Gunung Tambora 1815 Kelompok 1 X-12 Anggota kelompok
HAURA AFIFAH ZASQYEA ISTNAINI RAYA SUNIAR
AZZAHRA SOPHIYAN
OSEU ROSDIANA ALDI RAMDANI DENNY SATIAWAN
Daftar Isi 01. 02.
Pengenalan objek Kronologi Peristiwa
03. 04. Dampak Pengaruh Global Gunung Tambora
Gunung Tambora terletak di pulau sumbawa, kepulauan
Nusa Tenggara, Indonesia. Letusan gunung Tambora 1815 adalah salah satu letusan gungung berapi paling kuat dalam sejarah tertulis dan diklasifikasikan sebagai peristiwa dengan VEI-7. Kronologi peristiwa Gunung Tambora mengalami ketidakaktifan selama beberapa abad sebelum tahun 1815. Pada tahun 1812, kaldera gunung tambora mulai bergemuruh dan menghasilkan awan panas. Pada tanggal 5 April 1815, terjadi letusan dan di susul oleh suara gemuruh yang terdengar sampai pulau Sumatera. Pada tanggal 6-10 April abu vulkanik mulai berjatuhan disertai suara gemuruh. Pada pukul 7:00 malam tanggal 10 April telusan semakin kuat. Pada pukul 9:00 batuan apung menghujani daerah sekitar Tambora disertai dengan abu dan menjadi aliran piroklasik. Aliran piroklasik mengalir dan menghancurkan permukiman yang ada di sekitar gunung. Ledakan besar terdengar Hingga tanggal 11 April. Abu hasil letusan tersebut kemudian menyebar hingga jawa barat dan sulawesi selatan. Bau nitrat tercium di batavia (jakarta) dan hujan besar disertai abu tefrit jatuh, hingga akhirnya berhenti pada tanggal 17 April 1815. Letusan tersebut masuk dalam skala 7 VEI (Volcanic Explosivity index). Letusan ini empat kali lebih kuat daripada letusan gunung krakatau 1883. Diperkirakan 100 km3 piroklasik trakiandesit dikeluarkan. Hal ini meninggalkan kaldera dengan ukuran 6-7 km dan kedalaman 600-700 m. Sebelum letusan gunung tambora memiliki tinggi kira-kira 4.300 m, tapi setelah letusan gunung ini hanya setinggi 2.851 m. Letusan tambora 1815 adalah letusan terbesar dalam sejarah. Letusan gunung ini terdengar sejauh 2.600 km, dan abu jatuh setidaknya sejauh 1.300 km. Kegelapan terlihat sejauh 600 km dari puncak gunung selama lebih dadri dua hari. Aliran piroklasik menyebar setidaknya 20 km dari puncak. —Thomas Stamford Raffles Dampak ● Semua tumbukan di pulau Sumbawa hancur ● Kesengsaraan besar-berasan terhadap penduduk yang selamat. ● Desa-desa / pemukiman penduduk hancur ● Adanya diare yang menyerang warga desa Bima akibat dari air yang terkontaminasi abu ● Terjadi tsunami dengan ketiggian 4 m ● Kematian yang mencapai angka 38.000- 48.000 jiwa. ● Turunnya suhu permukaan bumi Pengaruh global letusan gunung tambora 1815 mengeluarkan sulfur ke stratosper, yang mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari untuk menuju bumi. Sehingga suhu bumi pada saat itu menurun drastis. Bahkan pada musim panas pun suhu di bumi ini sangat rendah bahkan sampai turun salju di tengah musim panas. Dan tahun itu disebut sebagai “tahun tanpa musim panas”. Sekian presentasi dari kelompok kami. Arigatou gozaimashita