Anda di halaman 1dari 21

(Polyethylene

Terephthalate)
PET
POLYETHYLENE TEREPHTHALATE - PET

Scope :
 Pengenalan Bahan

 Manufaktur
Pembuatan PET
PET adalah salah satu jenis poliester yang diproduksi
melalui reaksi esterifikasi antara Asam Terephthalate
(PTA) dan Mono Etilen Glikol (MEG) membentuk ester
dan air yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi
polikondensasi membentuk poliester.

Bahan Baku ::
1. PTA (Monomer) 5. Antimony Trioxide (Catalyst)
2. MEG (Monomer)6. Toners (Colorant)
3. DEG (Comonomer) 7. H3PO4 (Heat stabilizer)
4. IPA (Comonomer)
Ada dua tipe proses produksi yaitu : Batch process dan
Continuous Process (IPPI = Continuous Process).
Reaksi Kimia PET
Setiap tipe proses baik Batch maupun Continuous melalui tahapan
reaksi Esterifikasi and Poli-kondensasi.

Esterifikasi : Pembentukan ester antara PTA (asam) dan MEG


(alkohol) O O

C OH C OCH2 CH2OH

CH2 OH 250 - 265 °C


2
CH2 OH

C OH C OCH2 CH2OH

O O
MEG PTA DHET
Reaksi Kimia PET
Polikondensasi : polimesisasi antara ester dan ester-ester lainnya
membentuk poliester (PET)
O

C OCH2 CH2OH

Sb
n n-PET + (n-1) MEG
Vacuum

C OCH2CH2OH 270 - 285 °C

O
DHET
PROSES FLOW MANUFACTURE
IPPI Process Flow Diagram
PT POLYPET KARYAPERSADA
PET - PROCESS FLOW
Jenis-jenis PET

- Homopolymer :
Adalah PET yang dibuat dari dua macam monomer
utama yaitu PTA dan MEG

- Copolymer :
Adalah PET yang dibuat dari dua macam monomer,
dan adanya tambahan monomer lain yang biasa
disebut dengan comonomer, seperti : DEG, IPA dan
CHDM.
Sifat- sifat PET
- Titik leleh :
255 °C (Homopolymer)
250 °C (Copolymer)
- Berbentuk Granulate dengan morpology
Amorphous (Untuk aplikasi : film, yarn, dan textile)
Crystallized (Untuk aplikasi : bottle, toples,
thermoforming)
- Menyerap air sampai kesetimbangan tertentu
(0.4 – 0.6%).
Kondisi pengeringan yang optimal

0,1
Moisture Content
(wt %)

0,01

0,001
0 2 4 6 8 10 12 14
170 °C
Drying Time (hrs)
140 ° C

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pengeringan yang


optimum dapat dicapai setelah 4 jam pada temperatur 170 °C
dengan dew point kurang dari -30 °C.
SETING DRYER YANG DISARANKAN
Pengaruh kandungan air terhadap penurunan
IV pada temperatur 280 °C

1.2

1.0

0.8
IV (dl/g)

0.6

0.4

0.2

0.0
0 0.02 0.04 0.06 0.08

Moisture Content (wt %)

Kandungan air yang tinggi menyebabkan tingkat penurunan IV yang


besar hal ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa antara PET dan air
PENURUNAN IV KARENA
SISA KANDUNGAN AIR DALAM RESIN PET

0.14

0.12

0.1
IV drop (dl/g) - in melt

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Moisture Content (ppm)
PARAMETER KUNCI UNTUK MENCAPAI
PENGERINGAN YANG EFEKTIF
 Temp chip pada outlet dryer sekitar 175 oC
 Temp udara pengering pada inlet dryer tidak
melebihi 190 – 200 oC
 Aliran udara yang melewati bahan harus
dipertahankan, minimal 3.8 m3/kg/jam
 Waktu tinggal resin (waktu pengeringan)
minimum 4 jam, lebih baik 6 jam.
TIP UNTUK MEMPERTAHANKAN
KINERJA DRYER
 Pembersihan rutin filter dryer dan filter regeneration
 Melakukan pemeliharaan heat exchanger sesuai rekomendasi
pembuat
 Meyakinkan sistem heater selalu berfungsi dengan baik
 Bersihkan kantong penggumpul debu dan secara rutin memeriksa
sensor level loader
 Memeriksa secara rutin tidak adanya kebocoran udara dari luar
kedalam sistem dryer
 Memonitor temp udara pengering dan dew point

Memeriksa / membandingkan semua temp dengan termometer


digital yang terkalibrasi. Dew point diukur setiap 6 bulan dan
monitor aliran udara yang melewati dryer
KORELASI TEMPERATUR DAN HAZE

5
4
Haze (%)

3
2
1
0
255 265 275 285 295
Temp molding (°C)

Pada temperatur rendah tidak semua struktur kristal pada bahan dapat
dirubah menjadi amorph, sehingga preform yang dihasilkan terlihat
buram dan berkabut. Temperatur yang tepat perlu di upayakan
sehingga tingkat kejernihan preform sesuai dengan yang diharapkan
Pengaruh temperatur pada
Asetaldehid
10
8
AAcontent (ppm)

6
4
2
0
250 260 270 280 290 300
Temp barrel (°C)

Temperatur barrel harus di usahakan rendah sehingga pembetukan AA


sebagai akibat degradasi panas dapat diminimalkan.
Pengaruh back pressure
terhadap Asetaldehid
5

4
3
AA content (ppm)

1
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Screw back pressure (bar)

Back pressure dan screw speed dapat menyebabkan “shear rate” yang
tinggi sehingga menyebabkan tingkat degradasi yang tinggi pada
lelehan polimer dan menyebabkan tingginya AA.
Profile sifat panas PET

Tc ± 150 °C

Tg ± 80 °C

Tm ± 250 °C

Tg = Temperatur Glass Transisi,


Tc = Temperatur Kristalisasi,
Tm = Temperatur Leleh
Sifat kristalisasi PET

Crys tallis ation


Range
PET mengkristal sangat
Maximum
Crys tallis ation Rate
lambat pada temperatur
Glass Transisi (80 - 85 °C)
dan pada temperatur leleh
Crys tallis ation Rate (250 - 255 °C)
Curve

Kristalisasi maksimum
Glas s Rubbe ry S tate Me lt
S tate S tate
terjadi pada temperatur
antara 140 °C and 180 °C
80 - 85 165 250 - 255
Glas s Rubbe r Te mpe rature Crys talline
Trans ition °C Me lting

Anda mungkin juga menyukai