“HEDONISME”
Disusun oleh :
Kelas : XII-IPS 1
SMA NEGERI 1 PURWADADI
KABUPATEN SUBANG
2022
Kata pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan Makalah Hedonisme Mata pelajaran Sosiologi. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini bertujuan untuk lebih mengenal gaya hidup manusia.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bpk Bara Subagja selaku
guru Mata Pelajaran Sosiologi. Penulis menyadari pembuatan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu. kritik dan saran yang sifatnya konstruktif
sangat diharapkan oleh penulis. Akhir kata, kami berharap semoga makalah
hedonisme ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten dan bagi
penulis khususnya. Demikian kata pengantar dari penulis. penulis menyampaikan
terima kasih atas perhatian dan koreksi dari berbagai pihak .
2.1 Hedonisme
Hedonisme adalah istilah yang sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yakni
Hedone berarti kesenangan. Jadi, hedonisme adalah gaya hidup yang berfokus
mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas.
Hedonisme artinya juga dapat diartikan pula sebagai pandangan hidup yang
menganggap bahwa seseorang akan merasakan bahagia dengan cara mencari
kebahagiaan sebanyak mungkin serta dengan cara bagaimana pun harus
menghindar dari perasaan yang dapat membuatnya merasakan sakit.
Sifat hedonisme adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan
atau menyusahkan dengan memaksimalkan perasaan-perasaan menyenangkan.
Collins Gem menyebut bahwa hedonisme merupakan sebuah doktrin yang
menyampaikan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting di dalam hidup.
Menurut Gem, hedonisme suatu suatu ideologi atau paham yang dianut oleh
seseorang yang mencari kesenangan hidup saja. Sementara menurut Sarwono, Arti
hedonisme ialah konsep diri di mana gaya hidup seseorang dilakukan sesuai dengan
gambaran yang ada dipikirannya.
Burhanuddin, menyampaikan bahwa Definisi hedonisme adalah sesuatu
yang dianggap baik, yakni yang mendatangkan kesenangan. Dengan kata lain,
sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, dan tidak
menyenangkan adalah sesuatu yang dinilai tidak baik.
2.2 Pengertian Hedonisme menurut para Ahli
1. Konsumtif
Hedonisme adalah sifat yang cenderung
menimbulkan perilaku konsumtif secara
berlebihan, bahkan meski saat
pemasukannya tak cukup untuk
membiayai pengeluarannya Ilustrasi sifat konsumtif
2. Egois
Hedonisme adalah cenderung ditemui
pada orang yang memiliki sifat
individualis serta mementingkan dirinya
sendiri atau bersikap egois.
4.1 Kesimpulan
Setiap manusia pasti ingin merasakan kenikmatan dan kesenangan, apalagi para
remaja. Tapi sayangnya untuk memperoleh kenikmatan dan kesenangan tersebut
banyak remaja yang menghalalkan segala cara. Apapun mereka lakukan, agar apa
yang mereka inginkan dapat mereka peroleh tanpa peduli dengan resikonya.
Hedonisme di kalangan remaja telah berkembang pesat mengikuti perkembangan
jaman pola pikir yang hanya mementingkan kesenangan saja membuat para remaja
terbuai dalam sebuah kehidupan yang kadang tidak realistis.Yang penting
senang,senang dan senang.Tak mau bersakit-sekit dulu,inginya senang-senang
selalu,itulah moto yang banyak dipakai para remaja untuk menikmati hidup ini.
Dengan terlalu mendewakan kesenangan, duniawi, akan membuat seseorang
kehilangan arah hidupnya sehingga dapat menimbulkan kemiskinan karena terlalu
menghamburkan materii demi kesenangan semata.
Keberhasilan mencapai tujuan inilah yang kemudian membuatnya nikmat atau
puas. Sementara itu berkenaan dengan hedonisme etis ada dua gagasan yang patut
diperhatikan. Pertama, kebahagiaan tidak sama dengan jumlah perasaan nikmat.
Nikmat selalu berkaitan langsung dengan sebuah pengalaman ketika sebuah
kecondongan terpenuhi, begitu pengalaman itu selesai, nikmatpun habis. Sementara
itu, kebahagiaan menyangkut sebuah kesadaran rasa puas dan gembira yang
berdasarkan pada keadaan kita sendiri,dan tidak terikat pada pengalaman-
pengalaman tertentu.
Dengan kata lain, kebahagiaan dapat dicapai tanpa suatu pengalaman nikmat
tertentu. Sebaliknya, pengalaman menikmati belum tentu membuat bahagia. Kedua,
jika kita hanya mengejar nikmat saja, kita tidak akan memperoleh nilai dan
pengalaman yang paling mendalam dan dapat membahagiakan. Sebab, pengalaman
ini hanya akan menunjukan nilainya jika diperjuangkan dengan pengorbanan.
4.2 Saran
Untuk membentengi diri dari hedonisme yang hanya menawarkan kenikmatan
sesaat, harus dimulai dari diri sendiri dan juga dukungan orang lain. Untuk para
orang tua hendaknya meningkatkan kontrol terhadap anak-anak. Tanamkan nilai
moral yang nantinya berguna bagi mereka. Misal tanamkan sikap hidup
hemat,arahkan mereka pada pergaulan yang baik,dan didik mereka untuk mandiri.
Sedangkan bagi para remaja, berpikirlah dulu sebelum bertindak jangan hanya
mengejar kesenangan saja. Masa depan masih panjang,masih banyak hal yang
berguna yang dapat mereka lakukan tanpa harus hura-hura dan foya-foya.