Struktur sosial
1. Bersifat abstrak
2. Selalu berkembang dan dapat berubah mengikuti jaman
3. Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat
4. Ada dalam sebuah kelompok
5. Adanya aspek dinamis
6. Mencakup seluruh hubungan sosial antara individu
pada saat tertentu
7. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
Fungsi struktur sosial
1. Sebagai pengawasan sosial
2. Sebagai ciri atau karakteristik suatu kelompok
3. Sebagai pembelajaran induvidu dalam struktur
4. Sebagai instrumen dalam penyelenggaraan dan penataan
masyarakat.
5. Rantai sistem yang menghubungkan setiap aspek
kehidupan dalam masyarakat.
6. Dasar penanaman disiplin bagi setiap individu dalam
masyarakat
Struktur sosial berdasarkan status
1. Ascribed status (keturunan) diberikan secara otomatis,
Contoh keturunan kerajaan.
2. Achieved status (usaha) hasil kerja keras induvidu.
Contoh: jendral, dokter, sosiolog, psikolog.
3. Assigned status (penghormatan) diberikan kepada
individu atas jasa yang telah dilakukannya. Contoh:
pahlawan.
Pengertian struktur sosial menurut para ahli
Bronislaw Malinowski
5. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
6. Organisasi ekonomi.
7. Alat-alat dan lembaga.
8. Organisasi kekuatan politik.
Fungsi kebudayaan
Komponen-komponen Agama
3.Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu
menggetarkan jiwa,
4.Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia seperti
keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat,
cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa,
5.Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-dewa
dan Roh Nenek
6.Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil,
7.Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial .
Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
1. Dapat menurunkan nilai kebersamaan dan kerukunan diantara orang orang yang
berbeda kasta.
2. Dapat membuat jarak tali persaudaraan antara kasta Sudra (miskin) dan Brahmana
(kaya) menjadi kian renggang dan memicu munculnya kecemburuan sosial
3. Terjadi masyarakat dengan sistem kelompok yang terpisah pisah berdasarkan
kasta yaitu menengah atas, kalangan menengah dan kalangan menengah kebawah,
kondisi ini dapat memicu gerakan diskriminasi yang sebenarnya tidak perlu terjadi
dimasyarakat Indonesia yang terkenal majemuk dengan berbagai ras dan agama.
4. Lemahnya rasa saling menghargai dan menghormati jika sistem kasta masih
berlaku dan masih diberlakuakan, sehingga kebebasan dalam mengemukakan
pendapat menjadi terbatasi.
Konsep stratifikasi sosial
1. Membandingkan kemampuan dan apa yang dimiliki
anggota masyarakat, satu dengan yang lainnya.
2. Secara sadar atau tidak pada saat kita mulai membedakan
kemampuan antara anggota masyarakat yang satu dengan
yang lainnya pada saat itu kita sudah membagi
masyarakat ke dalam golongan lapisan-lapisan sosial
tertentu
3. Stratifikasi sosial disebut juga sebagai konsep adanya
pembedaan atau pengelompokan sosial (komunitas)
secara bertingkat. Misalnya, strata tinggi, sedang, hingga
rendah.
4. Stratifikasi dalam masyarakat bisa berdasarkan usia,
kekuasaan, kekayaan, hingga kualitas pribadi, yang dapat
memicu pelapisan golongan.
Pengertian stratifikasi sosial
menurut para ahli
1. Kimball Young, asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang
apa yang baik dan apa yang benar, dan apa yang dianggap penting dalam
masyarakat
2. Robert M. Z. Lawang, gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang
pantas, yang berharga, dan memengaruhi perilaku orang yang memiliki
nilai itu.
3. A. W. Green, kesadaran yang secara efektif berlangsung diserta emosi
terhadap objek, ide, dan individu.
4. Claudia Wood, petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama,
yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-
hari.
Nilai sosial
1. Merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi
kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-
pola perilaku masyarakat( Kamus besar bahasa indonesia, 1988:5,6).
2. Perilaku budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha diterapkan
dalam lingkungan masyarakat.
3. Ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri
masyarakat yang melakukannya.
4. Himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak lama ada dan telah menjadi
kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat.
Pengertian adat istiadat
1. Jalaludi Tunsam, merupakan suatu gagasan kebudayaan yang
mengandung nilai kebudayaan, norma, kebiasaan serta hukum yang
sudah lazim dilakukan oleh suatu daerah
2. Koen Cakraningrat, sebuah norma atau aturan yang tidak tertulis,
akan tetapi keberadaannya sangat kuat dan mengikat sehingga siapa
saja yang melanggarnya akan dikenakan sangsi yang cukup keras
3. Nurlin Ibrahim, kaidah-kaidah sosial yang tradisional yang sakral ini
berarti bahwa ialah ketentuan leluhur dan ditaati secara turun
temurun.
4. Soerjono Soekanto, memiliki pengaruh dan ikatan kuat dalam suatu
masyarakat, tergantung pada masyarakat yang mendukungnya.
Adat istiada menurut Soerjono Soekanto
1. Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada alam yang nyata dan juga pada nilai
positif, teladan baik serta keadaan yang berkembang.
2. Kebersamaan dalam arti, seseorang untuk kepentingan bersama dan
kepentingan bersama untuk seseorang.
3. Kemakmuran yang merata.
4. Pertimbangan pertentangan yakni pertentangan dihadapi secara nyata dengan
mufakat berdasarkan alur dan kepatutan.
5. Meletakan sesuatu pada tempatnya dan menempuh jalan tengah.
6. Menyesuaikan diri dengan kenyataan.
7. Segala sesuatunya berguna menurut tempat, waktu dan keadaan.
Unsur adat istiadat
1. Nilai-Nilai Budaya, ide atau gagasan mengenai hal-hal tertentu yang
dianggap penting bagi suatu masyarakat. Misalnya nilai-nilai budaya
seperti menghormati orang yang lebih tua, bergotong-royong rukun
dengan sesama dan lain sebagainya.
2. Sistem Norma, sejumlah ketentuan atau aturan yang sifatnya mengikat
sekelompok atau warga yang tinggal di daerah tertentu.
3. Sistem Hukum, Suatu adat istiadat juga memiliki sistem hukum yang
merupakan ketentuan yang sifatnya tegas dan mengikat bagi seluruh
masyarakat dalam lingkungan tersebut.
4. Aturan Khusus, memiliki aturan khusus yang bersifat mengikat warga
tentang suatu hal yang biasanya aturan khusus berlaku secara terbatas.
Fungsi adat
1. Pengendalian prilaku
2. Pedoman interaksi
3. Wadah menyalurkan perasaan
4. Pedoman hidup
Macam macam adat
1. Adat yang Sebenarnya, tidak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan,
dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang
ada di alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya
hutan gundul menjadi penyebab banjir, kejahatan pasti akan mendapat
hukuman, kebaikan akan membuahkan kebahagiaan, dan seterusnya.
2. Adat yang Diadatkan, semua ketentuan yang berlaku di dalam
masyarakat untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dalam hal
ketertiban, perekonomian, dan sosial budaya.
3. Adat yang Teradat, aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah.
4. Adat-Istiadat merupakan kebiasaan atau kesukaan masyarakat
setempat ketika melaksanakan pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian,
olah raga, dsb.
Moral
1. Pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang
beradab
2. Pandangan dan ajaran” tentang perbuatan serta kelakukan yang baik
3. Suatu hukum tingkah laku yang diterapkan kepada setiap individu untuk
dapat bersosialiasi dengan benar sesama manusia agar terjalin rasa
hormat dan menghormati.
4. Suatu keyakinan tentang benar salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan
kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran. Jadi, moral
sangat berhubungan dengan benar-salah, baik-buruk, keyakinan, diri
sendiri, dan lingkungan sosial.
5. Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia
atau akhlak.
Istilah moral
1. Berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat
kebiasaan atau cara hidup.
2. Realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil
perkembangan pribadi semata, akan tetapi adalah
merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang
3. Realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil
perkembangan pribadi semata, akan tetapi adalah
merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang
4. Merupakan tindakan manusia yang bercorak khusus
yang didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik
dan buruk
Pengertian moral menurut para ahli
1. Etika dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat dan perangai yang baik
2. Etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar
martabat dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas etika,
moral dan susila seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula
kualitas kemanusiaannya
3. Etika dan moral seseorang atau sekelompok orang bukan merupakan faktor
keturunan yang bersifat tetap, statis dan konstan, tetapi merupakan potensi
positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan potensi positip tersebut
diperlukan pendidikan, pembiasaan dan keteladanan, serta dukungan
lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat yang secara terus
menerus, berkesinambungan, dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
4. Persamaan ke tiga point tersebut di atas terletak pada fungsi dan peran, yaitu
menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan manusia untuk ditetapkan
baik atau buruk.
Kegunaan etika
Moral Etika
1. Mengajar apa yang benar 1. Melakukan yang benar
2. Mengajarkan bagaimana 2. Berbuat atau bertindak sesuai dengan apa
seharusnya hidup diajarkan
Kritik moralitas manusia bersifat fleksibel atau luwes serta bisa diubah atau
dibentuk tergantung potensi pribadi dengan kondisi lingkungan, sosial,
budaya, pendidikan dan alam.
Produk berpikir
1. Rasionalisme adalah sistem yang mengutamakan rasio dalam mencari
kebenaran, termasuk kebenaran mengenai agama.
2. Sekularisme adalah sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan
memalingkan diri dari kehidupan akhirat dengan berorientasi kepada dunia
3. Individualisme adalah paham yang mementingkan hak perseorangan di
samping kepentingan masyarakat atau negara.
4. Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
5. Materialisme merupakan paham yang menganggap bahwa dunia ini tidak
ada selain materi dan dunia fisik adalah satu
6. Konsumerisme gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah)
sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan.