Muntahan letusan Tambora juga berisi batu dan abu yang sangat
banyak hingga ketinggian gunung berapi berkurang dari 14.000 (4.267
meter) menjadi sekitar 9.000 kaki (2.743 meter).
Tercatat, pada tahun 1816, sebagian dunia sejauh Eropa barat dan
Amerika Utara bagian timur mengalami periode salju lebat secara
sporadis dan membekukan embun beku selama bulan Juni, Juli, dan
Agustus.
Sepuluh ribu orang tewas akibat letusan dan sebagian besar di Pulau
Sumbawa. Pada bulan-bulan berikutnya, lebih dari 80.000 orang
meninggal di daerah sekitarnya karena kelaparan akibat gagal panen
dan penyakit.