Anda di halaman 1dari 14

REAKSI KIMIA (PEREAKSI PEMBATAS)

PERTEMUAN 4
ARIYO P. HIDAYANTO
PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu untuk mendefinisikan


serta menguraikan konsep pereaksi
pembatas dalam reaksi kimia
PEREAKSI PEMBATAS
• Contoh perhitungan :
Ada reaksi industri pembuatan metanol (CH3OH) dari
karbonmonoksida dan hidrogen pada suhu tinggi :
CO(g) + 2H2(g) → CH3OH(g)
Pada kondisi mula mula kita memiliki 4 mol CO dan 6 mol hidrogen
maka tentukan mana pereaksi pembatas

Untuk CO, kita dapat menentukan metanol yang terbentuk :


PEREAKSI PEMBATAS

Analogi konsep pereaksi pembatas adalah pada suatu klub dansa


yang terdiri dari pria dan wanita, jika ada 14 pria dan hanya 9 wanita
maka hanya 9 pasangan (pria-wanita) yang akan terbentuk sebagai
produk

5 pria akan tak memperoleh partner yang disebut sebagai sisa dan
jumlah wanita disebut sebagai pembatas karena membatasi
jumlah pria yang dapat berdansa
PEREAKSI PEMBATAS
Untuk hidrogen, kita juga dapat menentukan metanol yang terbentuk :

Ciri utama dari pereaksi pembatas adalah reaktan yang menghasilkan


jumlah mol produk terkecil diantara semua reaktan. Oleh karena itu,
kita bisa menentukan bahwa hidrogen adalah pereaksi pembatas
dan karbonmonoksida adalah pereaksi sisa
PEREAKSI PEMBATAS
Soal :
Urea [(NH2)2CO] dibuat dari mereaksikan amoniak dengan
karbondioksida :
2NH3(g) + CO2(g) → [(NH2)2CO](aq) + H2O(l)
Dalam reaksi diatas, 637,2 g amoniak direaksikan dengan 1142 g
karbondioksida. Tentukan mana yang menjadi pereaksi pembatas ?

(Mr NH3 = 17,03 g/mol ; Mr CO2 = 44,01 g/mol)


KONSEP MOLARITAS
• Konsep molaritas digunakan ketika kita mempelajari stoikiometri larutan.
Dalam hal ini kita harus mengetahui jumlah reaktan yang hadir didalam
suatu larutan kimia

• Hal ini sangat erat kaitannya dengan konsentrasi suatu larutan, yang
didefinisikan sebagai jumlah zat yang terlarut dalam suatu pelarut. Dalam
ilmu kimia umumnya zat terlarut bisa berfasa cair atau padat sedangkan
pelarut berfasa cair

• Konsentrasi suatu larutan bisa dinyatakan dalam berbagai macam cara.


Salah satunya adalah molaritas (M) atau sering disebut konsentrasi molar
• Konsentrasi molar didefinisikan sebagai jumlah mol dari zat yang
terlarut tiap 1 liter larutan

• Bisa dijabarkan secara harfiah dalam persamaan :

• Secara notasi :

• Dengan n : jumlah mol terlarut, V : volume larutan dalam liter


KONSEP MOLARITAS
• Contoh ilustrasi :
Larutan glukosa 1,46 molar (C6H12O6), ditulis dengan 1,46 M C6H12O6 yang
mengandung 1,46 mol zat terlarut yaitu padatan C6H12O6 dalam suatu
larutan sebanyak 1 L

• Contoh soal :
Hitung molaritas dari 0,73 mol glukosa (C6H12O6) yang dilarutkan didalam
suatu larutan bervolume 500 ml :
KONSEP MOLARITAS
Prosedur untuk membuat suatu larutan dengan konsentrasi molar :
KONSEP MOLARITAS
Keterangan :
Dari gambar diatas menunjukkan
a.Suatu zat yang berbentuk padatan (zat terlarut) dimasukkan dalam labu
volumetrik, lalu perlahan lahan air ditambahkan melalui corong dengan volume
tertentu. Jangan lupa catat berapa gr padatan tersebut dan senyawa nya untuk
menghitung berat molekulnya
b.Secara perlahan aduk dengan menggoyang labu hingga terbentuk larutan
homogen. Makin lama terlihat bahwa seluruh padatan terlarut dengan
sempurna
c.Terakhir, setelah seluruh padatan terlarut, tambah air hingga mencapai level
merah labu (misal 1 L). Jika kita mengetahui volume larutan dan jumlah
padatan serta senyawanya, maka kita dapat menghitung konsentrasi molar
larutan tersebut
Contoh soal : KONSEP MOLARITAS
Dalam suatu pengukuran biokimia, seseorang membutuhkan 3,81 gr glukosa untuk
direaksikan. Hitung volume (dalam milimeter) larutan glukosa yang terbentuk jika
larutan tersebut memiliki konsentrasi molar sejumlah 2,53 M

Anda mungkin juga menyukai