Anda di halaman 1dari 39

M

LAB.
PENGUKUR
Kelompok 15
AN
1. Muhammad Hidayahtullah
2. Rudi Febrian
3. Wildan Kholid Prasetyo
4. Mochamad Diaz Ilyasa
APA ITU SUDUT?
Berdasarkan pengertiannya, Sudut
Merupakan suatu daerah atau lokasi
pada benda yang terentuk oleh
adanya dua buah ruas garis yang
memiliki titik pangkal yang sama.
MACAM-MACAM SUDUT
BERDASARKAN BESAR SUDUTNYA
01. 02. 03.
SUDUT SIKU- SUDUT
SUDUT LANCIP
SIKU TUMPUL

04. 05. 06.


SUDUT NOL
SUDUT LURUS SUDUT PENUH
DERAJAT
BEVEL
PROTRACTOR
Yaitu, alat ukur yang digunakan dalam
pengukuran sudut diantara dua
permukaan suatu benda ukur dengan
tingkat ketelitian lebih kecil daripada
satu derajat yaitu dengan ketelitian
mencapai 5 menit.
BAGIAN-BAGIAN BEVEL
PROTRACTOR
05
04
01

02

03

06
BAGIAN-BAGIAN BEVEL PROTRACTOR

SKALA NONIUS BILAH sebagai landasan dengan kedua


Berfungsi
Yaitu piringan busur derajat dengan tingkat
ketelitian mencapai 5 menit. 01 04 ujungnya membentuk sudut. bilah sangat dinamis
dan dapat digeser maupun dipindah

SKALAyang
Merupakan bagian bevel protractor UTAMAberupa KACA PEMBESAR
Berfungsi untuk mempermudah dalam hal
piringan busur derajat yang dapat diputar 02 05 pembacaan skala utama dan skala nonius yang saling
sejajar.

PELAT DASAR PENGUNCI


Berfungsi sebagai penahan atau landasan pada Berfungsi untuk mengunci skala atau
permukaan benda ukur ketika dilakukan 03 06 Piringan bilah agar tidak bergerak maupun
pengukuran sudut. bergeser
KUADRAN
SUDUT
Kuadran merupakan suatu
penggambaran yang digunakan
membagi sudut menjadi 4
bagian. Yang kemudian akan
digunakan untuk mencari nilai
dari sudut yang dicari
PEMBAGIAN KUADRAN
SUDUT
KUADRAN II KUADRAN I
Memiliki nilai 180, Memiliki nilai 90,
yang terletak diantara yang terletak diantara
sudut 90 sampai 180 sudut 0 sampai 90

KUADRAN KUADRAN
III IV
Memiliki nilai 270, Memiliki nilai 360,
yang terletak diantara yang terletak diantara
sudut 180 sampai 270 sudut 270 sampai 360
Pengukuran
dimensi
Apa itu Pengukuran? Apa itu Dimensi?
Pengukuran adalah suatu kegiatan Dalam istilah fisika, dimensi merujuk
yang dilakukan terhadap suatu pada struktur konstituen dari semua
objek tertentu dengan menggunakan ruang/volum dan posisinya dalam
alat ukur yang bersesuaian dengan waktu serta cakupan spasial objek-
objek yang diukur. Jadi, mengukur objek di dalamnya serta struktur yang
adalah membandingkan suatu objek memiliki korelasi dengan
yang akan diukur dengan suatu alat konsep partikel dan medan yang
yang dianggap sebagai ukuran berinteraksi sesuai
standar. relativitas massa dan pada dasarnya
bersifat matematis.
Alat Ukur Dimensi

Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang
ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian
diam dan bagian bergerak. Alat ukur ini juga
terdiri dari skala utama sampai 1 mm dan
sekala kecil (nonius) dengan 20 bagian,
dimana tiap bagian skala berukuran 19/20
mm. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian
pengguna maupun alat.
Mikrometer

Mikrometer Skrup adalah alat pengukuran


yang terdiri dari sekrup terkalibrasi yang
digunakan untuk mengukur panjang suatu
benda dan mengukur ketebalan sebuah benda
yang memiliki ketelitian 0,01mm. Alat ini
ditemukan pertama kali oleh Willaim
Gascoigne pada abad ke- 17 karena
dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka
sorong.
Mal Ulir

Mal ulir ini gunanya untuk mengukur atau


memeriksa ulir. Alat ini terbuat dari bahan
baja pelat. Satu set mal ulir terdiri dari
beberapa buah mal. Mal ini ada yang terdiri
hanya satu macam ulir saja, misalnya
withworth dan ada pula yang terdiri dari dua
macam ulir yaitu ulir withworth dan ulir
metrik. Pada rumahnya terdapat tanda
withworth 55° dan metris 60°.
Hasil Data Pengukuran

Pengukuran Pengukuran Ke Jumlah Rata rata 1. Nama Ulir : M 8,7 x 1.25


1 2 3 2. Jenis Ulir : ISO, Ulir metrik
Diameter 7,8 7,75 7,79 23,34 7,78 3. Diameter mayor rata rata : 7,78 mm
Mayor
Diameter 6,43 6,43 6,43 19,29 6,43 4. Pitch rata rata : 1.25
Minor 5. Sudut Ulir : 60º
Diameter PIT 6,97 6,97 6,97 20,91 6,97 6. Ulir Kedalaman (H) : 0,86603 x 1,25 = 1,0825375
7. Diameter minor :
PITCH 1,25 1,25 1,25 3,75 1,25
Sudut Ulir 60º 60º 60º 180º 60º  Diameter mayor -
Kedaleman 1,08 1,08 1,08 3,24 1,08  6,43 mm
Ulir
8. Diameter pit :
 Diameter mayor -
 6,97 mm
Mencari Kesalahan Relatif Pada Setiap Pengukuran
Kesalahan Rata-Rata
Skala Pengukuran Terkecil (SPTk)
 Jangka sorong = 0,05 mm Rumus = Total SR/3

 Mikrometer Sekrup = 0,01 mm Presentase Kesalahan Relativ


Rata-Rata
 Mal Ulir = 0,25 mm
Rumus = SR x 100%
Salah Mutlak (SM)
0,5 x SPTk
Untuk Jangka Sorong
0,5 x 0,05 = 0,025
Untuk mikrometer sekrup
0,5 x 0,01 = 0,005
Untuk mal ulir
0,5 x 0,25 = 0,125
Salah Relatif (SR)
SR =
Tabel Kesalahan Relative jangka sorong (d1)
Dimensi Pengukuran Ke Hasil SM SR SR =

Pengukuran
(mm) SR = = 0,00277
1 9 0,025 0,00277
SR = = 0,00287
d1 2 8,7 0,025 0,00287
3 8,4 0,025 0,00297 SR = = 0,00297
Total 26,1   0,00861

Table Perhitungan Kesalahan relative rata rata Table Presentase kesalahan relative
D. In D. In
Dimensi SR rata rata Dimensi Presentase Kesalahan
d1 0,00287 d1 0,28 %
d2 0,00286 d2 0,28 %
d3 0,00289 d3 0,28 %
d4 0,00296 d4 0,29 %

SR rata-rata = Rumus = SR x 100%

Rumus = 0,00287x 100% = 0,29 %


SR rata-rata = = 0,00287
INTENSITAS
CAHAYA
INTENSITAS
Intensitas penerangan merupakan suatu aspek lingkungan fisik yang penting untuk keselamatan kerja.
Ditempat kerja memerlukan intensitas penerangan yang cukup untuk dapat melihat dengan baik dan
teliti. Intensitas penerangan yang baik ditentukan oleh sifat dan jenis pekerjaan dimana pekerjaan yang
teliti memerlukan intensitas penerangan yang lebih besar. Pencahayaan tempat kerja yang memadai baik
yang alami atau buatan, memegang peranan yang cukup penting dalam upaya peningkatan kesehatan,
keselamatan dan produktivitas tenaga kerja. Baik tidaknya pencahayaan disuatu tempat kerja selain
ditentukan oleh kuantitas atau tingkat iluminasi yang menyebabkan obyek dan sekitarnya terlihat jelas,
tetapi juga oleh kualitas dari pencahayaan tersebut diantaranya menyangkut arah dan penyebaran atau
distribusi cahaya tipe dan tingkat kesilauan. Demikian pula dekorasi tempat kerja khususnya mengenai
warna dari dinding, langit-langit, peralatan kerja, ikut menentukan tingkat penerangan di tempat kerja.
Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika yang digunakan untuk mengukur daya yang dipancarkan
oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah
Candela (Cd).
CAHAYA
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat
dilihat dengan mata. Suatu sumber cahaya memancarkan energi,
sebagian dari energi ini diubah menjadi cahaya tampak (visible
light). Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh gelombang
elektromagnetik. Kecepatan rambat (v) gelombang elektromagnetik
di ruang bebas sama dengan 3 x 108 meter per detik. Panjang
gelombang cahaya tampak berkisar antara 340 nanometer (nm)
hingga 700 nanometer (nm), dimana jika diuraikan cahaya ini akan
terdiri atas beberapa daerah warna.
SIFAT-SIFAT CAHAYA

01 02
Dapat Merambat Lurus Dapat Dipantulkan/Refleksi
Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu Cahaya dapat dipantulkan dengan cara
medium perantara yang memiliki partikel yang terpancarnya kembali cahaya tersebut dari bagian
sama atau setara permukaan benda yang terkena cahaya

03 04
Dapat Dibiaskan/Dibelokan
Dapat Menembus Benda Bening Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak
Benda yang bersifat bening atau transparan bisa miring melalui medium yang berbeda
ditembus oleh cahaya. Benda yang memiliki kepadatannya, seperti dari udara kemudian
partikel tidak berwarna atau transparan dapat melewati air, sehingga cahaya mengalami
dirambati cahaya dengan mudah pembiasan dan pembelokan dalam medium
tersebut.
SIFAT-SIFAT CAHAYA

05 06
Dapat Mengalami Interferensi Dapat Diurraikan/Dispersi
Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara
Cahaya dapat mengalami interferensi, yakni dapat alami, contohnya seperti yang terjadi pada
digabungkan dari dua gelombang atau lebih pelangi

07 08
Dapat Difraksi/Pelenturan Dapat Mengalami Polarisasi
Cahaya juga dapat mengalami polarisasi, yakni
Cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan
menyerap sebagian arah getar cahaya sehingga
pada bidang yang sempit
cahaya tersebut dapat kehilangan arah getarnya
sebagian.
Jenis-Jenis Pencahayaan
Ambient Lighting
atau General
Lighting Task Lighting

 Accent Decorative
Lighting Lighting
Lux Meter
Lux meter merupakan alat yang familiar digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Alat ini
dipakai untuk mengetahui tingkat cahaya pada suatu ruangan karena kebutuhan cahaya setiap
ruangan berbeda-beda. Alat tersebut mampu melihat besarnya intensitas cahaya yang ada di suatu
lokasi. Dengan begitu, orang akan lebih mudah untuk menyesuaikan banyaknya cahaya sesuai
dengan kebutuhan. Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur
besarnya intensitas cahaya yang terdapat di suatu tempat. Hal ini karena setiap tempat atau lokasi
mempunyai pencahayaan yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi kebutuhan pencahayaan di
tempat tersebut. Fungsi utama dari lux meter adalah mengukur intensitas cahaya yang tersebar di
suatu ruangan
Rumus
2
=2 . 2
+ 2
. 2
+….+ 2
. 2

r = r (X1, X2,……, XJ)


I = e4
= e4
η=
15 =
e=
=

2
=2 . 2 + 2 . 2 + 2 . 2

2
=2 .2 +2 .2 +2 . 2
2
=2 . 2 + 2 . 2 + 2 . 2
Perhitungan
1. Incandent Lamp
● I=

● I = = 6,583 Cd

1. Flourescent Lamp
● I=

● I = = 12,6 Cd

1. Led Lamp
● I=

● I = = 2,969 Cd
Temperature Module
Wildan Kholid Prasetyo
3331200095
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui Jenis-Jenis Alat ukur temperature
2. Mempelajari Termokopel untuk mengukur suhu
3. Mempelajari Infrared thermometer untuk
mengukur suhu
4. Menentukan nilai kalor dengan metode Combining
Uncertainty- partial Differentiation
5. Menyelesaikan permasalahan pressurezed system
dengan menggunakan metode General Uncetainty
Analysis.

28
Definisi
Temperatur
Suhu atau
Temperatur
adalah Suatu
besaran untuk
menyatakan
ukuran derajat
Alat Ukur
Termokopel Infrared Thermometer
sensor suhu yang banyak digunakan untuk termometer yang menyimpulkan suhu dari
mengubah perbedaan suhu dalam benda sebagian radiasi termal yang dipancarkan oleh
menjadi perubahan tegangan listrik, pada objek yang diukur. Dan merubahnya kedalam
tegangan tersebut akan dikonversikan menjadi bentuk tegangan tersebut akan di konversikan
temperatur menjadi temperature
Prosedur praktikum
• Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
• Melakukan proses kalibrasi alat ukur termokopel
• Mengukur temperature ruangan (dalam hal ini laboratorium)
menggunakan thermometer ruangan
• Mengukur volume air dengan gelas ukur sebanyak 500 ML.
• Megukur massa air sebanyak 3 kali pengukuran
• Memindahkan air yang telah diukur ke dalam panci,kemudian
memanaskannya hingga suhu tertentu
• Mengukur temperature menggunakan termokopel dan infrared
thermometer, dengan masing-masing pengukuran sebanyak 3 kali ukur
• Setelah data didapatkan, merapihkan alat dan bahan yang telah digunakan
• Mengevaluasi data dengan menghitungnya berdasarkan persamaan yang
ada

32
Perhitungan

33
Perhitungan Pengukuran Termokopel dan Infrared
Thermometer

34
Perhitungan Pengukuran Termokopel dan Infrared
Themperatur

35
Mencari nilai ketidakpastian massa jenis

36
Mencari nilai ketidakpastian massa jenis

37
Kesimpulan

1. A
​ lat ukur temperatur jenisnya terbagi atas bahan yang
digunakannya, yaitu termometer dari bahan zat cair,
termometer dari bahan zat padat,
2. Termokopel memanfaatkan dua logam yang berbeda bahan
logamnya, dengan diberi perlakuan panas yang berbeda
pula pada masing-masing ujung logamnya. Ada yang diberi
perlakuan dingin dan ada yang panas.
3. Infrared Thermometer memanfaatkan sensor dalam Click to add photo
pengukuran temperatur suatu objek, sehingga ketika
mengukur suhu objek tidak perlu menyentuh objek yang
ingin diukur. Bermanfaat dalam pengukuran objek dengan
suhu tinggi.
38
Thank you

39

Anda mungkin juga menyukai