Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN

KOMPETENSI GURU DALAM


MENGIMPLEMENTASIKAN
MERDEKA BELAJAR MELALUI
PENGUATAN ASSESMENT
SURVEI KARAKTER
BY WAWAN
TUJUAN BIMTEK

• PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU


• IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR
• PENGUATAN ASSESMENT SURVEI KARAKTER
PROGRAM GURU PENGGERAK MENCIPTAKAN
PEMIMPIN PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA
MURID
GURU PENGGERAK HARUS LULUS SELEKSI DAN
MENGIKUTI PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK.
PROGRAM INI AKAN MENCIPTAKAN GURU PENGGERAK
YANG DAPAT:
• MENGEMBANGKAN DIRI DAN GURU LAIN DENGAN REFLEKSI, BERBAGI DAN KOLABORASI SECARA
MANDIRI
• MEMILIKI KEMATANGAN MORAL, EMOSI DAN SPIRITUAL UNTUK BERPERILAKU SESUAI KODE ETIK
• MERENCANAKAN, MENJALANKAN, MEREFLEKSIKAN DAN MENGEVALUASI PEMBELAJARAN YANG
BERPUSAT PADA MURID DENGAN MELIBATKAN ORANG TUA
• BERKOLABORASI DENGAN ORANG TUA DAN KOMUNITAS UNTUK MENGEMBANGKAN SEKOLAH
DAN MENUMBUHKAN KEPEMIMPINAN MURID
• MENGEMBANGKAN DAN MEMIMPIN UPAYA MEWUJUDKAN VISI SEKOLAH YANG BERPIHAK PADA
MURID DAN RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN KOMUNITAS DI SEKITAR SEKOLAH
BERBAGAI KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN BAGI SELURUH MASYARAKAT INDONESIA SUDAH DILUNCURKAN

MB 1 MB 7 MB 15
Program Sekolah Kurikulum Merdeka dan
Penggantian UN
Penggerak Platform Merdeka Belajar

MB 3 MB 8 MB 16
Akselerasi dan Pendanaan
Penyesuaian Kebijakan
SMK Pusat Keunggulan Satuan Pendidikan Tahun
Dana BOS 2022

MB 4 MB 10 MB 19
Program Organisasi Perluasan Program
Rapor Pendidikan
Beasiswa Lembaga
Penggerak Indonesia
Pengelola Pendidikan

MB 5 MB 12
Sekolah Aman Berbelanja
Guru Penggerak
dengan SIPLah

5
Kesiapan implementasi Kurikulum Merdeka

BAGAIMANA TAHAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM


MERDEKA?
KESIAPAN SATUAN PENDIDIKAN UNTUK MENGIMPLEMENTASI
KURIKULUM BERBEDA-BEDA, TERUTAMA DALAM SITUASI
PANDEMI COVID-19. MENYADARI
KOMPLEKSITAS TERSEBUT, MAKA:

Pemerintah t idak
1 mewajibkan satuan
pendidikan untuk
mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka

Implementasi Kurikulum
2 Merdeka dapat
disesuaikan dengan
kesiapan masing- masing
satuan pendidikan

Sumber: Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun


2022
DALAM PEMULIHAN PEMBELAJARAN, SEKARANG SEKOLAH
DIBERIKAN
KEBEBASAN MENENTUKAN KURIKULUM YANG AKAN
DIPILIH

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3


Kurikulum 2013 Kurikulum Darurat Kurikulum Merdeka
Secara penuh yaitu Kurikulum 2013
yang disederhanakan
UNTUK SATUAN PENDIDIKAN YANG MEMILIH KURIKULUM
MERDEKA,
IMPLEMENTASINYA DAPAT DISESUAIKAN DENGAN KESIAPAN
MASING-MASING
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka
yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada
pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi
Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar Angket Kesiapan Implementasi


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Kurikulum Merdeka dapat diakses
Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan melalui:
yang sedang diterapkan.
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/

Pilihan 2: Mandiri berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan
perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di
satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Survei Karakter
Apa itu Survei Karakter

• Survei Karakter  (SK ) adalah upaya untuk mengetahui kondisi ekosistem


karakter para murid di sekolah terkait apakah azas pancasila benar-benar
dirasakan para murid dalam interaksi di sekolah.
• Survei Karakter adalah upaya untuk mengetahui kondisi ekosistem
karakter para murid di sekolah terkait apakah azas Pancasila benar-benar
dirasakan para murid dalam interaksi di sekolah. Ini kompetensi minimum
kompetensi dasar yang dibutuhkan murid untuk bisa belajar apa pun
materinya.
• Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter terdiri dari
kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan
bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan
pendidikan karakter.
Latar Belakang Survei Karakter

• Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian


siswa dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun
sebutannya. Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian
kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
• Terlebih pada era transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan
menuntut murid menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk
menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan
belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan
hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat. Inilah yang menjadi
latar belakang pelaksanaan survei karakter.
• Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan
pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar
pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21.
Tujuan Survei Karakter

• Selama ini pemerintah hanya memiliki data kognitif dari para


siswa tapi tidak mengetahui kondisi ekosistem di sekolah para
siswa. Survei karakter ini akan menjadi panduan untuk sekolah
dan pemerintah. Survei karakter diharapkan jadi tolok ukur
untuk bisa memberikan umpan balik bagi sekolah dalam
melakukan perubahan.
Manfaat Survei Karakter

•Dengan Survei Karakter maka akan dapat diketahui kondisi ekosistem (hubungan
timbal balik) di sebuah sekolah sebagai tempat belajar para muridnya.
•Dengan Survei Karakter (SK) maka akan dapat diketahui sejauh mana
implementasi asas-asas Pancasila dapat dirasakan dan diamalkan oleh warga
sekolah.
•Dengan Survei Karakter (SK) maka akan dapat diketahui apakah level toleransi
sudah berjalan dengan baik (sehat) di suatu sekolah.
•Dengan Survei Karakter (SK) maka akan dapat diketahui apakah welfare
(kebahagiaan anak di sekolah sudah mapan dan berjalan baik).
•Dengan Survei Karakter (SK) maka akan dapat diketahui masih adakah bullying
yang terjadi pada siswa di sekolah.
Proses Survei Karakter

• Survei karakter dilakukan bukan dalam bentuk tes yang harus dikerjakan oleh para
murid. Para murid menjawab sejumlah pertanyaan yang sifatnya personal, terkait opini
murid mengenai topik seperti gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika. Tetapi terkait
esensi dan behavior dari topik-topik tersebut.
• Survei tersebut akan didisain alat ukur yang sulit diakali oleh murid sehingga hasil dari
survey tersebut dapat menggambarkan potret sesungguhnya dari karakter para murid
di sekolah, dalam waktu tertentu.
• Meskipun demikian, hasil survei ini tidak digunakan untuk menilai murid sebagai
individu, tetapi untuk menilai keberhasilan sekolah dalam pengembangan karakter.
Survei tersebut akan diikuti oleh murid pada pertengahan level yakni murid SD kelas
IV, murid SMP kelas VIII, dan murid SMA/SMK kelas XI.
• Survei tersebut dilakukan di tengah level agar sekolah dan pemerintah masih memiliki
waktu untuk mendisain program pengembangan dan perbaikan lebih lanjut, bertolak
dari hasil survei tersebut.

Anda mungkin juga menyukai