M.K
Dosen: Audi Herli Pondaag Etika Profesi
SH.MH Hukum
Gabriella
Ongky Oroh Michelle Lomboan Henry D.M Oping
M.Tumbelaka
NIM:210711010464 NIM:210711010454 NIM:210711010813
NIM:210711010396
Fiorentino C A
Rumondor
NIM:210711010949
1
Tugas seorang hakim telah diatur dalam UU
2
A.Pengertian Kode Etik Hakim
✘ Kode Etik Hakim adalah seperangkat norma etik bagi Hakim dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan perkara. Kode
etik juga memuat norma-norma etik bagi Hakim dalam tata pergaulan di dalam dan di
luar institusi.
✘ Berdasarkan wewenang dan tugasnya sebagai pelaku utama fungsi pengadilan, maka
sikap hakim yang dilambangkan dalam kartika, cakra, candra, sari, dan tirta itu
merupakan cerminan perilaku hakim yang harus senantiasa diimplementasikan dan
direalisasikan oleh semua hakim dalam sikap dan perilaku hakim yang berlandaskan
pada prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, adil, bijaksana dan berwibawa, berbudi
luhur, dan jujur. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang melandasi prinsip-
prinsip kode etik dan pedoman perilaku hakim ini bermakna pengamalan tingkah laku
sesuai agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab
3
Kode Etik Hakim diatur dalam Keputusan Bersama
Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi
Yudisial RI Nomor: 047/KMA/SKB/IV/2009 atau
02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim. Prinsip-prinsip dasar Kode
Etik dan Pedoman Perilaku Hakim
diimplementasikan ke dalam 10 aturan sebagai
berikut:
1. BERPERILAKU ADIL
Adil bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya
dan memberikan yang menjadi haknya, yang didasarkan
pada suatu prinsip bahwa semua orang sama
kedudukannya di depan hukum. Dengan demikian,
tuntutan yang paling mendasar dari keadilan adalah
memberikan perlakuan dan memberi kesempatan yang
sama (equality and fairness) terhadap setiap orang. Oleh
karenanya, seseorang yang melaksanakan tugas atau
profesi di bidang peradilan yang memikul tanggung
jawab menegakkan hukum yang adil dan benar harus
selalu berlaku adil dengan tidak membeda-bedakan
orang.
5
2.BERPERILAKU BAIK
✘ Kejujuran bermakna dapat dan berani menyatakan bahwa yang
benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Kejujuran
mendorong terbentuknya pribadi yang kuat dan
membangkitkan kesadaran akan hakekat yang hak dan yang
batil. Dengan demikian, akan terwujud sikap pribadi yang tidak
berpihak terhadap setiap orang, baik di dalam persidangan
maupun di luar persidangan.
6
3.BERPERILAKU ARIF DAN BIJAKSANA
7
4.BERSIKAP MANDIRI
Mandiri bermakna mampu bertindak sendiri tanpa
bantuan pihak lain, bebas dari campur tangan
siapapun dan bebas dari pengaruh apapun. Sikap
mandiri mendorong terbentuknya perilaku hakim
yang tangguh, berpegang teguh pada prinsip dan
keyakinan atas kebenaran sesuai tuntutan moral dan
ketentuan hukum yang berlaku.
5.BERINTEGRITAS TINGGI
9
6. BERTANGGUNG JAWAB
10
7. MENJUNJUNG TINGGI HARGA
DIRI
11
8. BERDISIPLIN TINGGI
12
9. BERPERILAKU RENDAH HATI
Rendah hati bermakna kesadaran akan keterbatasan
kemampuan diri, jauh dari kesempurnaan dan
terhindar dari setiap bentuk keangkuhan. Rendah hati
akan mendorong terbentuknya sikap realistis, mau
membuka diri untuk terus belajar, menghargai
pendapat orang lain, menumbuhkembangkan sikap
tenggang rasa, serta mewujudkan kesederhanaan,
penuh rasa syukur, dan ikhlas dalam mengemban
tugas.
13
10. BERSIKAP PROFESIONAL
14
Hak kebebasan profesi Hakim
15
THANK YOU
HAVE NOTICED