Anda di halaman 1dari 28

PEMBINAAN SIKAP PERILAKU

APARATUR SIPIL NEGARA

D R . A G U S A N WA R , S . H . ,
M.H.
W I D YA I S WA R A A H L I U TA M A
29 April 2021
BPSDM HUKUM & HAM
CURRICULUM VITAE
DR. AGUS ANWAR, SH, MH
Pendidikan:
• S1 Hukum, UNS, 1983
• Post Doctorale, Rijks Universiteit of Leiden, Netherland, 1987
• S2 Sistem Peradilan Pidana, Universitas Indonesia, 1998
• S3 Program Doktor Hukum & HAM, Universitas Padjajaran,
2008

Penga;aman Mengajar:
• Dosen Fakultas Hukum Universitas Borobudur 1984 – 2013
• Dosen Pasca Sarjana Universitas Borobudur 2001 – 2013
• Dosen Pasca Sarjana Universitas UKI 2009 – 2015
• Dosen Pasca Sarjana Universitas MPU Tantular 2001 – 2013
• Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Khairun, Ternate
2016 – 2018

Riwayat Pekerjaan
• Pusat Perencanaan Hukum Nasional, BPHN 1983 – 1988
• Pusat Perancang Peraturan Perundang – undangan BPHN, 1988
– 1995
• Pusat Penelitian Hukum Nasional, BPHN 1995 – 2001
CURRICULUM VITAE
• Kepala Bidang Perlindungan Pekerja, Balitbang HAM 2001 –
2005
• Kepala Bidang Hukum, Kanwil Hukum & HAM DKI Jakarta,
2005 – 2009
• Kadiv Yankumham Kanwil Sulawesi Tenggara, 2009 – 2011
• Kadiv Yankumham Kanwil Banten, 2011
• Kadiv Yankumham Kanwil Jawa Tengah, 2011 – 2013
• Kadiv Yankumham Kanwil Jawa Barat, 2013 – 2015
• Kepala Pusat Penelitian Hukum Balitbangkum HAM, 2015 –
2016
• Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum & HAM Maluku
Utara, 2016 – 2018
• Widyaiswara Ahli Utama, 2018 - ....
Alamat Kantor:
• BPSDM Hukum dan HAM
• Jl. Raya Gandul No. 4 Cinere Depok 16512 Jawa Barat
• Telp: 021-7543709
Hasil belajar
Profesionalisme dan Berkarakter
pelayanan masyarakat

Menjadi PNS
yg bersikap & berperilaku baik

Tujuan utama
Pembinaan Sikap Perilaku
UU No. 5 Tahun 2014 Tentang
ASN

PP No. 11 Tahun 2017 jo Sikap dan Perilaku PNS


PP No. 17 Tahun 2020 Tentang
Manajemen PNS

PP No.53 Tahun 2010 Tentang


Disiplin PNS
MEMAHAMI PERAN
PNS PEREKAT BANGSA ASN SEBAGAI
STANDAR ETIKA

PNS Unsur Aparatur Negara


PERAN INDIVIDUAL

PERAN NASIONAL
PNS Melaksanakan Pemerintahan & Pembangunan

PNS PROFESIONAL, TANGGUNG JAWAB, JUJUR DAN ADIL

PNS YANG DISIPLIN

Melaksanakan Kewajiban dan Menghindari Larangan


KODE PERILAKU PEGAWAI ASN
1. Melaksanakan tugasnya dengan JUJUR, BERTANGGUNG
JAWAB, dan BERINTEGRITAS tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan CERMAT dan DISIPLIN;
3. Melayani dengan SIKAP HORMAT, SOPAN, dan TANPA
TEKANAN;
4. Melaksanakan tugasnya SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
5. Melaksanakan tugasnya SESUAI DENGAN PERINTAH
ATASAN atau PEJABAT YANG BERWENANG sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan etika pemerintahan;
6. MENJAGA KERAHASIAAN yang menyangkut kebijakan
negara;
Lanjutan Kode Etik….

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik


negara secara BERTANGGUNG JAWAB,
EFEKTIF, dan EFISIEN;
8. Menjaga agar TIDAK TERJADI KONFLIK
KEPENTINGAN dalam melaksanakan
tugasnya;
9. MEMBERIKAN INFORMASI SECARA
BENAR DAN TIDAK MENYESATKAN
kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan;
Lanjutan Kode Etik….

10.TIDAK MENYALAHGUNAKAN INFORMASI


INTERN NEGARA, TUGAS, STATUS,
KEKUASAAN, DAN JABATANNYA untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11.MEMEGANG TEGUH NILAI DASAR ASN dan
selalu MENJAGA REPUTASI DAN
INTEGRITAS ASN; dan
12.MELAKSANAKAN ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai DISIPLIN
PEGAWAI ASN. (Pasal 5 UU ASN)
DISIPLIN SEBAGAI STANDAR ETIK

1. DISIPLIN adalah merupakan sikap tingkah laku dan perbuatan yang diharap dalam
pergaulan hidup masyarakat agar tetap menjamin suasana tertib dan teratur.
2. DISIPLIN adalah suatu keadaan yang menunjukkan suasana tertib dan teratur yang
dihasilkan oleh orang-orang yang berada dibawah naungan sebuah organisasi karena
peraturan perundang-undangan yang berlaku dihormati dan ditaati (Prof. DR. Sugarda
Purbaka).
3. UNSUR DISIPLIN yaitu : Kesetiaan, kepatuhan/ketaatan, keteraturan, ketertiban,
menghargai/menghormati (semua dilakukan dengan penuh kesadaran).
Kewajiban PNS (PP 53/2010) - Pasal 3 :
PNS wajib:
1. mengucapkan sumpah / janji PNS;
2. mengucapkan sumpah / janji jabatan;
3. setia dan taat sepenuhnya kpd Pancasila, UUD’1945, NKRI, dan Pemerintah;
4. menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kpd PNS dgn penuh pengabdian,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS;

11
7. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang dan/atau golongan;

8. memegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya atau


menurut perintah harus dirahasiakan;
9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat
untuk kepentingan negara;
10.melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
12
13. menggunakan dan memelihara barang-barang milik
negara dgn sebaik-baiknya;
14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat;
15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. memberikan kesempatan kpd bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
17. menaati peraturan kedinasan yg ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.

13
Larangan PNS (Pasal 4) :
PNS dilarang:
1. menyalahgunakan wewenang;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau
lembaga atau organisasi internasional;
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing;

14
5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;

6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan,


atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya dgn tujuan
untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yg secara langsung
atau tidak langsung merugikan negara;

15
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun
baik secara langsung atau tidak langsung dan dgn dalih apapun untuk
diangkat dalam jabatan;
8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga
yang berhubungan dgn jabatan dan/atau pekerjaannya;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10. melakukan suatu tindakan atau tdk melakukan suatu tindakan
yg dpt menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yg
dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yg dilayani;

11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;


16
12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
Presiden, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara :
a. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
b. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau
c. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara..

17
13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
Presiden dengan cara:
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa
kampanye; dan/atau
b. mengadakan kegiatan yang mengarah kpd keberpihakan terhdp
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama,
dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan, atau pemberian barang kpd PNS dlm
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
14. memberikan dukungan kpd calon anggota DPD atau calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara memberikan surat dukungan
disertai foto kopi KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai
perat per-uu
18
15. memberikan dukungan kpd calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan cara :
a. terlibat dlm kegiatan kampanye utk mendukung calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;

b. menggunakan fasilitas yg terkait dgn jabatan dlm kegiatan


kampanye;

c. membuat keputusan dan/atau tindakan yg menguntungkan


atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa
kampanye; dan/atau

19
d. mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan

terhadap pasangan calon yg menjadi peserta pemilu

sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian

barang kpd PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota

keluarga, dan masyarakat.

20
Dasar Pembinaan Sikap Perilaku
21
Peraturan LAN Nomor 1
Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Dasar Hukum
Sikap perilaku Keputusan Kepala LAN
Nomor
93/K.1/PDP.07/2001
tentang Pedoman
Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS
Kode sikap perilaku

6. Peduli dg kebersihan
lingkungan 7. Tidak merokok saat
pembelajaran
5. Peserta fokus dan
on camera
8. Tidak membawa sajam
9. Tidak melakukan
4. Berpakaian sopan plagiarisme

3. Menyelesaikan 10. Dilarang melakukan


semua tugas gratifikasi

2. Menghormati pengajar, 11. Tidak melakukan pelanggaran


penyelenggara, dan ssesama hkm, moral, susila selama
peserta Latsar pelatihan

1.Hadir tepat waktu tdk 12. Tidak membawa &


kurang dr 5 sesi mengoknumsi miras & narkoba
Pelanggaran tidak hadir tepat
waktu
pada sesi berikutnya setelah rentang 2
pada rentang 3 (tiga) sesi
sesi, Peserta diberhentikan tidak
pertama diberikan dengan hormat dari Ltasar CPNS &
peringatan lisan dikembalikan kepada instansi asalnya

pada rentang 2 (dua) sesi pemberhentian dan


berikutnya setelah rentang pengembalian disampaikan
sebagaimana dimaksud pada melalui surat pengantar dari
huruf a) diberi surat teguran pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi
Pelanggaran angka 2 sd 8

Pertama Ketiga
Diberikan peringatan scra Diberhentikan status
lisan kepesertaannya dlm Latsar &
dikembalikan ke Instansi asalnya

PELAN
GGARA
N

Kedua Keempat
pemberhentian dan pengembalian
Diberi surat teguran disampaikan melalui surat
pengantar dari pimpinan Lembaga
Pelatihan Terakreditasi
Pelanggaran 9-12

Terbukti secara sah dan meyakinkan

Thd Kode Sikap Perilaku


Text in here

Peserta diberhentikan status kepesertaanya dalam Pelatihan


Dasar CPNS dan dikembalikan kepada instansi asalny
Pembuktian
Hasil rapat dituangkan dalam Berita
Tim Acara & dilaporkan instansi asal peserta
Pendamping/Penilai

mengadakan rapat penegakan kode sikap perilaku dengan melibatkan unit


kerja yang membidangi pengelolaan kepegawaian Instansi asal Peserta
setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari pimpinan Lembaga
Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS;

Rapat

Rapat dipimpin oleh pimpinan Lembaga Penyelenggara Pelatihan Dasar


CPNS. Temuan dikonfirmasi peserta, unit kerja & pengelola kepeg instansi
asal disertai bukti. Juga diberikan sanksi sesuai jenis sanksi
Perilaku Pejabat Publik

Penguasa Pelayan

Perubahan mindset

Wewenang peranan Good government

Jabatan publik merup amanah


Salam Pembelajaran

Thank You!
L/O/G/O
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai