Case Method
The implementation of the case method have been carried out intensely by all Lecturers at
the Faculty of Economics and Business (FEB) in the last 1 (one) year. The case method as one
of the methods in accordance with the Merdeka Learning program at the Merdeka campus
(MBKM) has opportunities and contributes to improving Creativity, Critical Thinking,
Communication, and Collaboration (4Cs) skills as skills needed in the 21st century era. This
study aims to describe implementation of the case method carried out by the lecturer; and
analyze the impact of case method learning activities on students perceived by lecturers. This
type of research uses qualitative with a case study approach. The Sources of data came from
37 informants, namely all FEB lecturers. The data collection technique using the distribution
of a google form-assisted questionnaire which was validated through triangulation; interviews,
observations, and data analysis were carried out using descriptive analytical techniques. The
results showed that 28 of the 37 lecturers studied had a very good understanding of how to
implement the case method in lectures well. The results of the questionnaire analysis also
showed that 87% of lecturers stated that case-based learning method was effective in
overcoming demotivation in students; anticipating the impact of learning loss as a result of the
implementation of online learning that lasts for quite a long time; and inspire students'
enthusiasm to master the material more deeply. It is hoped that in future studies, the Faculty
will make a policy to require lecturers to use one of the methods according to the MBKM
program.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study (studi
kasus) untuk mengeksplorasi dan memahami dampak implementasi pembelajaran dosen
dalam menggunakan case method terhadap keterampilan 4C (Critical thinking skill,
Collaborative skill, Communication skill, dan Creativity skill) mahasiswa secara mendalam.
Sumber data berasal dari 37 informan yaitu seluruh Dosen Fakultas Ekonomika dan
Bisnis (FEB) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah penyebaran angket dimana pengumpulan dengan berbantuan google
form yang telah divalidasi akan disebarkan pada seluruh dosen, wawancara, observasi,
dan analisis dokumen. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi
metode. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif analitis. Analisis data bersifat
induktif dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data
yang tampak. Keabsahan data hasil angket dan wawancara dilakukan verifikasi kepada 37
Dosen FEB Universitas PGRI Kanjuruhan Malang untuk memastikan hasil angket dan
kuisioner. Rekomendasi berupa saran perbaikan terkait hasil pelaksanaan pembelajaran
case method berbasis MBKM menjadi hal yang perlu disampaikan untuk perbaikian
metode yang sesuai dengan Program MBKM.
Hasil dan Pembahasan
• Implementasi pembelajaran berbasis metode kasus juga berdampak pada keterampilan berpikir kritis
mahasiswa (critical thinking skill). Hasil analisis angket terhadap 5 butir pernyataan menyatakan bahwa
95,8% mahasiswa yang mengikuti pembelajaran berbasis studi kasus menggunakan perspektif dan strategi
yang berbeda yang dapat diusulkan anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah, mahasiswa mampu
berpikir HOTs (High Order Thinking Skill) yang diakomodir melalui taksonomi Bloom Level 4 ke atas yaitu
kemampuan Analisis dan Sintesis, mengevaluasi dan mengkreasi, mahasiswa mampu memahami pengetahuan
dan konsep essensial lebih cepat dan mampu menganalisisnya lebih mendalam, mahasiswa mampu
mengidentifikasi kebutuhan belajarnya dan menggunakan sumber-sumber belajar yang ada secara memadai,
mahasiswa mampu melakukan refleksi diri terhadap pengalaman belajarnya.
• Meskipun Metode kasus (case method) merupakan pembelajaran partisipatif berbasis diskusi untuk
memecahkan kasus atau masalah. Penerapan metode ini akan mengasah dan meningkatkan keterampilan
berpikir kritis untuk memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan kreativitas,
sehingga pembelajaran lebih bermakna dan mahasiswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran sebab
masalah-masalah yang diselesaikan langsung berkaitan dengan kehidupan nyata, mahasiswa lebih mandiri dan
dewasa, mampu memberi dan menerima pendapat dari orang lain, dan menanamkan sikap sosial yang positif
antarmahasiswa. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat kekurangan dalam implementasi
case method seperti suasana kelas menjadi gaduh/ramai; banyak waktu yang terbuang dalam pembagian
kelompok; dosen harus meluangkan waktu lebih, kurang efektif jika case method diberikan secara
individuals sehingga rekomendasi hasil diskusi menjadi kurang variatif dan kurang perspektif mahasiswa
yang beragam ide-idenya; memerlukan persiapan pembelajaran meliputi alat, problem, dan konsep yang
kompleks, terkadang tidak mudah mencari dan menemukan permasalahan yang relevan dan membutuhkan
waktu yang cukup lama..
Kesimpulan
Oleh :
Cholifah Tur Rosidah
& Pana Pramulia
• Tujuan :
Penerapan Strategi Team Based Project dan Case Method
untuk Mengembangkan Keterampilan Pengembangan
Pembelajaran Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar
• Metode :
Desain penelitian yang digunakan ialah kuantitatif. Bentuk
desain eksperimennya adalah Quasi Experimental Design.
Populasi penelitian yaitu semua mahasiswa yang menempuh mata
kuliah pengembangan pembelajaran SD kelas lanjut. Sampel
penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random
sampling.
• Hasil Penelitian :
Kriteria efektivitas penerapan strategi team based project dan case
method dalam penelitian ini ditunjukkan dari nilai hasil portofolio
perangkat pembelajaran hasil pengembangan mahasiswa.
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS
diperoleh hasil yang menunjukan H0 ditolak yang berarti bahwa rerata
nilai hasil protofolio pengembangan perangkat pembelajaran kelas
eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
Berdasarkan hasil uji efektivitas di atas dapat dinyatakan bahwa
penerapan strategi team based project dan case method teruji
efektivitasnya, sehingga dapat dipertimbangkan salah saatu strategi
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan
belajar mahasiswa, khususnya dalam mengembangkan pembelajaran.
• Simpulan :
Strategi team based project dan case method dinilai efektif dalam
mengembangkan keterampilan mahasiswa. Tidak ada masalah yang
ditemukan mahasiswa dan dosen dalam mengimplementasikan
strategi tersebut selama proses pembelajaran.
Namun, penelitian ini terbatas pada evaluasi hasil portofolio
perarangkat pembelajaran yang dikembangkan mahasiswa. Artinya,
strategi yang diterapkan perlu dievaluasi lebih lanjut untuk
mengetahui efektivitasnya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut berupa kajian
evaluasi formatif dan sumatif untuk mengukur keefektifan strategi
tersebut. Dengan melakukan studi evaluasi formatif dan sumatif
tersebut, peneliti dapat memutuskan apakah strategi tersebut siap
diterapkan dalam proses pembelajaran dalam matakuliah lain, juga
untuk mengembangkan keterampilan yang lainnya.
Desain Pembelajaran Virtual Mata Kuliah
Apresiasi Prosa
dengan Model Team Based Project
Nas Haryati Setyaningsih, Meina Febriani, Azis Nugroho
Oleh :
Yosi Laila Rahmi, Elsa Yuniarti, Rahmawati Darussyamsu,
Rahmadhani Fitri
Tujuan Penelitian : Metode Penelitian :
• Untuk memberikan Kegiatan ini diawali dengan memberikan
informasi ilmiah dan angket pretest untuk mengetahui
pengetahuan awal guru mengenai metode
pengetahuan tentang pembelajaran berbasis case method.
keterbaruan ilmu terkait Selama penyampaian materi, diselingi
materi sistem imun yang tanya jawab peserta terkait materi yang
sangat erat hubungannya disampaikan, lalu dilanjutkan dengan
dengan COVID-19,sehingga penilaian dan evaluasi masing-masing
guru mampu menyajikan peserta. Setelah kegiatan pelatihan dan
penyampaian materi, dilakukan posttest
pembelajaran yang untuk melihat peningkatan pengetahuan
inovatif, interaktif, guru IPA dan
menarik, bermakna, dan biologi.
menyenangkan.
Hasil Penelitian :
• Berdasarkan hasil angket pretest yang diberikan kepada guru sebelum pelatihan dimulai,
sebanyak 64% guru belum mengetahui metode pembelajaran berbasis case method.
Lebih lanjut, sebanyak 57% guru sangat setuju dan 43% lainnya setuju untuk
mengintegrasikan kasus pada proses pembelajaran sebagai titik awal dari proses
pembelajaran.Berdasarkan hasil analisis angket, rata-rata jawaban guru adalah setuju
dengan penerapan case method dalam proses pembelajaran di kelas. Guru setuju untuk
mengintegrasikan kasus pada proses pembelajaran sebagai titik awal proses
pembelajaran. Kedudukan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menerapkan
metode case method adalah sebagai "protagonis" (pemeran utama) yang berusaha untuk
memecahkan kasus yang diberikan guru. Case method menuntut peserta didik untuk
turut aktif dalam melakukan analisis terhadap kasus untuk memberi solusi, rekomendasi
solusi dengan diskusi kelompok untuk menguji dan mengembangkan rancangan solusi.
Rata-rata jawaban guru adalah setuju untuk berperan sebagai fasilitator yang bertugas
mengobservasi, memberi pertanyaan, dan mengarahkan diskusi peserta didik. Adanya
kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberi penekanan kepada para guruagar guru
bisa lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai metode pembelajaran case method
pada materi sistem imun terintegrasi pandemi COVID-19. Guru sebagai peserta
pelatihan ini juga diinstruksikan untuk terus berlatih menggunakan case method dalam
pembelajaran di kelas.
Kesimpulan:
• Selama pelatihan berlangsung, guru-guru IPA dan biologi
menunjukkan respons yang antusias dan komitmen yang
tinggi untuk turut aktif terhadap pelatihan yang diberikan.
Sebelum kegiatan pelatihan, sebagian besar guru belum
mengetahui metode pembelajaran berbasis case method.
Pelatihan yang diikuti memberikan respons positif dari para
guru bahwa rata-rata jawaban guru setuju dengan
penerapan case method sebagai metode pembelajaran yang
inovatif diintegrasikan ke dalam fenomena pandemi COVID-
19. Pelatihan case method ini dapat meningkatkan
pengetahuan guru dalam mengembangkan metode
pembelajaran di kelas.
PENGEMBANGAN CIVIC KNOWLEDGE DAN LITERASI
INFORMASI MELALUI CASE METHOD PADA
MAHASISWA PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
1. Jamaludin, 2. Shofia Nurun Alanur S
• Tujuan penelitian :
Penelitian ini
bertujuan
mengembangkan civic
knowledge dan literasi
informasi mahasiswa
melalui case method.
• Metode Penelitian :
Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menerapkan metode
case method melalui pemberian tugas analisis kasus-kasus yang
ada di koran. Setelah itu, peneliti menyebarkan angket atau
kuosioner kepada mahasiswa untuk menemukan makna yang
didapatkan oleh mahasiswa dari case method tersebut.
Penelitian dilaksanakan dengan informan adalah mahasiswa pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Universitas Tadulako. Angket disebar melalui Google Form dan
koran diberikan melalui Google Classroom.
• Hasil dan pembahasan : . Hasil penelitian menunjukkan beberapa
pernyataan. Pertama, 93,8 % mahasiswa PPKn tertarik terhadap case
method dengan menganalisis kasus di koran. Kedua, Ketika ditanyakan
tentang seberapa sering membaca koran atau pernah membaca koran,
hasilnya 60,5 % menjawab Ya/Pernah dan 39,5% menjawab tidak dari total
81 responden. Ketiga, mahasiswa menyatakan mendapat wawasan baru
dengan case method menganalisis kasus di koran. Keempat, dari case
method dengan analisis kasus di koran, mahasiswa menjadi lebih tahu apa
yang terjadi di luar lingkungannya dan menyadari penting dipelajari sebagai
mahasiswa PPKn.
Ketertarikan mahasiswa terhadap case method menunjukkan bahwa case
method memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran yang menyenangkan akan mengundang keseriusan peserta
didik atau mahasiswa dalam belajar. Pembelajaran yang menyenangkan dan
menarik bagi pesertanya menunjukkan tingkat pendidikan yang baik dan
bermutu.
• Kesimpulan :
Pertama, penting memberikan inovasi metode pembelajaran yang
menyenangkan dan sesuatu yang baru bagi peserta didik atau
mahasiswa. Sebab hal baru akan memberikan ketertarikan untuk
dipelajari. Kedua, wawasan dan pengetahuan kewarganegaraan
penting dipelajari bukan hanya bersumber pada teoritis melainkan
dari peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat. Keempat, civic
knowledge penting dipelajari dan dimiliki agar tidak mudah
terpengaruh terhadap informasi yang tidak benar atau hoaks.
Karena itu, penting mempelajari literasi bagi warga negara. Kelima,
pengetahuan kewarganegaraan yang baik akan menampikan sikap
kewarganegaraan yang baik yang mencerminkan profil mahasiswa
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
Efektivitas Metode Pembelajaran Case Method Dalam Upaya
Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata
Kuliah Manajemen Perubahan.
Oleh :
Fitri Widiastuti, Shofia Amin, Husni Hasbullah
Tujuan Penelitian : Metode Penelitian :
Untuk mengetahui sejauhmana Persiapan Pada tahap ini tim peneliti
tingkat partisipasi dan hasil mengidentifikasi serta menyusun beberapa
belajar mahasiswa dari topik kasus yang akan dibahas (bentuk
kemampuan menyelesaikan kasus- tertulis).Pelaksanaan Pada tahap ini,
kasus berkaitan dengan mahasiswa di instruksikan untuk memulai
manajemen perubahan organisasi, melakukan identifikasi fakta, konsep dalam
pemecahan topik kasus yang telah diberikan
dimulai dari identifikasi fakta,
pada setiap kelompok.Pengamatan dan
teori manajemen perubahan, evaluasi. Pengamatan (observasi) dilakukan
alasan perubahan, penyebab selama tindakan diskusi kelas berlangsung.
perubahan dan cara melakukan
perubahan
Hasil Penelitian :
Berdasarkan hasil catatan observasi dan analisa selama perkuliahan case method
mata kuliah manajemen perubahan prodi manajemen yang berlangsung selama 8
kali tatap muka, maka tim peneliti menemukan hasil bahwa sejauh ini kondisi serta
interaksi mahasiswa bersama dosen sebagai motivator sekaligus sebagai
fasilitator sudah melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan Berpikir dan
partispasi aktif dalam pembelajaran case method. Hal ini terbukti dari jumlah
mahasiswa ± 32 orang mahasiswa, 60% dari total mahasiswa memberikan respon
positif, aktif serta bertanya serta menjawab pertanyaan dari kasus yang
disampaikan di dalam metode pembelajaran case method yang mana dengan
metode ini mereka bisa berpikir lebih mandiri,menstimulus untuk belajar misalnya
ketika presenter memberi pertanyaan berkaitan tentang satu topik kasus, maka
mahasiswa akan mencari sumber seperti artikel dan menganalisa artikel tersebut
sehingga Lebih mudah dipahami. Kemudian hasil dari pembelajaran kasus ini,
mahasiswa dapat mengerti bahwa dalam menyelesaikan suatu masalah tidak harus
dengan bantuan orang lain jika masih bisa diselesaikan secara mandiri, dan setiap
masalah yang dihadapi tidak harus melibatkan orang lain.
Kesimpulan:
Dengan adanya perubahan tindakan serta metode perkuliahan
case method, bahasan kasus membuat mahasiswa tertarik
untuk mengetahui lebih jauh sebuah perusahaan ataupun kasus
yang dibahas, minat belajar lebih meningkat karena dari diri
sendiri mahasiswa sudah mulai berpikir dan mencari jawaban
dari kasus yang akan di bahas, mahasiswa diberi kebebasan
dalam mengolah meteri yang akan dibahas sehingga bisa
mengeluarkan pendapat, saran maupun kritik pada pembelajaran
berbasis kasus tersebut
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH EVOLUSI
Mahrawi Mahrawi, Usman, Indah Juwita Sari, Fadilatu Laila, Ninda Ayu Ningtiyas, Oktafia Nur Astrida. id
Tujuan Penelitian
Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest
posttest one group desain. Penggunaan rancangan ini, menurut Arikunto (2013) pemberian pre-
test dimaksudkan untuk mengetahui pengetahuan awal mahasiswa. Setelah itu,
mahasiswadiberikan eksperimen menggunakan model pembelajaran PjBL dan diberikan post-
test untuk mendapat perbandingan data dari hasil pre-test. Penelitian dilakukan di Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, dengan populasinya adalah mahasiswa pendidikan biologi semester 7.
Sedangkan, pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan tujuan
pengambilan sampel ini bukan berdasarkan pada strata atau random, tetapi didasarkan atas
adanya tujuan penelitian. Objek penelitian ini adalah hasil belajar dengan teknik pengumpulan
data yang dilakukan adalah tes tertulis dalam bentuk soal essay sebanyak 5 butir soal.
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas berupa model
pembelajaran project based learning dan variabel terikat berupa hasil belajar mata kuliah
evolusi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistika
inferensial, yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas
dengan uji MANOVA, dan uji T dengan menggunakan paired T dependent
Hal ini dapat dilihat pada mahasiswa yang bertanggung jawab ketika mengerjakan tugas atau
mengumpulkan tugas di waktu yang tepat. Sealin itu juga dapat dilihat dari proses
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) sampai menghasilkan suatu produk, sehingga
mahasiswa akan terlatih untuk dapat bekerjasama, dan berkomunikasi antar teman sehingga
dapat meningkatkan karakter mahasiswa itu sendiri. Begitu juga dengan meningkatkan
keterampilan mahasiswa, pada pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini mahasiswa
dituntut untuk membuat suatu produk yang lebih kreatif dan inovatif. Kekreatifan dan inofativ
mahasiswa dapat diliat dari pembuatan produk yang berbeda disetiap kelasnya.Kelas A
membuat sebuah leaflet, kelas B membuat sebuah buku dan kelas C mebuat sebuah majalah.
Hasil penelitian diatas sesuai dengan pendapat Wulandari (2019) yang menyebutkan bahwa
PjBL mampu menjadi model pembelajaran untuk melatih siswa dalam mengembangkan
penguasaan materi dan kreativitasnya, mendorong siswa menghasilkan tindakan kreatif dan
membuat proyek serta melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Permana
(2019) juga mengatakan bahwa PjBL merupakan pembelajaran yang kontekstual dengan
mengutamakan student centered dan menggunakan permasalahan lingkungan dalam
mengintruksi pengetahuan dan keterampilan siswa.Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
diketahui bahwa model pembelajaran PjBL memiliki pengaruh yang cukup baik terhadap hasil
belajar siswa dengan kemampuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Kesimpulan