Anda di halaman 1dari 21

Tugas Mata Kuliah

STRATEGI LAYOUT (Tata Letak)


Advanced Operational Management

Oleh Kelompok 3
Kelompok 3 :
1. Siti Karmilah
1.
2. Nataniel
2. Payung
3. Nopiani
3.
4.
UNIVERSITAS NASIONAL
5.
Pengertian Strategi Layout

Lay out adalah susunan


tata letak fasilitas yang
digunakan didalam
organisasi

Tujuan strategi lay out adalah untuk


membangun tata letak yang ekonomis yang
memenuhi kebutuhan persaingan
perusahaan
Strategi Layout

Tata letak memiliki banyak dampak


strategis karena tata letak menentukan
daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya,
serta kualitas kerja, kontak pelanggan,
dan citra perusahaan.

Tata letak yang efektif dapat membantu mencapai


sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya
rendah, atau respons cepat.
Strategi Tata Letak
Tata letak yang efektif dapat
membantu mencapai sebuah
strategi yang menunjang
diferensiasi, biaya rendah, atau
respons cepat.
Tata letak yang efektif dapat
membantu mencapai sebuah
strategi yang menunjang
diferensiasi, biaya rendah, atau
respons cepat.
Strategi Tata Letak

Yang ingin dicapai dalam mendesain tata


letak adalah :

1. Utilitas ruang, peralatan dan orang yang lebih


tinggi.
2. Aliran informasi, barang, atau orang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, kondisi
lingkungan kerja yang lebih aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5. Fleksibilitas/ perubahan tata letak mudah
dilakukan.
Strategi Tata Letak

Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu


yang dinamis.

Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil,


mudah dipindahkan, dan fleksibel.

Rak pada toko harus dapat dipindahkan, meja kantor dan


partisi yang modular, dan rak di gudang dibuat di pabrik
(tinggal pasang).

Agar dapat mengatasi perubahan model produk secara cepat dan


mudah, dan masih dalam tingkat produksi yang memadai, manajer
operasi harus memberikan dalam desain tata letak.
Strategi Tata Letak

Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para


manajer melatih pekerja mereka secara bersilang, merawat
peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan
sel kerja secara berdekatan, dan menggunakan peralatan
yang kecil dan mudah dipindahkan.

Dalam beberapa hal, peralatan yang menggunakan roda


sangat tepat digunakan untuk mengantisipasi perubahan
yang akan terjadi pada produk, proses, atau volume
produksi
Tipe-tipe Tata Letak

• Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan


mesin pada tempat yang terbaik (dalam pengaturan
produksi), kantor dan meja-meja (pada pengaturan
kantor) atau pusat pelayanan (dalam pengaturan
rumah sakit atau department store).
• Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya
aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar-
wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam
pendekatan telah dikembangkan.
Pendekatan Tata Letak
Tata letak dengan posisi tetap Tata letak yang berorientasi pada proses
(Lay out fungsional/ Functional Lay
(Fixed Lay out): out):
Tata letak dengan posisi tetap memenuhi Tata letak yang berorientasi pada proses
persyaratan tata letak untuk proyek yang berhubungan dengan produksi dengan
besar dan memakan tempat seperti volume rendah, dan bervariasi tinggi
proses pembuatan kapal laut dan (juga disebut sebagai "job shop", atau
gedung. produksi terputus).

Tata letak yang berorientasi pada


produk (Lay out Garis/ Line Lay out): Tata letak untuk kantor:
Tata letak yang berorientasi pada produk Tata letak kantor menempatkan para
—mencari utilisasi karyawan dan mesin pekerja, peralatan mereka, dan
yang paling baik dalam produksi yang ruangan/kantor yang melancarkan aliran
kontinu atau berulang. informasi.
Pendekatan Tata Letak

Tata letak untuk gudang/


Tata letak untuk ritel:
penyimpanan:
Tata letak ritel menempatkan
Tata letak gudang melihat
rak-rak dan memberikan
kelebihan dan kekurangan
tanggapan atas perilaku
antara ruangan dan sistem
pelanggan.
penanganan bahan.

Lay out Hibrid ( gabungan


antara functional Lay out
dengan Line Lay out
Office Lay Out

Empat pendekatan dalam Office Lay Out:

1. Traditional lay out  tata letak yang memberikan


keterbukaan kepada semua aktivitas yang dilakukan /
open area.
2. Office landscaping  tata letak yang membagi area
menjadi beberapa area yang lebih kecil.
3. Activity setting  tata letak yang menjadikan suatu area
menjadi pusat semua aktivitas dari seorang karyawan.
4. Electronic Cottages  tata letak fasilitas yang
menggunakan telekomunikasi untuk melakukan
hubungan dengan pihak lain
Tata Letak Ritel

Lima ide yang perlu diperhatikan dalam menentukan Tata Letak Ritel:

a. Tempatkan barang yang sering dibeli pelanggan disekitar batas luar


toko.
b. Gunakan lokasi yang strategis untuk barang yang menarik dan
memiliki nilai keuntungan besar.
c. Distribusikan pada beberapa lokasi sebagai “produk kuat” yaitu
barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja.
d. Gunakan lokasi di ujung lorong karena memiliki tingkat eksposur
yang tinggi.
e. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan
menjadi perhentian pertama pelanggan.
Warehouse Lay Out /Tata Letak Gudang:

Sebuah desain yang mencoba meminimalkan biaya total


dengan mencari paduan yang terbaik antara luas
ruang dengan penanganan bahan.

Didalam pengaturannya diusahakan tidak terjadi


Cross-docking, yaitu cara menghindari penempatan
bahan atau pasokan dalam gudang dengan cara
memproses barang secara langsung di saat barang
diterima.

Pengaturan gudang bisa sebagai Customizing/


Kustomisasi, yaitu menggunakan gudang sebagai
tempat untuk menambah nilai produk melalui
modifikasi, perbaikan, pemberian lebel dan
pengepakan komponen.
Contoh :
Departeman Jarak dari-ke toko Area yang dibutuhkan
Toasters 280 1
AC 160 2
Microwaves 360 1
Stereos 375 3
TV 800 4
Radio 150 1
Bulk Storage 100 2

Bagaimana sistem distribusi/ penataan gudang yang baik?


Contoh :

Departeman Rasio Rank


Toasters 280 / 1 = 280 2
AC 160 / 2 = 80 6
Microwaves 360 / 1 = 360 1
Stereos 375 / 3 = 125 5
TV 800 /4 = 200 3
Radio 150 /1 = 150 4
Bulk Storage 100 /2 = 50 7

3 5 5 6 4 2 7
toko gang
1 5 5 4 4 2 7
Penerapan Tata Letak yang Baik

Peralatan penanganan bahan. Manajer harus


memutuskan peralatan yang akan digunakan,
meliputi ban berjalan, cranes, (automated
storage and retrieval system—ASRS), juga
kereta otomatis untuk mengirim dan
menyimpan bahan.
Penerapan Tata Letak yang Baik

Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan


penyediaan ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah
pekerja, mesin, dan peralatan diketahui. Pada kasus pekerjaan
kantor, manajer operasi harus membuat perkiraan persyaratan
ruang untuk setiap karyawan.

Persyaratan ini dapat berupa ruangan persegi empat berukuran 6 x


6 kaki ditambah dengan kelonggaran untuk gang, toilet, kantin,
tangga, lift, dan sebagainya, atau dapat juga berupa kantor-kantor
yang luas untuk para eksekutif dan ruang rapat. Manajemen juga
harus mempertimbangkan kelonggaran yang disyaratkan sebagai
keamanan yang mengatasi masalah kebisingan, debu, asap, suhu,
dan ruang di sekitar peralatan dan mesin.
Lingkungan hidup dan estetika.
Pemikiran mengenai tata letak
sering membutuhkan keputusan
mengenai jendela, tanaman, dan
tinggi partisi untuk memfasilitasi
aliran udara, pribadi, mengurangi
kebisingan, menyediakan
keleluasaan pribadi, dan
sebagainya.
Aliran informasi. Komunikasi sangat
penting bagi setiap perusahaan dan
harus dapat difasilitasi oleh tata letak.
Permasalahan ini mungkin
membutuhkan keputusan tentang
jarak.
Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda.
Terdapat banyak pertimbangan unik yang berkaitan
dengan perpindahan bahan atau kepentingan beberapa
wilayah terutama untuk didekatkan satu sama lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai