“AUTOANALYZER”
DI SUSUN OLEH :
AMELIA PUTRI KARUNIA
NIM : 51122005
DOSEN PEMBIMBING :
BASTIAN, S.Si. T.,M.Biomed
NBM : 1319320
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas
berkah dan karuianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah instrumenentasi
ini. Adapun tujuan saya adalah berharap makala ini bisa menjadi pegetahuan para
pembaca.
Semoga allah SWT melimpahkan karunia serta rahmat-nya untuk semua. Saya
hanya bisa berharap agar makalah instrumentasi ini berguna bagi kita semua, Amiin.
Pengetahuan alat merupakan salah satu factor yang penting untuk mendukung kegiatan
pratikum. Mahasiswa akan terampil dalam pratikum apabila mereka mempunyai pengetahuan
alat-alat pratikum yang meliputi nama alat , fungsi alat, dan cara menggunakannya (ayuni,
ddk.2018).
Pegenalan alat-alat laboratorium untuk para mahasiswa sangat penting dilaksanakan agar dapat
menunjang pengetahuan dalam melaksanakan aktivitas di dalam laboratorium baik dalam
melaksanakan pratikum maupun penelitian ( ayuni, dkk.2018).
Untuk penggunaan alat-alat laboratorium para mahasiswa harus mengetahui nama dan
kegunaannya, agar dalam melaksanakan pratikum maupun penelitian mahasiswa mampu
meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam penggunaan alat-alat laboratorium tersebut ( Ayuni,
dkk.2018).
Rumus Masalah
Inilah hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat - alat yang bisa
dikatakan "bandel". Namun sebandel - bandelnya alat tersebut, tetap saja harus mendapatkan
perhatian khusus seperti ;
a. Suhu ruangan
b. Lakukan control secara berkala
c. Selalu cek reagen
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat ini seperti:
Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah ditambahkan antikoagula.
Pastikan tidak ada darah yag menggumpal karena akan merusak hasil jika terhisap
4. Kalibrasi Autoanalyzer
Autoanalyser memang sangat membantu analis dalam mengerjakan tahapan analitik namun
perlu diperhatikan, setiap hari baik autoanaliser hematologi atau kimia klinik harus selalu
dikalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil. Untuk autoanalyser kimia klinik, cara kalibrasinya
adalah dengan menggunakan serumcontrol. Serum yang sudah diketahui komposisi dan kadarnya
diperiksa dengan menggunakan autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang didapat
dibandingkan dengan kadar serum control. Jika masih dalam range, maka autoanaliser masih
memberikan hasil yang valid sehingga dapat digunakan untuk memeriksa sampel.
Begitu juga untuk autoanaliser hematologi, digunakan darah yang konsentrasinya sudah diketahui
dengan pasti. Darah control tersebut dilakukan pemeriksaan sama seperti pemeriksaan sampel lalu
hasilnya dibandingkan dengan kadar darah control sebenarnya. Kalibrasi yang seperti dijelaskan di
atas dilakukan setiap hari sebelum melakukan pemeriksaan pada sampel sehingga hasil yang
didapatkan akurat.
5. Kelebihan Autoanalyzer
1. Efisiensi Waktu
2. sampel
3. Ketepatan Hasil
6. Kekurangan Autoanalyzer
Dibalik kelebihan - kelebihannya ternyata autoanalyzer juga memiliki beberapa
kekurangan, seperti :
1. Tidak dapat menghitung sel abnormal
2. Pemeriksaan oleh autoanalyzer ini tidak selamanya mulus, namun pada
kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti dalam hal
menghitung sel - sel abnormal.
PENUTUP
Kesimpulan
Autoanalyzer merupakan analisis automatis menggunakan teknik aliran khusus
bernama “Analisis Aliran Kontinu (CFA)”.Autoanalyzer (chemistry analyzer)
merupakan salah satu alat laboratorium canggih yang dilengkapi dengan sistem
sequensial multiple analysis. Alat ini mempunyai kemampuan pemeriksaan yang lebih
banyak, berfungsi untuk analisis kimia secara automatis.Alat ini mampu menggantikan
prosedur-prosedur analisis manual dalam laboratorium, rumah sakit, dan
industri.Autoanalyzer dapat digunakan untuk menganalisis kandungan air, gas, mineral,
logam, dan material biologis dari suatu larutan.
Penggunaan Autoanalyzer
1.Hubungkan alat dengan jalan-jalan PLN
2.Posisikan alat dalam kondisi ON
3. Sebelum menggunakan alat ini, lakukan kalibrasi internal
4.Setelah kalibrasi masuk ke control , semisal nilai kalibrasi sample glukosa
bernilai 95 sama dengan yang di control. Maka alat ini berfungsi dengan baik.
5. Masukkan sample serum pada pasien. Ukur sesuai dengan kebutuhan
6. Atur setting alatlah
7. Tunggu hasil pengujian
8. Setelah pemakaian alat, lakukan membersihan pada alat dan selalu matikan alat jika
tidak terpakai.
Kalibrasi
Autoanalyzer
Autoanalyser memang sangat membantu analis dalam mengerjakan tahapan analitik namun perlu diperhatikan, setiap hari baik
autoanaliser hematologi atau kimia klinik harus selalu dikalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil. Untuk autoanalyser kimia
klinik, cara kalibrasinya adalah dengan menggunakan serum control. Serum yang sudah diketahui komposisi dan kadarnya
diperiksa dengan menggunakan autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang didapat dibandingkan dengan kadar serum
control. Jika masih dalam range, maka autoanaliser masih memberikan hasil yang valid sehingga dapat digunakan untuk memeriksa
sampel.
Begitu juga untuk autoanaliser hematologi, digunakan darah yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Darah
control tersebut dilakukan pemeriksaan sama seperti pemeriksaan sampel lalu hasilnya dibandingkan dengan kadar darah
control sebenarnya. Kalibrasi yang seperti dijelaskan di atas dilakukan setiap hari sebelum melakukan pemeriksaan pada
sampel sehingga hasil yang didapatkan akurat.