Anda di halaman 1dari 196

Materi ajar

Struktur sosial

Drs. Sulistya Wardaya. M.Si.

Fakultas Ilmu Sosial Politik


Universitas Bengkulu
Tujuan pembelajaran

Membantu mahasiswa menambah wawasan


dan pengetahuan dalam memahami
masyarakat
Indikator pencapaian kompetensi
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami:
1. Konsep kelompok sosial
2. Konsep struktur sosial
3. Konsep budaya dan kebudayaan
4. konsep Lembaga sosial
5. Konsep stratifikasi sosial
6. Konsep kekuasaan dan wewenang
7. Konsep nilai dan norma
8. Konsep struktur sosial dalam budaya
9. Konsep struktur sosial dalam organisasi
Kalau mau belajar tentang masyarakat kuncinya harus
menguwasai struktur sosial
Tanpa menguwasai struktur sosial hasil yang didapat hanya
penggalan-penggalan asumsi yang sangat membahayakan dalam
membuat kesimpulan dan kebijakan
Hakekat manusia

1. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurma, jika


dibandingkan dengan makhluk lainnya
2. Kesempurnaan manusia terletak pada prilaku dan budayanya, kerena
manusia dilengkapi akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat
dalam jiwa manusia. maka dengan akal dan pikiran manusia mampu
menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Kemampuan manusia selalu mendapat penghargaan dari sesamanya
4. Penghargaan merupakan dasar pembentukan struktur sosial
5. Inti terbentunya struktur sosial karena ada penghargaan yang
diberikan dalam masyarakat
Dasar terbentuknya struktur sosial

Proses interaksi sosial menumbuhkan rangsangan jiwa


yang membuat manusia memiliki keinginan untuk bisa
lebih dari orang lain, akibatnya muncul susunan
masyarakat yang wujudnya adalah struktur sosial.
Analogi struktur sosial
1. Susunan masyarakat
2. Bisa nampak terlihat dan bisa tidak terlihat
3. Pola-pola yang mengatur kelompok sosial.
4. Hubungan antara individu dalam kelompok.
5. Terdiri atas bagian-bagian yang saling bergantung dan
satu dengan yang lain.
6. Membentuk/menentukan pola perilaku individu
Asumsi prilaku sosial

1. Tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan.


2. Segala perbuatan atau tindakan.
3. Keadaan jiwa dalam berpendapat, berfikir, bersikap
baik fisik maupun non fisik.
Sifat prilaku sosial
1. Merupakan segala tingkah laku seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat.
2. Keseluruhan gerak gerik psikis maupun fisik individu dan
hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan
fisik dan sosialnya.
3. Reaksi terhadap rangsangan lingkungan, tetapi hubungan
antara stimulus dan respon bervariasi bisa langsung bisa tidak
langsung.
Rangsangan jasmani melalui panca indera yang
membentuk struktur sosial
1. Perasaan intelektual, berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetika, berkenaan dengan keindahan.
3. Perasaan etis, dengan kebaikan
4. Perasaan diri, berkenaan dengan harga diri.
5. Perasaan sosial, berkenaan dengan kelompok atau hidup
bermasyarakat
6. Perasaan religious, berkenaan dengan agama atau
kepercayaan
Pengertian prilaku menurut para ahli

1. Allport manyatakan bahwa “Tingkah laku merupakan organisasi


dinamis dari system psikofisik seseorang yang menentukannya
dalam mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan yang khas”.
2. Bimo Walgito Perilaku manusia tidak lepas dari keadaan individu
dalam lingkungan dimana berada”.
a.Perilaku refleksif, terjadi atas reaksi secara spontan terhadap
stimulus yang tangkap dalam pancaindra.
b.Perilaku non refleksif, perilaku yang diatur oleh pusat
kesadaran atau otak.
3. Skinner mebedakan perilaku menjadi 2 bagian:
a.perilaku yang alami (Innate Behaviour) , perilaku yang dibawa sejak lahir,
yang berupa respeks dan insting
b.perilaku operan (Operant Behaviour). perilaku yang dibentuk melalui
proses belajar.
4. Heri Purwanto, pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai
kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap.
5. Petty Cocopio, evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya
sendiri, berdasarkan obyek atau isue.
6. Rewaed dan Reinforcement, tindakan mengenal atau memikirkan
seseorang yang terlibat langsung dalam situasi tertentu dan memperoleh
insting untuk pemecahan masalah
Hakekat prilaku sosial

1. Manusia pada dasarnya adalah kertas putih bersih tinggal


siapa yang mencoret akan terbentuk tulisan atau gambaran
siapa yang mencoretnya.
2. Saling mempengaruhi atas respon yang diterima oleh
individu, dapat ditunjukan dengan perasaan, sikap, keyakinan,
dan tindakan atau rasa hormat terhadap orang lain.
3. Suatu sikap relatif dalam merespon orang lain terhadap
dirinya dengan berbagai cara yang berbeda-beda.
Terbentuknya prilaku sosial

1. Adopsi, kejadian dan peristiwa yang terjadi berulang-


ulang dan terus menerus, lama kelamaan
mempengaruhi terbentuknya suatu sikap.
2. Deferensial, berkaitan erat dengan intelegensi,
banyaknya pengalaman dan usia.
3. Integrasi, terjadi secara bertahap bermula dari
pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal
tertentu dan pada akhirnya terbentuk perilaku mengenai
hal tersebut.
4. Trauma, adalah pengalaman yang tiba-tiba
mengejutkan sehingga menimbulkan kesan mendalam
pada jiwa seseorang yang bersangkutan
Faktor pembentuk prilaku sosial

1. Faktor Sosiologis, Perubahan tingkah laku seseorang


bisa terjadi karena pengaruh lingkungan sosialnya
2. Faktor Biologis, Keadaan seseorang dimana turut
mempengaruhi perkembangan kepribadian atau
tingkah laku seseorang
3. Faktor Lingkungan dan Fisik, wilayah alam sekitar
menjadi pembetuk prilaku manusia
4. Faktor Budaya, pemandu dalam kehidupan besama di
masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
5. Faktor Psikologis, tempramen, perasaan, dorongan dan
minat menjadi dasar pengambilan keputusan.
Fungsi prilaku sosial
1. Fungsi instrumental, memberikan pelayanan terhadap
kebutuhan logika
2. Berfungsi sebagai pertahanan diri dalam menghadapi
lingkungannya
3. sebagai penerima dalam memahami objek dan memberikan
arti
4. Berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam
menjawab suatu situasi
Bentul prilaku sosial

1. Rasionalitas Instrumental, tindakan sosial yang dilakukan


seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang
berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang
dipergunakan untuk mencapainya.
2. Rasionalitas Nilai, alat-alat yang ada hanya merupakan
pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-
tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai
individu yang bersifat absolut
3. Tindakan Tradisional, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu
karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi
yang sadar atau perencanaan
4. Tindakan Afektif, tindakan yang didominasi oleh perasaan atau
emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Sifatnya
spontan, tidak rasional, merupakan ekspresi emosional dari
individu.
Aspek-aspek prilaku sosial

1. Taat dan patuh, untuk melaksanakan perintah


dan menjauhi larangan.
2. Sabar dapat diartikan sebagai perbuatan
menahan diri atas sesuatu
3. Menghormati, berlaku sopan dan ramah
4. Peduli, membantu orang lain yang
membutuhkan bantuan.
Berubahnya prilaku sosial
1. Perubahan yang disadari dan disengaja. usaha sadar dan disengaja dari
individu yang bersangkutan
2. Perubahan yang dimanfaatkan, untuk kepentingan hidup individu, baik
untuk masa sekarang maupun masa mendatang.
3. Perubahan yang bersifat positif. bersifat normatif dan menujukkan ke arah
kemajuan.
4. Perubahan yang bersifat aktif. individu aktif berupaya melakukan
perubahan
5. Perubahan yang bersifat pemanen. cenderung menetap dan menjadi bagian
yang melekat dalam dirinya
6. Perubahan yang bertujuan dan terarah. kegiatan belajar tujuan untuk tujuan
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang
7. Perubahan perilaku secara keseluruhan. perubahan dalam sikap dan
keterampilannya.
Merubah prilaku
1. Paksaaan. mengeluarkan instruksi atau peraturan, dan
ancaman disertai hukuman
2. Imbalan : memberi pujian atau lmbalan uang atau barang.
3. Membina hubungan baik : menjadi jalan keluar untuk
membuat induvidu atau kelompok mengikuti anjuran
berikan.
4. Menanamkan kesadaran dan motivasi pada individu
sehingga individu akan berubah dengan kesadaran
dirinya.
5. Menunjukkan contoh-contoh, melakukan tindakan
tertentu yang diinginkan .
Landasan berfikir tentang
struktur sosial

1. Gambaran susunan masyarakat yang mendasar dan kadang


tidak berwujud, dari pola-pola dan hubungan antara banyak
satuan terkecil dalam kehidupan bersama.
2. Rangkaian norma, moral dan nilai yang bersumber dari
budaya masyarakat yang dipakai sebagai tataturan dalam
berinteraksi antara manusia dalam masyarakat.
3. Menggambarkan adanya beragam peran sosial yang
dimainkan tiap individu sebagai bagian dari kesatuan
masyarakat.
4. Pola interkasi yang tetap bertahan, teratur, terpola dan
mapan dalam masyarakat.
5. Terdapat unsur-unsur sosial, kaidah-kaidah sosial,
lembaga-lembaga sosial, kelompok kelompok sosial,
lapisan-lapisan sosial dan pembagian kerja.
6. Rangkaian relasi sosial yang terwujud dalam masyarakat
Unsur sosial yang menentukan
pembentukan struktur sosial

1. Hubungan timbal balik satuan atau suatu kelompok


dengan satuan atau kelompok lainnya.
2. Pola-pola yang abadi dari tingkah laku partisipan dalam
sebuah sistem sosial dalam kaitannya dengan yang lain.
3. Norma-norma yang telah terbentuk menjadi kerangka
pengetahuan yang terstruktur menjadi dasar tindakan
sosial
Ciri ciri struktur sosial

1. Bersifat abstrak
2. Selalu berkembang dan dapat berubah mengikuti jaman
3. Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat
4. Ada dalam sebuah kelompok
5. Adanya aspek dinamis
6. Mencakup seluruh hubungan sosial antara individu
pada saat tertentu
7. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
Fungsi struktur sosial
1. Sebagai pengawasan sosial
2. Sebagai ciri atau karakteristik suatu kelompok
3. Sebagai pembelajaran induvidu dalam struktur
4. Sebagai instrumen dalam penyelenggaraan dan penataan
masyarakat.
5. Rantai sistem yang menghubungkan setiap aspek
kehidupan dalam masyarakat.
6. Dasar penanaman disiplin bagi setiap individu dalam
masyarakat
Struktur sosial berdasarkan status
1. Ascribed status (keturunan) diberikan secara otomatis,
Contoh keturunan kerajaan.
2. Achieved status (usaha) hasil kerja keras induvidu.
Contoh: jendral, dokter, sosiolog, psikolog.
3. Assigned status (penghormatan) diberikan kepada
individu atas jasa yang telah dilakukannya. Contoh:
pahlawan.
Pengertian struktur sosial menurut para ahli

1. George Simmel, struktur sosial merupakan kumpulan individu-individu dan pola


perilakunya.
2. George C. Homan, perilaku elementer (mendasar) dalam kehidupan sehari-hari.
3. Coleman, Melihat struktur sosial sebagai sebuah pola hubungan antarmanusia
dan antarkelompok manusia.
4. Kornblum, pola perilaku individu dan kelompok yang dilang -ulang yang dapat
menciptakan hubungan antar individu dan kelompok dalam masyarakat.
5. Soerdjono Soekanto, hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara
peranan-peranan.
6. Abdul Syani, tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat
7. Koentjaraningrat, kerangka yang menggambarkan kaitan antara elemen yang ada
di dalam masyarakat.
8. Firth, hubungan sosial yang memberikan bentuk dasar di dalam masyarakat
Konsep struktur sosial menggunakan pendekatan
sosiologis

1. Pendekatan fungsionalisme; menjelaskan struktur sosial sebagai


pola-pola (susunan) yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Pendekatan realisme; menjelaskan bahwa struktur sosial
merupakan prinsip-prinsip yang mendasari dari susunan sosial
yang mungkin tidak terlihat

Kedua pendekatan merupakan konsep dalam sosiologi untuk


memahami dan menjelaskan dinamika sosial
Jenis-jenis struktur sosial
1. Struktur kaku dan luwes, Struktur kaku bersifat statis dan tidak
mungkin diubah atau paling tidak sangat sulit untuk diubah
(komunis). Struktur luwes (pancasila idiologi terbuka)
2. Struktur formal dan informal, Struktur formal merupakan struktur
resmi (pemerintah) dalam arti ada pengakuan tertulis dari otoritas.
Struktur informal merupakan struktur tidak resmi (tidak memiliki
ketetapan hukum) namun benar-benar ada di masyarakat.
3. Struktur homogen dan heterogen, struktur homogen merupakan
struktur sosial yang unsur-unsurnya memiliki pengaruh yang sama
terhadap dunia luar. Struktur heterogen merupakan struktur relasi
sosial yang unsur-unsurnya memiliki pengaruh yang berbeda-beda
terhadap dunia luar, bahkan terhadap kelompoknya sendiri.
4. Struktur mekanistik dan statistik, merupakan struktur yang menuntut
kesamaan posisi sosial dari anggotanya agar berfungsi. Struktur
statistik menuntut terpenuhinya persyaratan jumlah anggota agar
berfungsi. Contoh struktur mekanistik adalah pengguna jalan yang
harus taat peraturan agar mekanisme lalu lintas dapat berfungsi.
Contoh struktur statistik adalah jumlah pemain dalam olah raga yang
harus terpenuhi sebelum pertandingan dimulai.
5. Struktur atas dan bawah, lapisan masyarakat yang berada pada
tingkatan atas. Struktur bawah merupakan lapisan golongan
masyarakat yang berada di posisi bawah. Contoh struktur atas adalah
kaum elit. struktur bawah adalah rakyat jelata.
6. Struktur horizontal dan vertikal, pembedaan masyarakat secara
horizontal atau berdasarkan pada aspek diferensiasi. Struktur vertikal
merupakan pembedaan masyarakat secara vertikal atau berdasarkan
tingkatan. Struktur horizontal dalam sosiologi disebut juga
diferensiasi sosial. Struktur vertikal dalam sosiologi disebut juga
stratifikasi sosial.
Unsur-unsur yang harus ditemukan dalam
struktur sosial
1. Pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki anggota masyarakat
2. Perasaan solidaritas di antara anggota masyarakat
3. Tujuan dan cita-cita bersama anggota masyarakat
4. Nilai-nilai dan norma sosial sebagai patokan dan pedoman dalam
masyarakat
5. Kedudukan dan peranan sosial untuk memandu perilaku masyarakat
6. Kekuasaan yang mengatur kehidupan sosial
7. Tingkatan sosial sesuai dengan status dan peran anggota masyarakat
8. Sanksi agar norma yang ada dapat berfungsi
9. Pranata dan lembaga sosial
10.Konflik dan penyimpangan sosial sebagai bagian dinamika sosial
Perkembangan struktur sistem sosial

1. Sistem budaya; sistem yang terkait dengan simbol-simbol budaya


berupa ide, keyakinan, dogma, teknologi, bahasa, dan komponen-
komponen simbolik lainnya.
2. Sistem sosial; pembentukan hubungan sosial yang stabil dan pola
interaksi sosial individu atau kelompok dalam masyarakat, merupakan
fokus kajian sosiologis.
3. Sistem kepribadian; terkait dengan komponen -komponen kepribadian
diantaranya motif, kognisi, komitmen, dan keterampilan serta terkait
dengan sistem pengambilan keputusan.
4. Sistem organismik; sistem yang terkait dengan aspek-aspek yang
memberi energi bagi manusia. untuk membantu manusia beradaptasi
terhadap perubahan di lingkungannya.
Pokok Bahasan struktur sosial menurut
Soejono Sokanto
1. Kelompok Sosial, sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi dan menyadari keanggotaannya di dalam suatu
kelompok. Kelompok sosial ini diciptakan oleh anggota
masyarakat dan dapat saling mempengaruhi perilaku setiap
anggotanya.
2. Kebudayaan, semua hal yang berhubungan dengan akal budi
manusia, termasuk sistem ide atau gagasan yang ada di dalam
pikiran manusia.
3. Lembaga Sosial, yang mengatur prosedur dan tata cara dalam
melakukan hubungan antar individu di dalam masyarakat
agar lebih teratur, dilengkapi dengan simbol dan logo tertentu
untuk mencapai tujuan.
4. Stratifikasi Sosial, pengelompokkan anggota masyarakat
secara bertingkat atau lapisan sosial.
5. Kekuasaan, suatu kemampuan untuk mengendali kan perilaku
individu lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
6. Kewenangan, suatu hak untuk melakukan sesuatu agar tujuan
tertentu dapat tercapai.
Kelompok sosial

Secara umum merupakan sekumpulan manusia


yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran
sebagai anggota kelompok
Proses terbentuknya kelompok sosial

1. Naluri manusia ingin bersatu dengan manusia yang


lain.
2. Sosial, merasa ada kedekatan dan kesamaan
3. Kontak/komunikasi, proses interaksi sosial.
4. Bergabung, atas kehendak sendiri tanpa adanya
paksaan dari siapapun.
Analogi kelompok sosial

1. Sekumpulan atau segolongan manusia yang saling


berinteraksi satu dengan yang lain
2. Mempunyai kesadaran sebagai anggota kelompok.
3. Fondasi masyarakat dalam membentuk budaya.
4. Induvidu produk kelompok.
5. Kepuasan, hanya bisa diterwujud karena adanya kerja
sama di antara anggotanya.
Pengertian kelompok sosial menurut para ahli

1. Hendropuspito, suatu kumpulan nyata dan teratur dari


individu yang melaksanakan perannya secara berhubungan
untuk mencapai tujuan bersama.
2. Robert K.Merton, sejumlah orang yang saling berinteraksi
sesuai dengan pola yang telah mapan.
3. Soerjono Soekanto, satu kesatuan atau himpunan manusia
yang saling berhubungan diantara mereka dengan adanya
timbal balik dan saling memengaruhi.
Ciri kelompok sosial

1. Ada hubungan timbal balik di antara anggotanya


2. Ada kesamaan ciri atau karakteristik diantara anggotanya.
3. Ada norma dan peraturan yang ditaati oleh tiap anggota
4. Memiliki ikatan atau hubungan satu sama lain.
6. Memiliki struktur sosial atau organisasi yang ditetapkan.
7. Memiliki sistem dan proses sosial yang telah ditentukan sebelumnya.
8. Memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan.
9. Telah terbentuk sebelumnya .
Syarat kelompok sosial

1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari


kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antar anggota.
3. Adanya faktor pengikat seperti kesamaan
ideologi, kepentingan dan nasib.
4. Bersistem dan berproses.
5. Mempunyai struktur, kaidah dan pola perilaku
yang sama.
Fungsi kelompok sosial

1. Sarana untuk untuk melakukan berbagai macam


kegiatan.
2. Sarana untuk memenuhi kebutuhan.
3. Sarana untuk mengembangkan diri.
4. Sarana untuk meningkatkan produktivitas.
5. Sarana aktifitas individu.
6. Sarana untuk menyatukan anggota.
Jenis kelompok
1. Kelompok Statistik, bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial
dan kesadaran keanggotaan, Contohnya kelompok penduduk usia 15-
20 tahun.
2. Kelompok Kemasyarakatan, memiliki persamaan tetapi tidak
memiliki organisasi dan tidak hubungan sosial di antara anggotanya.
3. Kelompok Sosial, kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran
jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat
dalam ikatan organisasi. Contohnya kelompok pertemuan, kerabat
dan lainnya.
4. Kelompok Asosiasi, anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada
persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. para
anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi,
serta memiliki ikatan organisasi formal. Contohnya : Negara, sekolah
dan lain sebagainya.
Paguyuban
Kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin
(informal) , bersifat alamiah, dan kekal. Terdapat tiga tipe-tipe
paguyuban antara lain yaitu:
a. Paguyuban karena ikatan darah. keluarga, kerabat, dan lain-
lain.
b. Paguyuban karena tempat. lingkungan RT, RW, desa, dan
sebagainya.
c. Paguyuban karena ideologi. partai politik, organisasi,
agama, dan sebagainya.
Patembayan
Kelompok sosial anggotanya memiliki ikatan lahir (formal),
ciri-cirinya berorientasi ekonomi, sifatnya sementara,
memperhitungkan nilai guna, serta lebih didasarkan pada
kenyataan sosial.
Contoh: ikatan antar pedagang, organisasi pada perusahaan
atau industri tertentu dan sebagainya.
Budaya dan kebudayaan

Semua produk akal budi manusia yang bermanfaat


untuk mempertahan dan mengembangkan diri dalam
kelangsungan hidup manusia
Pengertian budaya menurut para ahli
1. E.B Taylor seni dan pengetahuan untuk bermasyarakat.
2. Ralph Linton, budaya merupakan seluruh bentuk sikap dan tingkah laku serta
kebiasaan yang diwariskan oleh leluhur
3. Koentjaraningrat: segala tata hidup yang terwujud secara historis merupakan
gabungan antara ide, tindakan, karya dan rasa kesemuanya berbaur menjadi satu
dalam kehidupan kita dalam masyarakat
4. Kluckkhohn Dan Kelly Konsep hidup yang tercipta secara implisit atau eksplisit,
rasional maupun irasional. dijadikan sebagai acuan tingkah laku atau perilaku
manusia.
5. Robert H Lowie. budaya adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari
masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri
melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan
formal atau informal
Istilah Budaya
1. Berasal dari bahasa Sansekerta uddhayah merupakan bentuk jamak dari
buddhi berarti “budi” atau “akal”.
2. Budi yang merupakan panduan akal dan perasaan untuk menimbang baik
dan buruk, sedangkan daya adalah kemampuan melakukan sesuatu atau
kemampuan bertindak.
3. Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang berkaitan dengan
akal dan cara hidup manusia yang selalu berubah dan berkembang dari
waktu ke waktu.
4. Hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti
kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
Wujud budaya

1. Merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan


dimiliki bersama oleh suatu kelompok dan diwariskan
dari generasi ke generasi secara turun-temurun.
2. Terbentuk dari banyak bagian yang rumit, menye babkan
manusia dapat saling berhubungan dan berinteraksi atau
bekerja sama untuk melakukan suatu kegiatan sesuai
dengan adat istiadat dan kebiasaan masing-masing,
termasuk sistem ritual agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, pakaian, bangunan dan karya seni.
Ciri ciri budaya
1. Merupakan suatu simbol suatu daerah atau suku.
2. Merupakan warisan yang dijaga, dipelihara dan dipertahankan
3. Diwariskan secara turun temurun.
4. Tersebarkan melalui proses komunikasi antar induvidu, kelompok atau
antar generasi.
5. Dinamis, selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
6. Selektif, menampilkan pola perilaku dan pengalaman manusia.
7. Saling berhubungan atau berkaitan.
8. Bersifat etnosentrik, dimana mengklaim bahwa budaya yang dimilikinya
adalah yang terbaik.
9. Dapat berubah dengan adanya pengaruh globalisasi.
Fungsi dan manfaat budaya

1. Menimbulkan rasa toleransi dan empati.


2. Meningkatkan rasa nasionalisme dan saling
bekerjasama.
3. Masyarakat menjadi saling menghargai satu sama
lain.
4. Sarana untuk menjalin interaksi.
5. Media pembelajaran bagi masyarakat dalam
menjalankan aktivitas kehidupan.
6. Sebagai pedoman dalam bertindak dan berperilaku.
Unsur budaya
1. Bahasa, Meliputi bahasa lisan dan tertulis yang berfungsi untuk
interaksi dan pergaulan
2. Sistem pengetahuan, Meliputi pengetahuan tentang flora dan fauna,
angka, ruang, waktu, organ tubuh dan perilaku sosial.
3. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia termasuk teknologi,
meliputi alat-alat produksi, distribusi, alat transportasi, komunikasi dan
berbagai tempat untuk menyimpan manusia dan benda
4. Sistem religi/kepercayaan, meliputi afiliasi keagamaan atau aliran
kepercayaan yang dianut
5. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, Meliputi sistem
kekerabatan, keluarga, komunitas, sampai negara. Organisasi sosial
sebagai unsur budaya sebenarnya sangat luas.
6. Kesenian. Meliputi seni lukis, seni tari, seni musik, seni pahat, drama,
puisi, sastra, teater, relief dan seni arsitektural
Harus dipertahankan

1. Kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam


kehidupan masyarakat.
2. Patriotisme semangat cinta untuk tanah air
3. Nilai, norma prinsip dasar atau pedoman hidup bersama.
4. Kompetisi selalu ingin maju dan berkembang
5. Kerja Sama yang Harmonis
Faktor pendorong dan penghambat budaya

Faktor Pendorong Terjadinya Budaya:


1.Terdapat niatan untuk melestarikan budaya.
2.Adanya generasi penerus yang mau dan siap untuk melanjutkan budaya.
3.Muncul, tumbuh dan tertanam dalam hati rasa cinta terhadap budaya
4.Adanya hasrat untuk menjaga kelestarian budaya agar budaya tidak lenyap.
5.Adanya perubahan dalam lingkungan hidup yang dapat mendukung berkembangnya
budaya.

Faktor Penghambat Terjadinya Budaya


6.Banyak sekali budaya asing yang masuk dan dapat menggeser budaya lokal.
7.Tidak adanya rasa dalam diri masyarakat untuk mau dan tetap melestarikan budaya.
8.Generasi penerus yang sudah tidak peduli dengan adanya budaya dalam masyarakat
yang sudah lama ada.
9.Masyarakat yang menganggap budaya yang ada ialah budaya kuno, sehingga
membiarkanya menghilang.
Kebudayaan

Seluruhan karya cipta rasa manusia untuk mengatasi


berbagai persoalan dalam kehidupan dan penghidupan
untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin
Wujud kebudayaan

1. Gagasan atau Ide Pokok, pola pikir manusia. terhadap


segala sesuatu yang mereka lihat , serta jalani dalam
kehidupan sehari-hari .
2. Hasil karya manusia baik berupa fisik atau benda yang
dapat dilihat, diabadikan dan diamati secara langsung dan
nyata.
Kebudayaan menurut para ahli

1. Andreas Eppink. keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan


serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.
2. K. H. Dewantara, hasil karya, cipta, dan rasa manusia.
3. Parsudi Suparlan, pengetahuan untuk memahami lingkungan sekitar.
4. Edward Burnett Tylor, keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat.
5. K. Kupper, sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi
manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun
kelompok.
Pengertian Kebudayaan menurut
Koentjoroningrat

1. Keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan


dengan belajar dari hasil budi pekerti
2. Wujud kebudayaan
a. ide-ide, gagasan, nilai- nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya.
b. aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam suatu
masyarakat.
c. benda-benda hasil karya manusia
Ciri kebudayaan
1. Bersifat universal (umum), ada kesamaan namun memiliki ciri-ciri
khusus yang sesuai dengan situasi maupun lokasinya.
2. Dinamis, suatu sistem yang berubah sepanjang waktu
3. Selektif, mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara
terbatas
4. Memiliki unsur yang saling berkaitan
5. Etnosentrik, menggangap budaya sendiri sebagai budaya yang
terbaik atau menganggap budaya yang lain sebagai budaya standar.
6. Kebudayaan mengisi dan menentukan jalan kehidupan manusia.
Unsur pokok kebudayaan
Melville J. Herskovits
1. Alat-alat teknologi.
2. Sistem ekonomi.
3. Keluarga.
4. Kekuasaan politik.

Bronislaw Malinowski
5. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
6. Organisasi ekonomi.
7. Alat-alat dan lembaga.
8. Organisasi kekuatan politik.
Fungsi kebudayaan

1. Sebagai identitas diri yang mengontrol bagaimana baiknya


berperilaku
2. Sarana untuk menyalurkan ekspresi perasaan
3. Pembeda utama antara manusia sebagai makhluk berbudi
luhur dengan hewan
4. Acuan yang dipegang teguh untuk dikembangkan secara
kelompok dari generasi ke generasi
5. Perwujudan nilai dan norma sosial
6. Membantu memenuhi kebutuhan hidup sosial
7. Pembentuk kontrol sosial dan tata tertib di masyarakat
8. Melahirkan teknologi.
Perbedaan budaya dan kebudayaan

1. Dari segi struktur kata, budaya adalah kata dasar, sedang


kan kebudayaan adalah kata yang sudah mengalami
imbuhan. Kebudayaan berasal dari kata ‘budaya’ yang
mendapat imbuhan berupa awalan ‘ke-‘ dan akhiran ‘an’.
2. Dari segi kelas, antara kebudayaan dan budaya adalah sama,
yaitu kata benda, namun dari segi istilah, sebenarnya
keduanya berbeda, dimana budaya adalah sebuah bentuk
pewarisan tindakan, sedangkan kebudayaan adalah hasil
pengembangan rasa melalui pengetahuan.
Lembaga Sosial

Seperangkat norma yang mengatur perilaku/tindakan


individu dalam kehidupan bermasyarakat
Lembaga menurut para ahli
1. Paul Horton dan Chester L.Hunt, suatu sistem norma-norma sosial
dan hubungan yang mempersatukan nilai-nilai serta prosedur tertentu
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.”
2. Robert Morrison Maclver dan C. H. Page, merupakan langkah atau
tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar
sesama manusia yang terhubung dalam suatu kelompok masyarakat.”
3. Koentjaraningrat, suatu sistem tata cara kelakuan dan hubungan yang
terfokus kepada aktivitas untuk memenuhi kompleknya kebutuhan
khusus dalam kehidupan manusia di suatu masyarakat.”
4. Soerjono Soekanto. merupakan himpunan norma-norma dari berbagai
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam
kehidupan masyarakat.”
Fungsi Lembaga
1. Menjaga terciptanya keteraturan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat
2. Menjadi pedoman individu dalam bersikap serta memberikan
batas-batas dalam bertingkah laku agar individu tidak
menyimpang
3. Menjaga integrasi dan ikatan sosial antar anggota masyarakat
4. Sebagai alat/sarana pengendalian sosial dalam masyarakat
5. Sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sosial
bermasyarakat
Ciri ciri lembaga sosial

1. Organisasi yang terstruktur dan relatif kekal


2. Norma-norma yang terdapat pada lembaga sosial melalui
proses yang panjang hingga dapat diakui oleh masyarakat;
3. Memiliki sanksi yang mengikat tentang bagaimana individu
bersikap dan bertingkah laku
4. Memiliki satu atau beberapa tujuan yang ingin dicapai.
5. Untuk mencapai tujuan, suatu lembaga sosial memiliki aturan
tertulis maupun tidak tertulis;
6. Terdapat alat-alat perlengkapan, simbol dan lambang tertentu
yang digunakan untuk mewakili lembaga sosial beserta
tujuannya
Bentuk lembaga sosial

1. Lembaga Keluarga, berfungsi sebagai sarana sosialisasi primer, afeksi,


reproduksi, ekonomi, proteksi dan pemberian status.
2. Lembaga Pendidikan, berfungsi sebagai perantara pewarisan budaya
masyarakat, mengajarkan peranan sosial, dan mengembangkan
hubungan sosial.
3. Lembaga Ekonomi, berfungsi sebagai pengatur produksi, distribusi
dan konsumsi barang dan jasa, serta memberi pedoman menggunakan
tenaga kerja.
4. Lembaga Politik, serangkain norma dan nilai yang berkait dengan
pengelolaan kekuasaan
5. Lembaga Agama, berfungsi sebagai sumber pedoman hidup bagi
masyarakat dan pengatur tata cara hubungan manusia dengan sesama
dan manusia dengan Tuhan.
Fungsi lembaga keluarga
1. Fungsi reproduksi: pernikahan diharapkan akan memberikan keturunan
2. Fungsi proteksi (perlindungan): keluarga memberikan perlindungan kepada
anggotanya baik fisik dan kejiwaan
3. Fungsi ekonomi: ayah sebagai tulang punggung keluarga berkewajiban
memenuhi kebutuhan ekonomi istri dan anak-ananya
4. Fungsi sosialisasi: keluarga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai
harapan orang tua dan masyarakat
5. Fungsi afeksi: keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian pada anggota
keluarga
6. Fungsi pengawasan sosial: setiap anggota keluarga saling kontrol atau saling
mengawasi karena bertanggung jawab menjaga nama baik keluarga
7. Fungsi pemberian status: melalui lembaga perkawinan seseorang mendapatkan
status atau kedudukan baru di masyarakat sebagai suami atau istri.
Fungsi lembaga pendidikan

1. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.
2. Mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Mengubah tingkah laku individu ke arah lebih baik melalui
interaksi dengan lingkungan sekitar.
4. Mengenalkan kehidupan bermasyarakat lebih luas pada anak.
Fungsi lembaga ekonomi

1. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan


2. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang
Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
3. Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
4. Memberi pedoman tentang cara pengupahan
5. Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan
kerja
6. Memberi pedoman identitas bagi masyarakat
Fungsi lembaga politik

1. Memelihara ketertiban dalam negeri


2. Mengusahakan kesejahteraan umum
3. Ranah kenegaraan
Contoh lembaga politik di Indonesia adalah:
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
b. Presiden dan Wakil Presiden
c. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
d. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
e. Pemerintahan Daerah
f. DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
g. Partai Politik
Fungsi lembaga agama

1. Menjaga kebebasan umat beragama dalam menjalankan


ibadahnya
2. Menjaga keragaman agama
3. Mengatur dan menetapkan pelaksanaan ritual dan peringatan
hari besar keagamaan
4. Mengawasi dan menetapkan penyelenggaraan kegiatan
masyarakat yang sesuai atau tidak dengan kaidah agama.
5. Memberi pedoman hubungan sesama manusia dan hubungan
manusia dengan Tuhannya
6. Mewakili Negara dalam menetapan hukum hukum agama.
Talcott Parsons, tinggi rendahnya kedudukan

seseorang tergantung sistim penilaian


1. Kelahiran; ras, jenis kelamin, kebangsawanan
2. Kualitas pribadi; meliputi kebijakan, kearifan, kesalehan,
kecerdasan, dan usia
3. Prestasi; kesuksesan usaha, pangkat, jabatan pekerjaan,
prestasi belajar, prestasi kerja, dan sebagainya
4. Pemilikan; kekayaan dan harta benda
5. Otoritas; kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
sehingga pihak lain tersebut bertindak seperti yang
diinginkan
Difrensiasi sosial
Pengelompokan masyarakat secara horisontal
berdasarkan ciri-ciri tertentu antara lain dalam agama,
ras, etnis, clan (klen), pekerjaan, budaya, maupun jenis
kelamin, asumsinya tidak ada golongan dari pembagian
tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya
Pengertian defresiansi

1. Soerjono Soekanto, ragam pekerjaan atau profesi, kekuasaan


serta prestise dalam suatu kelompok pada masyarakat yang
berkaitan erat dengan proses interaksi.
2. Kotler dan Susanto
sebuah cara untuk merangsang perbedaan yang berguna untuk
membedakan penawaran kelompok sosial atas penawaran
pesaingnya.
Ciri defrensi sosial sosial

1. Ciri Fisik: bentuk mata, warna dan bentuk rambut, warna


kulit, bentuk hidung dan lain-lain.
2. Ciri Sosial: perbedaan status sosial pada diukur dari:
jabatan, profesi, kekuasaan gengsi, maupun peranannya
dalam bermasyarakat.
3. Ciri Kebudayaan: perbedaan adat istiadat kesenian pakaian
yang dikenakan, bahasa yang digunakan, dan lain-lain.
Analogi defrensiasi sosial
1. Perbedaan dalam prespektif sosiologi adalah
perlengkapan pada struktur sosial yang membuat
keseimbangan dan kedinamisan dalam hidup
bermasyarakat.
2. Dengan adanya perbedaan melahirkan pembagian
tugas di dalam masyarakat.
3. Keselarasan dan kesimbangan dalam sistem sosial
ditentukan fungsi struktur sosial.
Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri ciri fisik
1. Austroloid, mencakup penduduk asli Australia (Aborigin)
2. Mongoloid
a. Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
b. Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filiphina, penduduk asli Taiwan)
c. American Mongoloid (penduduk asli Amerika)
3. Kaukasoid
a. Nordic (Eropa Utara, sekitar L. Baltik)
b. Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
c. Mediteranian (sekitar Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
d. Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka)
4. Negroid
a. African Negroid (Benua Afrika)
b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan nama orang Semang, Filipina)
5. Melanesian (Irian, Melanesia)
6. Ras-ras khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat ras pokok)
a. Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan)
b. Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan)
c. Polynesian (kepulauan Micronesia dan Polynesia)
d. Ainu (di pulau Hokkaido dan Karafuto Jepang)
Diferensiasi klen (Clan)

Pengelompokan berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang


sama umumnya terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui
garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).
1. Garis keturunan ayah (patrilineal):
a. Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)
b. Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun,
Barus,
2. Garis keturunan ibu (matrilineal)
a. Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan
gabungan dari kampuang-kampuang Koto, Piliang,
Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai,
Diferensiasi Agama

1.Pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.


2.Agama resmi di Indonesia, Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Khong
Hu Chu, Aliran Kepercayaan, Kaharingan dan Kepercayaan-kepercayaan asli
lainnya.

Komponen-komponen Agama
3.Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu
menggetarkan jiwa,
4.Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia seperti
keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat,
cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa,
5.Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-dewa
dan Roh Nenek
6.Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil,
7.Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial .
Diferensiasi Profesi (pekerjaan)

Pengelompokan masyarakat berdasarka jenis pekerjaan atau


profesinya yang berkaitan dengan ketrampilan khusus. seperti
guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan
sebagainya.
Contoh, profesi guru memerlukan ketrampilan khusus, pandai
berbicara, suka membimbing, sabar, dsb.
Diferensiasi Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang


didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin
(perbedaan biologis). Perbedaan biologis dapat dilihat dari
struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan
sebagainya.
Diferensiasai Asal Daerah
Pengelompokan manusia berdasarkan asal usul atau tempat
tinggalnya, desa atau kota:
1. Masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan
atau berasal dari desa
2. Masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan
atau berasal dari kota.
Diferensiasi Partai

1. Perbedaan pilihan dan dukungan terhadap


partai tertentu
2. Perbedaan orientasi kebenaran dan salah.
3. Perbedaan aktifitas sesuai dengan target
ditetapkan oleh ideologi dan aliran.
Pengaruh Diferensiasi Sosial

1. Primodialisme, pandangan atau paham yang menunjukan


sikap berpegang teguh padahal yang semula di bawa sejak
semula melekat pada diri individu, seperti suku, bangsa, ras,
dan agama. ( Sejak Lahir )
2. Etnosentrisme, suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat
lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku
dimasyarakatnya.
3. Sektarian, keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi
tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi masa, baik formal
atau informal.
4. Kosolidasi, merupakan usaha untuk memperkuat suatu
hubungan.
Stratifikasi sosial
Perbedaan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan
sosial atau bertingkat sesuai dengan, kekuasaan, hak
istimewa dan gengsi
Analogi stratifikasi
1. Stratifikasi sosial merupakan 1. Kekayaan, siapa yang memiliki
penggolongan kelompok kekayaan paling banyak, menempati
masyarakat dalam berbagai posisi lapisan paling atas
lapisan-lapisan tertentu. 2. Kekuasaan, siapa yang memiliki
2. Menurut etimologi bahasa, kekuasaan atau yang mempunyai
wewenang terbesar menempati posisi
stratifikasi berasal dari bahasa
paling atas.
Yunani yakni stratum, yang berarti
3. Ilmu pengetahuan, Siapa yang
lapisan.
menguasai ilmu pengetahuan akan
3. Pitirim A. Sorokin, menempati lapisan atas ditandai dengan
mendefinisikan stratifikasi sosial gelar akademik atau profesi
sebagai perbedaan penduduk atau 4. Kehormatan, Orang yang paling disegani
masyarakat ke dalam lapisan dan dihormati, masyarakat bukanlah
kelas-kelas secara bertingkat seberapa banyak hartanya atau setinggi
(hierarkis) dengan perwujudannya apa jenjang pendidikannya namun lebih
adalah kelas tinggi dan kelas yang kepada sisi prilaku yang dimainkan
lebih rendah (Soekanto 1990).
Asumsi stratifikasi sosial

1. Pembedaan induvidu dalam kelas sosial.


2. Pembedaannya diukur dari status, sosial, ekonomi
dan politik.
3. Masyarakat merupakan lapisan sosial yang dibentuk
dari perbedaan anggotanya
Stratifikasi Sosial Berdasarkan pada
Kriteria Politik

1. Rasa takut; menimbulkan kepatuhan yang terpaksa


terhadap orang yang ditakuti
2. Rasa cinta; menghasilkan kesetiaan dan
pengorbanan.
3. Kepercayaan; membuahkan kepatuhan.
4. Pemujaan; menimbulkan rasa simpati dan hormat.
Keuntungan stratifikasi sosial

1. Dapat mempertahankan nama baik keluarga terpandang ditengah masyarakat


2. Dapat mempertahankan kekayaaan agar tetap utuh dan bahkan lebih bertambah
lagi dengan adanya kerjasama pada perusahaan lain yang masih terikat keluarga
dengan trah yang sama.
3. Dapat mendominasi kekuasaan monopoli perdangangan bagi orang orang kecil
atau berkasta sudara.
4. Dapat mempertahankan kualitas status sosial yang lebih baik bagi keturunanya
di masa depan.
5. Dapat membantu orang orang sekeliling yang tidak mampu, karena biasanya
orang orang dengan kasta yang tinggi melakukan amal berbagi kasih dengan
orang orang yang tidak mampu.
Kerugian stratifikasi sosial

1. Dapat menurunkan nilai kebersamaan dan kerukunan diantara orang orang yang
berbeda kasta.
2. Dapat membuat jarak tali persaudaraan antara kasta Sudra (miskin) dan Brahmana
(kaya) menjadi kian renggang dan memicu munculnya kecemburuan sosial
3. Terjadi masyarakat dengan sistem kelompok yang terpisah pisah berdasarkan
kasta yaitu menengah atas, kalangan menengah dan kalangan menengah kebawah,
kondisi ini dapat memicu gerakan diskriminasi yang sebenarnya tidak perlu terjadi
dimasyarakat Indonesia yang terkenal majemuk dengan berbagai ras dan agama.
4. Lemahnya rasa saling menghargai dan menghormati jika sistem kasta masih
berlaku dan masih diberlakuakan, sehingga kebebasan dalam mengemukakan
pendapat menjadi terbatasi.
Konsep stratifikasi sosial
1. Membandingkan kemampuan dan apa yang dimiliki
anggota masyarakat, satu dengan yang lainnya.
2. Secara sadar atau tidak pada saat kita mulai membedakan
kemampuan antara anggota masyarakat yang satu dengan
yang lainnya pada saat itu kita sudah membagi
masyarakat ke dalam golongan lapisan-lapisan sosial
tertentu
3. Stratifikasi sosial disebut juga sebagai konsep adanya
pembedaan atau pengelompokan sosial (komunitas)
secara bertingkat. Misalnya, strata tinggi, sedang, hingga
rendah.
4. Stratifikasi dalam masyarakat bisa berdasarkan usia,
kekuasaan, kekayaan, hingga kualitas pribadi, yang dapat
memicu pelapisan golongan.
Pengertian stratifikasi sosial
menurut para ahli

1. Soerjono Soekanto, membedakan masyarakat atau penduduk ke


dalam berbagai kelas secara bertingkat.
2. Bruce J. Cohen, menempatan seseorang sesuai dengan kualitas
dan memposisikan mereka dalam kelas sosial tertentu.
3. P.J. Bouman, menggolongkan manusia yang ditandai dengan
suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa
4. M. Z. Lawang, pengelompokan orang-orang dalam sebuah
sistem sosial menurut dimensi kekuasaan, privilege dan juga
prestise.
Ciri stratifikasi sosial

1. Adanya perbedaan status dan peran.


2. Adanya distribusi hak dan juga kewajiban.
3. Adanya simbol dalam menentukan status sosial.
4. Adanya perbedaan dalam gaya hidup yang ada di dalam
kelompok sosial.
5. Adanya perbedaan dalam kemampuan yang terjadi antar
kelompok sosial.
Bentuk startifikasi sosial

1. Kasta, sistem tertutup anggota masyarakat tidak bisa


mengubah status sosialnya.
2. kelas didasarkan pada faktor sosial dan prestasi
individu. (kekayaan, pendapatan, pendidikan, pekerjaan
dll).
3. Meritokrasi, ditentukan oleh usaha atau jasa pribadi
Dampak prilaku stratifikasi sosial

1. Setiap ada keberhasilan ada kecenderungan menunjukkan


kepada orang lain dengan memakai berbagai simbol.
2. Simbol status berfungsi untuk memberitahu status yang
diduduki seseorang.
3. Simbol status terwujud dalam cara menyapa, berbahasa,
gaya bicara maupun komunikasi nonverbal seperti gerak
tubuh, gaya pakaian, dan penggunaan aksesoris.
Sratifikasi terbuka

1. Memberikan kesempatan kepada anggota naik ke


strata yg lebih tinggi sesuai dengan kemampuan dan
kecakapannya atau bisa juga turun ke strata yang lebih
rendah bagi mereka yang tidak cakap dan kurang
beruntung.
2. Sistem lebih banyak memberikan rangsangan kepada
setiap anggota masyarakat untuk maju dan
berkembang.
Perbedaan defrensiasi dan stratifikasi

Defrensiasi sosial Stratifikasi sosial


1. Pengelompokan secara 1. Pengelompokan secara
vertikal
horisontal
2. Berdasarkan posisi status,
2. Berasarkan ciri-rici kelebihan yang dimiliki dan
dan fungsi dihargai
3. Disntribusi kelompok 3. Distribusi hak dan
wewenang
4. Genotipe
4. Kriteria ekonomi,
5. Kriteria biologis/fisik, pendidikan, kekuwasaan dan
sosiokultural penghormatan
Kekuasaan

Kemampuan mempengaruhi induvidu atau kelompok


untuk bersedia melakukan sesuatu yang diinginkannya
Pengertian kekuasaan menurut para ahli
1. Robert Mac Iver, kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku
orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah /
dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara
yg tersedia.
2. Ossip K Flechtheim, kemampuan yang menghasilkan ketaatan dari
pihak lain untuk tujuan tujuan yang ditetapkan pemegang kekuasaan.
3. Ramlan Surbakti, kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk
berperilaku dan berfikir sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi.
4. Lewin, segala kemampuan potensial dari seseorang /kelompok orang
untuk mempengaruhi yang lain dalam sistem yang ada.
Sumber kekuasaan umum

Sarana paksaan fisik


Keahlian
Hukum normatif
Status sosial
Harta kekayaan
Popularitas
Jabatan
Rayuan
Jenis kekuasaan
1. Kekuasaan Balas Jasa, menggunakan balas jasa atau reward untuk
mempengaruhi seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu sesuai
keinginannya
2. Kekuasaan Paksaan , penggunaan ancaman atau hukuman untuk
mempengaruhi seseorang agar bersedia melakukan sesuatu sesuai
keinginannya.
3. Kekuasaan Rujukan , kekaguman, keteladanan, kharisma dan kepribadian
dari seorang pemimpin.
4. Kekuasaan Sah, jabatan yang dibrikan pada seseorang, baik itu dalam suatu
organisasi, birokrasi ataupun pemerintahan.
5. Kekuasaan Keahlian, keterampilan yang dimiliki oleh seseorang
Sumber kekuasaan
1. Legitimate power ; memperoleh kekuasaan melalui pengangka- tan
(UU, SK, dll)
2. Coersive power ; perolehan kekuasaan melalui cara kekerasan
(perebutan atau perampasan bersenjata, kudeta)
3. Expert power ; meperoleh kekuasaan berdasarkan keahlian seseorang
4. Reward power ; memperoleh kekuasaan karena pemberian
5. Reference power ; memperoleh kekuasaan melalui daya tarik seseorang
(fisik)
6. Legitimasi social ; mempeoleh kekuasaan hasil pemilihan yang
dilakukan oleh masyarakat.
Taktik kekuasaan
1. Nalar : gunakan fakta dan data yang membuat penyajian
gagasan yang logis dan rasional
2. Keramahan : gunakan sanjungan, penciptaaan kemauan
publik, berlaku rendah hati, bersikap sahabat
3. Koalisi : dapatkan dukungan orang-orang lain dalam
organisasi untuk mendukung permintaan
4. Tawar-Menawar : gunakan perundingan lewat pertukaran
manfaat atau pertolongan
5. Ketegasan : gunakan pendekatan yang langsung dan kuat
6. Otoritas lebih tinggi : dapakan dukungan dari tingkat lebih
tinggi dalam organisasi untuk mendukung permintaan
7. Sanksi : gunakan imbalan dan hukuman yang ditentukan
Saluran kekuasaan
1. Militer, pelaksanaan suatu kekuasaan dengan menggunakan paksaan
dan kekuatan
2. Ekonomi, pelaksaanaan kekuasaan dengan menguasai jaringan
ekonomi (produksi, distribusi dan pemasaran)
3. Politik, Pelaksanaan kekuasaan dengan membuat peraturan-
peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat.
4. Tradisonal, peleburan antara kekuasaan dengan tradisi masyarakat.
5. Ideologi, serangkaian ajaran atau doktrin untuk menerangkan dan
sekaligus memberikan pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya
6. Saluran lain, media cetak dan elektronik sebagai saluran
kekuasaannya.
Wewenang

1. Diberikan oleh atasan untuk dilaksanakan sesuai dengan


tugas dan tanggungjawab yang diberikan.
2. Hak memerintah yang dimiliki oleh induvidu atau
kelompok untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan yang
sudah ditetapkan.
Pengertian wewenang menurut para ahli

1. Louis A. Allen sejumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights)


yang didelegasikan padasuatu jabatan.
2. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel suatu hak untuk memerintah
/ bertindak.
3. G. R. Terry: kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk
menyuruh pihak lain supaya bertindak dan taat kepada pihak
yang memiliki wewenang .
4. R. C. Davis hak yang cukup, yang memungkinkan seseorang
dapat menyelesaikan suatu tugas/kewajiban tertentu.
Jenis wewenang
1. Line Authority (wewenang lini), tanggung jawab yang
diwujudkan dalam perintah secara langsung sebagai rantai
komando untuk mencapai tujuan.
2. Staff Authority (wewenang staf), hak yang dimiliki oleh para
staf atau para spesialis untuk memberi saran, rekomendasi atau
konsultasi kepada personalia untuk mengerjakkan sesuatu.
3. Functional Authority (wewenang fungsional), wewenang
anggota untuk mengendalikan aktivitas yang berkaitan dengan
tugas dan tanggung jawab.
Mex Weber sifat dan dasar wewenang

1. Kharismatis, merupakan kemapuan khusus melekat


pada diri seseorang sebagai bentuk anugrah dari Tuhan
Yang Maha Kuasa.
2. Wewenang tradisional, kekuasaan sudah berlangsung
lama sehingga masyarakat menjadi percaya.
3. Wewenang rasional(legal), wewenang yang didasarkan
pada sistem hukum
Derajat wewenang

1. Wewenang tidak resmi, berlaku dalam kelompok-


kelompok kecil bersifat spontan, situasional dan
didasarkan pada faktor saling mengenal.
2. Wewenang resmi sifatnya sistematis, diperhitung kan dan
rasional, dapat dijumpai pada kelompok-kelompok besar
yang memerlukan aturan-aturan tata tertib yang tegas dan
bersifat tetap.
Kewenangan

Kekuasaan formal yang diberikan


oleh undang-undang
Pengertian kewenangan menurut para ahli

1. Frans Magnis Suseno kewenangan adalah kekuasaan


yang dilembagakan.
2. H.D Stoud keseluruhan aturan-aturan yang berasal dari
hukum organisasi pemerintahan, yang dapat dijelaskan
sebagai seluruh aturan-aturan yang berkenaan dengan
perolehan dan penggunaan wewenang
Sumber kewenangan negara

1. Atribusi, pemberian kewenangan membentuk


peraturan perundang-undangan
2. Delegasi, pelimpahan wewenang dari badan atau
pejabat tata usaha negara.
3. Mandat, diberi kewenangan atau tanggung jawab
untuk ,melaksanakan tugas.
Sumber kewenangan untuk memerintah

1. Tradisi, kepercayaan yang berakar dipelihara secara terus-


menerus dalam masyarakat.
2. Tuhan, Dewa atau Wahyu, hak memerintah yang di anggap
sacral.
3. Kualitas pribadi sang pemimpin, baik penampilannya yang
agung dan pribadinya yang popular maupun karena memiliki
charisma
4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur dan
syarat-syarat menjadi pemimpin pemerintah
5. Sumber yang bersifat instrumental seperti keahlian dan
kekayaan.
Fungsi kewenangan
1. Pengkajian
2. Pengkoordinasian
3. Penetapan dan penyelenggaraan kegiatan
4. Penetapan sistem kerja
5. Pembinaan dan pelayanan
6. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Perbedaan kekuasaan dan wewenang

1. Kekuasaan merupakan sebuah bentuk kemampuan yang


dimiliki guna untuk melakukan pengendalian terhadap
tingkah laku yang melekat pada orang lain.
2. Wewenang merupakan sebuah hak dan kewajiban untuk
melakukan sesuatu sesuai tugas dan tanggungjawa.
Sistem sosial

Sekelompok orang atau masyarakat yang hidup


bersama, saling menjalin komunikasi dan
berinteraksi.
Pengertian sistem sosial
menurut para ahli
1. Setiadi dan Kolip, hubungan antara bagian-bagian (elemenelemen)
di dalam kehidupan masyarakat terutama tindakan-tindakan
manusia, lembaga sosial, dan kelompok-kelompok sosial yang
saling mempengaruhi.
2. Talcott Parsons. alat pembantu untuk menjelaskan tentang
kelompok-kelompok manusia yang bertitik tolak dari pandangan
bahwa kelompok-kelompok manusia merupakan suatu sistem.
3. Wirawan suatu sistem tindakan yang terbentuk dari sistem sosial
berbagai individu, yang tumbuh dan berkembang dengan secara
tidak kebetulan, tetapi tumbuh dan berkembang di atas standar
penilaian umum atau norma-norma sosial yang disepakati bersama
oleh para anggota masyarakat
Ciri ciri sistem sosial

1. Suatu sistem yang terdiri atas elemen-elemen sosial terdiri


dalam bentuk tindakan-tindakan sosial yang dilakukan
individu-individu dalam berinteraksi satu dengan yang
lainnya.
2. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur
sosial yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat
3. Hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang
membentuk nilai-nilai dan adat-istiadat sehingga terjalin
kesatuan hidup bersama yang bersifat teratur dan
berkesinambungan
Unsur sistem sosial
1. Kepercayaan, perilaku anggota masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa yang
mereka yakini.
2. Perasaan, keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi sekitarnya.
3. Tujuan, tujuan yang diharapkan.
4. Norma/Kaidah/Peraturan Sosial, pedoman-pedoman tentang perilaku yang
diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat
5. Kedudukan (Status) dan Peran (Role), posisi seseorang dalam masyarakatnya
6. Tingkat/Pangkat, kedudukan dan peranan seseorang dalam masyarakat
7. Kekuasaan, setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak-pihak lain.
8. Sanksi, bentuk imbalan yang diberikan terhadap seseorang atas perilakunya.
9. Fasilitas, Sarana kelengkapan untuk penciptaan
10.Pengetahuan, sumber inpirasi
Pembentukan struktur sosial

1. Hubungan timbal balik satuan atau suatu kelompok


dengan satuan atau kelompok lainnya.
2. Pola-pola yang abadi dari tingkah laku partisipan dalam
sebuah sistem sosial dalam kaitannya dengan yang lain.
3. Norma-norma yang telah terinstitusionalisasi atau
kerangka-kerangka pengetahuan yang terstruktur yang
mendasari tindakan-tindakan para pelaku dalam sistem
sosial.
Studi sistem sosial

1. Mampu menyingkap derajat (tingkat) integrasi internal


diantara bagian-bagian sistem (konstituen).
2. Mampu mengungkap konsekuensi atau fungsi suatu bagian
sistem dalam kontribusinya untuk integrasi keseluruhan
sistemik.
3. Mampu menjelaskan proses pemisahan dan menjelas kan
‘sebab sebab’ dan ‘fungsi-fungsi’ bagian dari sistem dalam
memberikan kontribusinya untuk mewujudkan integrasi
dari keseluruhan sistemik.
4. Mampu memahami kebutuhan akan integrasi sosial yang
beroperasi sebagai mekanisme selektif bagi
keberlangsungan bagian-bagian yang mendominasi
Kajian sosiologi tentang
sistem sosial
1. Menelaah manusia dalam suatu kontek sistemik.
2. Mencoba menemukan latar belakang variasi dalam
sistem yang bisa dijelaskan oleh variasi dalam
bagian-bagian dalam anggotanya
3. Berusaha menemukan mengapa pola-pola sosial
tertentu bersifat universal.
Sistem sosial
mengandung dua dimensi

1. Pilihan rasional terkait dengan pilihan atas alat-alat atau


instrumen dalam rangka tujuan-tujuan tertentu.
merefleksikan nilai-nilai instrumental dan ekstrinsik serta
menghindari resiko.
2. Pilihan emosional berkaitan dengan ketertarikan,
kegembiraan, kegairahan, dan tantangan serta kepuasan
menekankan kebijaksanaan (kearifan), atas dasar etika
dan dalm konteks kebersamaan.
Perbedaan antar sistem sosial

1. Memiliki ciri atau berkaitan dengan komponen-


komponen sosial.
2. Menggambarkan hubungan fungsional antar
komponen sosial satu dengan yang lainnya yang
berlansung terus menerus
3. Memiliki identitas tertentu.
Keberadaan struktur sosial
berkaitan erat dengan sistem sosial

1. Bersifat reaktif; bahwa sistem sosial pembentukannya atau bertindak dalam


rangka untuk mempertahankan diri (self maintaning). Dalam memberikan
reaksi terhadap perubahan-perubahan eksternal, untuk menjaga stabilitasnya
menghadapi perbedaan atau perubahan di lingkungannya.
2. Bersifat responsif; bahwa sistem sosial pembentukannya atau bertindak
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (goal seeking).
untukmerespons perubahanperubahan kondisi yang berlangsung pada
lingkungan yang sama atau berbeda, sehingga menghasilkan keadaan-
keadaan tertentu.
3. Bersifat generatif; bahwa sistem sosial pembentukannya atau bertindak
dalam rangka mencapai tujuan yang bisa berubah sesuai pilihan bebas yang
dimiliki (purposeful).
Nilai

1. Prinsip, standar, atau kualitas yang dianggap berharga


atau diinginkan oleh orang yang memegangnya.
2. Kumpulan sikap dan juga perasaan yang bisa
diwujudkan melalui perilaku sosial
Nilai menurut para ahli

1. Soerjono Soekonto, konsepsi abstrak dalam diri


manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk.
2. B. Simanjuntak, sebagai ide-ide masyarakat tentang
sesuatu yang baik
3. Horton dan Hunt, gagasan-gagasan yang menjelaskan
mengenai apakah suatu tindakan dapat dikatakan
penting atau tidak penting.
Lima kerangka nilai
1. Tanggapan mengenai hakekat hidup (MH), variasinya: ada individu, kelompok atau
masyarakat yang memiliki pandangan bahwa “hidup itu baik” atau “hidup itu
buruk”,
2. Tanggapan mengenai hakikat karya (MK), variasinya: ada orang yang menganggap
karya itu sebagai status, tetapi ada juga yang menganggap karya itu sebagai fungsi,
3. Tanggapan mengenai hakikat waktu(MW), variasinya: ada kelompok yang
berorientasi ke masa lalu, sekarang atau masa depan,
4. Tanggapan mengenai hakikat alam (MA), Variainya: masyarakat Industri memiliki
pandangan bahwa manusia itu berada di atas alam, sedangkan masyarakat agraris
memiliki pandangan bahwa manusia merupakan bagian dari alam
5. Tanggapan mengenai hakikat manusia (MM), variasi: masyarakat tradisional atau
feodal memandang orang lain secara vertikal, sehingga dalam masyarakat
tradisional terdapat perbedaan harga diri (prestige) yang tajam antara para
pemimpin (bangsawan) dengan rakyat jelata
Tata arti nilai
1. Harga, dipandang dari segi ekonomi, mata uang
2. Derajat, kedudukan status sosial ekonomi
3. Prestasi, dipandang sebagai perbuatan atau
pengabdian
4. Angka, dipandang dari penjumlahan atau ukuran
potensi yang diperoleh
5. Kualitas atau mutu, dipandang dari muatan atau
substansi yang dikandungnya
Nilai sosial menurut para ahli

1. Kimball Young, asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang
apa yang baik dan apa yang benar, dan apa yang dianggap penting dalam
masyarakat
2. Robert M. Z. Lawang, gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang
pantas, yang berharga, dan memengaruhi perilaku orang yang memiliki
nilai itu.
3. A. W. Green, kesadaran yang secara efektif berlangsung diserta emosi
terhadap objek, ide, dan individu.
4. Claudia Wood, petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama,
yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-
hari.
Nilai sosial

1. Segala sesuatu yang dianggap baik dalam masyarakat.


2. Menjadi dasar pertimbangan oleh setiap individu dalam
menentukan sikap serta mengambil keputusan.
3. Sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh
masyarakat dijadikan dasar untuk merumuskan apa yang
benar dan apa salah
4. Pengarus budaya setempat membentuk perbedaan tata
nilai di antara kelompok satu dengan yang lainnya
Ciri ciri nilai sosial
1. Terbentuk melalui proses interaksi sosial di masyarakat.
2. Ditranformasikan melalui suatu proses belajar yang
terdiri dari sosialisasi, enkulturasi, dan difusi
3. Mempengaruhi kepribadian seseorang sebagai anggota
masyarakat
4. Memiliki dampak atau pengaruh yang berbeda-beda
terhadap tindakan.
5. Setiap kelompok masyarakat ukuran kebenaran berbeda-
beda sesuai dengan kesepakan sosial
Macam macam nilai sosial

1. Nilai material, yakni meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu


yang berguna bagi jasmani manusia,
2. Nilai vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala
sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas,
3. Nilai kerohanian, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia:
a.nilai kebenaran, yakni yang bersumber pada akal manusia (cipta)
b.nilai keindahan, yakni yang bersumber pada unsur perasaan (estetika),
c.nilai moral, yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa), dan
d.nilai keagamaan (religiusitas), yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari
Tuhan.
Fungsi nilai sosial

1. Mampu menyumbangkan seperangkat alat untuk


menetapkan harga sosial dalam suatu kelompok
2. Mampu mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan
bertingkah laku
3. Sebagai penentu dalam memenuhi suatu peran sosial
manusia
4. Sebagai alat solidaritas yang terdapat di kalangan
anggota kelompok masyarakat
5. Sebagai alat pengawasa atau bisa juga dikatakan
pengontrol perilaku manusia
Peran nilai sosial
1. Untuk petunjuk arah untuk bersikap atau bertindak dalam kehidupan
bermasyarakat.
2. Untuk acuan dan sumber miotivasi untuk berbuat sesuatu.
3. Sebagai Alat solidaritas untuk mendorong masyarakat berkerja sama
supaya dapat mencapai tujuan yang tidak mampu dicapai sendiri.
4. Mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai yang berlaku di dalam lingkungannya.
5. Pengawas, pendorong, dan penekan individu untuk berbuat baik.
Norma

1. Norma berasal dari Bahasa latin, norma-ae. berarti


standar, pola, pedoman, aturan, ukuran, dan
kebiasaan.
2. Pedoman yang digunakan untuk mengukur suatu
tindakan atau perbuatan manusia.
3. Pedoman tingkah laku yang harus diikuti atau tidak
dikuti dalam kehidupan sehari-hari,
4. Aturan yang tidak tertulis
Pengertian umum norma

Merupakan aturan atau kaidah yang disepakati sebagai


pedoman perilaku masyarakat untuk mewujudkan sesuatu
yang baik dan diinginkan atau lebih tepatnya norma
merupakan pedoman bertingkah laku yang berisi perintah,
anjuran, dan larangan.
Asumsi norma

1. Kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan sikap disiplin


dan tertib
2. Patokan atau ukuran yang digunakan untuk mengukur
suatu tindakan atau perbuatan manusia
3. Digunakan sebagai panduan dan kendali dalam
berperilaku
Norma dibagi menjadi 4 (empat)

1. Cara (usage) merupakan norma yang daya


pengikatnya sangat lemah.
2. Kebiasaan (folkways) ialah aturan yang daya
pengikatnya lebih kuat dari usage.
3. Tata kelakuan (mores) ialah aturan yang telah diterima
masyarakat dan biasanya berhubungan dengan sistem
kepercayaan atau keyakinan.
4. Adat istiadat (custom) merupakan aturan yang
memiliki sanksi keras terhadap pelanggarnya, berupa
penolakan atau pengadilan.
Manfaat norma
1. Mencegah terjadinya perpecahan atau perselisihan
antar anggota masyarakat.
2. Menciptakan rasa aman dan mempererat kerukunan
antar warga.
3. Mengendalikan dan memberikan batasan untuk
menghindari perilaku yang menyimpang.
4. Menciptakan ketertiban dan kedamaian dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Fungsi norma

1. Menjadi dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan


tertentu.
2. Mengatur perilaku dan tindakan sesuai dengan nilai
yang berlaku di masyarakat.
3. Mewujudkan ketertiban, kenyamanan, kemakmuran,
dan keadilan di lingkungan masyarakat.
4. Menciptakan keselarasan hubungan antar individu di
suatu kelompok masyarakat.
5. Menjadi sumber pemberian sanksi bagi para
pelanggarnya.
Norma sosial

1. Norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu “norm”, yang


artinya patokan atau pedoman.
2. Pedoman digunakan sebagai ukuran tentang perbuatan
mana yang benar dan mana yang salah, serta mana yang
baik dan mana yang buruk
3. Merupakan seperangkat aturan disertai sanksi-sanksi baik
tertulis maupun tidak yang berfungsi memandu kehidupan
sosial anggota masyarakat
4. Memberi batasan sebagaimana perintah atau larangan
dalam berperilaku.
5. Merupakan aturan dalam bertindak
Pelanggaran norma
1. Dianggap sebagai kejahatan, misalnya: pemukulan,
pemerkosaan, penodongan, dan lain-lain.
2. Penyimpangan seksual, yaitu perzinahan, homoseksualitas,
dan pelacuran.
3. Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya
alkohol, candu, morfin, dan lain-lain.
4. Gaya hidup yang lain dari yang lain, misalnya penjudi
profesional, geng-geng, dan lain-lain.
Sulusi pelanggaran norma

1. Mempertebal keyakinan para anggota masyarakat


akan kebaikan adat istiadat yang ada
2. Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang
biasa taat.
3. Mengembangkan rasa malu dalam jiwa masyarakat
yang menyeleweng dari adat istiadat.
4. Mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga
masyarakat yang hendak menyeleweng dari adat
istiadat dengan berbagai ancaman dan kekuasaan.
Norma sosial

1. Konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia,


mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap buruk.
2. Ukuran atau patokan yang digunakan masyarakat
untuk mengukur nilai yang berlaku
Norma sosial menurut para ahli
1. John J. Macionis, sebagai aturan, pedoman, dan harapan masyarakat yang
harus selalu dipatuhi.
2. Robert Mz. Lawang, pedoman baik dan buruk dijalankan lewat aturan
yang telah dibuat, seseorang bisa mengukur perilaku yang dilakukannya.
3. E. Ultrecht adalah pedoman hidup yang berupa peraturan-peraturan dan
telah disepakati oleh seluruh masyarakat sehingga siapa saja yang
melanggarnya bisa berurusan dengan hukum.
4. Achmad D. Marimba, seperangkat peraturan alamiah yang berlaku dalam
lingkungan masyarakat. Peraturan tersebut bisa berubah atau ditambah
berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat oleh masyarakat.
5. Bagja Waluya mengatakan, peraturan-peraturan yang menjadikan
masyarakat harmonis dan memiliki kehidupan yang lebih teratur.
Tolok ukur norma sosial

1. Setiap masyarakat mempunyai tolok ukur nilai yang


berbeda-beda.
2. Perbedaan cara pandang masyarakat mendorong
munculnya perbedaan nilai.
3. Nilai dapat tetap dipertahankan apabila mempunyai
manfaat dalam kehidupan masyarakat.
4. Sumber nilai dari Induvidu, masyarakat, dan Tuhan.
Ciri ciri norma sosial
1. Tidak berbentuk tertulis dan lebih banyak merupakan kesepakatan di
dalam masyarakat.
2. Memiliki sifat mengikat. Keberadaan norma memang sangat
mengikat, artinya setiap masyarakat di dalam lingkungan tersebut
harus benar-benar mematuhinya.
3. Hasil kesepakatan dari masyarakat, tidak ada dengan sendirinya
melainkan dibuat terlebih dahulu
4. Diakui dan dipatuhi oleh masyarakat.
5. Dinamis bisa berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman dan
kondisi masyarakat sekitar.
Macam macam norma sosial
1. Norma agama, peraturan yang diterima sebagai perintah-perintah, larangan-
larangan, dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan, sifatnya mutlak dan
tidak dapat diubah bila melanggar akan mendapatkan dosa.
2. Norma kesusilaan, peraturan yang dianggap sebagai suara hati nurani
manusia berwujud akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk kalau melanggar akan mendapat
sanksi sosial pengucilan,
3. Norma Kesopanan, peraturan yang berasal dari pergaulan suatu masyarakat,
sifat relatif. mengatur bagaimana seharusnya kita bertingkah laku, berbicara,
dan berinteraksi dalam masyarakat, kalau melanggar sanksi cemooh atau
celaan.
4. Norma hukum , peraturan hidup yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga
negara memiliki sifat memaksa, tujuannya untuk menciptakan ketertiban
dalam masyarakat. kalau melanggar sanksinya denda atau hukuman kurungan
Peran nilai dan norma

1. Sebagai Petunjuk Arah (Orientasi) Bersikap dan


Bertindak
2. Sebagai Pemandu dan Pengontrol bagi Sikap dan
Tindakan Manusia
3. Sebagai Pendorong Sikap dan Tindakan Manusia
4. Sebagai Benteng Perlindungan bagi Keberadaan
Masyarakat
5. Sebagai Alat Pemersatu Anggota Masyarakat
Nilai budaya
Beperangkat nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu
masyarakat, lingkup organisasi, atau lingkungan masyarakat,
yang telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan (believe), dan
simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang bisa dibedakan
satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa
yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai budaya

1. Seperangkat nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam


suatu masyarakat yang telah mengakar pada kebiasaan,
kepercayaan dan simbol-simbol
2. Semua bagian dari sistem ide, pemikiran, tindakan, dan
karya ciptaan manusia yang menjadi milik para pencipta
yang telah muncul melalui proses pembelajaran.
3. Ide-ide tentang apa yang baik, benar, dan adil.
Nilai budaya yang harus dilestarikan

1. Kejujuran, dasar kelangsungan dalam hidup


bermasyarakat,
2. Patriotisme semangat cinta untuk tanah air
3. Kompetisi, selalu semangat ingin selalu menjadi yang
terbaik
4. Kerja Sama yang Harmonis, kleanggengan hubungan
sosial
Unsur-unsur dalam nilai budaya
1. Simbol-simbol, slogan yang kasat mata (jelas)
2. Sikap, tingkah laku, gerak gerik yang muncul sebagai
akibat adanya slogan atau moto tersebut
3. Kepercayaan yang tertanam dan mengakar menjadi
kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak
terlihat).
4. Menjadi pembeda antar kelompok dalam masyarakat
Unsur-unsur budaya subsistem
1. Subsistem Kebudayaan, menghasilkan kebudayaan kebendaan,
sistem ilmu pengetahuan, dan sistem nilai budaya atau adat
istiadat.
2. Subsistem Sosial, menghasilkan nilai-nilai, norma-norma, dan
kaidah-kaidah sosial yang melekat dalam setiap perilaku manusia.
3. Subsistem Kepribadian, menghasilkan corak perilaku masyarakat
sebagai akibat interaksi sosial dan sosialisasi yang terus-menerus.
4. Subsistem Kelompok Biologis; berkenaan dengan perlakuan
manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
Ciri ciri nilai budaya
1. Bukan merupakan bawaan dari lahir, melainkan sesuatu yang perlu
dipelajari
2. diwariskan dari satu orang ke orang lainnya, atau dari suatu kelompok ke
kelompok lainnya, bahkan bisa diwariskan pula antar generasi manusia
3. Memiliki simbol yang menjadi ciri khas suatu budaya
4. Bermakna dalam sifat budaya akan senantiasa dinamis, sehingga akan
terus berubah seiring berjalannya waktu
5. Bersifat selektif dan merepresentasikan perilaku manusia secara terbatas
6. Saling berkaitan dengan nilai budaya
7. Memiliki kelebihan dan kekuarang jika dibandingkan dengan nilai
budaya yang lain
Pengertian Nilai Budaya Menurut Para Ahli
1. Koentjaraningrat (dalam Warsito 2012 : 99), merupakan nilai yang terdiri atas
konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga
masyarakat dalam hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang
ada dalam suatu masyarakat menjadi orientasi dan rujukan dalam bertindak
bagi mereka.
2. Clyde Kluckholn (dalam Warsito 2012: 99), sebagai konsepsi umum yang
terorganisasi, berpengaruh terhadap perilaku yang berkaitan dengan
kedudukan dalam hubungan lingkungan dan sesama manusia.
3. Sumaatmadja (dalam Koentjaraningrat 2000: 180), nilai-nilai yang melekat
dalam masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta
keseimbangan berdasarkan pada perkembangan penerapan budaya dalam
kehidupan.
4. Croydon, suatu sistem dalam masyarakat dalam bentuk pola-pola terpadu
yang mengatur perilaku manusia.
Fungsi nilai budaya
1. Sebagai salah satu pedoman bagi perilaku manusia di
masyarakat
2. Sebagai faktor pendorong munculnya pola berpikir masyarakat
3. Sebagai salah satu sumber tatanan cara berperilaku yang cukup
penting, misalnya hukum adat dan kebiasaan, aturan mengenai
sopan santun, dan lain sebagainya
Karakteristik nilai budaya

1. Bahasa, komunikasi, verbal dan nonverbal, membedakan suatu kelompok


dengan yang lainya
2. Jenis makanan dan Kebiasaan makan, cara memilih, menyiapkan,
menyajikan, dan memakannya
3. Bentuk Penghargaan dan Pengakuan, yang diberikan pada anggota
masyarakat yang memiliki nilai lebih
4. Hubungan manusia berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan,
kekayaan, kekuasaan
5. Proses belajar dengan hukum-hukum alam dan lingkungan
6. Praktek kejiwaan manusia dalam agama dan supranatural
Contoh nilai budaya
1. Selalu mengatakan permisi jika lewat depan orang yang lebih
tua.
2. Mengucap salam, ramah, sopan dengan orang lain
3. Seorang gadis dilarang makan depan pintu
4. Tradisi kelahiran sampai kematian
5. Merayakan hari lebaran
6. Menegakkan rumah
7. Sedekah bumi
Nilai budaya yang harus dilestarikan

1. Kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam


kehidupan masyarakat,
2. Patriotisme semangat cinta untuk tanah air
3. Nilai Kompetisi
4. Kompetisi selalu ingin maju dan berkembang.
5. Kerja Sama yang Harmonis
Teori nilai budaya
1. Teori evolusi menggunakan penjelasan filsafat materialistis tentang
alam semesta Teori, yang sangat dikenal teori Darwin dan menjelaskan
asal usul nenek moyang manusia dan seleksi alam yang dihasilkan
untuk bertahan menhadapi seleksi alam.
2. Teori fungsionalisme Emile Durkhein. menekankan masalah yang
berkaitan dengan keteraturan masyarakat. Dimana tatanan tersebut
bertujuan untuk melestarikan dan melestarikan budaya yang
berkembang di masyarakat.
3. Teori Kontak Budaya, menjelaskan masalah yang terkait dengan
perubahan budaya.
4. Teori Aksi, menjelaskan budaya memiliki empat komponen. Sistem
budaya, Sistem sosial, Sistem kepribadian, Sistem organik
Kelemanahan norma budaya tradisonal

1. Teknologi yang kurang kompleks.


2. Tingkat pendidikan dan melek huruf yang relatif lebih
rendah.
3. Komunikasi yang digunakan lebih sering dengan
percakapan dibandingkan melalui media.
4. Sedikitnya komunikasi dengan dunia luar.
5. Kurangnya rasionalitas ekonomis.
6. Kurangnya kemampuan untuk bersikap tegas.
Adat

1. Secara etimologi, dalam hal ini adat berasal dari bahasa


Arab yang berarti “kebiasaan”, jadi secara etimologi adat
dapat didefinisikan sebagai perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang lalu menjadi suatu kebiasaan yang tetap
dan dihormati orang, maka kebiasaan itu menjadi
2. Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan
terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang
dianggap memiliki nailai dan dijunjung serta di patuhi
masyarakat pendukungnya
Adat istiadat
1. Merupakan tradisi suatu masyarakat yang sudah ada
sejak jaman nenek moyang (dahulu) dan masih di
pegang teguh oleh masyarakat sampai sekarang, akan
diwariskan kepada anak cucu agar dapat lestari.
2. Adat istiadat merupakan tata aturan yang mengatur
masyarakat supaya menjadi tertif
3. Kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi
kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi
sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Asumsi adat istiadat

1. Merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi
kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-
pola perilaku masyarakat( Kamus besar bahasa indonesia, 1988:5,6).
2. Perilaku budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha diterapkan
dalam lingkungan masyarakat.
3. Ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri
masyarakat yang melakukannya.
4. Himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak lama ada dan telah menjadi
kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat.
Pengertian adat istiadat
1. Jalaludi Tunsam, merupakan suatu gagasan kebudayaan yang
mengandung nilai kebudayaan, norma, kebiasaan serta hukum yang
sudah lazim dilakukan oleh suatu daerah
2. Koen Cakraningrat, sebuah norma atau aturan yang tidak tertulis,
akan tetapi keberadaannya sangat kuat dan mengikat sehingga siapa
saja yang melanggarnya akan dikenakan sangsi yang cukup keras
3. Nurlin Ibrahim, kaidah-kaidah sosial yang tradisional yang sakral ini
berarti bahwa ialah ketentuan leluhur dan ditaati secara turun
temurun.
4. Soerjono Soekanto, memiliki pengaruh dan ikatan kuat dalam suatu
masyarakat, tergantung pada masyarakat yang mendukungnya.
Adat istiada menurut Soerjono Soekanto
1. Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada alam yang nyata dan juga pada nilai
positif, teladan baik serta keadaan yang berkembang.
2. Kebersamaan dalam arti, seseorang untuk kepentingan bersama dan
kepentingan bersama untuk seseorang.
3. Kemakmuran yang merata.
4. Pertimbangan pertentangan yakni pertentangan dihadapi secara nyata dengan
mufakat berdasarkan alur dan kepatutan.
5. Meletakan sesuatu pada tempatnya dan menempuh jalan tengah.
6. Menyesuaikan diri dengan kenyataan.
7. Segala sesuatunya berguna menurut tempat, waktu dan keadaan.
Unsur adat istiadat
1. Nilai-Nilai Budaya, ide atau gagasan mengenai hal-hal tertentu yang
dianggap penting bagi suatu masyarakat. Misalnya nilai-nilai budaya
seperti menghormati orang yang lebih tua, bergotong-royong rukun
dengan sesama dan lain sebagainya.
2. Sistem Norma, sejumlah ketentuan atau aturan yang sifatnya mengikat
sekelompok atau warga yang tinggal di daerah tertentu.
3. Sistem Hukum, Suatu adat istiadat juga memiliki sistem hukum yang
merupakan ketentuan yang sifatnya tegas dan mengikat bagi seluruh
masyarakat dalam lingkungan tersebut.
4. Aturan Khusus, memiliki aturan khusus yang bersifat mengikat warga
tentang suatu hal yang biasanya aturan khusus berlaku secara terbatas.
Fungsi adat

1. Pengendalian prilaku
2. Pedoman interaksi
3. Wadah menyalurkan perasaan
4. Pedoman hidup
Macam macam adat
1. Adat yang Sebenarnya, tidak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan,
dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang
ada di alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya
hutan gundul menjadi penyebab banjir, kejahatan pasti akan mendapat
hukuman, kebaikan akan membuahkan kebahagiaan, dan seterusnya.
2. Adat yang Diadatkan, semua ketentuan yang berlaku di dalam
masyarakat untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dalam hal
ketertiban, perekonomian, dan sosial budaya.
3. Adat yang Teradat, aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah.
4. Adat-Istiadat merupakan kebiasaan atau kesukaan masyarakat
setempat ketika melaksanakan pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian,
olah raga, dsb.
Moral
1. Pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang
beradab
2. Pandangan dan ajaran” tentang perbuatan serta kelakukan yang baik
3. Suatu hukum tingkah laku yang diterapkan kepada setiap individu untuk
dapat bersosialiasi dengan benar sesama manusia agar terjalin rasa
hormat dan menghormati.
4. Suatu keyakinan tentang benar salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan
kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran. Jadi, moral
sangat berhubungan dengan benar-salah, baik-buruk, keyakinan, diri
sendiri, dan lingkungan sosial.
5. Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia
atau akhlak.
Istilah moral
1. Berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat
kebiasaan atau cara hidup.
2. Realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil
perkembangan pribadi semata, akan tetapi adalah
merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang
3. Realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil
perkembangan pribadi semata, akan tetapi adalah
merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang
4. Merupakan tindakan manusia yang bercorak khusus
yang didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik
dan buruk
Pengertian moral menurut para ahli

1. Maria Assumpta, aturan-aturan mengenai sikap dan


perilaku manusia.
2. Sonny keraf, digunakan untuk mengukur kadar baik dan
buruknya sebuah tindakan manusia.
3. Menurut Wantah, sesuatu yang berkaitan atau ada
hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah
dan baik buruknya tingkah laku.
4. A. Mustafa, penentuan dasar perilaku mana yang baik dan
yang buruk melalui pengamatan pada perbuatan manusia
sejauh akal pikiran mereka.
Aspek dan unsur moralitas
1. Berkata jujur, berani mengungkapkan perkataan yang sesuai
dengan apa yang terjadi.
2. Berbuat benar, perbuatan yang sesuai dengan aturan dan
kaidah yang telah ditetapkan oleh masyarakat.
3. Berlaku adil, menempatkan sesuatu pada tempatnya.
4. Berani, kesiapan fisik dan mental untuk menghadapi suatu
peristiwa dan membenarkan jika peristiwa tersebut tidak
sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
Proses pembentukan moral

1. Menginterpretasikan situasi dalam rangka memahami dan


menemukan tindakan apa yang mungkin untuk dilakukan dan
bagaimana efeknya terhadap keseluruhan masalah yang ada.
2. Menggambarkan apa yang harus dilakukan dengan nilai moral
pada situasi tertentu dengan tujuan untuk menetapkan suatu
perilaku moral.
3. Memilih diantara nilai-nilai moral untuk memutuskan apa
yang secara aktual akan dilakukan,.
4. Melakukan tindakan sesuai dengan nilai-nilai moral
Tujuan dan fungsi moral
1. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan.
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh
kebaikan dan kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang
dilandasi moral.
3. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral
menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena
menunaikan fungsi moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin,
dan perasaan berdosa atau kecewa.
5. Memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial
maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh
pertimbangan sebelum bertindak.
6. Memberikan landasan kesabaran dalam bertahan dalam setiap dorongan
naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam harkat dan martabat pribadi.
Faktor yang mempengaruhi moralitas
1. Modeling. Meniru tingkah laku model
2. Situasional. Moral dan tingkah laku seseorang
tergantung pada situasinya
3. Lingkungan, mengajarkan bagaimana harus bertingkah
laku yang baik dan tingkah laku yang tidak baik atau
salah
4. Diri. konsistensi psikologis sebagai Landasan
motivasional dalam bentuk perilaku moral
Jenis dan wujud moral
1. Moral Ketuhanan, adalah semua hal yang berhubungan dengan
keagamaan/ religius berdasarkan ajaran agama dan pengaruhnya
terhadap diri. Contoh; menghargai sesama manusia, menghargai agama
lain, dan hidup rukun dengan yang berbeda agama.
2. Moral Ideologi dan Filsafat, berhubungan dengan semangat
kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara. Wujudnya
menjunjung tinggi dasar negara .
3. Moral Etika dan Kesusilaan, berkaitan dengan etika dan kesusilaan
yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara
budaya dan tradisi. Wujudnya menghargai orang lain yang berbeda
pendapat, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
4. Moral Disiplin dan Hukum, segala hal yang berhubungan dengan kode
etika profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara.
Wujudnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Sikap moral sehari hari

1. Ketika bertemu orang yang dikenal di tengah jalan


maupun di tempat umum selalu menyapa. untuk menjaga
hubungan baik dengan semua teman- temannya.
2. Selalu menggunakan tangan kanan ketika makan.
Merupakan wujut atau ciri moral yang mencerminkan
kebaikan.
3. Tidak memotong pembicaraan menunggu sampai mereka
pembicaraan, merupakan cermin moral.
4. Ketika di angkutan umum, selalu mempersilahkan orang
yang lebih tua untuk duduk di tempatnya karena tidak
mendapatkan tempat duduk.
Pembedaan moral
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-
perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang
bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu
masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh
masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah
termasuk baik atau buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk
perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya.
Etika

1. Pengetahuan yang berhubungan dengan upaya


menentukan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh
manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata
lain aturan ataupun pola-pola dari tingkah laku yang
dihasilkan oleh akal manusia
2. Bersifat relatif yaitu dapat berubah-ubah sesuai dengan
kemajuan zaman
3. Produk kesepakatan
Istilah etika
Berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha.
Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti
etika adalah adat kebiasaan
Pengertian etika munurut para ahli

1. K. Bertens, nilai-nila dan norma-norma moral, yang jadi pegangan seseorang


atau suatu kelompok untuk mengatur perilaku.
2. W. J. S. Poerwadarminto, ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak atau
moral.
3. Soegarda Poerbakawatja, sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang
baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
4. O. P. Simorangkir, pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku .
5. James J. Spillane SJ, lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia
dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku
seseorang kepada orang lain.
Tujuan etika profesi
1. Munculnya kesadaran moral atau kemahiran dalam mengenali
masalah moral dalam profesi,
2. Memahami dan menilai pandangan berbeda dari pihak lain,
3. Koherensi moral dengan membentuk sudut pandang konsisten
yang berdasarkan fakta,
4. Mengungkapkan dan mendukung pandangan seseorang
kepada orang lain secara profesional,
5. Mampu bertanggung jawab secara profesional,
6. Menghormati orang lain dengan menunjukkan kepedulian
terhadap kesejahteraan orang lain,
7. Menerima perbedaan secara wajar dalam perspektif moral
profesional dari segi apapun
Manfaat etika

1. Memiliki Tanggung Jawab


2. Menjadi Tertib
3. Lingkungan Kerja Sehat
4. Meningkatkan Produktivitas Kerja
5. Menyokong Perubahan Lebih Baik
Prinsip Etika
1. Otonomi, memiliki hak untuk melakukan atau tidak
melakukan pekerjaan atau suatu tugas berdasarkan kode etik
yang berlaku
2. Integritas Moral, prinsip moral dan kejujuran mementingkan
masyarakat
3. Tanggung Jawab, siap menerima hasil, kritik, saran dari orang
lain dalam menjalankan tugas atau pekerjaan
4. Keadilan, Memperlakukan setiap orang sama setara dan
sederajat.
Macam jenis etika
1. Etika Deskriptif, Memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia
ditinjau dari nilai-nilai baik dan juga buruk serta hal-hal yang mana yang boleh
dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika Normative, Membahas dan mengkaji ukuran baik, buruknya tindakan manusia
yang biasanya dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
a. Etika Umum, Membahas berbagai macam berhubungan dengan kondisi manusia
untuk bertindak etis dalam mengambil berbagai macam kebijakan berdasarkan
teori-teori dan juga prinsip-prinsip moral.
b. Etika Khusus ,
1)Etika sosial ialah yang menekankan tanggung jawab sosial dan hubungan antar
sesama manusia dalam aktivitas yang dilakukannya.
2)Etika individu ialah lebih menekankan kepada kewajiban manusia sebagai pribadi.
3)Etika terapan ialah etika-etika yang diterapkan pada sebuah profesi.
Persamaan moral dan etika

1. Etika dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat dan perangai yang baik
2. Etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar
martabat dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas etika,
moral dan susila seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula
kualitas kemanusiaannya
3. Etika dan moral seseorang atau sekelompok orang bukan merupakan faktor
keturunan yang bersifat tetap, statis dan konstan, tetapi merupakan potensi
positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan potensi positip tersebut
diperlukan pendidikan, pembiasaan dan keteladanan, serta dukungan
lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat yang secara terus
menerus, berkesinambungan, dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
4. Persamaan ke tiga point tersebut di atas terletak pada fungsi dan peran, yaitu
menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan manusia untuk ditetapkan
baik atau buruk.
Kegunaan etika

Etika membantu kita agar jangan kehilangan orientasi,


dapat membedakan antara apa yang hakiki dan apa yang
boleh saja berubah, dan dengan demikian tetap sanggup
untuk mengambil sikap-sikap yang dapat kita
pertanggungjawabkan
Perlu diwaspadai
1. Hidup masyarakat semakin pluralistik (majemuk). Setiap saat
kita bertemu dengan pelbagai suku, daerah, agama yang
berbeda-beda
2. Perbedaan ukuran moralitas sering menimbulkan pertentangan
3. Perubahan sendi sendi kehidupan.
4. Pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan pribadi bangsa
.
5. Sistim iformasi dan komunikasi yang terbuka
Perbedaan moral dan etika

Moral Etika
1. Mengajar apa yang benar 1. Melakukan yang benar
2. Mengajarkan bagaimana 2. Berbuat atau bertindak sesuai dengan apa
seharusnya hidup diajarkan

3. menyediakan “rel” kehidupan 3. Berjalan dalam rel kehidupan.


4. Mentaati rambu-rambu kehidupan.
4. rambu-rambu kehidupan
5. Berjalan sesuai arah dan pedoman hidup
5. pedoman kehidupan
6. Bisa dimanipulasi
6. tidak bisa dimanipulasi
7. Berorientasi pada situasi dan kondisui,
7. aturan yang wajib ditaati motif, tujuan, kepentingan
8. sumber acuannya 8. Bersumber pada akal manusia
9. memandang tingkah laku 9. Berpandangan pada tingkah laku manusia
manusia secara lokal atau khusus secara umum
Bentuk toleransi
1. Menghormati keragaman agama dan kepercayaan
sebagai kuasa Tuhan
2. Menghormati keragaman budaya, sebagai bentuk
keragaman bangsa.
3. Menghomati keragaman
4. Menghormati perbedaan pilihan dalam kepemimpinan
menjadi salah kesatuan dan persatuan bangsa .
Manfaat toleransi

Bisa mengintegrasikan masyarakat dalam berbeda


pilihan, agama dan budaya sehingga bisa hidup
rukun bersama-sama melaksanakan tujuan bersama.
Cara pandang yang membedakan
antar sesama manusia
1. Aliran Nativime, keturunan diartikan semua sifat-sifat atau ciri-ciri yang
melekat pada seorang anak yang merupakan regenerasi dari orang tuanya.
2. Aliran empirisme, yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah
lingkungan dan pengalaman pendidikannya.
3. Aliran Konvergensi, berusaha untuk mengkompromikan arti penting aspek
keturunan pada satu sisi dan aspek lingkungan di sisi lain sebagai faktor
yang mempengaruhi perkembangan manusia.

Kritik moralitas manusia bersifat fleksibel atau luwes serta bisa diubah atau
dibentuk tergantung potensi pribadi dengan kondisi lingkungan, sosial,
budaya, pendidikan dan alam.
Produk berpikir
1. Rasionalisme adalah sistem yang mengutamakan rasio dalam mencari
kebenaran, termasuk kebenaran mengenai agama.
2. Sekularisme adalah sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan
memalingkan diri dari kehidupan akhirat dengan berorientasi kepada dunia
3. Individualisme adalah paham yang mementingkan hak perseorangan di
samping kepentingan masyarakat atau negara.
4. Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
5. Materialisme merupakan paham yang menganggap bahwa dunia ini tidak
ada selain materi dan dunia fisik adalah satu
6. Konsumerisme gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah)
sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan.

Anda mungkin juga menyukai