Anda di halaman 1dari 15

STANDAR PRAKTEK KEBIDANAN

(SPK)

By : Eva Mesi Setiana, S.ST.,M.Kes


Standar I : Metode Asuhan
 Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode
manajemen kebidanan dengan langkah:
pengumpulan data dan analisis data, penentuan
diagnosa perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
dokumentasi.

Difinisi Operasional:
 Ada format manajemen kebidanan yang sudah
terdaftar pada catatan medis.
 Format manajemen kebidanan terdiri dari: format
pengumpulan data, rencana format pengawasan
resume dan tindak lanjut catatan kegiatan dan evaluasi.
Standar II: Pengkajian

1) Ada format pengumpulan data


2) Pengumpulan data dilakukan secara sistimatis, terfokus, yang meliputi data:
 Demografi identitas klien.
 Riwayat penyakit terdahulu.
 Riwayat kesehatan reproduksi.
 Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi.
 Analisis data.
3) Data dikumpulkan dari:
 Klien/pasien, keluarga dan sumber lain.
 Tenaga kesehatan.
 Individu dalam lingkungan terdekat.
4) Data diperoleh dengan cara:
 Wawancara
 Observasi.
 Pemeriksaan fisik.
 Pemeriksaan penunjang.
Standar III : Diagnosa Kebidanan

 Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang


telah dikumpulan.

Difinisi Operasional :
 Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi
oleh klien atau suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan
kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan klien.
 Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas , sistematis
mengarah pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien.
Standar IV : Rencana Asuhan

Rencana asuhan kebidanan dibuat


berdasarkan diagnosa kebidanan.

Difinisi Operasional :
1) Ada format rencana asuhan kebidanan
2) Format rencana asuhan kebidanan terdiri
dari diagnosa, rencana tindakan dan
evaluasi.
Standar V: Tindakan
 Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan
perkembangan keadaan klien :

Difinisi Operasional :
 Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi.
 Format tindakan kebidanan terdiri dari tindakan dan evaluasi.
 Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan
perkembangan klien.
 Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan
wewenang bidan atau tugas kolaborasi.
 Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan kode etik
kebidanan etika kebidanan serta mempeiti.nbangkan hak klien aman dan
nyaman.
 Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang telah tersedia.
Standar VI: Partisipasi Klien

 Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama/partisipasi klien dan


keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan.

Difinisi Operasional :
1) Klien/keluarga mendapatkan informasi tentang :
 Status kesehatan saat ini
 Rencana tindakan yang akan dilaksanakan.
 Peranan klien/keluarga dalam tindakan kebidanan.
 Peranan petugas kesehatandalam tindakan kebidanan.
 Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan.
 2) Klien dan keluarga bersama-sama dengan petugas melaksanakan tindal
kegiatan
Standar VII: Pengawasan

 Monitor/pengawasan terhadap klien dilaksanakan


secara terus menerus den, tujuan untuk mengetahui
perkembangan klien.

Difinisi Operasional :
 Adanya format pengawasan klien.
 Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus
sistimatis un¬mengetahui keadaan perkembangan
klien.
 Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada
catatan yang telah disediakan.
Standar VIII: Evaluasi

 Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus


menerus seiring dengan tindak kebidanan yang
dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah
dirumuskan.

Difinisi Operasional :
 Evaluasi dilaksanakan setelah dilaksanakan tindakan
kebidanan.
 Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur rencana yang
telah dirumuskan
 Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah disediakan.
Standar IX: Dokumentasi

 Asuhan kebidanan didokumentasi sesuai dengan


standar dokumentasi asuhan kebidanan yang
diberikan.

Difinisi Operasional :
 Dokumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah
manajemen kebidanan.
 Dokumentasi dilaksanakan secara jujur sistematis jelas
dan ada yang bertanggung jawab.
 Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan
asuhan kebidanan
STANDAR PROFESI BIDAN

 Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran, pasal 50 penjelasan
menyatakan bahwa : Yang dimaksud dengan”
standar profesi ”adalah batasan kemampuan
( knowledge, skill and professional attitude )
minimal yang harus dikuasai oleh seorang
individu untuk dapat melakukan kegiatan
profesionalnya pada masyarakat secara mandiri
yang dibuat oleh organisasi profesi.
Dalam melaksanakan profesinya, Bidan memiliki 9
(sembilan) kompetensi yaitu :

 Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan


keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari
asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya,
untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap
budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat
dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan
keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan
kesiapan menjadi orang tua.
 Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi
untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan
yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan
dari komplikasi tertentu.
 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
tanggap terhadap kebudayaan setempat selama
persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih
dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan
tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita
dan bayinya yang baru lahir.
 Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan
mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap
budaya setempat.
 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai
dengan 1 bulan.
 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
komperhensif pada bayi dan balita sehat (1
bulan – 5 tahun).
 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi
dan komperhensif pada keluarga, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
 Melaksanakan asuhan kebidanan pada
wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
Jazakillah ..

Anda mungkin juga menyukai