Anda di halaman 1dari 18

KELUARGA SEBAGAI SUATU LEMBAGA

Oleh :
Wiwik Gusnita, S.Pt., M.Si
Sari Mustika, S.Pt., M.Si
PERKAWINAN

Istilah “perkawinan” berkenaan dengan sesuatu


ikatan antara laki-laki dan perempuan yang tidak
akan berhenti sampai melahirkan anak saja, akan
tetapi akan tetap berlanjut terus setelah si anak lahir
sampai anak itu sanggup mencari penghidupannya
sendiri dan memenuhi kebutuhannya.
Macam-macam Perkawinan dalam Keluarga

 Perkawinan campuran
Istilah “perkawinan campuran” berkenaan perkawinan dimana suami dan istri
berbeda dalam hal: umur, agama, besar badan, kebangsan, laarbelakang
keluarga, kecerdasan dan kependidikan.
 Perkawinan antar agama
Walaupun pilipina merupakan agama katholik, perkawinan antar agama terjadi
juga. Perbedaan dalam keyakinan beragama merupan halangan terhadap
hubungan pribadi bila masing-masing agama menganggap agamanyalah
yang benar
• Perkawinan dari sudut pandang Islam merupakan sistem
peraturan dari Allah SWT yang mengandung karunia yang
besar dan hikmah yang agung.
• Melalui perkawinan dapat diatur hubungan laki-laki dan wanita
( yang secara fitrahnya saling tertarik ) dengan aturan yang
khusus.
• Dari hasil pertemuan ini juga akan berkembang jenis
keturunan sebagai salah satu tujuan dari perkawinan tersebut.
• Dan dari perkawinan itu pulalah terbentuk keluarga yang
diatasnya didirikan peraturan hidup khusus dan sebagai
konsekuensi dari sebuah perkawinan
• 1. Keluarga
KELUARGA
• Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

 Maka keluarga melakukan :


 a. Keluarga melaksanakan fungsi untuk pemeliharan biologis.
 b. Keluarga merupakan badan utama untuk mensosiolisasikan si anak.
 c. Keluarga memberikan status pada keluarganya.
 d. Keluarga tempat kita di lahirkan telah memperoleh suatu posisi social
dalam mayarakat berdasarkan mutu tingkahlaku yang diperhatikan oleh
anggota-anggotanya dan sejauh mereka telah ikut mengambil bagian
dalam aktivitas dan urusan-urusan masyarakat.
Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas
berdasarkan bentuknya :
• 1. keluarga luas utrolokal, berdasarkan adapt utrolokal,
terdiri dari keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga
batih/inti anak laki-laki maupun anak perempuan
• 2. keluarga luas viriolokal, berdasakan adapt viriolokal,
terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-
keluarga inti dari anak-anak lelaki
• 3. Keluarga luas uxorilokal, berdasarkan adapt uxorilokal,
terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-
keluarga batih/inti anak-anak perempuan
– Keluarga Konjugal (Conjugal Family) atau keluarga kecil (nuclear family)
yakni keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan anak-anaknya.
– Keluarga Konsanguini (Consanguine Family) atau sering disebut keluarga
besar (exstended family), yakni keluarga yang didasarkan atas hubungan
darah (kakek-nenek, paman, kemenakan, dll.).
– Umumnya dalam setiap masyarakat berlaku kedua sistem
kekeluargaan tersebut.
– Monogami (monogamy) yakni sistem kekeluargaan
yang didasarkan pada satu suami satu istri.
– Poligami (poligamy) yakni sistem kekeluargaan dimana
seorang suami dapat mempunyai lebih dari satu istri.
Kalau seorang suami mempunyai lebih dari satu istri
disebut polyginy. Kalau seorang istri mempunyai lebih
dari satu suami disebut polyandry ( di masa jahiliyah,
dalam Islam haram hukumnya)
– Senogami (cenogamy) yakni sistem kekeluargaan
yang membolehkan suami istri mempunyai lebih dari
satu istri atau suami (di masa jahiliyah, dalam Islam
haram hukumnya bagi isteri).
– Endogami (Endogamy) menentukan bahwa seseorang
harus memilih calon suami/istri dalam kelompoknya
sendiri.
– Eksogami (Exogamy) menentukan bahwa seseorang
harus memilih calon suami/istri dari luar kelompoknya
sendiri
»Keluarga patriarkal (patriarchal) ditandai
dengan kekuasaan dipihak laki-laki.
»Keluarga matriarkal (matriarchal) ditandai
dengan kekuasaan dipihak wanita.
»Equalitarian adalah sistem kekeluargaan
yang membagi kekuasaan sama antara
laki-laki dan wanita
»Keluarga Patrilocal, menggambarkan keadaan dimana pasangan
bertempat tinggal pada keluarga atau desa tempat asal suami.
»Keluarga Matrilocal, menggambarkan keadaan dimana pasangan
bertempat tinggal pada keluarga atau desa tempat asal istri.
»Keluarga Neolocal, menggambarkan keadaan dimana pasangan
tinggal ditempat yang masih baru (tidak di desa/keluarga laki-laki
atau perempuan).
• Orang yang dianggap/ digolongkan mempunyai hubungan
keturunan/darah atau hubungan perkawinan dengan
EGO.
• Ketentuan mengenai siapa yang tergolong sebagai
kerabat EGO dibuat berdasarkan atas sistem
kekerabatan yang berlaku dalam masyarakat ybs di mana
EGO adalah sasal seorang warganya
• Mengatur serangkaian hak dan kewajiban bagi anggota kerabat
SIMBOL-SIMBOL KEKERABATAN:

Fa Mo

Wi

Si Br Si Ego

: laki-laki

: perempuan

: hub. perkawinan

: keturunan

: hub. saudara kandung


: Saudara kembar

: mati

: Kawin tidak sah

Fa : father
Mo : Mother
So : son
Da : daughter
Wi : wife (anak saudara bapak)
Si : sister
Br : brother
ISTILAH KEKERABATAN:
Adalah istilah yg digunakan untuk menunjukkan identitas
para kerabat berkenaan dengan penggolongan
kedudukan mereka dlm hubungan kekerabatan masing-
masing dgn EGO

Dengan istilah kekerabatan hubungan-hubungan sosial


yang menyangkut kedudukan, hak dan kewajiban antara
EGO dengan kerabat-kerabatnya dapat dilakukan secara
mudah dan tertib sesuai dengan aturan yang berlaku

Misal: seorang anak Jawa menyebut adik ayah atau


ibunya dengan istilah paklik

Perlu dibedakan antara sebutan dan sapaan


MENURUT G.P. MURDOCK ADA 3 KATEGORI
KELOMPOK KEKERABATAN BERDASARKAN FUNGSI
SOSIALNYA:

1. Kelompok kekerabatan berkorporasi (corporate kingroups). Misal:


kel. Inti
2. Kelompok kekerabatan kadangkala (occasional kingroups)
- anggotanya banyak
- hanya berkumpul/bergaul kadang kala
- misal: kindred
3. Kelompok kekerabatan menurut adat circumsriptive kingroups)
- warganya tidak saling kenal
- tanda anggota ditentukan oleh adat
- misal: klen besar/marga
FUNGSI KEKERABATAN:

1. Menunjukkan kelakuan dan tindakan-tindakan


tertentu sesuai dengan identitasnya
2. Mewujudkan adanya kelompok-kelompok atau
kesatuan-kesatuan sosial
3. Di kota besar, kelompok kekerabatan berfungsi
dalam usaha saling tolong menolong dan kerja
sama mengatasi berbagai masalah

Anda mungkin juga menyukai