Nurul Asrianti Rismawati Rahman Vera Septiani Apa itu Dental Phobia? Dental Phobia adalah salah satu ketakutan yang diklasifikasikan sebagai ketakutan spesifik dan hanya terjadi pada sebagian kalangan. Dental Phobia mengarah pada penghindaran pengobatan, yang akan beresiko menyebabkan kerusakan kesehatan gigi dan mulut. Fobia perawatan gigi ini melibatkan seluruh tingkat kalangan masyarakat, akan tetapi yang paling banyak dialami pada usia anak-anak. Lanjutan.. Perasaan takut terhadap perawatan gigi merupakan hambatan bagi perawat gigidalam usaha peningkatan kesehatan gigi masyarakat. Umumnya perasaan takut timbul akibat pengalaman perawatan gigi di masa lalu; oleh karena itu perlu diperhatikan bahwa pencegahan timbulnya perasaan takut harus dimulai pada sejak dini. Perasaan takut yang dialami merupa-kan naluri yang timbul sesuai proses perkembangan. Perasaan ini timbul melalui pengamatan terhadap objek yang tidak menyenangkan dan secara naluri dihindari dalam usaha melindungi diri dari bahaya. Hal ini sering menjadi alasan untuk mengabaikan perawatan gigi. Tanda oral Tanda oral pada penderita Dental Phobia biasanya tidak begitu signifikan seperti penyakit lainnya melainkan hanya kebersihan mulut yang terabaikan seperti banyaknya plak, kalkulus, karies, dan bahkan bau yang tidak sedap pada mulut. Penyebab Ada banyak hal yang bisa menjadi awal penyebab kecemasan dan rasa takut terhadap perawatan gigi, antara lain : Takut terhadap perawat gigi Pengalamam buruk yang pernah dialami oleh diri sendiri maupun orang lain Malu dengan keadaan gigi nya Takut dengan instrumen didalam ruang perawatan Takut mendengar suara yang ditimbulkan dari alat- alat yang diperlukan untuk perawatan Lanjutan... Kecemasan dan rasa takut terhadap dokter gigi bisa menjadi penyebab utama menurunnya kesehaatan gigi dan mulut seseorang. Kemungkinan lain memicu Faktor mungkin waktu yang dihabiskan untuk menunggu perawatan gigi sehingga memicu reaksi berantai dalam pikiran pasien tentang apa yang akan atau apa yang bisa terjadi selanjutnya dan juga untuk merenungkan tentang hasil kasus terburuk. Pemeriksaan Pemeriksaan dengan pasien yang mengalami dental phobia dilakukan dengan cara ekstra hati-hati dan tidak terburu-buru. Operator harus melakukan pendekatan dengan pasien, karena penderita dental phobia sangat rentan untuk menolak untuk dilakukan perawatan gigi. Untuk mengetahui apakah pasien mengalami dental phobia atau tidak, biasanya pasien memiliki bahasa nonverbal sejak pertama memasuki ruang perawatan; biasanya pasien melihat sekeliling ruangan dengan tatapan kecemasan atau menjaga jarak dengan semua subjek perawatan gigi, serta biasanya pasien ditemani oleh pengantar yang akan menyampaikan bahwa pasien sedikit mengalami kecemasan ketika sebelum beranjak ke tempat perawatan gigi atau klinik. Cara Pencegahan Cara pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak menimbulkan terjadinya Dental Phobia pada pasien adalah membangun komunikasi sejak pertama bertemu dengan pasien; perawat gigi harus menunjukkan sikap empati kepada pasien, apalagi jika pasien dalam keadaan sakit. Tanda keberhasilan perawat gigi mengelola pasien adalah kesanggupannya berkomunikasi dan memperoleh rasa percaya dari pasien, sehingga bersikap koperatif atau “membantu”. Pengobatan 1. Hipnodontik Hipnodontik atau hypnodontics digolongkan kedalam jenis Anodyne hypnosis yaitu hipnosis untuk keperluan mengurangi bahkan menghilangkan rasa sakit serta kecemasan yang berlebihan dalam perawatan gigi tanpa menggunakan obat-obatan anastesi maupun analgesi. Kecemasan, takut, dan ketegangan dapat meningkatkan rasa sakit. Obat-obat penenang biasanya sering digunakan, tapi itu tidak menjamin pasien akan memberikan respon positif terhadap pengobatan. Dengan demikian, penggunaan hipnodontik diharapkan selain dapat menghilangkan rasa sakit, juga dapat menurunkan kecemasan dan ketakutan 2. Mengalihkan perhatian Mengalihkan perhatian adalah suatu metode yang tidak dapat menyembuhkan namun dapat mengurangi rasa takut, tidak nyaman, stres, dan menghilangkan rasa bosan selama dilakukan perawatan. Misalnya saat melakukan perawatan pada anak; semakin banyak mengetahui tentang anak, lebih besar taktik yang dapat dilakukan untuk mengalihkan anak, untuk memberikan kesempatan melakukan prosedur perawatan yang diperlukan. Bahan pengalih perhatian untuk membantu mengurangi rasa takut pada anak misalnya radio, program anak di tv dll.