yfyffyhf
DISUSUN OLEH
Kelompok 2
Anggota :
1.
2.
3.
4.
ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
Jl. dr. SITANALA KOTA TANGERANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul Clinic Analyzer (ABX Pentra 400).
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita untuk meningkatkan kinerja dan mutu
perencanaan program kesehatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
4
4
5
11
12
13
13
13
14
14
14
22
22
23
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6
1.3.7
Pentra 400
Untuk mengetahui cara perawatan dan hal- hal yang harus diperhatikan
pada Autoanalyzer ABX Pentra 400
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Autoanalyzer ABX Pentra 400
Autoanalyzer digunakan terutama untuk analisis laboratorium rutin dalam
bidang medis. Instrumen ini biasanya menentukan tingkat albumin, alkali
fosfatase, aspartate transaminase (AST), nitrogen urea darah, bilirubin, kalsium,
kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor anorganik, protein, dan asam urat dalam
tertentu dan menghasilkan It. Cuvette disini merupakan tempat menaruh sample
yang akan diperiksa.
Cahaya yang keluar dari cuvette (It) ditangkap oleh detektor. Detektor disini
merupakan sensor untuk merubah energi cahaya menjadi bentuk energi (sinyalsinyal) listrik yang selanjutnya dikuatkan oleh Amplifier lalu di converter oleh
ADC, dimana ADC disini berfungsi mengubah data analog menjadi data digital.
Kemudian dari ADC diolah oleh Microcontroller dan ditampilkan ke display.
Monochromator
Lampu halogen
Filter
mat
Amplifier
Detector
ADC
Microcontroller
Cuvette
Display
Dialyzers
Phase separator
Flowcell
4. Docking photometer base
Instrumen ini menyediakan arus listrik DC yang teratur yang mampu
menyuplai 3 buah fotometer dengan kebutuhan 305A. Instrumen ini
menyediakan sumber cahaya kepada fotometer.
5. Digital detector
Digital detector mengukur absorbance dari produk berwarna yang
dihasilkan oleh reaksi antara sampel dan reagen. Digital detector ini
mengubah sinyal dari absorbance tersebut menjaddi sinyal elektronik
digital. Digital detector menggunakan wavelength filter dan flowcell yang
mudah untuk diubah.
6. Data Acquisition system
Menyediakan hardware control dan data reduction dari 8 detector secara
simultan. Ini merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan windows.
7. Surfactant
Menurunkan tegangan permukaan dari flow stream dam menurunkan
tekanan balik dari analyzing cartridge. Ini membuat bubble injection dan
fluid flow untuk mengalir secara lembut dan lancar.
2.4 Komponen Alat
Fisik
Sistem Ukuran
40 "x 28" x 25 "(W x L x H)
Sistem Berat
264
Pendingin Eksternal Satuan Ukuran
12 "x 17" x 16 "(W x L x H)
Satuan Pendingin Eksternal Berat
77
Printer
Printer Laser
Tingkat suara
<60 dBA
Suhu operasi
15-32 C
Kelembaban Operasi
20-85%
Jumlah Kebutuhan daya (dengan Printer) 1000 VA
Air
De-terionisasi / Air Distilasi - 10L Tank
Spesifikasi Air
Tahanan> 5 megohms
Windows XP
Pengolahan data
Westgard
Log
Kunci USB
HTML Format
Sistem Optical
Lampu Tungsten-halogen
Bi-chromatic cahaya absorbansi
Prinsip Pengukuran
Sensor
Foto array dioda
Optical Linearitas 2,5 A. at 340mm; 3.0 pada panjang gelombang lain
4.
5.
6.
name)
dan
juga New
reagen menunjukkan warna oranye berarti sisa reagen hanya cukup untuk
beberapa pemeriksaan saja sehingga harus disiapkan reagen backup.
6. Lakukan kontrol dan kalibrasi (jika perlu) dari reagen-reagen yang akan
digunakan. Letakkan kontrol dan kalibrator di tempat yang telah
ditentukan (kontrol di rak berwarna hijau, kalibrator di rak berwarna
kuning).
7. Cara melakukan kalibrasi yaitu dari main menu pilih Worklist, kemudian
pilih Calibration, setelah itu tekan tanda (+) dan pilihCalibration expired
only, kemudian di layar ditampilkan pemeriksaan apa saja yang harus
dikalibrasi pada waktu tersebut. Tekan tombol OK.
8. Apabila hasil dari kontrol dan kalibrasi telah sesuai dengan batas yang
ditentukan (valid) maka alat siap untuk digunakan.
9. Apabila alat telah selesai mengerjakan sampel dan akan dimatikan, tekan
tombol Exit. Setelah itu pilih menu Shutdown dengan memintaSystem
Cleaning, setelah itu tekan OK.
10. Biarkan alat melakukan proses pencucian kemudian bagian alat untuk
pemeriksaan akan mati tetapi power utama tetap nyala (tombolpower tidak
dimatikan) untuk menjaga kestabilan suhu reagen.
Cara Mematikan Alat
1. Tekan tombol utama dari menu utama sehingga pada layar keluar menu
Shutdown
2. Pilih Standby kemudian beri tanda ISE Cleaning jika ada dan system
Cleaning kemudian tekan OK
2.6 Hasil Pemeriksaan
1. Bila kalibrator dan kontrol serum tidak memenuhi nilai targetnya, maka
pemeriksaan tidak dapat dilakukan.
2. Bila hasil terlalu tinggi kadarnya dibandingkan dengan nilai kalibrator,
maka alat akan secara otomatis mengencerkan bahan pemeriksaannya.
3. Bila kualitas bahan pemeriksaan kurang baik, alat akan
menginformasikannya dan tidak melakukan pemeriksaan yang diminta.
4. Nilai yang nilainya terlalu tinggi atau rendah dari nilai rujukan akan diberi
tanda bintang.
11
2.7 Troubleshooting
1. Kalibrator/ control tidak ada atau kosong.
2. Rak cuvettes yang digunakan tidak ada.
3. Rak cuvettes digunakan penuh.
4. Tidak dapat menyedot cairan atau reagen.
5. Botol reagen kosong.
2.8 Kalibrasi Alat
Cara melakukan kalibrasi pada ABX Pentra 400
1. Dari menu utama pilih Worklist.
2. Pilih Calibration dari menu worklist, kemudian tekan Add New untuk
menambahkan jenis parameter yang akan di calibration.
3. Pilih All Calibrations expired lalu tekan OK untuk Validasi atau pilih jenis
parameter yang akan dikalibrasi.
4. Pilih Control untuk melakukan control, kemudian pilih Add New untuk
melakukan jenis control yang akan dilakukan.
5. Pilih Default Control untuk melakukan control terhadap semua parameter
atau pilih jenis control secara manual. Tekan OK untuk validasi terhadap
permintaan control.
6. Tekan tombol Run untuk memulai pemeriksaan sampel.
2.9 Kelebihan dan Kekurangan ABX Pentra 400
Kelebihan :
1. Alat bekerja secara otomatis
2. Pemeriksaan sampel dapat mencapai 420 test per jam
3. Parameter yang diperiksa lebih banyak
Kekurangan:
1. Ukuran alat cukup besar
2. Harga alat cukup mahal
3. Menggunakan reagen pencuci yang cukup banyak.
2.10
seperti:
12
Cara Perawatan
Adapun cara perawatan untuk ABX Pentra 400 :
Suhu ruangan
Lakukan control secara berkala
Selalu cek reagen
2.12 Gold Standar
1. Gula Darah
Metoda : GOD PAP
Prinsip
: Glukosa akan dioksidasi dengan adanya enzim glukosa oksidase
membentuk suatu asam glukonat dan peroksida. Peroksida yang terbentuk
direaksikan dengan 4 amino-antypyrine dan asam hidroksi benzoic, dengan
adanya peroksidase membentuk senyawa kompleks yang berwarna.Intensitas
warna merah yang terbentuk sebanding dengan kadar glukosa dalam sampel.
Nilai normal : 70 125 mg/dl
2. Protein Total
Metoda
: Biuret
Prinsip
13
Prinsip
pH 4,2 akan membentuk kompleks warna hijau biru, intensitas warna yang
terbentuk sebanding dengan konsentrasi albumin dalam sampel.
Nilai normal : 3,5 6,0 g/dl
4. Globulin
Kadar globulin didapat dari pengurangan kadar total protein dengan albumin.
Perhitungan : Globulin = Total Protein Albumin
Nilai normal : 2,0 3,0 g/dl
5. Kolesterol Total
Metoda
Prinsip
diubah menjadi kolesterol dan asam amino bebas. Kolesterol yang terbentuk
dioksidasi dengan bantuan enzim kolesterol oksidase membentuk kolestenon
dan hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan
DSBmT (disulphobutyl-m-toluidin disodium) dan 4-amino antipyrin dengan
bantuan enzim peroksidase membentuk quinonimin yang berwarna merah
muda. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi
kolesterol total.
Nilai normal : < 200 mg/dl
6. Trigliserida
Metoda
: GPO PAP
Prinsip
dan asam amino bebas. Gliserol yang terbentuk direaksikan dengan ATP
14
: CHOD PAP
Prinsip
LDL,
VLDL
dan
chylomykron
dalam
sampel
akan
: 30 70 mg/dl
Wanita
: 30 85 mg/dl
8. LDL Cholesterol
Metoda
: CHOD PAP
Prinsip
15
: Kinetik optimasi
Prinsip
: CK-MB terdiri dari 2 sub unit CKM dan CKB, dimana sub
unit CKM dihambat oleh antibodi spesifik dan hanya aktivitas sub unit CK-B
yang setara dengan setengah aktivitas iso enzim MB yang diperiksa dengan
cara kinetik enzimatik. Creatin phosphat dan ADP dengan adanaya enzim
creatin kinase akan berubah menjadi creatin dan ATP, dimana ATP ini bersama
glukosa oleh enzim heksokinase diubah menjadi glukosa-6-phosphat dan ADP.
Glukosa-6-phosphat bersama NADP oleh enzim G-6-P-DH akan diubah
menjadi gluconat-6-phosphat dan NADPH. Aktivitas CK-B sebanding dengan
perubahan NADP. Hasil yang terukur kemudian dikonversikan dengan
CKMB.
Nilai Normal : < 24 U/L
10. LDH
Metoda
: Kinetik IFCC
Prinsip
laktat dan NAD. Aktivitas LDH ditentukan dengan cara mengukur penurunan
konsentrasi NADH.
Nilai Normal : < 480 U/L
11. SGOT / AST
16
Metoda
: Kinetik IFCC
Prinsip
: 35 U/L
Wanita
: 31 U/L
: Kinetik UV IFCC
Prinsip
: 45 U/L
Wanita
: 34 U/L
: Kinetik IFCC
17
Prinsip
: 35 - 104 U/L
Prinsip
Prinsip
18
17. Ureum
Metoda
: Urease GLDH
Prinsip
Prinsip
19
Nilai normal :
Pria
Wanita
20. Amilase
Metoda
: Kinetik Enzimatik
Prinsip
:Substrat(4,6-ethylidene-p-nitrophenyl--D-maltoheptaoside) akan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Autoanalyzer merupakan salah satu alat laboratorium canggih yang
dilengkapi dengan sistem sequensial multiple analysis. Alat ini mempunyai
kemampuan pemeriksaan yang lebih banyak berfungsi untuk analisa kimia secara
otomatis. Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur analisis manual dalam
laboratorium, rumah sakit, dan industri. Auto-analyzer dapat digunakan untuk
20
menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam, dan material biologis dari suatu
larutan.
3.2 Saran
Untuk perawatan dan kalibrasinya harus sesuai dengan waktu yang
ditentukan tidak boleh melebihi batas waktu yang ada, karena alat ABX Pentra
400 memiliki harga yang mahal. Untuk penggunaan disaran oleh orang yang
berpengalaman dan tahu penggunaan alat instrumen agar tidak teradi kesalahan
yang menyebabkan kerusakan alat.
DAFTAR PUSTAKA
ABX
Pentra
400.
http://www.horiba.com/us/en/medical/products/clinical-
21