Anda di halaman 1dari 11

Kesehatan Reproduksi Remaja

UPT PUSKESMAS PAGADUNGAN

Oleh:
Rani
Promosi Kesehatan
Tugas Khusus Provinsi Banten
Mengapa kita perlu meminum tablet tambah
darah/ tablet FE?
• Remaja putri ( rematri ) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi, rematri
yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat serta
diet yang kadang keliru di kalangan rematri.
• Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia saat hamil nanti. 
• Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, maka pemerintah telah menetapkan kebijakan pemberian
Tablet Tambah Darah (TTD) pada rematri dilakukan setiap 1 kali seminggu.
Menstruasi
• Pengertian:  Menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina sebagai akibat siklus bulanan yang dialami
wanita. Akibat dari penebalan dinding rahim yang tidak dibuahi sehingga meluruh dan keluar menjadi
darah. Siklus ini terjadi secara alami dan merupakan bagian dari proses organ reproduksi wanita untuk
mempersiapkan kehamilan.
• Menstruasi pertama kali bisa datang lebih cepat atau lambat. Namun, rata-rata siklus menstruasi pertama dimulai di usia 12
tahun, atau 2–3 tahun setelah payudara tumbuh. 
• Siklus menstruasi normal: 21–35 hari dengan masa menstruasi selama 3–7 hari.
• Pada fase menstruasi, wanita mengeluarkan darah dengan volume rata-rata kurang dari 80 mililiter.
Siklus Menstruasi
Fase Menstruasi
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ditandai dengan luruhnya dinding rahim yang berisi pembuluh darah dan cairan lendir. Proses ini dimulai sejak
hari pertama menstruasi dan berlangsung selama 4–6 hari.

2. Fase folikular
Pada fase folikular, ovarium akan membentuk folikel yang berisi sel telur yang belum matang. Folikel dan sel telur ini akan
tumbuh dan merangsang penebalan di dinding rahim.
Fase folikular umumnya berlangsung selama 11–27 hari, tergantung siklus pada masing-masing wanita.

3. Fase ovulasi
Fase ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang sudah matang. Sel telur ini siap dibuahi oleh sperma di saluran
indung telur. Namun, jika tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan melebur dalam 24 jam setelah terjadinya fase ovulasi.
Fase ovulasi umumnya terjadi pada hari ke 14 siklus menstruasi.

4. Fase luteal
Fase luteal ditandai dengan berubahnya sel telur menjadi korpus luteum. Jaringan ini akan melepaskan hormon yang
mempertebal dinding rahim. Namun, jika tidak dibuahi oleh sperma, korpus luteum akan menyusut dan kembali diserap.
Akhirnya lapisan rahim akan luruh selama menstruasi.
Fase luteal berlangsung selama 11–17 hari.
Gejala Menstruasi
Selama siklus menstruasi berlangsung, wanita dapat merasakan gejala-gejala tertentu pada dua fase, yaitu saat menjelang
menstruasi dan saat menstruasi berlangsung.
1. Gejala pramenstruasi (PMS) sebelum menstruasi
Pada siklus menstruasi, kadar hormon dalam tubuh wanita akan berubah. Perubahan jumlah hormon tersebut bisa memengaruhi
fisik dan emosi sejak beberapa hari sebelum menstruasi. Gejala ini disebut sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome
 (PMS).
Beberapa gejala yang muncul saat pramenstruasi meliputi:
• Sakit kepala
• Nyeri di payudara
• Timbul jerawat di kulit
• Perut kembung
• Perubahan suasana hati (mood swing)
• Perubahan gairah seks
Gejala di atas bisa berlangsung selama 6–7 hari, yaitu selama 4 hari sebelum menstruasi dan 2–3 hari sesudah menstruasi.
Gejala Menstruasi
2. Gejala saat menstruasi
Pada saat menstruasi berlangsung, otot rahim mengalami kontraksi yang lebih kuat untuk melepaskan lapisannya. Perubahan
hormon pada fase menstruasi juga akan menimbulkan gejala menstruasi, yang umumnya berlangsung selama 1–3 hari.
Gejala yang dirasakan pada saat menstruasi meliputi:
• Nyeri di perut
• Rasa seperti ditekan di perut
• Nyeri di bagian pinggul, punggung bagian bawah dan paha bagian dalam
• Sakit kepala
• Pusing
• Mual
• Diare
Kapan harus ke dokter?
Jika mengalami tanda-tanda kelainan menstruasi, seperti:
• Jadwal menstruasi yang tidak teratur, seperti tidak menstruasi lebih dari 3 bulan atau lebih cepat dari 21 hari
• Darah yang keluar saat menstruasi sangat banyak
• Perdarahan berlangsung lebih dari 7 hari
• Perdarahan terjadi di luar siklus menstruasi
• Gejala menstruasi lebih berat daripada biasanya
Bagaimana pencegahannya?
Pencegahan Gangguan Menstruasi
Gejala yang muncul pada siklus menstruasi memang sulit dihindari. Namun, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk
meredakan rasa sakit pada siklus menstruasi, yaitu:
• Ganti asupan karbohidrat dengan karbohidrat kompleks, seperti gandum utuh, nasi merah, atau sereal.
• Perbanyak konsumsi makanan dan minuman berkalsium tinggi seperti, yoghurt dan sayuran hijau.
• Kurangi konsumsi gula, garam, dan makanan berlemak.
• Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
• Jangan merokok.
• Kelola stres dengan baik.
• Beristirahat yang cukup.
• Rutin berolahraga dengan intensitas ringan atau sedang.
• Apabila terindikasi anemia rutin meminum tablet tambah darah.
Selain itu, kebersihan organ intim saat menstruasi juga penting dilakukan dengan:
1. Mengganti pembalut sebanyak 3-5 kali dalam sehari.
2. Membersihkan organ intim terlebih dulu sebelum mengganti pembalut.
3. Cuci tangan sampai bersih usai membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut.
4. Rutin mengganti celana dalam untuk menghindari resiko tidak nyaman di area kewanitaan. Pastikan memakai
celana dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat.
Semoga Bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai