOVASI MITIGASI RISIKO
R3: Tidak diperolehnya kuantitas serta kualitas data/sistem informasi
air tanah & air baku yang lengkap dan akurat (Risiko Kinerja)

Tampilan Aplikasi SIATAB

Pendampingan Pengisian Database SIATAB


di BBWS Citarum
Aplikasi SIATAB telah diuji untuk dapat diakses berbagai
device bersamaan dan telah diuji keamanan terhadap hacker

Rencana Workshop Pengisian Database


Pembuatan WA Group Koordinasi SIATAB SIATAB Tahun Anggaran 2022 dilaksanakan
Bulan September 2022
PETA RISIKO R3: Tidak diperolehnya kuantitas serta kualitas data/sistem informasi
air tanah & air baku yang lengkap dan akurat (Risiko Kinerja)
PETA RISIKO
LEVEL RISIKO
Hampir
Pasti 5 R1
Terjadi
11 15 18 23 25

Sering
4
Terjadi
KEMUNGKINAN

6 12 16 19 24

Kadang
Terjadi
3 R1’
4 8 14 17 22

Jarang
Terjadi
2 R1’’ KETERANGAN SIMBOL:
2 7 10 13 21

Hampir
Tidak 1
Terjadi
1 3 5 9 20
1 2 3 4 5
Garis Toleransi
Tidak Minor Moderat Signifikan Sangat
Signifikan Signifikan

DAMPAK
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
TINGKAT UPR-T3 (SATKER)
BALAI AIR TANAH
PERJANJIAN KINERJA
KEPALA BALAI AIR TANAH
PENETAPAN KONTEKS

Penetapan Sasaran
Indikator Sasaran
No. Sasaran Kegiatan Kegiatan Utama Tujuan Kegiatan Utama Risiko
Program
1. Meningkatnya Layanan Jumlah Layanan Layanan Organisasi Tercapainya Layanan R1
Dukungan Manajemen untuk mendukung Dukungan Manajemen dan Tata Kelola Dukungan Manajemen dengan output
Layanan Teknis Bidang Air Tanah yang dilaksanakan Internal berupa Dokumen Layanan

2. Meningkatnya Layanan Jumlah Layanan Layanan Perkantoran Tercapainya Layanan R2


Dukungan Manajemen untuk mendukung Dukungan Manajemen Dukungan Manajemen dengan output
Layanan Teknis Bidang Air Tanah yang dilaksanakan berupa Dokumen Layanan

3. Meningkatnya Layanan Jumlah Layanan Layanan Sarana Tercapainya Layanan R3


Dukungan Manajemen untuk mendukung Dukungan Manajemen Internal Dukungan Manajemen dengan output
Layanan Teknis Bidang Air Tanah yang dilaksanakan berupa Dokumen Layanan

Potensi Peristiwa Risiko yang dapat menyebabkan tidak tercapainya Tujuan Kegiatan:
a. R1: Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak tepat waktu (Risiko Layanan)
b. R2: Kurangnya pengetahuan terkait pengelolaan kepegawaian dan penatausahaan BMN sehingga
kualitas kinerja capaian output balai kurang baik (Risiko Kinerja)
c. R3: Bertambahnya waktu untuk memproses administrasi anggaran sehingga kualitas kinerja anggaran
balai kurang baik (Risiko Keuangan)
PROFIL RISIKO
R1: Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak tepat
waktu (Risiko Layanan)
A. Penyebab Risiko D. Inovasi Pengendalian
Belum terjadwalnya pemeliharaan sarana dan Membuat jadwal dan list penyedia barang dan
prasarana dengan baik jasa (Khusus Sarpras Bidang Air Tanah)

B. Dampak Risiko Rencana Nilai Risiko setelah Penerapan Mitigasi Risiko


Gangguan Layanan Organisasi (R1”)
K D Level Risiko
Nilai Risiko Melekat (R1)
2 2 7 (Rendah)
K D Level Risiko
3 4 17 (Tinggi)
E. Target Waktu
C. Pengendalian/Peraturan yang Sudah Ada Tahun Anggaran 2022
(sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan)
Identifikasi penjadwalan pemeliharaan sarana
dan prasarana dengan baik
F. Indikator Keluaran
Nilai Risiko setelah Pengendalian yang Ada (R1’) Dokumen (Sarana Prasarana secara real time)
K D Level Risiko
3 4 17 (Tinggi)
DOKUMENTASI PENERAPAN INOVASI MITIGASI RISIKO
R1: Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak tepat waktu (Risiko Layanan)

Konsultasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Air Tanah dengan Penyedia Jasa

Formulir Pebaikan Alat Berita Acara Pengujian Alat


PETA RISIKO R1: Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak tepat waktu
(Risiko Layanan)
PETA RISIKO
LEVEL RISIKO
Hampir
Pasti 5
Terjadi
11 15 18 23 25

Sering
4
Terjadi
KEMUNGKINAN

6 12 16 19 24

Kadang
3
R1
Terjadi
R1’
4 8 14 17 22

Jarang
Terjadi
2 R1’’ KETERANGAN SIMBOL:
2 7 10 13 21

Hampir
Tidak 1
Terjadi
1 3 5 9 20
1 2 3 4 5
Garis Toleransi
Tidak Minor Moderat Signifikan Sangat
Signifikan Signifikan

DAMPAK
PROFIL RISIKO
R2: Kurangnya pengetahuan terkait pengelolaan
kepegawaian dan penatausahaan BMN sehingga kualitas
kinerja capaian output balai kurang baik (Risiko Kinerja)

A. Penyebab Risiko D. Inovasi Pengendalian


Keterbatasan jumlah dan pengetahuan SDM Keikutsertaan dalam pelatihan/training/
sosialisasi

B. Dampak Risiko Rencana Nilai Risiko setelah Penerapan Mitigasi Risiko


Gangguan Layanan Organisasi (R1”)
K D Level Risiko
Nilai Risiko Melekat (R1)
2 2 7 (Rendah)
K D Level Risiko
3 4 17 (Tinggi)
E. Target Waktu
C. Pengendalian/Peraturan yang Sudah Ada Tahun Anggaran 2022
(sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan)
Peningkatan kompetensi SDM melalui
pelatihan/training/sosialisasi
F. Indikator Keluaran
Nilai Risiko setelah Pengendalian yang Ada (R1’) Dokumen
K D Level Risiko
2 2 7 (Rendah)
DOKUMENTASI PENERAPAN INOVASI MITIGASI RISIKO
R2: Kurangnya pengetahuan terkait pengelolaan kepegawaian dan penatausahaan
BMN sehingga kualitas kinerja capaian output balai kurang baik (Risiko Kinerja)

BAT mengikuti Workshop BMN Tahun Anggaran 2022

BAT mengikuti Konsolidasi dan Bantuan Teknis


Pengelolaan Pengarsipan dan TNDE Tahun Anggaran 2022

BAT mengikuti Sosialisasi SKP & Verifikasi LHKPN Tahun Anggaran 2022
R2: Kurangnya pengetahuan terkait pengelolaan
PETA RISIKO kepegawaian dan penatausahaan BMN sehingga kualitas
kinerja capaian output balai kurang baik (Risiko Kinerja)
PETA RISIKO
LEVEL RISIKO
Hampir
Pasti 5
Terjadi
11 15 18 23 25

Sering
4
Terjadi
KEMUNGKINAN

6 12 16 19 24

Kadang
3
R1
Terjadi
4 8 14 17 22

Jarang
2
R1’
Terjadi
R1’’ KETERANGAN SIMBOL:
2 7 10 13 21

Hampir
Tidak 1
Terjadi
1 3 5 9 20
1 2 3 4 5
Garis Toleransi
Tidak Minor Moderat Signifikan Sangat
Signifikan Signifikan

DAMPAK
PROFIL RISIKO
R3: Bertambahnya waktu untuk memproses administrasi
anggaran sehingga kualitas kinerja anggaran balai kurang
baik (Risiko Keuangan)
A. Penyebab Risiko D. Inovasi Pengendalian
Kebijakan mengenai WFO/WFH akibat Penyampaian batas tanggal proses
pandemi Covid-19, keterbatasan sarana dan administrasi dan pengaturan jadwal WFO/WFH
prasarana pegawai dan kelengkapan berkas
administrasi belum lengkap Rencana Nilai Risiko setelah Penerapan Mitigasi Risiko
(R1”)
B. Dampak Risiko
Penurunan Kinerja K D Level Risiko

Nilai Risiko Melekat (R1) 2 2 7 (Rendah)

K D Level Risiko
E. Target Waktu
3 3 14 (Sedang)
Tahun Anggaran 2022
C. Pengendalian/Peraturan yang Sudah Ada (sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan)
Melaksanakan proses administrasi sedini
mungkin dan berkomunikasi secara intensif F. Indikator Keluaran
Nilai Risiko setelah Pengendalian yang Ada (R1’) Dokumen
K D Level Risiko
2 2 7 (Rendah)
DOKUMENTASI PENERAPAN INOVASI MITIGASI RISIKO
R3: Bertambahnya waktu untuk memproses administrasi anggaran sehingga
kualitas kinerja anggaran balai kurang baik (Risiko Keuangan)

Pembelanjaan dengan mekanisme e-catalogue

Penyampaian Deadline
Administrasi via
Whatsapp Group
Koordinasi dan rapat via Zoom Meeting selama WFH/WFO
R2: Bertambahnya waktu untuk memproses administrasi
PETA RISIKO anggaran sehingga kualitas kinerja anggaran balai kurang
baik (Risiko Keuangan)
PETA RISIKO
LEVEL RISIKO
Hampir
Pasti 5
Terjadi
11 15 18 23 25

Sering
4
Terjadi
KEMUNGKINAN

6 12 16 19 24

Kadang
Terjadi
3 R1
4 8 14 17 22

Jarang
2
R1’
Terjadi
R1’’ KETERANGAN SIMBOL:
2 7 10 13 21

Hampir
Tidak 1
Terjadi
1 3 5 9 20
1 2 3 4 5
Garis Toleransi
Tidak Minor Moderat Signifikan Sangat
Signifikan Signifikan

DAMPAK
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
PPK BALAI AIR TANAH
PENETAPAN KONTEKS

Penetapan Sasaran

No. Kegiatan Utama Tujuan Kegiatan Utama Risiko

1. Layanan Sarana Internal Tercapainya Layanan Dukungan Manajemen dengan R1


output berupa Dokumen Layanan

Potensi Peristiwa Risiko yang dapat menyebabkan tidak tercapainya Tujuan Kegiatan:
a. R1: Bertambahnya waktu untuk memproses administrasi anggaran sehingga kualitas kinerja
anggaran balai kurang baik (Risiko Keuangan)
PROFIL RISIKO
R3: Bertambahnya waktu untuk memproses administrasi
anggaran sehingga kualitas kinerja anggaran balai kurang
baik (Risiko Keuangan)
A. Penyebab Risiko D. Inovasi Pengendalian
Kebijakan mengenai WFO/WFH akibat Penyampaian batas tanggal proses
pandemi Covid-19, keterbatasan sarana dan administrasi dan pengaturan jadwal WFO/WFH
prasarana pegawai dan kelengkapan berkas
administrasi belum lengkap Rencana Nilai Risiko setelah Penerapan Mitigasi Risiko
(R1”)
B. Dampak Risiko
Penurunan Kinerja K D Level Risiko

Nilai Risiko Melekat (R1) 2 2 7 (Rendah)

K D Level Risiko
E. Target Waktu
3 3 14 (Sedang)
Tahun Anggaran 2022
C. Pengendalian/Peraturan yang Sudah Ada (sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan)
Melaksanakan proses administrasi sedini
mungkin dan berkomunikasi secara intensif F. Indikator Keluaran
Nilai Risiko setelah Pengendalian yang Ada (R1’) Dokumen
K D Level Risiko
2 2 7 (Rendah)
DOKUMENTASI PENERAPAN INOVASI MITIGASI RISIKO
R1: Bertambahnya waktu untuk memproses administrasi anggaran sehingga
kualitas kinerja anggaran balai kurang baik (Risiko Keuangan)

Pembelanjaan dengan mekanisme e-catalogue

Penyampaian Deadline
Administrasi via
Whatsapp Group
Koordinasi dan rapat via Zoom Meeting selama WFH/WFO
R2: Bertambahnya waktu untuk memproses administrasi
PETA RISIKO anggaran sehingga kualitas kinerja anggaran balai kurang
baik (Risiko Keuangan)
PETA RISIKO
LEVEL RISIKO
Hampir
Pasti 5
Terjadi
11 15 18 23 25

Sering
4
Terjadi
KEMUNGKINAN

6 12 16 19 24

Kadang
Terjadi
3 R1
4 8 14 17 22

Jarang
2
R1’
Terjadi
R1’’ KETERANGAN SIMBOL:
2 7 10 13 21

Hampir
Tidak 1
Terjadi
1 3 5 9 20
1 2 3 4 5
Garis Toleransi
Tidak Minor Moderat Signifikan Sangat
Signifikan Signifikan

DAMPAK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai