PENGADILAN (EKSEKUSI) PASAL 270: YANG DPT DI EKSEKUSI ADALAH PUTUSAN YANG TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP
Apabila semua pihak yang terlibat perkara
menerima putusan hakim dan tidak melakukan upaya hukum. Apabila semua upaya hukum telah ditempuh terdakwa Pihak yang mengeksekusi= bukan PU tetapi JAKSA PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN BERDASARKAN JENIS PUTUSAN YANG DIJATUHKAN OLEH HAKIM (PSL 271-276):
Pelaksanaan Putusan Pengadilan berupa pidana
mati dilakukan secara tertutup atau tidak di muka umum. (di indonesia pidana mati dilaksanakan dgn ditembak sampai mati)
Pelaksanaan pidana penjara dimungkinkan
dilakukan secara berturut2 oleh terpidana, bila pidana yang sebelumnya belum dijalani. Pelaksanaan putusan pengadilan berupa pidana denda diberikan tenggang waktu 1 bulan untuk membayar denda kecuali pada putusan 1 acara pemeriksaan cepat. Tenggang waktu ini dapat diperpanjang selama 1 bulan.
Pelaksanaan putusan pengadaan terkait dengan
benda sitaan berupa, perampasan benda sitaan untuk negara dan dilakukan lelang oleh kantor lelang negara, diberi tenggang waktu selama 3 bulan dan dapat diperpanjang selama 1 bulan. Putusan pengadilan juga menjatuhkan biaya perkara atau ganti kerugian terhadap pelaku TP lebih dari 1 orang, maka beban tersebut ditangung bersama secara berimbang. Putusan pengadilan berupa pidana bersyarat; maka pelaksanaanya dengan pengawasan dan pengamatan sungguh2 terhadap terpidana HAWASMAT 277 KUHAP JUNCTO PSL 280-283 KUHAP
Pengawasan dan pengamatan putusan pengadilan
dilakukan oleh hakim pengawas dan pengamat. Perancis menyebutnya sebagai Juge de l’ application des peines (1959) Belanda menyebutnya sebagai Executie rechter PSL 277 KUHAP: KETENTUAN MENGENAI HAWASMAT
Fungsi: mengawasi jalannya eksekusi/
pelaksanaan putusan hakim (280 AYAT 1)
Tujuan: • mengawasi apakah eksekusi berjalan sebagaimana mestinya • penelitian bagi perkembangan hukum yang akan datang