Anda di halaman 1dari 19

Sistem

Reproduksi Pria
dan Wanita
Kelompok 6
Disusun Oleh:

1. Raihan Sayyid Zaky Hernawan (221030790482)


2. Retno Wulandari (221030790495)
3. Rezza Aulia Anggraeni (221030790500)
4. Sabrina Rahma Wiseva (221030790544)
Table of contents
01 02
Pengertian Sistem Anatomi Sistem
Reproduksi Reproduksi

03 04
Patofisiologi Sistem Patofisiologi Sistem
Reproduksi Wanita Reproduksi Pria
Pengertian Sistem
Reproduksi
Sistem reproduksi pada manusia adalah suatu sistem yang
memungkinkan manusia untuk bereproduksi dan memperbaharui
spesies. Sistem reproduksi juga merupakan suatu rangkaian dan
interaksi organ dan zat dalam organisme yang bertujuan untuk
berkembang biak untuk mewariskan sifat-sifat induknya kepada
keturunan berikutnya.
Sistem reproduksi pada manusia, baik pada pria maupun wanita,
memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing-
masing. Setiap organ dalam sistem tersebut memiliki fungsi yang
berbeda-beda pula dan bekerja secara spesifik untuk masing-
masing jenis kelamin.
Anatomi
Sistem
Reproduksi
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat reproduksi
wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita
bagian luar yang terletak di perineum.

1. Alat Reproduksi Luar 2. Alat Reproduksi Luar

a. Mons veneris / Mons pubis a. Vagina


b. Bibir besar (Labia mayora) b. Uterus
c. Klitori c. Tuba Falopi
d. Vestibulum d. Ovarium
e. Parametrium e. Parametrium
f. Kelenjar Bartholin
g. Himen (Selaput dara)
h. Fourchette
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Organ genitalia pria dibedakan menjadi organ genitalia interna dan organ genitalia
eksterna.Organ genitalia interna terdiri dari testis, epididimis, duktus deferen, funiculus
spermaticus, dan kelenjar seks tambahan. Organ genitalia eksterna terdiri dari penis,
uretra, dan skrotum.

1. Anatomi organ genitalia internal


a. Testis
b. Epididimis
c. Duktus deferen dan funiculus

2. Anatomi organ genitalia eksternal


a. Penis
b. Uretra
c. Skortum
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Hormon sistem reproduksi
Ada beberapa hormon-hormon reproduksi yaitu :
a. Ekstrogen
b. Progesteron
c. Gonadotropin releasing hormone
d. Fsh (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone)
e. Lh (luteinizing hormone) / ICSH (intersititial cell stimulating hormone)
f. HCG (human chorionic gonadotrophin)
g. LTH (lactrotrophic hormone)/ prolactin
PATOFISIOLOGI
SISTEM
REPRODUKSI
A. Patofisiologi Wanita
1. Endometriosis.
Endometriosis merupakan penyakit progresif dengan ditemukannya jaringan yang menyerupai endometrium pada
lokasi SELAIN dinding uterus. Pertumbuhan abnormal jaringan endometrium ini disebut implan atau plak
endometriumPlak dapat ditemukan di berbagai daerah tetapi paling sering terdapat pada ovarium, tuba falopi, dan
ligamentum sacrouterine.

2. Gangguan mentruasi
Gangguan Menstruasi Gangguan menstruasi adalah kondisi ketika siklus menstruasi mengalami anomaly atau
kelainan. Hal ini bisa berupa pendarahan menstruasi terlalu banyak atau terlalu sedikit, siklus menstruasi yang
tidak beraturan, atau tidak haid sama sekali. Gangguan siklus menstruasi pada wanita dibedakan menjadi :
a. Amenorrhea
b. Oligomenorrhea
c. Polymenorhea
d. Menorrhagia
e. Metrorrhagia
f. Dismenorrhea
g. Premenstrual dysphoric disorder ( PMDD)
A. Patofisiologi Wanita
3. Kanker seviks
Kanker serviks merupakan keadaan di mana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel
serviks. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.

4. Kanker Ovarium
​Jenis kanker yang seringkali tidak terdeteksi sampai telah menyebar di dalam punggul dan
perut.

5. Kista​
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan
jenisnya bermacam-macam

6. Radang Panggul
Radang panggul merupakan suatu infeksi yang memberikan masalah pada serviks, uterus, tuba
falopi, hingga ovarium.

7. PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon
wanita.
B. Patofisiologi Pria
1. Kanker Testis.
Kanker testis umumnya terdiagnosa karena kehadiran substansi kimia tubuh seperti alpha
fetoprotein dan beta human chorionic gonadotropin yang diproduksi sel-sel kanker.
Pemeriksaan umumnya dilakukan melalui darah. Meskipun tergolong jenis kanker langka
namun mematikan. Sebab belum ada obatnya. Meski demikian dengan perawatan tinggi dan
menjaga kondisi tubuh, sekitar 70% penyandang kanker testis dapat bertahan hidup lebih lama.

2. Kanker Testis.
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, yaitu saluran berkelok-kelok yang
menghubungkan testis dengan vas deferens. Epididimitis biasanya disebabkan oleh infeksi atau
oleh penyakit menular secara seksual ( PMS ) yang mengakibatkan rasa nyeri dan
pembengkakan pada salah satu testis.
Infeksi ini bisa menyerang pria dari berbagai usia, meski demikian biasanya lebih banyak
menyerang pria berusia 14–35 tahun. Salah satu terapi utama epididimitis dilakukan lewat
pemberian antibiotik yang adekuat. Beberapa pilihan antibiotik yang dapat digunakan adalah
levofloxacin dan ceftriaxon. Pencegahan epididimitis yang bisa dilakukan adalah dengan
menghindari perilaku berisiko, seperti seks bebas. Selain itu penting untuk selalu menjaga
kebersihan daerah urogenital atau alat kelamin.
B. Patofisiologi Pria
3. Hernia Inguinal
Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus
terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum.
Hernia terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan.
Benjolan akibat hernia inguinalis biasanya tidak menimbulkan nyeri. Namun, nyeri bisa
terasa utamanya saat penderita membungkuk, batuk, dan mengangkat benda berat.
Penyebab utama dari hernia inguinalis adalah adanya area yang lemah atau defek
pada dinding perut pada area selangkangan. Kelainan ini dapat diperbaiki dengan cara
pembedahan

4. Ambiguous Genitalia (Alat Kelamin Ganda)


Ambiguous Genitalia merupakan kelainan yang sangat jarang terjadi. Kelainan ini ditandai
dengan seorang bayi lahir dengan alat kelamin yang tidak jelas apakah laki-laki atau
perempuan. Sebagian besar anak laki-laki yang lahir dengan kelainan seperti ini memiliki penis
yang sangat kecil atau tidak ada, tetapi memiliki jaringan testis. Pada sejumlah kecil kasus,
seorang anak memiliki jaringan testis dan ovarium.
B. Patofisiologi Pria
5. Mikropenis
Mikropenis merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada kelainan seperti ini,
penis terbentuk secara normail, tetapi dengan ukuran di bawah ukuran rata-rata, yang
ditunjukkan dengan pengukuran standar.Micropenis bisa terjadi sendiri atau bersamaan dengan
kelainan lain. Berikut adalah beberapa penyebab micropenis: gangguan hormon dan paparan
zat berbahaya. Penanganan micropenis pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa.
Penanganan yang bisa dilakukan diantaranya: terapi hormon dan Phalloplasty.

6. Sterilitas/Infertilitas
Laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu membentuk sperma sama sekali atau tidak
mampu menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup. Hal itu terjadi sebagai akibat tidak
normalnya organ-organ reproduksi, peradangan pad alat kelamin, kecanduan alkohol, atau
akibat penyakit menular seksual. Beberapa laki-laki juga mengalami masalah ejakulasi
Kesimpulan
1. Sistem reproduksi adalah sistem organ dan struktur tubuh yang terlibat dalam produksi sel-
sel reproduksi atau gamet dan perkembangan embrio. Pada manusia, sistem reproduksi
terdiri dari organ reproduksi internal dan eksternal pada laki-laki dan perempuan
2. Beberapa gangguan pada sistem reproduksi wanita salah satu nya ada endometriosis,
gangguan menstruasi, kanker serviks, kanker ovarium, kista, radang panggul, dan PCOS.
3. Beberapa gangguan pada sistem reproduksi pria salah satunya ada kanker testis,
epididimitis, hernia inguinal, ambiguous genitalia, mikropenis, dan sterilitas/infertilitas.
4. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi pria dan wanita bisa disebabkan oleh infeksi,
peradangan, kelainan genetic, gangguan hormone, bahkan kanker
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai