Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK

8 KELAAS
B2
- INTAN MURTIANA
- NISA YULIYANTI
- IYOS ROSNAWATI
- SANIH KOMALASARI
- DEVI MALINDA
- IRMA PURNAMASARI
-YETI ROHAYATI
- SINTA NURIPA
Hello!
✗ ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS KOMPLEKS
DAN PEREMPUAN PADA KONDISI RENTAN
✗ SOAP NIFAS DENGAN KASUS SISA PLASENTA

2
PENDAHULUAN
✗ Masa nifas merupakan hal penting untuk ✗ Sisa plasenta dalam masa nifas menyebabkan
diperhatikan guna menurunkan Angka Kematian perdarahan dan infeksi. Perdarahan yang
Ibu (AKI) di Indonesia. Berdasarkan Suvei banyak dalam nifas hampir selalu disebabkan
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) oleh sisa plasenta dan juga potongan-
tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan
potongan plasenta yang ketinggalan tanpa
kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 359 per
diketahui biasanya menimbulkan perdarahan
100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup
tinggi jika dibandingkan dengan negara – negara postpartum lambat (Saleha, Sitti. 2013 : 100).
tetangga di Kawasan ASEAN. AKI di Indonesia
sejak tahun 1991 hingga 2007 mengalami
penurunan dari 390 menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup.

3
REST
1 PLASENTA / SISA
PLASENTA
Rest plasenta adalah tertinggalnya suatu bagian dari plasenta dalam uterus
sehingga menyebabkan uterus tidak berkontraksi dengan baik dan
menyebabkan terjadinya perdarahan postpartum. Tetapi mungkin saja
tidak ada perdarahan dengan sisa plasenta.
2 FISIOLOGI DAN
TIPE PLASENTA
Letak plasenta yang normal umumnya pada corpus uteri bagian depan atau
belakang agak kearah fundus uteri.
TIGA BAGIAN PLASENTA :
 1. BAGIAN JANIN ( FETAL
PORTION )
 2. Bagian Maternal (Maternal
Portion)
 3. TALI PUSAT

6
BENTUK PLASENTA
✗ Plasenta normal
✗ Plasenta menbranasea : tipis, lebar, kadang
– kadang menutupi seluruh ruang kavum
uteri
✗ Plasenta suksenturiata (satu lobus terpisah),
bila disamping plasenta yang besar
ditemukan pula plasenta yang kecil disebut
plasenta suksenturiata
7
BENTUK PLASENTA
✗ Plasenta spuria, yaitu tidak ada pembuluh
darah diantara kedua bagian plasenta
✗ Plasenta bilobus, yaitu plasenta yang terdiri
dari 2 lobus
✗ Plasenta trilobus, plasenta yang terdiri dari 3
lobus.

8
Menurut pelekatan pada dinding
rahim
• Plasenta adhesiva, implantasi yang kuat dari vili korialis sehingga menyebabkan
kegagalan mekanisme separasi fisiologis

• Plasenta akreta, bagian plasenta yaitu vili korialis menanamkan diri lebih dalam
didinding rahim

• Plasenta inkreta, bagian plasenta yaitu vili korialis yang masuk kedalam lapisan otot
rahim (miometrium)

• Plasenta perkreta, bagian plasenta yaitu vili korialis yang menembus miometrium dan
mencapai serosa.
Etiologi
✗ Sebab – sebab plasenta belum lahir
✗ 1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus
✗    
✗ 2. Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus
akan tetapi belum keluar

10
Tanda dan Gejala Rest Plasenta
■ Plasenta atau sebagian ■ Perdarahan pasca partus
selaput (mengandung sekunder
pembuluh darah) tidak ✗  
lengkap
■ Perdarahan pasca partus
■ Perdarahan pervaginam berkepanjangan dan
  pengeluaran lokia dapat
berbau akibat infeksi rest
■ Uterus berkontraksi tetapi plasenta (Manuaba, 2001
tinggi fundus uteri tidak dalam Nadyah, 2013).
berkurang (Nurjannah,
dkk. 2013:151).

11
Pemeriksaan tanda – tanda vital :
✗ Suhu biasanya
✗ Tensi menurun ✗ Denyut nadi meningkat sampai
akan meningkat 38ºC dianggap
cepat normal. Setelah
satu hari suhu
akan kembali
normal (36,5 –
37,5ºC), terjadi
penurunan akibat
hipovolemia.

12
Pemeriksaan tanda – tanda vital :

• Pernafasan cepat, bila suhu dan nadi tidak normal


pernafasan juga menjadi tidak normal

• Pusing, gelisah, letih, ekstremitas dingin dan dapat


terjadi syok hipovolemik

13
DIAGNOSA ????.

14
✗ Palpasi uterus, bagaimana kontraksi uterus dan
tinggi fundus uteri
✗  
✗ Memeriksa plasenta dan selaput ketuban apakah
lengkap atau tidak
✗  
✗ Lakukan eksplorasi cavum uteri untuk
mencari :
✗  
✗ Sisa plasenta atau selaput ketuban
✗  
✗ Robekan rahim
✗  
✗ Plasenta suksenturiata
✗  
✗ Inspekulo, untuk melihat robekan pada serviks,
vagina dan varices yang pecah
✗ Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
USG (Ultrasonografi)

15
Faktor – Faktor Yang Berhubungan
Dengan Rest Plasenta
 
UMUR JARAK ANTAR
PARITAS ANEMIA
KELAHIRAN

16
Penatalaksanaan dan Terapi Rest
Plasenta
• Perbaiki keadaan umum dengan memasang infus
RL atau cairan Nacl 0,9%

• Ambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin,


golongan darah dan cross match.
 
• Bila kadar Hb < 8 gr% berikan transfusi darah

• Jika ada indikasi terjadi infeksi yang diikuti dengan


demam, menggigil, vagina berbau busuk, segera
berikan antibiotika spectrum luas

17
Penatalaksanaan dan Terapi Rest
Plasenta
• Lakukan ekplorasi (bila servik terbuka) dan
mengeluarkan bekuan darah atau jaringan
• Kuretase oleh Dokter.

• Sisa plasenta dapat dikeluarkan dengan manual


plasenta

• Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa


plasenta, dilanjutkan dengan pemberian obat
uteretonika melalui suntikan atau per oral

18
SOAP
TERLAM
PIR 19
KESIMPULAN
Dalam proses persalinan terbagi menjadi IV fase/kala, yang mana
pada kala III adalah proses pengeluaran plasenta. Pada fase ini
disebut fisiologis jika plasenta lahir secara lengkap, adapun plasenta
yang tidak lahir secara lengkap disebut rest plasenta. Sedangkan rest
plasenta atau tertinggalnya sisa plasenta adalah apabila sebagian
besar plasenta sudah lahir tetapi sebagian kecil masih melekat pada
dinding uterus. Maka, dari sinilah dilakukan tindakan lanjutan seperti
tindakan kuretase. Ada beberapa faktor penyebab rest plasenta yaitu
umur, paritas, jarak kehamilan dan anemia.

20
SARAN
✗ Pada kasus rest plasenta ini, diperlukan kerjasama antara pasien
dan bidan, begitupun dengan dokter SpOG. Disaat ibu hamil
bidan memberikan asuhan kehamilan yang mana didalamnya
bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dan penyulut pada
kehamilan dan persalinan. Begitupun pasien dianjurkan untuk
mengikuti arahan dari bidan atau tenaga kesehatan diantaranya
mempersiapkan kehamilan, mengkonsumsi tablet penambah
darah

21
Thanks
!
Any questions?

22

Anda mungkin juga menyukai