Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

FISIKA

Disusun Oleh :
Nama : M.Jhoerghi Wardeni Saputra
NIM : 2022/24028/TP
Kelas : SMPKS
Kelompok : 1 (Sepuluh)
Acara I : Pembacaan alat ukur dan penulisan
Ketidak pastian pengukuran
Co. Ass : Ayunda Gustian Putri
Dosen Pengampu : Kuni Faizah, S.Si., M.Si

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2022
I. ACARA I : Pembacaan Alat Ukur dan Penulisan
Ketidakpastian Pengukuran
II. HARI, TANGGAL : Rabu, 23 November 2022
III. TUJUAN :

1. Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur dan melakukan pengukuran dengan


benar
2. Mahasiswa mengetahui resolusi instrument pengukuran

3. Mahasiswa dapat emnuliskan nilai ketidakpastian dari hasil pengukuran

IV. DASAR TEORI


Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun
diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang
atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk
mengukur benda yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi
bisa dibilang tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris. (Ropii, N.
2019)
Jangka sorong terbagi jadi dua bagian ya, rahang tetap dan rahang geser. Berbeda
dari penggaris yang cuma punya satu skala pembacaan, jangka sorong punya dua
skala. Skala nya terdiri dari skala utama dan skala vernier atau yang biasa dikenal
dengan skala nonius. Skala utama lebih panjang dan letaknya ada di rahang tetap
kalau skala nonius itu skala pendek yang ada di rahang geser.
Jangka sorong merupaakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala
nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang
ketelitiannya 0,05 mm. Tanpa nonius, jangka sorong mempunyai nst (nilai skala
terkecil) skala utama sebesar 1 mm dan batas ukur mencapai 150 mm. Pada nonius
jangka sorong biasanya didapatkan 49 skala utama sama dengan 50 bagian skala
nonius. Sehingga jarak antara 2 skala nonius yang berdekatan adalah 49/50 = 0,98
mm. Jadi, nst skala nonius sebesar : Nst = 1 mm 0,98 mm = 0,02 mm Atau Nst = (nst
tanpa nonius) = (1 mm) = 0,02 mm Ket: n = jumlah skala nonius 0,02 mm merupakan
nst nonius dan besarnya ketelitian jangka sorong. Jangka sorong terdiri dari dua
bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian
pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka
sorong dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm. Mikrometer sekrup adalah
sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. Mikrometer mempunyai tingkat
ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer sekrup biasanya untk mengukur
diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel. II. Mikrometer
berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup
kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih
banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur
besaran panjang dengan lebih presisi mikrometer scrup secara standar bagian-bagian
mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: Adapun bagian-bagian
mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: a. Bingkai (Frame) Bingkai ini berbentuk
huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat.
(Iradaty, F.2017).
Ada dua skala dalam mikrometer sekrup yaitu: Cara Membaca Mikrometer
Sekrup Untuk membaca hasil pengukuran pada mikrometer sekrup dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut : Menentukan nilai skala utama yang terdekat dengan
selubung silinder (bidal) dari rahang geser (skala utama yang berada tepat di
depan/berimpit dengan selubung silinder luar rahang geser). Menentukan nilai skala
nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama. Hasil pengukuran
dinyatakan dalam persamaan : Hasil = Skala Utama + (Skala Nonius x skala terkecil
mikrometer sekrup) = Skala Utama + (Skala Nonius yang berimpit x 0,01 mm) Contoh
pengukuran mikrometer sebagai berikut : Panjang yang terbaca dari mikrometer
sekrup di atas adalah Skala Utama..5,5 mm Skala Putar (26 0,01)..0,26 mm + Panjang
Benda..5,76 mm. (Kurnia, A., & Arief, D. S. 2015).
V. ALAT DAN BAHAN
1. Jangka sorong ketelitian 0,02 mm
2. Mikrometer sekrup ketelitian 0,01

VI. CARA KERJA


A. Pembacaan Jangka Sorong
1. Siapkan objek yang akan diukur diameternya.
2. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan agar lebih mudah
memasukkan benda yang akan diukur.
3. Berikutnya, geser lagi rahang ke sebelah kiri hingga rapat untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.
4. Ada dua angka nol pada jangka sorong, yang pertama pada skala atas (ujung
kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah. Perhatikan garis
pertama sebelum angka nol yang bawah (skala utama).
5. Kemudian, perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala
bawah (skala nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala
nonius.
6. Selanjutnya, jumlahkan dua angka yang kamu dapatkan. Itulah diameter
benda yang diukur.
B. Pembacaan Mikrometer Sekrup
1. Pastikanlah pengunci dalam keadaan terbuka terlebih dahulu.
2. Onjek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap.
3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda yang
ingin diukur apat masuk ke dalam rahang.
4. Setelah itu, bagian thimble diutar hingga objek terjepit oleh poros tetap dan
poros geser.
5. Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih
presisi dengan menggerakkan poros geser secara perlahan.
6. Lalu, putarlah pengunci agarpemutar tidak bisa bergerak lagi hingga berbunyi
“klik”.
7. Setelah obyek benar-benar terjepit di aantara kedua poros, bacalah hasil
pengukuran pada skala utama dan skala nonius.
VII. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Tabel Kerja Pembacaan Jangka Sorong
Gambar Keterangan

= Skala Utama +
Skala Nonius
= 29 + 0,80
= 29,80 ± 0,02
= 29,82 mm
Gambar1.1 Jangka Sorong
Perhitungan 29,80 mm.
= Skala Utama +
Skala Nonius
= 34 + 0,60
= 34,60 ± 0,02
= 34,62 mm
Gambar 1.2 Jangka Sorong
Perhitungan 34,60 mm.
= Skala Utama +
Skala Nonius
= 6 + 0,65
= 6,65 ± 0,02
= 6,67 mm
Gambar 1.3 Jangka Sorong
Perhitungan 6,65 mm.
Tabel 1.2 Tabel Kerja Pembacaan Mikrometer Sekrup
Gambar Keterangan

= Skala Utama +
Skala Nonius
= 4 + 0,12
= 4,12 ± 0,01
= 4,13 mm
Gambar 1.4 Mikrometer
Sekrup Perhitungan 4,12
mm.
= Skala Utama +
Skala Nonius
= 3 + 0,24
= 3,24 ± 0,01
= 3,25 mm
Gambar 1.5 Mikrometer
Sekrup Perhitungan 3,24
mm.
= Skala Utama +
Skala Nonius
= 4 + 0,18
= 4,18 ± 0,01
= 4,19 mm
Gambar 1.6 Mikrometer
Sekrup Perhitungan 4,18
mm.
VIII. PEMBAHASAN
Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang, diameter luar
maupun diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur
kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka
sorong lebih dipakai untuk mengukur benda yang ukurannya kecil dan
nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat ketelitian
jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.
Jangka sorong terbagi jadi dua bagian ya, rahang tetap dan rahang
geser. Berbeda dari penggaris yang cuma punya satu skala pembacaan,
jangka sorong punya dua skala. Skala nya terdiri dari skala utama dan
skala vernier atau yang biasa dikenal dengan skala nonius. Skala utama
lebih panjang dan letaknya ada di rahang tetap kalau skala nonius itu skala
pendek yang ada di rahang geser.
1. Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya
untuk mengukur bagian dalam, seperti diameter lubang atau celah.
2. Rahang Luar
Rahang luar terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap.
Fungsinya untuk mengukur bagian luar, seperti diameter, lebar, atau
panjang benda.
3. Tangkai Ukur Kedalaman
Tangkai ukur kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman
lubang suatu benda.
4. Skala Utama
Skala utama memiliki fungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama,
biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala
utama 15 - 17 cm.
5. Skala Nonius
Skala nonius memiliki fungsi untuk menambahkan tingkat akurasi
ekstra pada pengukuran. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau
inchi.
6. Baut pengunci
Baut pengunci memiliki fungsi untuk menahan rahang pada tempatnya,
agar objek bisa ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan
mengukur.

Mikrometer atau biasa disebut mikrometer sekrup adalah alat yang


digunakan untuk mengukur benda-benda berukuran kecil/tipis, atau yang
berbentuk pelat dengan tingkat presisi yang cukup tinggi. Mikrometer
sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Alat ini dilengkapi sekrup terkalibrasi
yang banyak digunakan untuk mengukur komponen secara akurat. Dalam
kehidupan sehari-hari, mikrometer sekrup digunakan tukang servis kulkas
dan pompa air untuk mengukur diameter kawat tembaga yang akan
digunakan untuk mengganti kumparan kawat yang telah rusak.
Pengukuran melalui mikrometer meliputi mengukur ukuran sel,
maupun diameter bidang pandang lensa obyektif. Manfaat ataupun
relevansi dari mikrometri yaitu dapat diketahui jumlah sel pada setiap luas
atau bidang pandang dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi sel
dalam suatu sampel. Penggunaan mikrometer dapat membantu pengukuran
struktur dalam yang sediaannya sudah disiapkan. Mikrometer obyektif
berbentuk slide glass, di tengahnya terdapat skala tanpa angka sebanyak
100 unit, seperti penggaris. Skala tersebut ditutup dengan cover slip
berbentuk bulat. Skala 100 unit = 1 mm maka tiap unit setara dengan 0.01
mm atau 10 μm maka jarak tiap unit dari micrometer obyektif akan
tampak berbeda.
IX. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan kali ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa masing
masing alat ukur memiliki fungsi dan kegunaan. Jangka sorong dan micrometer
sekrup adalah alat ukut yang digunakan pada laporan praktikum yang dimana
memiliki kelebihan dan kekuranag serta dapat menimbulkan kesalahan. Ini
disebabkan kurangnya ketelitian seseorang dalam melakukan pengukuran. Dari
pengukuran menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup yaitu:
• Jangka sorong : Alat ukut yang biasa digunakan untuk mengukur panjang, luas,
dan kedalaman benda.
• Mikrometer sekrup : Alat ukut untuk mengukur panjang atau ketebalan benda,
kedalaman celah lubang, dan diamter suatu lubang.

B. Saran
Telah dilakukan penelitian yang berjudul “DASAR PENGUKURAN
KETIDAKPASTIAN” yang bertujuan agar mahasiswa mampu menggunakan dan
memahami alat-alat ukur dasar, mampu menentukan ketidakpastian pada
pengukuran tunggal dan berulang, serta dapat mengaplikasikan konsep
ketidakpastian dan angka berarti dalam pengolahan hasil pengukuran. Alat ukur
yang digunakan adalah jangka sorong dan micrometer sekrup. Masingmasing alat
ukur memiliki NST yang berbeda-beda. Kata kunci: pengukuran, NST,
ketidakpastian, angka berarti, ketelitian
DAFTAR PUSTAKA
Fidiantara, F., Fuadi, H., & Ilahi, W. B. (2021). Karateristik/Spesifikasi Alat
Laboratorium Fisika dan Cara Penggunaanya pada Mahasiswa S1 Jurusan
Pendidikan MIPA FKIP Universitas Mataram. Jurnal Pengabdian
Magister Pendidikan IPA, 4(2), 0–6.
Mufarrih, A., Harijono, A., & Qosim, N. (2022). Pelatihan Penggunaan Jangka
Sorong Siswa Madrasah Aliyah Singosari. 1(10), 1156–1163.
Sari, M., Pd Sman, S., Reviewer, B., Saroji, :, & Pd, M. (n.d.). Besaran Fisika dan
Besaran Fisika dan Besaran Fisika dan Pengukurannya Pengukurannya
Pengukurannya e-Modul e-Modul.

Yogyakarta, Desember 2022


Mengetahui,
Co’ass Praktikan

(Ayunda Gustian Putri) (M.Jhoerghi Wardeni Saputra)

Anda mungkin juga menyukai