Anda di halaman 1dari 12

"Sesungguhnya Islam permulaan (datang) dalam keadaan asing dan

akan kembali asing. Maka berbahagialah bagi mereka yang


(dianggap) asing. Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, siapakah
mereka (yang dianggap) asing itu? Beliau menjawab : orang-orang
yang berbuat baik di kala rusaknya manusia".

(HR. MUSLIM) 
HUKUM PEMERINTAHAN
DAERAH

Dr. Jaidun, S.H.,M.H


KONSEP BENTUK NEGARA
KESATUAN

• Pembagian kekuasaan ada 2 macam, yakni:


a. Pembagian secara horizontal
b. Pembagian secara vertikal.
• Pembagian kekuasaan yang horizontal adalah pembagian kekuasaan kepada
lembaga-lembaga yang kedudukannya sejajar yang masing-masing diberi
fungsi dan disertai checks and balances, yakni pembagian kekuasaan
kedalam legislatif (membuat undang-undang), eksekutif (melaksanakan
undang-undang), dan yudikatif (menegakkan undang-undang melalui
peradilan).
• Pembagian kekuasaan secara vertikal melahirkan bentuk negara, yaitu:
negara kesatuan yang membagi kekuasaan antara pusat dan daerah; dan
negara federasi yang membagi kekuasaan antara negara federal dan negara
bagian (Mahfud MD)
Lanjutan…!

• Negara kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat di mana
di seluruh yang berkuasa hanyalah satu pemerintah (pusat) yang
mengatur seluruh daerah. Negara serikat (federasi) ialah suatu negara
yang merupakan gabungan beberapa negara atas yang menjadi negara
negara bagian daripada negara serikat itu (C.S.T Kansil & Christine S.T
Kansil)
• Negara kesatuan disebut juga negara unitaris. Ditinjau dari susunannya,
negara kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari beberapa negara,
seperti halnya negara federasi, melainkan negara itu sifatnya tunggal;
artinya, hanya ada satu negara, tidak ada negara dalam negara. Jadi
dengan demikian, di dalam negara kesatuan itu hanya ada satu
pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yang mempunyai kekuasaan
atau wewenang tertinggi dalam segala lapangan pemerintahan (Abu Daud
Busroh)
Lanjutan..

C. F. Strong memahami negara kesatuan sebagai bentuk negara dimana


wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif
nasional/pusat. Kekuasaan terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada
pemerintah daerah. Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk
menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak
otonomi (negara kesatuan dengan system desentralisasi), tetapi pada tahap
akhir kekuasaan tertinggi tetap pada pemerintah pusat. Jadi kedaulatannya,
baik kedaulatan ke dalam maupun kedaulatan keluar, sepenuhnya terletak
pada pemerintah pusat. Dengan demikian, yang menjadi hakikat negara
kesatuan ialah bahwa kedaulatannya tidak terbagi, atau dengan perkataan
lain, kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi, oleh karena konstitusi
negara kesatuan tidak mengakui badan legislative lain, selain badan legislatif
pusat. Jadi, adanya kewenangan untuk membuat peraturan bagi daerahnya
sendiri itu tidak berarti bahwa pemerintah daerah itu berdaulat, sebab
pengawasan dan kekuasaan tertinggi tetap pada pemerintah pusat.
Lanjutan….!!

Jimly Asshiddiqie, menegaskan dalam negara kesatuan dimana


kekuasaan negara terbagi antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Kekuasaan asli berada ditingkat pusat, sedangkan kekuasaan
daerah mendapatkan kekuasaan dari pusat melalui penyerahan sebagian
kekuasaan yang ditentukan secara tegas. Berbeda dengan negara serikat,
kekuasaan negara terbagi antara negara bagian dan pemerintahan federal.
Kekuasaan asli ada di negara bagian sebagai badan hukum negara yang
bersifat sendiri-sendiri yang secara bersama-sama membentuk
Pemerintahan Federal dengan batas-batas kekuasaan yang disepakati
bersama oleh negara-negara bagian dalam konstitusi federal.
PRINSIP PEMBAGIAN
KEKUASAAN
Prinsip pembagian kekuasaan atau kewenagan pada negara kesatuan, yaitu:
• Kekuasaan atau kewenangan pada dasarnya milik pemerintah pusat, daerah
diberi hak dan kewajiban mengelola dan menyelenggarakan sebagian kewenangan
pemerintahan yang dilimpahkan atau diserahkan. Jadi, terjadi proses penyerahan
atau pelimpahan kewenangan.
• Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap memiliki garis komando dan
hubungan hierarkis. Pemerintah sebagai subordinasi pemerintah pusat, namun
hubungan yang dilakukan tidak untuk mengintervensi dan mendikte pemerintah
daerah dalam berbagai hal.
• Kewenangan atau kekuasaan yang dialihkan atau diserahkan kepada daerah
dalam kondisi tertentu, di mana daerah tidak mampu menjalankan dengan baik,
makakewenangan yang dilimpahkan dan diserahkan tersebut dapatditarik
kembali ke pemerintah pusat sebagai pemilik kekuasaan atau kewenangan
tersebut (Shahid Javed Burki, Guilermo E. Perry, William R. Dilinger, Beyond The Centre;
Decentralizing The State, dalam Agussalim Andi Gadjong)
Lanjutan..!

• Jika desentralisasi merupakan arena hubungan antara


pemerintah daerah dengan pemerintah pusat yang bertujuan untuk
memberikan pengakuan terhadap eksistensi masyarakat lokal,
memperkuat identitas lokal, membangkitkan prakarsa dan inisiatif
lokal, serta membagi kekuasaan dan kekayaan kepada masyarakat
lokal, dan mewujudkan otonomi luas (Tim lapera versus negara), maka
• Demokratisasi merupakan upaya untuk menjadikan penyelenggaraan
pemerintahan daerah menjadi lebih akuntabel, responsif, diakui oleh rakyat;
mendorong peran legislatif daerah berfungsi sebagai badan perwakilan dan
intermediary agent; serta memperkuat partisipasi masyarakat daerah dalam
proses pemerintahan dan pembangunan daerah. Partisipasi juga menandai
keikutsertaan kalangan marjinal yang selama ini disingkirkan dari proses
politik dan ekonomi (Sudi Fahami)
Lanjutan…

• Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah sejatinya bertujuan membuka


kesempatan bagi demokrasi lokal dan menjamin efisiensi/efektivitas administrasi
pemerintahan. Pada tujuan pertama, hal yang berupaya didorong adalah local
dynamic: partisipasi, kontrol, dan keterwakilan, sedangkan pada tujuan kedua
dimaksudkan untuk meningkatkan local capacity: rentang kendali pemerintahan,
kapasitas fiskal, kualitas pelayanan publik, dll (Robert Endi Juweng)
• Demokrasi lokal merupakan bagian dari subsistem politik suatu negara yang
derajat pengaruhnya berada dalam koridor pemerintahan daerah. Dari sisi
kedaulatan rakyat daerah, demokrasi lokal dibangun untuk memberikan porsi
yang seharusnya diperoleh rakyat lokal dalam pemberian legitimasi pada elit
eksekutifnya. Selama ini rakyat daerah memberikan kedaulatan hanya pada
legislatif daerah melalui pemilu legislatif. Maka, kedaulatan rakyat dalam
kerangka sistem pemerintahan dapat dibagi kedalam hirarkhi demokrasi nasional
dan lokal dari tata cara rekrutmen politiknya (Timoty D. Sisk)
DEMOKRASI LOKAL
INDONESIA

• Dalam konteks Indonesia, demokrasi lokal merupakan subsistem dari


demokrasi yang memberikan peluang bagi pemerintahan daerah untuk
mengembangkan kehidupan hubungan pemerintahan daerah dengan rakyat
di lingkungannya. Hal terpenting yang memaknai terselenggaranya
pemerintahan lokal yang demokratis adalah konsep pemerintahan yang
otonom (self-government) serta pemerintahan yang paling menyentuh
masyarakat. Gagasan terpentingnya adalah penduduk suatu wilayah harus
mendapatkan hak dan tanggung jawab untuk membuat keputusan
menyangkut isu-isu yang langsung mempengaruhi kehidupan mereka dan
untuk itu mereka harus mampu mengambil keputusan (Timonty G. Sisk)
• Pemerintahan lokal yang demokratis berkaitan erat dengan akuntabilitas,
kompetisi, keterlibatan, dan tinggi rendahnya kadar untuk menikmati hak
hak dasar bagi pemilih di daerah. Sehingga pemahaman berdemokrasi tidak
hanya sebatas memilih gubernur, bupati atau walikota dan para wakil rakyat
dari daerah, tetapi masa depan dan kemakmuran daerah (Rahmatul Ummah
AS) Saury)
Lanjutkan…!
• Negara kesatuan dapat dibedakan dalam 2 bentuk, yaitu:
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.
• Dalam Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, segala sesuatu dalam
negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan daerah-
daerah hanya tinggal melaksanakan segala apa yang telah diinstruksikan
oleh pemerintah pusat.
• Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, daerah-
daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan
mengurus rumah-tangganya sendiri yang dinamakan dengan daerah
otonom (Fahmi Amrusyi)
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai