Anda di halaman 1dari 22

Gizi Sebagai Terapi Pada Pasien

Anemia, Cacingan, Kekurangan


Vitamin

Kurniati N, MKes
Masalah Anemia
• Remaja Indonesia adalah masalah gizi
mikronutrien, yakni sekitar 12% remaja laki-
laki dan 23% remaja perempuan mengalami
anemia, yang sebagian besar diakibatkan
kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi).
• Akibat Anemia pada Ibu Hamil, risiko kematian
ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat
bayi lahir rendah 
Masalah Anemia Gizi
• Anemia gizi adalah anemia yang disebabkan
kekurangan satu atau lebih zat gizi seperti protein,
zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin C,
piridoksin, riboflavin dan Tembaga
• Anemia gizi dapat disebabkan oleh investasi cacing
Ascaris lumbricoides yang mengakibatkan
malabsorbsi karbohidrat, lemak dan protein
• Upaya penanggulangan anemia berupa penyuluhan,
pengobatan dan suplementasi zat besi telah
dilakukan sejak tahun 1970
Terapi Gizi Bagi penderita Anemia
• Anemia dapat dihindari dengan konsumsi
makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A,
vitamin C dan zink, dan pemberian tablet
tambah darah (TTD).
• Pemerintah memiliki program rutin terkait
pendistribusian TTD bagi wanita usia subur
(WUS), termasuk remaja dan ibu hamil.
ANEMIA
• Zat besi merupakan salah satu mineral utama yang
menyusun hemoglobin sel darah merah.

• Besi nonheme banyak terdapat pada sayuran hijau,


buah bit, buah kering, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

• Besi heme terkandung dalam bahan makan sumber


hewani, seperti daging merah, ikan, ayam, hati sapi
atau ayam, seafood, dan telur
• Penderita anemia juga disarankan untuk
mengonsumsi vitamin C : jeruk,
tomat, stroberi, paprika, dan papaya.

• Makanan sumber asam folat adalah sereal,


sayuran hijau (bayam, brokoli, asparagus,
selada, kacang polong), kacang-kacangan, hati
sapi, dan alpukat.
Cah sapi brokoli Untuk
Smoothie Tofu
penderita anemia
Kalori Per Porsi : 308 Kkal
Untuk 5 porsi
Kalori per porsi: 130 kkal
Makanan Yang Membantu
Penyembuhan Anemia
• Bayam. Sayuran ini berlimpah kalsium, zat besi,
beta karoten, kalium, vitamin A, B2, C, dan E
• Akar bit (buah bit)
• Tomat
• Daging merah
• Selai kacang
• Telur
• Roti gandum dan oatmeal
• Kurma
• Daging merah dan jeroan – misalnya, daging sapi, domba, babi,
ginjal, hati, jantung, sosis (catatan wanita hamil harus
menghindari konsumsi daging hati).
• Ikan dan kerang – misalnya, sarden, pilchards, kepiting, ikan
teri, udang, kerang.
• Sereal dan  produknya- misalnya, roti, jagung serpih, serpih
dedak, oatcakes, crispreads rye.
• Sayuran berdaun hijau – misalnya, brokoli, bayam, selada air,
kangkung.
• Kacang dan lentil – misalnya, kacang panggang, kacang polong,
lentil, buncis, kacang hitam, kacang merah.
• Buah kering – misalnya, kismis, aprikot, plum, kismis, buah ara.
• Lainnya – misalnya, coklat polos (gelap), coklat bubuk,
mangga, ceri dalam sirup, biskuit Gingernut, kue, bubuk kari.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Setelah dimasak, sebaiknya makanan segera dimakan.
2. Apabila disimpan diruang terbuka (tidak di dalam lemari es)
hendaknya tidak lebih dari 6 jam dan ditutup agar terhindar dari
serangga atau binatang lain.
3. Apabila makanan akan dihangatkan  sebaiknya hingga ≥ 60˚ C.
Makanan jangan dihangatkan terlalu lama dan sering karena zat
gizinya akan hilang dan rusak.
4. Makanan disimpan di tempat yang aman dan jauh terlindungi
dari bahan berbahaya seperti pestisida, obat nyamuk, minyak
tanah, dan lain-lain.
5. Lemari penyimpan makanan sebaiknya tertutup dan tidak berada
di bawah tanpa kaki penyangga atau dipojok ruangan karena
tikus, kecoa dan hewan lainnya akan sangat mudah untuk
menjangkaunya.
CONTOH MENYAJIKAN MAKANAN
CONTOH MENYAJIKAN MAKANAN
• Taenia Saginata. Hidup dalam saluran
pencernaan manusia dan memakan makanan
yang sudah tercerna sebagian dalam usus
manusia.
• Acanthocephalins => menyerang sistem gastro-
instestinal (pencernaan) manusia.
• Nematoda => menyerang saluran gastro-
intestinal, darah, sistem limfatik, dan jaringan
subkutan manusia. Contohnya
adalah Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi, Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichiura
CACINGAN PADA MANUSIA
Penyebab Cacingan
Gejala Cacingan

• Menyentuh objek yang memiliki • Memiliki ruam kemerahan, gatal, dan


telur cacing berbentuk seperti cacing pada kulit
• Menyentuh tanah, mengonsumsi • Mengalami diare lebih dari dua minggu
makanan atau cairan yang • Konstipasi/ sembelit
mengandung telur cacing • Perut yang terlihat bengkak atau
• Berjalan tanpa menggunakan alas mengalami perut kembung
kaki di atas tanah • Merasa lelah dan kurang tenaga
• Makan makanan mentah atau • Nyeri sendi dan otot
kurang matang yang mengandung • Pada anak dapat timbul gejala tumbuh
cacing kembang yang terhambat dan
malnutrisi
PENGOBATAN & PENCEGAHAN CACINGAN

• Pengobatan mengonsumsi obat cacing yang diminum


selama satu hingga tiga hari.
• Menjaga kebersihan dan membiasakan diri untuk
mencuci tangan.
• Cuci buah dan sayur hingga bersih sebelum dimasak.
• Masak makanan hingga matang
• Buang kotoran hewan peliharaan di tempat sampah
secepatnya. Gunakan masker dan sarung tangan saat
melakukan hal ini.
• Selalu gunakan alas kaki
SUMBER MAKANAN BAGI
PENDERITA CACINGAN

• Ikan, kepiting, dan hewan laut jenis moluska


(cumi-cumi, gurita dan kerang-kerangan)
• Daging merah (sapi, kambing, unggas)
• Sayuran yang tumbuh di air (kangkung, tanaman
selada air seperti sawi atau kubis) atau sayuran
yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi telur
cacing
• Agar proses masak benar-benar matang sehingga
telur cacing atau parasit
Terapi Gizi Pada Kekurangan
Vitamin D
• Gejala-gejala kekurangan kalsium : Mati rasa,
Otot kaku dan tegang dan Detak jantung tidak
beraturan.

• Cara pertama adalah dengan mengonsumsi


makanan kaya vitamin D : Keju, Telur, Minyak
ikan, Hati, Susu, Jus Jeruk, Tahu dan Tempe.
Terapi Gizi Pada Kekurangan
Vitamin A
• Gejala-gejala kekurangan vitamin A : Kulit kering,
mata kering, gangguan penglihatan
• Komplikasinya : Gangguan mata, penyakit kulit,
sistem imun turun
• Kekurangan vitamin A: <0,70 μmol / L
• Kekurangan vitamin A yang parah: <0,35 µmol / L
• Jenis-jenis makanan Vit A : Ikan, Daging, Produk
susu, Wortel, Ubi jalar, Labu dan Blewah
Anak-anak:
•1-3 tahun: 300 mcg / hari
•4-8 tahun: 400 mcg / hari
•9-13 tahun: 600 mcg / hari

Wanita Dewasa:
•Usia 14 tahun ke atas: 700 mcg / hari
•Saat hamil: 750-770 mcg / hari
•Saat menyusui: 1.200-1.300 mcg / hari

Pria Dewasa:
•Usia 14 tahun ke atas: 900 mcg / hari

Anda mungkin juga menyukai