Anda di halaman 1dari 12

ETIKA PROFESI HUKUM

HAKIM
Ewiko Nova Dwi Cahya (20382041015)
Ifan Hasin (20382041074)
Taufiq Hidayat (20382041115)
Mahfud Masduqi (20382041140)
Jazilah (20382042024)
Lizamah (20382042028)
PENGERTIAN HAKIM
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi
wewenang oleh undang – undang untuk mengadili
(Pasal 1 ayat 8 KUHAP). Ayat 9, mengadili adalah
serangkaian tindakan hakim untuk menerima,
memeriksa, dan memutus perkara pidana
berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak di
sidang pengadilan dalam hal dan menurut cara yang
diatur dalam undang – udang ini.
KODE ETIK HAKIM
Kode Etik Profesi Hakim ialah aturan tertulis yang harus dipedomani oleh setiap Hakim Indonesia
dalam melaksanakan tugas profesi scbagai Hakim.
Kode Etik Profesi Hakim mempunyai maksud dan tujuan :
1. Sebagai alat :
a) Pembinaan dan pembentukan karakter Hakim
b) Pengawasan tingkah laku Hakim
2. Sebagai sarana :
c) Kontrol sosial
d) Pencegah campur tangan ekstra judicial
e) Pencegah timbulnya kesalah pahaman dan konflik antar sesama anggota dan antara
anggota dengan masyarakat.
3. Memberikan jaminan peningkatan moralitas Hakim dan kemandirian fungsional bagi Hakim.
4. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada lembaga peradilan.
TUGAS DAN
KEWENANGAN HAKIM
Tugas dan kewenangan hakim sebagaimana yang telah ditentukan
dalam Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman. Pasal 25, menyatakan bahwa hakim berwenang
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana dan perdata
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam menjalankan tugasnya, hakim diberikan kewenangan
untuk melakukan penemuan hukum sebagai bahan pertimbangan
apabila tidak ada hukum yang mengatur terkait perkara yang
ditanganinya.
Lembaga peradilan dalam Islam, mempunyai tugas untuk
menyelesaikan perselisihan atau sengketa dengan berpedoman
pada hukum Islam, dan memutuskan setiap perkara secara adil
dan menetapkan sanksi atas setiap perbuatan melanggar hukum,
yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan umat dengan
tegaknya melalui tegaknya hukum dan keadilan.
SIFAT-SIFAT HAKIM
Sifat Hakim tercermin dalam lambang Hakim yang dikenal dengan
“Panca Dharma Hakim” :

1. Kartika 2. Cakra
yaitu memiliki sifat percaya dan takwa yaitu sifat mampu memusnahkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan segala kebathilan, kezaliman dan
agama dan kepercayaan masing-masing ketidakadilan.
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.

3. Candra 4. Sari 5. Tirta


yaitu memiliki sifat yaitu berbudi luhur dan yaitu sifat jujur
bijaksana dan berwibawa. berkelakuan tidak tercela.
PRINSIP PEDOMAN PERILAKU HAKIM
(PPH)

1. Berperilaku Adil 6. Bertanggung Jawab

2. Berperilaku Jujur 7. Menjunjung Tinggi Harga Diri

3. Berperilaku Arif dan Bijaksana 8. Berdisiplin Tinggi

4. Bersikap Mandiri 9. Berperilaku Rendah Hati

5. Berintegritas Tinggi 10. Bersikap Profesional


SIKAP HAKIM
DALAM KEDINASAN :

a. SIKAP HAKIM DALAM PERSIDANGAN : b. SIKAP TERHADAP SESAMA REKAN :

1. Bersikap dan bertindak menurut garis-garis yang 1. Memelihara dan memupuk hubungan kerja
ditentukan dalam hukum acara yang berlaku. sama yang baik antara sesama rekan.

2. Tidak dibenarkan bersikap yang menunjukkan 2. Memiliki rasa setia kawan, tenggang rasa
memihak atau bersimpati atau anti pati terhadap dan saling menghargai antara sesama rekan.
pihak-pihak  yang berperkara.
3. Memiliki kesadaran, kesetiaan,
3. Harus bersikap sopan, tegas dan bijaksana dalam penghargaan terhadap korps Hakim.
memimpin sidang, baik dalam ucapan maupun
perbuatan. 4. Menjaga nama baik dan martabat rekan-
rekan, baik didalam maupun
4. Harus menjaga kewibawaan dan kenikmatan di luar kedinasan.
persidangan.
c. SIKAP HAKIM TERHADAP BAWAHAN/ d. SIKAP HAKIM TERHADAP ATASAN :
PEGAWAI :
1. Taat kepada pimpinan atasan.
1. Harus mempunyai sikap kepemimpinan terhadap
bawahan. 2. Menjalankan tugas-tugas yang telah digariskan
oleh atasan dengan jujur dan ikhlas.
2. Membimbing bawahan untuk mempertinggi
kecakapan. 3. Berusaha memberi saran-saran yang
membangun kepada atasan.
3. Harus mempunyai sikap seorang bapak/ibu yang
baik terhadap bawahan. 4. Mempunyai kesanggupan untuk
mengeluarkan/mengemukakan pendapat kepada
4. Memelihara kekeluargaan antara bawahan atasan tanpa meninggalkan norma-norma
dengan Hakim. kedinasan.

5. Memberi contoh kedisplinan terhadap bawahan. 5. Tidak dibenarkan mengadakan resolusi terhadap
atasan dalam bentuk apapun.
e. SIKAP PIMPINAN TERHADAP SESAMA f.  SIKAP HAKIM TERHADAP INSTANSI
REKAN HAKIM : LAIN :

1. Harus memelihara hubungan baik dengan Hakim 1. Harus memelihara kerja sama dan
bawahannya. hubungan yang baik dengan instansi-instansi
lain.
2. Membimbing bawahan dalam pekerjaan untuk
memperoleh kemajuan. 2. Tidak boleh menonjolkan kedudukanya.

3. Harus bersikap tegas, adil serta tidak memihak. 3. Menjaga wibawa dan martabat Hakim
dalam hubungan kedinasan.
4. Memberi contoh yang baik dalam perikehidupan,
di dalam mapun diluar dinas. 4. Tidak menyalahgunakan wewenang dan
kedudukan terhadap instansi lain
DILUAR KEDINASAN :
a. Sikap Hakim Pribadi: b. Sikap Dalam Rumah Tangga : c. Sikap Dalam Masyarakat :

1. Harus memiliki kesehatan 1. Menjaga keluarga dari 1. Selaku anggota masyarakat


rohani dan jasmani. perbuatan-perbuatan yang tidak boleh mengisolasi diri
tercela, baik menurut norma- dari pergaulan masyarakat.
2. Berkelakuan baik dan tidak norma hukum kesusilaan.
tercela. 2. Dalam hidup bermasyarakat
2. Menjaga ketenteraman dan harus mempunyai rasa gotong-
3. Tidak menyalahgunakan keutuhan rumah tangga. royong.
wewenang untuk kepentingan
pribadi maupun golongan. 3. Menyesuaikan kehidupan 3. Harus menjaga nama baik
rumah tangga dengan keadaan dan martabat hakim.
4. Menjauhkan diri dari dan pandangan masyarakat.
perbuatan-perbuatan dursila dan
kelakuan yang dicela oleh 4. Tidak dibenarkan hidup
masyarakat. berlebih-lebihan dan mencolok.

5. Tidak melakukan perbuatan-


perbuatan yang merendahkan
martabat hakim.
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Kewajiban : Larangan :
a. Mendengar dan memperlakukan kedua belah a. Melakukan kolusi dengan siapapun yang berkaitan dengan
pihak berperkara secara berimbang dengan perkara yang akan dan sedang ditangani.
tidak memihak (impartial). b. Menerima sesuatu pemberian atau janji dari pihak-pihak
b. Sopan dalam bertutur dan bertindak. yang berperkara.
c. Memeriksa perkara dengan arif, cermat dan c. Membicarakan suatu perkara yang ditanganinya diluar acara
sabar. persidangan.
d. Memutus perkara, berdasarkan atas hukum dan d. Mengeluarkan pendapat atas suatu kasus yang ditanganinya
rasa keadilan. baik dalam persidangan maupun diluar persidangan
e. Menjaga martabat, kedudukan dan kehormatan mendahului putusan.
Hakim. e. Melecehkan sesama Hakim, Jaksa, Penasehat Hukum, Para
pihak Berperkara, ataupun pihak lain.
f. Memberikan komentar terbuka atas putusan Hakim lain,
kecuali dilakukan dalam rangka pengkajian ilmiah.
g. Menjadi anggota atau salah satu Partai Politik dan
pekerjaan/jabatan yang dilarang Undang-undang.
h. Mempergunakan nama jabatan korps untuk kepentingan
pribadi ataupun kelompoknya.
Thank’s!

Anda mungkin juga menyukai