Anda di halaman 1dari 18

Cara Kerja Sistem Reproduksi Manusia

Proses reproduksi manusia terjadi ketika sel telur dari wanita dengan sel sperma dari pria bersatu dan
berkembang di dalam rahim untuk membentuk janin. Dengan kata lain, kemampuan ini berguna
untuk menghasilkan keturunan atau berkembang biak.

Beberapa bagian tubuh, baik pada wanita maupun pria dibutuhkan agar proses ini dapat terjadi yang
disebut dengan alat reproduksi atau alat kelamin. Sistem reproduksi pada pria dan wanita memiliki
sistem kerja yang berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan
keunikannya sendiri secara genetik.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
Banyak sekali masalah kesehatan yang rentan
terjadi pada sistem reproduksi pria, dan kanker 1 Disfungsi ereksi
prostat menjadi penyakit yang paling umum
ditemui. Namun, pria juga dapat mengidap 2 Prostatitis
kanker testis dan kanker penis. Selain itu,
masalah pada sistem reproduksi pria lainnya 3 Epididimitis
yang juga umum terjadi adalah:
4 Hipospadia
5 Varikokel
6 Hidrokel
Penyakit pada
Sistem Banyak bagian dari sistem reproduksi pria dan
wanita dapat dipengaruhi oleh kanker. Sel
Reproduksi kanker dapat menyerang rahim, ovarium,
Wanita payudara dan leher rahim, di antara organ
lainnya. Selain itu, masalah pada sistem
reproduksi wanita lainnya yang juga umum
terjadi adalah:

Radang
panggul Sindrom
Endometriosis
polikistik
prolaps uteri ovarium
(PCOS)
Cara Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi
Pria dan Wanita

1 2 3 4 5

• pastikan selalu • Mengonsumsi • praktik • Terapkan • Rutin


menjaga makanan bergizi hubungan melakukan
pola hidup
kebersihan pria seimbang pemeriksaan
intim yang sehat
dan wanita kesehatan ke
aman
dokter
SISTEM REPRODUKSI
PADA PRIA
GENITALIA INTERNAL

Epididimis Vesikula seminalis Glandula prostatica

1 3 4 5 6 7
2

Testis Duktus deferens Duktus Ejakulatorius Glandula Bulbuorethralis


Proses pembentukan sperma
Proses pembentukan sperma di dalam testis disebut dengan spermatogenesis. Proses
spermatogenesis dilakukan dalam beberapa tahap sehingga menghasilkan spermatozoa sebanyak
empat spermatozoa.

Awalnya, sel spermatogonia akan membelah secara mitosis dan menghasilkan spermatosit primer.
Sel spermatosit primer ini akan membelah dua kali secara meiosis dan menghasilkan spermatozoa
haploid. Sel ini akan mengalami fase pematangan menjadi sel sperma.

Sel sperma laki-laki dibuat setiap saat oleh testis. pembuatan sel sperma dipengaruhi oleh hormon
Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH). Produksi sperma bersamaan dengan
produksi hormon testosteron yang mengendalikan produksi FSH dan LH.
SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA

Secara anatomi, sistem reproduksi wanita terdiri dari


genitalia eksternal dan genitalia internal. Genitalia
eksternal terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, klitoris, glandula vestibularis mayor, glandula
vestibularis minor.Sedangkan genitalia internal terdiri
dari vagianhymen,tuba uterina, uterus, ovarium.
Genitalia Eksternal

Mons pubis Klitoris

Glandula vestibularis
Labia mayora mayor

Glandula vestibularis
Labia minora
minor
Batal
Genitalia Internal •
VAGINA
Secara anatomi, vagina merupakan organ yang berbentuk tabung dan
membentuk sudut kurang lebih 60 derajat dengan bidang horizontal. Namun,
posisi ini berubah sesuai dengan isi vesika urinaria. Dinding ventral vagina
yang ditembus serviks panjangnya7,5 cm, sedangkan panjang dinding
posterior kurang lebih 9 cm. Dinding anterior dan posterior ini tebal dan dapat
diregang. Dinding lateralnya di bagian cranial melekat pada ligament
Cardinale, dan di bagian kaudal melekat pada diafragma pelvis sehingga lebih
rigid dan terfiksasi. Vagina ke bagian atas berhubungan dengan uterus,
sedangkan bagian kaudal membuka pada vestibulum vagina pada lubang yang
disebut introitus vaginae.
Genitalia Internal

2. Himen 3. Tuba uterina

Adalah lipatan mukosa yang menutupi


Tuba uterina atau tuba fallopi memiliki
sebagian dari introitus vagina. Himen tidak vs.
panjang masing-masing tuba kurang lebih 10
dapat robek disebut hymen imperforatus.
cm. Dibagi atas 4 bagian (dari uterus kea rah
Terdapat beberapa bentuk himen
ovarium) yaitu pars uterine tubae (pars
diantaranya : himen anular, himen septal,
intramuralis), isthmus tubae, ampulla tubae,
himen kribiformis, himen parous.
dan infundibulum tubae.
4. Uterus 5. Ovarium
Uterus merupakan organ berongga dengan dinding Ukuran dan bentuk ovarium tergantung umur dan stadium
muscular tebal, terletak di dalam kavum pelvis minor siklus menstruasi. Bentuk ovarium sebelum ovulasi adlah
(true pelvis) antara vesika urinaria dan rectum.Uterus ovoid dengan permukaan licin dan berwarna merah muda
berbentuk seperti buah pir (pyriformis) terbalik dengan keabu-abuan. . Pada dewasa muda ovarium berbentuk
apeks mengarah ke kauda dorsal, yang membentuk sudut ovoid pipih dengan panjang kurang lebih 4 cm, lebar
dengan vagina sedikit lebih 90 derajat uterus seluruhnya kurang lebih 2 cm, tebal kurang lebih 1 cm dan beratnya
terletak di dalam pelvis sehingga basisnya terletak kurang lebih 7 gram. Posisi ovarium tergantung pada
kaudal dari aperture pelvis kranialis. posisi uterus karena keduanya dihubungkan oleh ligamen-
ligamen.

Genitalia Internal
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai