Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN
EKONOMI
mengacu pada tindakan sebuah
kebijakan pemerintah dalam
mengambil kebijakan atau
PENGERTIAN
KEBIJAKAN EKONOMI keputusan di bidang ekonomi,
kebijakan ini dapat pula
mencakup didalamnya sistem
untuk menetapkan sistem
perpajakan, suku bunga dan
anggaran pemerintah serta
pasar tenaga kerja,
kepemilikan nasional, dan
otonomi daerah dari intervensi
pemerintah ke dalam
perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi yang
tinggi.
Distribusi pendapatan yang
merata.
TUJUAN DARI Kesempatan kerja
KEBIJAKAN EKONOMI sepenuhnya.
Stabilitas harga dan nilai
tukar

Keseimbangan neraca
pembayaran.
MACAM-MACAM KEBIJAKAN EKONOMI
Di INDONESIA

KEBIJAKAN
EKONOMI
Kebijakan mikro adalah
MIKROkebijakan pemerintah yang
ditunjukan pada semua
perusahaan tanpa melihat jenis
kegiatan yang dilakukan oleh
atau sektor mana dan diwilayah
mana perusahaan bersangkutan
KEBIJAKAN
EKONOMI
MESO
Kebijakan Ekonomi
Sektoral
Kebijakan ekonomi yang khusus
ditunjukan pada sektor-sektor
tertentu.

Kebijakan ekonomi
Regional
Kebijakan ekonomi meso dalam
arti regional adalah kebijakan
ekonomi yang ditunjukan pada
wilayah tertentu.
KEBIJAKAN
EKONOMI
MAKRO
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN KEBIJAKAN PERDAGANG
MONETER FISKAL AN
tujuan utama kebijakan Dalam usaha mengurangi INTERNASIO
moneter di Indonesia tingkat inflasi yang NAL
adalah untuk menjaga cenderung meningkat
stabilitas harga didalam terus, selain Efektivitas kebijakan
luar negeri dan nilai tukar mengeluarkan kebijakan perdagangan luar negeri
rupiah terhadap uang moneter yang sifatnya untuk meningkatkan daya
asing, khususnya dolar kontraksi, pemerintah saing ekspor Indonesia
AS. juga mengeluarkan
kebijakan fiskal yang
nonekspansif.
KEBIJAKAN EKONOMI
PEMBANGUNAN ERA SBY
Empat Pilar
Dalam pembangunan ekonomi, Yudhoyono berupaya menegakkan empat pilar
pembangunan

mendorong pertumbuhan
ekonomi (pro-growth),

menyediakan lapangan kerja


(pro-job),

mengentaskan kemiskinan
(pro-poor),

dan melestarikan lingkungan


(pro-environment).
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ERA
JOKOWI
Nawa Cita

Adalah 9 (sembilan) program utama dan menjadi landasan paradigma pembangunan indonesia

di era presiden joko widodo


Nawa cita mencoba keluar dari paradigma pembangunan mainstream sejak era orde baru
sampai pasca reformasi
1. Paradigma pertumbuhan.
2. Memperluas pemerataan pembangunan,
3. Mengurangi pengabaian pelayanan publik,
4. Membangun kemandirian ekonomi
5. Menjaga nilai-nilai budaya melalui revolusi mental serta
meneruskan restorasi bangsa.
Dalam perjalanan pembangunan, Indonesia telah mengalami
beberapa periode pembangunan dengan paradigma pembangunan
yang berbeda. Dimulai dengan paradigma pembangunan sosial di
awal kemerdekaan, terus berubah menjadi paradigma
pembangunan pertumbuhan sejak kepemimpinan orde baru.
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional.
• 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
• 8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
• 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia (Visi Misi Jokowi – JK, 2014, h.6-7).
Nawa Cita Jokowi berpedoman kepada ajaran Trisakti Bung Karno.
Konsep Trisakti dilahirkan Soekarno di saat Indonesia berada dalam
iklim revolusi, namun di tengah gencetan dua kekuatan ideologi besar
yang menjadi dasar dua paradigma ekonomi, yaitu; capitalism dan
sosialis-komunis.
STUDI KASUS Pembangunan Kota Yogyakarta yang
semakin meningkat dan intensif terutama
infrastruktur pariwisata menyebabkan
berkurangnya lahan untuk tempat tinggal
(permukiman). Perkembangan tersebut
memaksa Kota Yogyakarta melakukan
perluasan ke daerah pinggiran. Salah satu
wilayah pinggiran yang mengalami dampak
yang paling besar adalah Kecamatan
Umbulharjo (Rahayu, 2009). Kecamatan
Umbulharjo yang semula merupakan
wilayah pertanian mulai berubah fungsi
menjadi wilayah non pertanian khususnya
permukiman, perkantoran, industri dan
MASALAH YANG
DITIMBULKAN

meningkatnya kepadatan
penduduk, kemacetan dan
kurangnya infrastruktur.

MASALAH YANG
DITIMBULKAN
• Menggunakan kebijakan meso yang
kebijakan ekonomi sektoral.
• Membatasi kedatangan penduduk
dari berbagai daerah
• Melaksanakan pemerataan
pembangunan di setiap daerah-
daerah

Anda mungkin juga menyukai